Anda di halaman 1dari 18

Diskusi Topik

SYOK KARDIOGENIK

Rizki Maulana Syukur (1102015203)

Konsulen Pembimbing
Dr.Didiet Pratignyo, Sp.PD, FINASIM
Definisi

• Gangguan yang disebabkan oleh penurunan curah jantung sistemik pada keadaan
bolume intravaskuler yang cukup
• Hipotensi sistemik menjadi dasar diagnosis  tekanan darah sistolik <90 mmHg
• Ditemukan tanda hipoperfusi sistemik yaitu perubahan status mental, kulit dingin,
oliguria
Syok kardiogenik didefinisikan : T.D sistolik <90mmHg selama >1 jam

Tak responsive dengan pemberian Sekunder terhadap disfungsi


01 .cairan saja 02 .jantung

Berkaitan dengan tanda


03 hipoperfusi / indeks kardiak <2,2
I/menit dan tekanan baji kapiler
04 Dengan tekanan darah sistolik
meningkat > 90 mmHg setelah
pemberian inotropic
paru > 18 mmHg
Infark miokard akut
1
Defek mekanik Defek kontraktilitas
Akut mitral regurgitasi Iskemik dan non iskemik kardiomiopati
Ruptur dinding ventrikel Arthymia
Kardiak tamponade miokarditis
Stenosis aorta
Pulmonary embolus
Aortic dissection
Right ventricular failure
Patofisiologi

• Adanya depresi kontraktilitas miokard  terbentuk lingkaran setan (penurunan


curah jantung, T.D. rendah, insufusiensi coroner selanjutnya penurunan
kontraktilitas dan curah jantung
• Pelepasan sitokin setelah infark miokard  peningkatan iNOS, NO, peroksinitrit
• Mempunyai efek inhibisi kontraktilitas miokard, supresi respirasi mitokondria,
efek terhadap metabolism glukosa, proinflamasi, penurunan katekolamin,
vasodilatasi sistemik
Definisi
Anamnesis

• Berkaitan dengan penyebab syok kardiogenik


• IMA  Mengeluh nyeri dada, sesak, keringat dingin .
• Status mental dapat terganggu  somnolen , tampak bingung, agitasi
• Jika penyebabnya aritmia  palpitasi, presinkop, sinkop, letargi
Pemeriksaan fisik
• T.D sistolik menurun  <90 mmHg
• Tekanan nadi sempit  < 30mmHg
• Pulsasi lemah dan cepat atau bahkan sangat lambat (pada blok AV derajat berat)
• Frekuensi pernapasan meningkat
• Distensi vena-vena di leher
• Pulmo: adanya ronki basah halus  gagal ventrikel kiri
• Cor: irama gallop  disfungsi ventrikel kiri, intensitas bunyi jantung turun (efusi perikard
/ tamponade, murmur ( regurgitasi mitral atau defek mekanik)
• Pembesaran hati , asites, intensitas pulsasi arteri di ekstemitas menurun, edema perifer
 gagal jantung kanan
• Sianosis, ekstremitas teraba dingin  penurunan perfusi ke jaringan
Pemeriksaan penunjang

• Laboratorium: hitung sel darah putih tipikal meningkat ( dengan pergeseran ke kiri),
fungsi ginjal memburuk (nitrogen urea darah & cr meningkat). asidosis metabolic, anion
gap tinggi, laktat meningkat ( pada perfusi jaringan buruk).
• AGD: hipokesimia dan asisdosis metabolic. Marker jantung meningkat
• EKG  gelombang Q dan atau ST elevasi pada lead multiple atau LBBB pada kasus
IMA ( > dari setengah syok karena infark berlokasi di anterior)
• Foto toraks: Kardiomegali, kongesti atau edema paru pada gagal ventrikel kiri yang
berat.
• Ekokardiografi: dapat menilai fungsi ventirikel kanan dan kiri, katup jantung (stenosis
atau regurgitasi), efusi pericardial, tamponade
Tatalaksana
• Tujuan tatalaksana syok  mengembalikan oksigenasi dan suplai substrat yang adekuat ke sel
secepat mungkin
• TATAKSANA UMUM
• 1. Nilai ABCDE ( Airway ,Breathing ,Circulation, Disability, Exposure), deteksi keadaan syok dan
jenis syok , aktifkan tim resusitasi
• 2. Lakukan look feel and listen tidak lebih dari 10 detik, jika terdapat henti jantung lakukan basic
life support, kompresi dada + bantuan pernapasan
• 3. segera dapatkan akses vascular  memasukkan dua kateter intravena ukuran besar (16 G)
sebelum mempertimbangkan jalur vena sentral
• 4. loading cairan cepat dan penilaian awal jenis syok.
• 5. Nilai TTV, bila stabil lakukan workup . Bila T.D sistolik masih <90 dan frekuensi nadi >120 x 
pasang kateter vena sentral
• 6. tekanan vena sentral meningkat  disfungsi jantung atau tamponade . Lakukan ekokardiografi
dan tatalaksana sesuai etiologi
• 7. tekanan vena sentral < 15 dan ttv belum stabil  resusitasi cairan kristaloid +- komponen
darah untuk mencapai hematokrit > 30 dan tekanan vena sentral > 15
Tatalaksana
• Sudah tegak syok kardiogenik
• 1. Resusitasi segera:
• Memakai dopamine atau noradrenalin (norepinefrin), diberikan secepatnya untuk meningkatkan
tekanan arteri rata-rata. Dobutamin dapat dikombinasikan dengan dopamine dalam dosis sedang
• Intra-aortic balloon counterpulsation (IABP) harus dikerjakan sebelum transportasi pasien,
monitor AGD dan saturasi oksigen.
• Monitor EKG, siapkan alat defibilator dan obat antiaritmia (amiodaron dan lidokain)
• Terapi fibrilonitik pada pasien dengan ST elevasi
• 2. Menentukan secara dini anatomi coroner
• Hipotensi diatasi dengan IABP  menurunkan after load, meningkatkan T.D. diastolic untuk
perfusi coroner, meningkatkan curah jantung
• 3. Revaskularisasi dini
• PCI dan CABG
• Trial SHOCK merekomendasikan CABG pada pasien dengan 3 penyakit pembuluh darah besar
Daftar pustaka

• Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. 2014. Buku ajar ilmu
penyakit dalam . jilid III edisi VI. Jakarta: InternaPublishing.
• Setyohadi S, Putu MA, Arto YS, Agus S. 2016. Kegawat daruratan penyakit
dalam. Jakarta: InternalPublishing.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai