ARITMIA JANTUNG
PEMBIMBING
dr. Salsiah Hasan Sp.An.,KIC
• Step 14: Menyelidiki dan mengobati penyakit yang tidak terlihat
• Secara klinis, tachy- atau bradikardia yang muncul merupakan bentuk
refleksi dari adanya penyakit jantung – iskemik, hipertensi, katup, atau
infeksi – yang harus ditangani secara bersamaan.
• Penyakit sistemik seperti gangguan tiroid, ketidakseimbangan elektrolit,
atau obat-obatan juga dapat menyebabkan aritmia yang signifikan dan
harus ditangani.
• Mencari sindom pre eksitasi (Sindrom Wolff – Parkinson – White [WPW])
Step 15: Mengidentifikasi dan mengelola faktor pencetus
• Faktor pencetus, seperti demam, asidosis (kondisi ketika kadar
asam di dalam tubuh sangat tinggi), obat-obatan dan
keracunan alkohol, harus dicari dan dikelola dalam semua
kasus aritmia yang signifikan secara klinis.
Step 16: Menganalisis dan mengelola takikardia reguler yang
sempit dan kompleks
Ventricular fibrillation
• Irama chaotic tanpa ada QRS complex yang terlihat
• Membutuhkan segera defibrilasi – ikuti panduan ACLS
Sinus bradycardia
• Nilainya kurang dari 60 / mnt
• Dapat menjadi sekunder dari berbagai penyakit yang
mendasari seperti hipotiroidisme (hypothyroidism),
penyakit obstructive jaundice (penyakit kuning),
peningkatan tekanan intrakranial
• Biasanya tanpa gejala dan hanya membutuhkan
pengobatan dengan kondisi yang mendasarinya.
• Dapat dikaitkan dengan sindrom brady-tachy.
Blok jantung derajat pertama (first degree heart block)
• Interval PR yang diperpanjang, (>200 ms).
• Biasanya asimptomatik dan tidak memerlukan pengobatan
khusus.
• dipantau dengan cermat Blok jantung derajat ketiga-AV nodal
block
• dalam beberapa kasus dapat berkembang ke tingkat blok yang
lebih tinggi, sehingga harus dipantau dengan cermat
Blok jantung derajat ketiga ( Third-degree heart block-Av
nodal block)
• Denyut jantung bervariasi dari 40 hingga 60 tergantung pada
lokasi blok
• Ketika blok terjadi pada AV node, kelajuannya adalah 40-60
denyut / menit.
• Pasien biasanya stabil.
Langkah 21: Menganalisis kompleks bradikardia tidak beraturan
yang sempit
Blok AV derajat dua (Mobitz tipe 1-Wenckebach)
• PR yang diperpanjang secara progresif diikuti oleh hentakan
atrium yang tidak dilakukan (nonconducted atrial beat)
• irama atric yang tidak dilakukan. 40-60 / mnt.
• Biasanya ritme yang stabil secara hemodinamik.
• Biasa terlihat dengan infarction dinding inferior dan agen
penghambat nodus AV.
Blok AV derajat dua (Mobitz tipe II)
• Interval PR tetap dengan satu atau lebih denyutan tanpa
konduksi
• Lebih mungkin berkembang menjadi blok jantung lengkap.
• Angka ventrikel Escape adalah 25-40 / menit.
• Irama tidak stabil; biasanya memerlukan perawatan
1. Field JM, Hazinski MF, Sayre MR, et al. Part 1: executive summary: 2010
American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary
Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation. 2010;
2;122(18 Suppl 3):S640–56. The publication marks the 50th anniversary
of modern CPR and highlights detailed management of brady- and
tachyarrhythmias.
2. Annane D, Sébille V. Incidence and prognosis of sustained arrhythmias in
critically ill patients. AJRCCM. 2008;178:20–5. This study estimates a 12%
prevalence of sustained arrhythmias in general ICU patients. Ventricular
arrhythmias increase the risk of death and the risk of neurological
sequelae.
3. Trappe HJ, Brandts B. Arrhythmias in the intensive care patient. Curr
Opin Crit Care. 2003;9(5):345–55. A comprehensive review of the article
TERIMAKASIH