Anda di halaman 1dari 13

Resume Kuliah Umum Kegawatdaruratan Sistem Kardiovaskuler

 Jenis Kegawatdaruratan Sistem Kardiovaskuler


1. Angina Pektoris (sumbatan yang berakibat menurunnya aliran darah
ke area jantung tertentu dan menyebabkan nyeri dada).
2. Infark miokardium (kematian jaringan otot miokard akibat tidak
mendapat suplai darah).
3. Gagal jantung kongestif(jantung mengakami kegagalan pompa,
menyebabkan aliran darah terbendung dan berakibat sesak napas hebat,
edema perut dan kaki).
4. Sudden cardiac arrest (jantung berhenti berdenyut secara efektif
menyebabkan terhentinya fungsi paru, pasien kejang dan tidak sadar).
5. Tamponade jantung (adanya tumpukan darah atau cairan dalam
kantung pericardium yang mengakibatkan jantung tertekan sehingga
tidak dapat memompa darah).
6. Renjatan Kardiogenik (kemampuan pompa jantung menurun
menyebabkan kurangnya aliran darah ke organ-organ vitalperfusi
rendah penurunan fungsi organ).
7. Emboli Pulmonal (sumbatan akibat adanya bekuan darah atau udara
pada pembuluh darah pulmonal).

 Sistem yang harus bekerja bersama agar jantung dapat berdenyut


secara efisien
1. Sirkulasi
2. Konduksi
3. Koroner

 Komponen Sistem Kardiovaskular


1. Aliran darah dari jantung: Arteri, arteriol, kapiler, venul, dan vena.
2. Distribusi volume darah total: Jantung kira kira 9% dari isi darah pada
setiap waktu.

*Hanya kapiler yang secara langsung melayani sel dengan cara


menukarkan material dari kedua pihak.

Derajat sumbatan: infark


injury iskemi (masih tertolong
karena sistem sirkulasi kolateral
pada otot jantung)
 Acute Coronary Syndrome (ACS)/ Sindrom Koroner Akut
Istilah utama yang menaungi:
1. Unstable angina
2. Myocardial Infarction dengan atau tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI
vs STEMI).
 Angina
-Suplai vs Kebutuhan
-Ischemianya terbatas dan tidak menyebabkan kerusakan permanen
-EKG bias atau tidak berubah
-Istirahat dan Nitroglycerin bias mengurangi nyeri
-Nyeri biasanya kurang dari 5 menit

Stable Angina Unstable Angina


-Menyebar -Disebabkan oleh interupsi aliran
-Penyakit arteri coroner yang darah tiba-tiba
irregular -Terjadi saat istirahat, tidur, atau
-Obstruksi menetap beraktifitas.
-Biasanya terjadi ketika
beraktifitas
-Hilang dan timbul dan kadang-
kadang dapat diprediksi
-Bisa terjadi depresi segmen ST

Karakteristik Angina

1. Menekan, sakit, rasa berat atau diremas.


2. Tidak berubah dengan bernapas dalam atau ubah posisi.
3. Merasa cemas, rasa sesuatu ada yang salah berkeringat enek, napas
pendek atau lelah.
4. Biasanya pulih dengan NTG
5. Depresi segmen ST

Tindakan

-Tujuan: Menurunkan konsumsi O2 dan mengendalikan denyut jantung

-Intervensi:

1. Dua liter O2 via nasal kanul.


2. Meningkatkan aliran darah Koroner: Nitrate (Nitro SL, Nitro Paste,
atau Nitro Spray) dan kendalikan nyeri serta rasa cemas klien.
3. Terapi anti-platelet: ASA untuk Stable Angina dan Plavix untuk
Unstable Angina Dapat mengurangi kemungkinan menjadi Infark
Miokard.
4. Beta Blockers: Stable Angina
5. Kendalikan TD: ACE Inhibitors

 Nitroglycerin SL (Nitrostat)
1. Letakkan di botol berwarnan gelap/ sensitive terhadap cahaya.
2. Jauhkan dari panas (termasuk panas tubuh, hindari menyimpan
di kantung celana)  bisa merusak obat.
3. Baik untuk enam bulan.
4. Infokan efek samping pada pasien (kesemutan, sakit kepala,
peningkatan denyut jantung, hipotensi ortostatis) mulai
berefek 3 menit dan berakhir selama 30 menit.
5. Letakan dibawah lidah dan biarkan hancur dengan sendirinya.
6. Jika tidak pulih dalan 3-5 menit segera panggil dokter
 Infark Miokardium
-Jaringan miokardium kekurag O2 tiba-tiba dan hebat.
-Iskemia terjadi ketika aliran darah menurun> 80-90%
-Iskemia tidak pulih kembali.
-Terjadi nekrotik jaringan.
-Bisa terjadi pada area jantung: Anterior, inferior, lateral, posterior,
anterolateral, anteroseptal, dan subendocardial.
-Abnormalitas segmen ST menandakan proses akut.
-Segmen ST perlu waktu untuk kembali ke baseline.
-Gelombang Q disertai segmen ST meningkat menunjukkan injuri akut
atau baru.
-Tidak ada gelombang Q atau depresi ST menunjukkan injuri sub-
endocardial.

