Anda di halaman 1dari 29

skill lab R i z q a A l f a Yu s r o M S

16710260


Dokter Pembimbing:
d r. D w i A r i y a n t i , S p . J P F I H A

palpitasi
S M F I L M U P E N YA K I T D A L A M
RSUD DR.SOEBANDI JEMBER
2016

Definisi Palpitasi
Palpitasi adalah keluhan subyektif pasien yang
merasakan ketidaknyamanan mengenai
keadaan denyut jantungnya sendiri, bisa
berupa denyut jantung yang terasa lebih
cepat, lebih kuat ataupun tidak beeraturan.
Etiologi
Intracardiac Extracardiac
Fever
Dehydration
Hypoglycemia
Anemia
aortic insufficiency or stenosis Efek obat
congestive heart failure
Strong emotional responses, such as
Cardiomyopathy
stress or anxiety
congenital heart disease
Exercise berlebih
Perubahan hormon terkait
menstruasi, kehamilan, atau
menopause atau abnormalitas irama
jantung (arrhythmia)
Sign and Symptoms

Palpitasi dapat dikaitkan dengan rasa


berdebar-debar
Kadang-kadang pasien merasa sesak napas,
dan mungkin sulit untuk memutuskan apakah
yang dirasakannya.
Episode berkepanjangan dapat dikaitkan
dengan nyeri dada, sesak napas, berkeringat,
mual dan muntah. Beberapa jenis masalah
irama jantung dapat menyebabkan pusing
atau bahkan pingsan (pingsan).
Klasifikasi Palpitasi Jantung
TACHYCARDIA adalah denyut jantung lebih
cepat dari 100 detak/menit.
BRADYCARDIA adalah denyut jantung lebih
lambat dari 60 detak/menit.
FIBRILLATION atau fibrilasi adalah jantung
berdetak cepat, kontraksi otot jantung yang
tidak sinkron
ARITMIA adalah detak jantung tidak teratur.
Tipe-tipe palpitasi dan presentasi
klinisnya
Tipe palpitasi Deskripsi Denyut Onset dan Situasi Gejala
subjektif jantung terminasi pencetus penyerta

Ekstrasistol skipping/missi Irregular, Mendadak Istirahat


ng beat,sinking bergantian -
of the heart dengan denyut
jantung normal

Takikardi Breating Regiler/irregule Mendadak Akivitas fisik Sinkop,


wings di dada r, kadang denyut dypsnoe,
lebih cepat fatigue, nyeri
dada

Akibat Anxietas Anxietas, agitasi Reguler, denyut Gradual Cemas, stress Kesemutan
jantung sedikit ditangan dan
lebih cepat wajah

pulsasi Debaran jantung Reguler, Gradual Aktivitas fisik Asthenia


(pounding) frekuensi
normal
Hal yang perlu diperhatikan:
Frekuensi Denyut Nadi
Normal: 60-100x/m
>100x/m takikardi (pulsus frequent)
< 60x/m bradikardi (pulsus rarus)
Irama Sinus Bradikardia

Irama : Teratur
Frekuensi : < 60 x/mnt
Gel P : Normal
Interval PR : Normal
Interval QRS : Normal
Sinus Takikardia

Irama : Teratur
Frekuensi : > 100-180 x/mnt
Gel P : Normal
Interval PR : Normal
Interval QRS : Normal
PENDEKATAAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Kapan pertama pasien merasakan berdebar-debar
Apakah terus menerus atau kumat-kumatan
Durasi
Faktor pencetus palpitasi
Faktor yang memperberat/memperingan palpitasi
Gejala penyerta
Riwayat keadaan psikososial
Riwayat penyakit jantung dalam keluarga
Laju irama jantung (cepat-lambat)
Derajat keteraturan (regular-irreguler)
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik , nadi yang bisa
dilihat/diraba antara lain :
Denyut nadi karotis
Denyut nadi femoralis
Denyut nadi radialis
Denyut nadi brakialis
Hal yang perlu diperhatikan:
Irama Denyut Nadi
Reguler
Ireguler regularly irregular; irregularly
irregular

Ekstrasistol (denyut nadi datang lebih dahulu dari seharusnya)


pulsus bigeminus
(2 denyut nadi dipisahkan interval panjang);

pulsus trigeminus
(3 denyut nadi dipisahkan interval panjang)
Sinus aritmia
denyut nadi lebih lambat: ekspirasi < inspirasi
Atrial Fibrilasi pulsus deficit
Sangat ireguler, bunyi jantung intensitas tidak sama.

