Anda di halaman 1dari 20

Kegawatdaruratan

Kardiovaskuler

Puji Patrisia
Cardiac arrest
• Cardiac arrest : Penghentian tiba-tiba
fungsi mekanis kardiovaskular, dapat
bersifat reversibel oleh tatalaksana yang
tepat namun dapat menyebabkan kematian
apabila terlambat ditangani

• Penyebab : Ventricular fibrillation (VF),


ventricular tachycardia (VT), asystole,
bradycardia, pulseless electrical activity
(PEA), mechanical factors.
Asystole

Ventricula
r
Fibrillation

Ventricular Tachycardia
Bradikardia
Definis
i
•Bradikardia : denyut jantung kurang dari 60 kali permenit.
•Bradikardia relatif : denyut jantung lebih dari 60 kali permenit tapi masih
kurang dari kondisi yang seharusnya

 Bradikardia jadi masalah bila simtomatik atau menimbulkan gejala dan


tanda akibat denyut jantung yang terlalu lambat, biasanya < 50 menit.
Bradikardia
Tatalaksana
• Apabila bradikardia sudah menimbulkan tanda dan gejala, usahakan untuk
meningkatkan denyut jantung dengan :

1. Pastikan tidak ada gangguan jalan nafas


2. Berikan oksigen
3. Pasang monitor EKG, tekanan darah, oksimetri
4. Pasang jalur intravena
• Dopamin

Katekolamin bekerja pada reseptor α dan β adrenergik, maka dapat


dititrasi pada dosis rendah sebagai inotropik dan meningkatkan
denyut jantung, pada dosis yang lebih tinggi (>10 mcg/kgBB/menit)
menyebabkan vasokonstriksi  baik untuk bradikardia yang diikuti
tekanan darah rendah.
Dosis dapat dititrasi mulai dari 2-10 mcg/kg/menit
• Epinefrin

Katekolamin bekerja pada reseptor α dan β adrenergik, maka dapat


dititrasi 2-10 mcg/menit sampai denyut jantung meningkat. Hal ini juga
meningkatkan vasokonstriksi  baik untuk bradikardia yang diikuti
dengan tekanan darah yang rendah.
Takikardia

• Takikardia dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, berdasarkan


pemunculan kompleks QRS, denyut jantung dan regularitas.
• Takikardia didefinisikan sebagai

aritmia deng an deny ut jan tung > 1 00x


per menit.

• Takikardia menimbulkan gejala klinis


pada kondisi yang ekstrim dan sering
kali pada aritmia dengan denyut jantung
≥ 150x per menit.
Sindrom Koroner
Akut
Pengertian SKA merujuk pada sekumpulan keluhan dan tanda klinis
yang sesuai dengan iskemia miokardium akut.

Sindrom koroner akut merupakan suatu spektrum dalam perjalanan


penderita penyakit jantung koroner (aterosklerosis koroner)
 Sindrom koroner akut dapat berupa :
1. Angina pektoris tidak stabil,
2. Infark miokard dengan non-ST elevasi,
3. Infark miokard dengan ST elevasi,
4. Kematian jantung mendadak.
TERAPI
INISIAL
• Oksigen  oksigen diberikan pada semua pasien dengan sesak
nafas, tanda gagal jantung, syok, atau saturasi oksigen
<94%, diberikan dalam 6 jam pertama terapi

• Aspirin  direkomendasikan kepada semua pasien SKA


kecuali terdapat kontraindikasi dan diberikan 160-325 mg
dikunyah. Dosis pemeliharaan 75-100 mg/hari

• Nitrogliserin  dapat diberikan sublingual sampai 3 kali


dengan interval 3-5 menit jika tidak ada kontraindikasi.
• Analgetik  morfin diberikan bila pemberian nitrogliserin
sublingual atau semprot tidak respons.

• Clopidogrel dan antiplatelet lain  terutama bermanfaat pada


pasien STEMI dan NSTEMI risiko sedang sampai tinggi, dengan dosis
pertama 300 mg dan dilanjutkan dosis pemeliharaan 75 mg
TERAPI REPERFUSI
 Terapi fibrinolitik  Streptokinase 1,5 juta U dilarutkan dalam
100 cc NaCl 0.9% atau Dextrose 5%, diberikan secara infus
selama 30-60 menit.
 Tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI)
primer  terapi terpilih bila dapat dan efektif untuk pasien :
1. Syok kardiogenik
2. STEMI usia > 75 thn dan syok kardiogenik
3. Pasien kontraindikasi fibrinolisis
• Antikoagulan  diberikan pada ACS NSTEMI bersama
antiplatelet, baik yang konservatif terapi maupun yang akan
dilakukan intervensi koroner.
Enoxaparin atau fondaparinux merupakan pilihan antikoagulan di
samping yang UFH (Unfraxionated heparin)
Hipotensi, Syok dan Edema Paru
Akut
Hipotensi : sistolik dibawah 100 mmHg

Syok : kumpulan gejala akibat perfusi selular tidak mencukupi dan


asupan O2 tidak cukup memenuhi kebutuhan metabolik yang dapat
disebabkan oleh beberapa hal dengan gambaran klinis yang
bervariasi.
• Edema paru akut : timbunan cairan di pembuluh darah dan
parenkim paru akibat gagal jantung akut

• Gagal Jantung Akut : penurunan fungsi jantung yang mendadak


dengan atau tanpa didahului kelainan jantung. Kelainan dapat
merupakan gangguan fungsi sistolik, fungsi diastolik, gangguan irama,
atau ketidakharmonisan preload dan afterload
TANDA DAN GEJALA
SYOK
• Peningkatan tahanan vaskular perifer : kulit pucat dan dingin,
oliguria
• Tonus saraf adrenergik meningkat : takikardia, keringat
banyak, cemas, mual, muntah atau diarrhea
• Hipoperfusi organ vital berupa iskemi miokard ditandai nyeri
dada dan atau sesak nafas, insufisiensi serebral ditandai
perubahan status mental
TANDA DAN GEJALA EDEMA
PARU AKUT
 Tergantung berat ringannya gagal
jantung :
1. Gejala sesak terutama saat aktifitas 9. Wheezing

2. Batuk dengan riak berbuih 10. Saturasi O2 <90% sebelum pemberian O2


kemerahan 11.Foto polos dada tampak bendungan
“batswing” appearance.
3. Sesak bila berbaring disertai
kardiomegali
4. Iktus bergeser ke lateral
5. Bradi-takhiaritmi,
6. Suara gallop
7. Bising
8. Ronkhi basah basal bilateral
paru
PENYEBAB EDEMA PARU AKUT
• Yang terbanyak ialah penyakit arteri koroner, khususnya pada SKA
dan hipertensi.

• Penyakit jantung lain yang dapat menimbulkan edema paru akut


misalnya penyakit katup, kardiomiopati, dll
Thank You

Anda mungkin juga menyukai