Nekrosis Miokardium
-Lebar QRS Complex 1 mm atau 1/3 amplitudonya.
-Gelombang Q bias permanen, cek kriteria lain untuk menetapkan apakah
infark lama atau akut.
Manifestasi Klinis
1. Nyeri/ menekan, tidak pulih oleh istirahat atau nitro SI
2. Nausea, muntah
3. Diaporesis (berkeringat sebesar biji jangung)
4. Vasokonstriksi saraf perifer
5. Peningkatan segmen ST> 1mm pada 2 atau lebih leads
6. Marker elevasi jantung meningkat (CKMB, Troponin, BNP,
Myoglobin)

Terapi Utama Infark Miokard


Tujuan: Menurukan luas infark
*Ingat VOMIT
1. Monitor disritmia komplikasi nomor satu
2. Oksigen, aspirin, nitroglycerin, morphin, dan Beta blockers
3. Tes Laboratorium: Enzim-CPK, Triponin
4. EKG 12 atau 15 lead
5. Terapi Fibrinolitik
6. Tirah baring selama 48 jam
7. Duduk di kursi dalam 12-24 jam
8. Awasi intake-output cairan dan aktifitas ambulasi
9. Rawat di RS: 3-5 hari jika tanpa komplikasi
10. Rencana Keluar:Aktivitas berdasarkan perasaan pasien, tanda/gejala
angina dan infark miokard, medikasi, aktifitas sksual, kembali bekerja,
dan berhenti merokok.
11. Rehabilitasi jantung dan pemulihan (perlu 6 minggu untuk jantung
pulih).

Komplikasi Infark Miokard


1. Disritmia
2. Gagal jantung kongestif
3. Cardiogenic Shock
4. Disfungsi otot papiler
5. Aneurisma ventrikel
6. Pericarditis
7. Emboli pulmonal

 Kontraksi Ventricular Dini


 Ventricular Takikardia

 Multi focal PVC’s

 Heart Failure
Derajat Gagal Jantung

NYHA AHA
-Class I Tanpa keterbatasan
-Class II Keterbatasan -Stage A
minimal -Stage B
-Class II Keterbatasan -Stage C
moderat -Stage D
-Class IV Tidak mampu
melakukan kegiatan tanpa
rasa tidak nyaman

 Gagal Jantung Ventrikel Kiri


Tanda dan Gejala:
-Takikardia; Tanda dini
-Sesak waktu beraktifitas dan saat malamhari
-Sesak waktu terlentang
-Batuk kering
-Nocturia
-Suara paru Pulmonary edema
-Suara jantung: S3 dan S4
-Peningkatan denyut nadi: Tanda dini
-Lokasi PMI lebih ke kiri
-Lelah
-Kebingungan mental

 Gagal Jantung Ventrikel Kanan


Tanda dan Gejala:
-Takikardia; Tanda dini
-Biasanya terjadi akibat penyakit paru
-Lebih sering terjadi sebagai akibat dari gagal jantung ventrikel kiri
-Asites, nausea, dan nyeri abdomen
-Pembesaran hepar dan limpa
-Detensi vena jugularis
-Edema dependen bilateral
-Berat badan naik
-Murmur
-Cemas
-Anorexia
-Nocturia
-Lelah
 Tujuan dan Terapi Gagal Jantung
-Meningkatkan pertukaran gas/ oksigenasi
-Meningkatkan fungsi kardiak
-Menurunkan preload
-Menurunkan afterload
-Menurunkan kecemasan

 Komplikasi Gagal Jantung


-Efusi pleura
-Disritmia
-Trombus
-Edema paru
-Pembesaran hepar
-Gagal ginjal

 Fibrilasi Ventrikel
-Ventrikel menggelepar
-Tidak ada kontraksi efektif
-Tidak ada curah jantung
-Pasien tidak responsive, tanpa nadi, apnea

 Sudden Cardiac Death (SDC)


-Kematian jantung yang tidak diduga dalam waktu 1 jam terjadinya gejala.
-Fungsi jantung terganggu tiba-tiba menimbulkan kehilangan curah
jantung dan aliran darah di otak.
-Penyebab: Disritmia ventrikel akut atau obstruksi aliran darah ventrikel
kiri yang utama (aortic stenosis).