Pulsus dicrotic
Nadi dengan 2 puncak
Pulsus anacrotic
Puncak nadi rendah dan tumpul
Pulsus alternans
Denyut nadi kuat dan lemah begantian
Hal yang perlu diperhatikan:
Kontur dan amplitudo denyut
Isi nadi
Cukup
Kecil (parvus)
Pada keadaan perdarahan, infarkmiokard, stenosis aorta
Besar (magnus)
Pada keadaan demam, keadaan sedang bekerja keras

Pulsus paradoksus (denyut nadi lebih lemah saat


inspirasi< ekspirasi)
Dinamikus
Mekanikus
Hal yang perlu diperhatikan:
Kualitas nadi
Pulsus celer (pengisisan dan pengosongan nadi berlangsung
mendadak)
Pulsus hipokinetik (pengisisan dan pengosongan nadi
berlangsung lambat)

Kualitas dinding arteri


Pulsus durus (pulsus sangat keras sehingga sulit dikompresi)
pada aterosklerosis
Pemeriksaan penunjang
ELRKTROKARDIOGRAFI (EKG)
Pasien yang datang dengan keluhan palpitasi
bisa saja memiliki hasil EKG yang normal.
Rekaman EKG 24 jam (Holter monitor) bisa
dilakukan mendeteksi gangguan irama yang
sering muncul.
Untuk pasien dengan keluhan yang tidak
setiap hari munculnya bisa dipasang
implantable loop recorder.g
Uji Latih Jantung (TREADMILL TEST)
Uji latih jantung dengan alat treadmill
ataupun sepeda statis berguna untuk
memastikan bahwa pada aktivitas berat tidak
menimbulkan gangguan irama yang
berbahaya. Prinsip yang sama bisa dilakukan
pada jantung tang dipacu dengan 0bat pada
pemeriksaan stress echocardiography
EKOKARDIOGRAFI
Pada beberapa kasus, pemeriksaan
ekokardiografi perlu dilakukn untuk
mengetahui berbagai keadaan struktur
(seperti besar ruang, ketebalan dinding,
gerakan dinding, katup-katup jantung,
thrombus, defek dinding) dan fungsi jantung
(fungsi sistolik maupun diastolik)
Pemeriksaan elektrofisiologis
Pemeriksaan elektrofisiologis hanya
dilakukan apabila akan dilakukan ablasi
kateter terhadap nodus AV, ablasi lokal pada
atrial fibrilasi maupun jalur asesories pada
sindrom MPW
Diagnosa Banding
Riwayat palpitasi selama beolahraga atau aktifitas fisik
berlebihan biasanya merupakan respon tubuh normal, asalkan
iramanya teratur.
PAC dan PVC
PAC (Premature Atrial Contraction), SA node memberikan sinyal
sebelum denyut sebelumnya selesai. Sama halnya dengan PVC
(Premature Ventricle Contraction), otot ventrikel berkontraksi
saat masih ada darah tersisa di jantung. PAC dan PVC bila
terjadi, akan terasa seperti ada lompatan atau ketukan kecil di
dada. Keduanya merupakan variasi normal dan tidak berbahaya.
SVT (Supraventricular Tachycardia)
Bila sistem listrik di atrium terganggu, akan menyebabkan
atrium memompa sangat cepat (bisa sampai 150 kali per
menit). Aliran listrik ini juga menjalar ke ventrikel yang
mengikuti kecepatan pompa atrium. Kondisi ini normal
terjadi dalam kondisi stress, pengaruh kopi, obat
pseudoefedrin, dll. Karena semua berawal dari SA node,
maka sering dinamakan sebagaisinus tachycardi.
Palpitasi yang disertai perasaan cemas, rasa seperti sulit
menelan atau ganjalan ditenggorokan, pusing, seperti rasa
kesemutan ditangan dan muka, telapak tangan basah
Dalam rekaman ekg di dapatkan regular, narrow QRS,
takikardi 200/menit, tidak ditemukan gelombang P.
PSVT (Paroxymal Supraventricular
Tachycardia)
Dengan cara yang sama, PSVT dapat
terjadi antara hitungan detik sampai berjam-
jam dan terjadi karena dipicu oleh tinggi
konsumsi kafein atau alkohol, kelebihan
thyroid hormon, dan abnormalitas level
elektrolit. Palpitasi yang bisa berhenti
mendadak dengan berbagai manuver vagal
( seperti sendawa, menahan napas)
Atrial Fibrillation Atrial Flutter
Terjadi bila seluruh sel otot di atrium menjadi
sepertipacemaker, sehingga kontraksi atrium menjadi tidak
beraturan menyebabkan bentuk detakan yang bergetar. Saat
sinyalnya diteruskan ke ventrikel, ventrikel berusaha
menyamakan kecepatan atrium, sehingga terjadilah denyut
jantung yang sangat tidak beraturan.
Dalam rekaman EKG Atrial fibrilasi di didapatkan hasil
Irregular, kecepatan ventrikular sangat cepat, QRS complex
bervariasi melebar
Dalam rekaman EKG Atrial Flutter didapatkan Frekuensi :
250-400/menit , Gelombang P tidak ada, melainkan diganti
oleh pola gigi gergaji yang dihasilkan oleh focus di
atriumyang melepaskan impuls dengan cepat .
VT (Ventricular Tachycardia)&VF (Ventricular Fibrillation)

