Pada kondisi normal, jantung manusia berdetak 60-100 kali per menit.
Palpitasi jantung adalah kondisi dimana jantung tidak berdetak dengan
kecepatan normal karena alasan tertentu.
Berikut adalah klasifikasi palpitasi jantung:
Atrium/supraventrikel Ventrikel
Cepat, teratur Tachycardia supraventrikular Tachycardia ventrikel
(Tachycardiac) (SVT) (VT)
disertai pingsan
pounding à AV nodal
reentrant tachycardia
(AVNRT)
Cepat, tidak teratur Kontraksi premature atrium Kontraksi premature
(fibrilasi/kontraksi (PAC) ventrikel (PVC)
premature) “Missed
beat” atau “flip-flop”
4. Diagnosa Banding Palpitasi Jantung
5. Manifestasi klinis
a. Anamnesa
Sensasi : fluttering, skipping, racing atau pounding
Gejala penyerta : pusing, nyeri kepala atau dyspnea
Laju yang sangat lambat menunjukan sinus bradicardia atau
heart block.
Palpitasi yang dipicu oleh aktivitas ringan menunjukan adanya
gagal jantung, gangguan katup, anemia, thyrotoxicosis atau
jarang berolahraga.
Banyak perempuan muda dengan SVT salah didiagnosis dengan
panic atau anxiety disorder sebagai penyebab palpitasi.
Riwayat konsumsi kafein berlebihan atau kokain bisa
menyebabkan SVT atau PAC.
Tabel hal-hal yang harus tercakup dalam riwayat pasien dengan palpitasi
Apakah palpitasi terjadi : Jika demikian, curigalah :
b. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pasien dengan keluhan palpitasi
biasanya membuat kita menemukan gejala lain, seperti :
Murmur (gangguan katup jantung)
Peningkatan JVP, rales (gagal jantung)
Pembesaran kelenjar thyroid (thyrotoxicosis)
Cardiac Tachyaritmia
Bradiaritmia
Gangguan katup jantung
Impantasi pacemaker
Cardiomyopathy (dilatasi atau hypertropi)
Gangguan Thyrotoxicosis
metabolic Hypoglycemia
Pheochromocytoma
Ketidakseimbangan elektrolit (hiper-hipokalemia,
hipomagnesemia
Obat Agen simpatomimetik (theopyline, albuterol)
Vasodilator
Cocaine
Amphetamine
Kafein
Nikotin
Psikiatrik Panic attack
Gangguan anxiety
Depresi
Tekanan emosional
Lain-lain Kehamilan
Anemia
Demam
c. Evaluasi diagnosis
Gambaran EKG :
Sindrom pre-eksitasi (PR interval pendek, gelombang delta)
Cardiomyopathy (gelombang Q, hipertropi ventrikel)
Gangguan katup jantung (hipertropi ventrikel, pembesaran
atrium).
Echocardiogram sebaiknya dilakukan untuk memastikan jenis
gangguan jantungnya.
Kadar TSH dalam darah dilakukan untuk mengeksklusi
hipertiroidism sebagai penyebab.