Faktor Risiko SDC


-CAD (terutama riwayat infark miokard)
-Riwayat keluarga
-Disritmia
-Defek jantung atau pembuluh darah sejak lahir atau pembesaran jantung
(Mitral Valve Prolaps)
-Gagal Jantung
-Penggunaan obat-obat psikotropika

 Kardioversi Sinkron
 Defibrilasi
-Tindakan untuk takikardia ventrikel tanpa deyut dan fibriasi ventrikel
-Defibrilator: Monophasic (mengalirkan energi pada satu arah 360 J) dan
Biphasic (mengalirkan energi dalam dua arah 150 atau 200 J)

Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD)

 Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA)/Stent


-Prosedur invasif menggunakan teknik tanpa bedah
-Digunakan untuk menurunkan frekuensi dan severitas nyeri dada pada
pasien dengan angina
-Digunakan juga pada pasien dengan Infark Miokardium akut untuk
memperbaiki perfusi miokardium.
-Kateter dimasukan melalui kawat (wire)
-Balon dikembungkan untuk menekan plak/sumbatan
-Tingkat keberhasilan > 90%

 Intra-Aortic Balloon Pump (IABP)


Tujuan: Memberi bantuan sirkulasi sementara agar fngsi jantung membaik

Indikasi:
-Bedah Pintas Koroner
-Infark Miokardium Akut dengan Komplikasi
-Menunggu transplantasi jantung
Efek:
-Perfusi Koroner Meningkat (Oksigenasi meningkat dan menurunkan
nyeri angina)
-Menurunkan afterload
-Menurunkan preload
-Meningkatkan isi sekuncup (stroke volume)
-Memfasilitasi pengosongan ventrikel kiri

Prosedur:
1. Kateter dimasukkan melalui arteri femoralis
2. Melanjut ke dalam aorta desendens
3. Balloon mengembang selama diastolik
4. Balloon mengempis selama sistolik

 Ventricular Assist Devices (VAD)


Tujuan:
-Memberi dukungan lebih lama agar ajantung terkompensasi
-Membantu atau mengganti fungsi ventrikel
-Bisa ditanam atau dari luar

Indikasi:
-Gagal ventrikel menyertai infark miokardium
-Menunggu donor atau artificial jantung

 Pacemakers/ Pacu Jantung


Memicu aktifitas elektrik jantung dan digunakan di area SA node, bersifat
permanen atau temporer.

Indikasi Pacu Jantung Permanen


-Brady Arrhythmia Symptomatic
-Sick Sinus Syndrome
-Blok Jantung derajat 3
-Tachy Arrhythmia
-Chronic Atrial-Fibrilation (dengan rate ventricular yang lambat)

Indikasi Pacu Jantung Luar


-Penggunaan sementara
-Pasien menunggu pacu jantung permanen
-Pasca bedah CABG menggunakan kabel pemicu
epicardium
-Pasca Infark Miokardium

 Artificial Airways
-Intubasi Endotrakheal Oral atau Nasal
Indikasi:
1. Obstruksi jalan napas
2. Distress saluran napas
3. Pembersihan secret yang tidak efektif
4. Risiko tinggi terjadinya aspirasi

Pemasangan dilakukan oleh dokter UGD/ Ahli anestesi/ ahli respirasi


artifisial yang memiliki sertifikat

 Tanggung Jawab Keperawatan Pada Ventilasi Mekanik


-Mempertahankan kepatenan saluran napas (cek setiap 2-4 jam sekali dan
auskultasi untuk suara napas bilateral)
-Mempertahankan pengembangan cuff
-Pertahankan pada 20-25 mmHG
-Monitor oksigenasi dan ventilasi
-Kaji data klinis untuk AGD, TD, dan saturasi O2
-Kaji tanda dan gejala hypoxemia (kebingungan, cemas, disritmia, warna
kulit keabu-abuan, atau adanya komplikasi)
-Pertahankan kepatenan tube
-Pengisapan lender
-Berika perawatan mulut
-Pertahankan integritas kulit (wajah dan bibir)

 Peran Perawat Kardiovaskular Pada Saat Kritikal


-Berkolaborasi dengan anggota tim kesehatan lain.
-Membagi tanggung jawab sebagai anggota tim.
-Mengutamakan keselamatan pasien.
-Menghindarkan infeksi nosocomial.
-Melakukan pemantauan secara ketat dan memahami maknanya.

Anda mungkin juga menyukai