Ventricular Tachycardiaadalah kondisi otot ventrikel


berdetak sendiri, tidak mengikuti detakan atrium.
Merupakan jenis palpitasi yang dapat mengancam jiwa.
Terjadi karena penyakit jantung koroner saat otot jantung
tidak cukup mendapatkan suplai darah.

Ventricular Fibrillationlebih berbahaya dibandingkan


VTkarena dalam kondisi ini, jantung tidak berfungsi
sama sekali dan dapat menyebabkan kematian seketika
seperti yang terjadi pada sebuah serangan jantung.
Dalam rekaman EKG Ventricular takikardi
didapatkan
Regular, QRS lebar, takikardi 158/menit

Dalam rekaman EKG Ventricular fibrilasi didapatkan


Heart Rate : tidak dapat dihitung
Gelombang P : tidak terlihat
Interval PR : tidak terukur
Gelombang QRS : tidak teratur, tidak dapat dihitung
TERAPI NON FARMAKOLOGI
Pasien palpitasi akibat kecemasan umum harus
ditenangkan , dijelaskan mengenai keluhan
palpitasinya yang tidak berbahaya.
Faktor-faktor pencetus ( seperti obat-
obatan,kopi,alkohol,the, tembakau ) juga harus
dihilangkan.
Pada SVT bisa dicoba dilakukan perasat masase karotis.
Kardioversu elektrik dilakukan pada pasien AF dengan
respon ventrikel cepatserta gangguan hemodinamik
yang tidak respon dengan terapi farmakologi
Pada pasien dengan VT tanpa nadi atau VF harus
segera dilakukan defibrilasi (Unsynchronized DC shock)
Terapi Farmakologi
Terapi farmakologik yang spesifik terhadap palpitasi tertentu bisa
diberikan obat anti aritmia menurut Vaughan Williams
1. Kelas I : Golongan penyekat Na
1a : Quinidin, procainamide, disopyramid
1b : Lidocain, Mexiletin, Phenitoin
1c : Propafenon, Flecainamid, Moricizin
2. Kelas II : Golongan penyekat beta ( memblok reseptor adregenik)
Ex : Propanolol, Bisoprolol, Atenolol, Menoprolol
Indikasi : Aritmia, angina pektoris, hipertensi
3. Kelas III : Golongan obat memperpanjang potensial aksi dan repolarisasi
(paling aman)
Ex : Amioaron, Sotalol, Bretilium, Dofatilide, Ibutilide
Indikasi : AF, PSVT, VF
4. Kelas IV : Golongan Ca-antagonis (Memblok kanal kalsium)
Ex : Verapamil, Diltiazem
Indikasi : Supraventrikel, Hipertensi
KOMPLIKASI
Palpitasi bisa berakibat kematian, pingsan,
syok.

PROGNOSIS
Bervariasi dari baik (pada palpitasi akibat
kecemasan) sampai buruk (pada palpitasi
fatal).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai