Anda di halaman 1dari 7

Palpitasi

1. Definisi Palpitasi Jantung

Palpitasi adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan


detak jantung yang abnormal yang disadari secara subjektif dan biasanya
terjadi karena adanya perubahan irama dan laju jantung, atau perubahan
kekuatan kontraksi jantung.
Detak jantung lebih cepat atau lebih lambat, detak jantung tidak
teratur, atau detak jantung dengan jarak antar detakan yang melebar tidak
teratur, bisa disebut sebagai palpitasi jantung.

2. Etiologi Palpitasi Jantung

Penyebab palpitasi jantung berbeda antara satu orang dengan yang


lainnya. Perubahan lingkungan yang mendadak bisa menyebabkan fungsi
jantung menjadi abnormal, sehingga memicu terjadinya palpitasi jantung.
Faktor eksternal yang bisa memicu palpitasi jantung antara lain :
 Pengaruh emosi: respon emosi terhadap peristiwa stres dan
emosional.
 Kegiatan fisik: melakukan kegiatan fisik yang intensif melebihi
kemampuan.
 Makanan: kebiasaan merokok berat, meminum alkohol, kafein
berlebihan (teh, kopi atau minuman cola), pengawet, penyedap dan
pewarna makanan tertentu, dan beberapa jenis obat (obat diet)

Namun palpitasi jantung juga dapat disebabkan karena adanya


masalah atau fungsi abnormal dari organ tubuh tertentu, seperti :
 Penyakit jantung : Kebanyakan orang yang mengalami palpitasi
tidak memiliki penyakit jantung. Sebagian kecil palpitasi
disebabkan oleh gangguan irama jantung (aritmia). Fibrilasi atrial,
yaitu gangguan irama jantung yang melibatkan kedua sisi serambi
jantung adalah salah satu masalah jantung yang menyebabkan
palpitasi. Kondisi yang disebut takikardia atrium paroksismal
(ATP) juga menyebabkan jantung berdenyut kencang (seringkali
dua kali kecepatan normal). Hal ini terkait dengan gangguan
konduksi listrik antar bilik jantung yang berlangsung selama
beberapa detik atau menit sebelum kembali normal. Masalah
jantung lain seperti kebocoran katup, penyakit jantung koroner, dll
juga dapat menyebabkan palpitasi.
 Anemia: anemia menyebabkan otot jantung kekurangan pasokan
oksigen.
 Ketidakseimbangan elektrolit : Kekurangan magnesium dan
kalium.
 Ketidakseimbangan hormon : produksi hormon tiroid berlebihan
atau peningkatan berbagai hormon pada wanita hamil.
 Tumor kelenjar adrenal.

Palpitasi jantung setelah makan merupakan kondisi yang sering


dialami oleh banyak orang. Kondisi ini terjadi ketika seseorang
mengonsumsi makanan setelah lama tidak makan atau berpuasa dalam
jangka waktu lama. Peningkatan kadar gula darah yang cepat dan
mendadak merupakan salah satu penyebab utama palpitasi jantung.
3. Jenis Palpitasi Jantung

Pada kondisi normal, jantung manusia berdetak 60-100 kali per menit.
Palpitasi jantung adalah kondisi dimana jantung tidak berdetak dengan
kecepatan normal karena alasan tertentu.
Berikut adalah klasifikasi palpitasi jantung:

a. Aritmia : merujuk pada denyut jantung yang terlalu cepat,


terlalu lambat, tidak teratur atau terlalu dini.
b. Tachycardia : aritmia cepat (denyut jantung lebih cepat dari 100
detak/menit).
c. Bradycardia : aritmia lambat (denyut jantung lebih lambat dari
60 detak/menit).
d. Fibrilation atau fibrilasi : irama jantung yang tidak teratur.
e. Premature Contraction : satu detak jantung yang terjadi lebih
dini dari normal dan ini dapat menyebabkan perasaan denyut
jantung yang dipaksakan.
f. Kelainan (Abnormalities) : pada serambi (atrium), bilik
(ventricle) dan sistim penghantar listrik jantung (SA, Sino-
Atrial Node dan AV, Atrio-Venticular Node) dapat menjurus ke
aritmia yang menyebabkan palpitasi (jantung berdebar).

Aritmia adalah penyebab utama, bisa berupa takikardia supraventrikel


(SVT) atau ventrikel (VT) dan kontraksi premature atrium (PAC) dan
ventrikel (PVC). Pola palpitasi juga dapat mengerucutkan penyebabnya.
Pasien yang memiliki ritme jantung dengan ritme jantung yang cepat
dan teratur disebut sinus takikardia, SVT, atau VT, sementara ritme cepat
yang tidak teratur menunjukan adanya fibrilasi atrium (AF) atau detak
jantung premature.

Atrium/supraventrikel Ventrikel
Cepat, teratur Tachycardia supraventrikular Tachycardia ventrikel
(Tachycardiac) (SVT) (VT)
 disertai pingsan
 pounding à AV nodal
reentrant tachycardia
(AVNRT)
Cepat, tidak teratur Kontraksi premature atrium Kontraksi premature
(fibrilasi/kontraksi (PAC) ventrikel (PVC)
premature) “Missed
beat” atau “flip-flop”
4. Diagnosa Banding Palpitasi Jantung
5. Manifestasi klinis

a. Anamnesa
 Sensasi : fluttering, skipping, racing atau pounding
 Gejala penyerta : pusing, nyeri kepala atau dyspnea
 Laju yang sangat lambat menunjukan sinus bradicardia atau
heart block.
 Palpitasi yang dipicu oleh aktivitas ringan menunjukan adanya
gagal jantung, gangguan katup, anemia, thyrotoxicosis atau
jarang berolahraga.
 Banyak perempuan muda dengan SVT salah didiagnosis dengan
panic atau anxiety disorder sebagai penyebab palpitasi.
 Riwayat konsumsi kafein berlebihan atau kokain bisa
menyebabkan SVT atau PAC.

Tabel hal-hal yang harus tercakup dalam riwayat pasien dengan palpitasi
Apakah palpitasi terjadi : Jika demikian, curigalah :

Sebagai “lompatan” atau “loncatan” Ekstrasistol


Dalam serangan, seperti biasa berupa Kerja jantung yang paroksismal cepat
awal yang tiba-tiba dengan frekuensi
jantung 120 denyutan tiap menit atau
lebih, dengan irama yang teratur atau
tidak teratur ?
Tanpa ada pengaruh olah raga atau Fibrilasi atrial, ‘flutter atrial’,
luapan perasaan, apakah memadai tirotoksikosis, anemia, keadaan
untuk menjelaskan gejala itu ? demam, hipoglisemia, keadaan cemas
Pada serangan yang berkembang Perdarahan, hipoglikemia, tumor
secara cepat walaupun tidak benar- medula adrenal
benar mendadak, tidak berhubungan
dengan pengerahan tenaga atau
perasaan yang meluap-luap ?
Bersamaan dengan penggunaan obat- Tembakau, teh, kopi, alkohol,
obatan ? epinefrin, efedrin, aminofilin, atropin,
ekstrak tiroid, inbitor monoamin
oksidase
Pada posisi berdiri ? Hipertensi postural
Pada perempuan setengah baya, Sindroma menopause
bersamaan dengan muka memerah
(flushes) dan keringatan ?
Ketika frekuensi diketahui normal dan Keadaan cemas
irama teratur ?
Sumber : Harrison : Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam, Hal 73

b. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pasien dengan keluhan palpitasi
biasanya membuat kita menemukan gejala lain, seperti :
 Murmur (gangguan katup jantung)
 Peningkatan JVP, rales (gagal jantung)
 Pembesaran kelenjar thyroid (thyrotoxicosis)

Cardiac Tachyaritmia
Bradiaritmia
Gangguan katup jantung
Impantasi pacemaker
Cardiomyopathy (dilatasi atau hypertropi)
Gangguan Thyrotoxicosis
metabolic Hypoglycemia
Pheochromocytoma
Ketidakseimbangan elektrolit (hiper-hipokalemia,
hipomagnesemia
Obat Agen simpatomimetik (theopyline, albuterol)
Vasodilator
Cocaine
Amphetamine
Kafein
Nikotin
Psikiatrik Panic attack
Gangguan anxiety
Depresi
Tekanan emosional
Lain-lain Kehamilan
Anemia
Demam

c. Evaluasi diagnosis
Gambaran EKG :
 Sindrom pre-eksitasi (PR interval pendek, gelombang delta)
 Cardiomyopathy (gelombang Q, hipertropi ventrikel)
 Gangguan katup jantung (hipertropi ventrikel, pembesaran
atrium).
 Echocardiogram sebaiknya dilakukan untuk memastikan jenis
gangguan jantungnya.
 Kadar TSH dalam darah dilakukan untuk mengeksklusi
hipertiroidism sebagai penyebab.

Anda mungkin juga menyukai