Anda di halaman 1dari 36

Seminar Kasus II

Sistem Kardiovaskular
KELOMPOK 5
•Apriyanti Mukadar
•Arifinnanda Auliya Ardhi
•Atika Mutiara
•Bani Diara Krisman
•Bayan Basalamah
•Bimo Suryo Pribadi
•Brillianda Yulita Putridita
•Carisa Nestharra Sheyla
•Chika Rusliana
•Dekana Novtyana Ermaya
•Fitriana Rahmayanti
Skenario Kasus 2

• Topik: Sistem Kardiovaskular


• Sub Topik: hipertensi, penyakit jantung hipertensi, gagal jantung

Laki-laki 58 tahun dibawa ke UGD karena sesak napas


Laki-laki 58 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering sesak napas. Sesak
dirasakan sejak kurang lebih 6 bulan terakhir. Sesak timbul terutama bila melakukan
aktivitas fisik seperti mengangkat ember air. Sesak akan hilang bila beristirahat. Pasien
memiliki riwayat penyakit darah tinggi, pertama diketahui 8 tahun yang lalu tetapi tidak
mau minum obat karena tidak merasa ada keluhan apa-apa.
Saat diperiksa didapatkan tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 90 x/menit.
Ictus cordis tampak di sela iga VI garis aksilaris anterior. Terdengar bising
pansistolik di apeks derajat 2/6 menjalar ke aksila. Edema tungkai (-).
EKG menunjukkan gambaran sebagai berikut: Irama sinus, QRS rate
90x/menit, deviasi aksis ke kiri, gambaran hipertrofi ventrikel kiri.

Sambil memberikan pertolongan pertama, pasien dilakukan pemeriksaan foto


rontgen thoraks dan pemeriksaan laboratorium.

Keyword:
Sesak napas, tekanan darah, penyakit darah tinggi, hipertrofi ventrikel kiri.
Klarifikasi Istilah
1. Hipertensi adalah tekanan yang lebih tinggi dari 140 / 90
mmHg. (Joint National Committee on Detection,
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure)
2. Sesak napas adalah suatu persepsi subjektif mengenai
ketidaknyamanan bernapas yang terdiri dari berbagai
sensasi yang berbeda intensitasnya
3. Hipertrofi ventrikel kiri adalah penambahan massa pada
ventrikel kiri sebagai respon miosit terhadap berbagai
rangsangan yang menyertai peningkatan tekanan darah
Identifikasi Masalah
• Laki-laki 58 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering sesak napas
(sejak kurang lebih 6 bulan terakhir, sesak timbul terutama bila melakukan
aktivitas fisik seperti mengangkat ember air, hilang bila beristirahat)
• Riwayat penyakit darah tinggi, pertama diketahui 8 tahun yang lalu tetapi
tidak mau minum obat karena tidak merasa ada keluhan apa-apa
• tekanan darah 180/100 mmHg  Hipertensi Derajat II (JNC VII)
• Nadi 90 x/menit  Normal
• Ictus cordis tampak di sela iga VI garis aksilaris anterior.  Kardiomegali
• Terdengar bising pansistolik di apeks derajat 2/6 menjalar ke aksila,
edema tungkai (-)
• EKG: Irama sinus, QRS rate 90x/menit, deviasi aksis ke kiri, gambaran
hipertrofi ventrikel kiri.
Mind Map
etiologi primer

sekunder

Hipertensi klasifikasi
urgensi
Krisis
hipertensi
emergency
Target
organ

Jantung Pembuluh darah

hipertrofi Infark Pemduluh


Gagal
(MCI) darah perifer stroke PJK ginjal
jantung
Learning Objective
1. Menjelaskan struktur anatomi , histologi jantung dan fungsi masing-
masing bagian jantung
2. Menjelaskan anatomi , histologi pembuluh darah serta fungsi dan
karakteristik bermacam-macam pembuluh darah yang ada
3. Menjelaskan siklus jantung
4. Menjelaskan Hipertensi , etiologi , klarifikasi
5. Menjelaskan efek tekanan darah tinggi terhadap jantung dan pembuluh
darah dan bagimana patofisiologinya
6. Menjelaskan tentang remodelling jantung , proses hipertrofi miokardium ,
dilatasi jantung
7. Menjelaskan gejala dan tanda gagal jantung kiri beserta mekanisme
patofisiologi nya
8. Prinsip pertolongan pertama pada gagal jantung akut
9. Menjelaskan macam-macam golongan obat hipertensi dan cara kerja nya
10. Menjelaskan macam-macam golongan obat gagal jantung dan cara kerja
nya
11. Menjelaskan tentang krisis hipertensi , pembagiannya dan prinsip
tatalaksananya
Pembahasan Kasus
Jantung
Pembuluh darah
Siklus jantung
Hipertensi
Hipertensi adalah suatu kondisi di mana tekanan darah
lebih tinggi dari angka normal yang disepakati dan bersifat
persistens.
HIPERTENSI
BERDASARKAN ETIOLOGI
HIPERTENSI PRIMER
• Genetik : Respon nerologi terhadap stress atau kelainan
eksresi
• Obesitas : terkait dengan level insulin yang tinggi
• Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada
orang tua serta pelebaran pembuluh darah.
• Kebiasaan hidup : Konsumsi garam yang tinggi, makan
berlebihan, stress, merokok, minum alkohol.
HIPERTENSI SEKUNDER
 Ginjal : Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut, Tumor
 Vascular :
Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma, Emboli
kolestrol, Vaskulitis
 Kelainan endokrin : DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme
 Saraf : Stroke, Ensepalitis
 Obat – obatan : Kortikosteroid
BERDASARKAN
KRISIS HIPERTENSI
Hipertensi Emergency : peningkatan TDS > 180
mmHg & TDD >120 mmHg scr mendadak disertai
kerusakan target organ

Hipertensi Urgensi : peningkatan TDS > 180


mmHg & TDD >120 mmHg tapi tidak disertai
kerusakan target organ
Faktor Resiko Hipertensi ???
Patofisiologi
Hipertrofi kosentris  dinding
ventrikel menebal

Hipertrofi eksentris  kelanjutan


dari tipe kosentris dimana massa
dan volume ventrikel bertambah
sedangkan tebal dinding tidak
berubah
Tanda dan Gejala Gagal Jantung
Kiri
• Dyspnea (dyspnea on effort, PND, orthopnea)
• Kongesti paru
• Ronki basah halus di basal paru
• Batuk (hemoptisis)
• Kardiomegali
• Regurgitasi mitral fungsional
• Takikardia
• S3 gallop
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

Semua pasien
Modifikasi Gaya Hipertensi
dengan
Hidup Derajat 1 dan 2
hipertensi

Monitoring dan Terapi


Evaluasi Medikamentosa
Penatalaksanaan Hipertensi
• Non farmakologi
Modifikasi gaya hidup
1. Penurunan berat badan
2. Memperbaiki pola makan
3. Diet rendah sodium
4. Aktifitas fisik
5. Tidak minum alkohol dan berhenti merokok
• Farmakologi
1. Diuretika ( Thiazid )
Mekanisme kerja : menghambat pompa Na/K di tubulus distal
Indikasi Khusus : payah jantung , resiko PJK tinggi , diabetes , stroke ,
dan hipertensi sistolik terisolasi

2. Penghambat Sistem Renin Angiotensin (RAS Bloker)


Mekanisme kerja : ACE-I menghambat vasokontriksi dengan cara
menghambat sintesis atau menghambat kerja angiotensin II sehingga
menyebabkan vasodilatasi yang berimbang
Indikasi Khusus : payah jantung , pasca infark miokard , resiko PJK
tinggi , diabetes dan stroke
3. Antagonis Kalsium (CCB)
Mekanisme kerja : mengurangi influks kalsium kedalam sel-sel otot
polos di pembuluh darah
4. Vasodilator
Mekanisme kerja : vasodilatasi langsung terhadap arteriol melalui
peningkatan cAmp intraseluler
Penatalaksanaan Gagal Jantung
Tatalaksana Krisis Hipertensi
• Hipertensi Emergensi
 Rawat diruang intensif untuk dipantau tekanan darah secara kontinu
 Beri obat anti hipertensi IV

Obat Golongan Dosis Masa Kerja Efek Samping


Dilitiazen Non- Dihidropiridin Bolus 10 mg IV, dosis
30-50 mg/jam

Sodium Nitroprusid Vasodilator: 0,25-10 mg/kg/menit Segera setelah distop Mual, hipertensi,
Arteri&Vena keracunan tiosianat, dan
sianida

Nitrogliserin Vasodilator: 5-100g/menit 3-5 menit Sakit kepala, mual,


Arteri&Vena muntah, takikardia

Nikardipin Antagonis Kalsium 30-40mg/jam 5-15 menit Hipotensi, takikardia, mual,


muntah, muka merah

Hidralasin Vasodilator 10-20mg/IV/10-50 IM 3-9 jam Peningkatan curah jantung


& laju jantung, sakit kepala
• Hipertensi Urgensi
 Tidak memerlukan obat-obatan anti hipertensi IV
 Pemberian obat peroral captopril, labetalol, atau klonidin
Referensi
1. Rilantono LI. 5 rahasia penyakit kardiovaskular (PKV). Jakarta:
Badan Penerbit FKUI. 2015;3: p. 235-48
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset
Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
2013; p. 88-90
3. Yogiantoro M. Pendekatan klinis hipertensi dalam buku ajar
ilmu penyakit dalam. Jakarta : Interna Publishing. 2015; 6 (2): p.
2261-83
4. Sherwood, L. Introduction to Human Physiology. Brooks Core:
Cengange Learning. 2013; 8: p.345-97; 548
5. Sudoyo , dkk. Gagal Jantung dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta: FKUI. 2007

Anda mungkin juga menyukai