Anda di halaman 1dari 50

OBAT ANTI

HIPERTENSI
PENGERTIAN , ANTI HIPERTENSI DAN
PENYEBAB
• Gangguan sistem peredaran darah sistole/
Hipertensi
diastole diatas normal

• Zat untuk mengurangi ketahanan perifer


• mengurangi impuls/ hantaran di pusat ke
Anti hipertensi saraf simpati
• mengurangi pelepasan nor adrenalin pada
• ujung saraf adrenergik
Peningkatan tonus/ tegang otot polos
vaskuler primer
• Resistensi arteriola
• Menurunnya kapasitas sistem pembuluh
Penyebab
vena
• Penyakit: stroke, aneurisam/ pelebaran
pembuluh darah, aggal jantung, serangan
jantung, kerusakan ginjal
GAMBARAN SIRKULASI DARAH AKIBAT PENYAKIT HIPERTENSI
PENYAKIT HIPERTENSI
KLASIFIKASI HIPERTENSI
KLASIFIKASI SISTOLIK DIASTOLIK

1. Normal < 120 mm/ Hg 80 mm/ Hg

2. Normal tinggi 120 - 139mm/ Hg 80 -89mm/ Hg

3. Hipertensi tktI 140-159 mm/ Hg 90 -99mm/ Hg

4. Hipertensi tkt II > 160 mm/ Hg >100 mm/ Hg


ETIOLOGI HIPERTENSI

PRIMER SEKUNDER
> 90% kasus < 10% kasus
Penyebab tdk Penyebab :
diketahui  Penyakit lain,: disfungsi ginjal,
Faktor Genetik hipertiroid
 Obat2an : kortikosteroid, NSAID
( prednison, dexametason dan
hydrocortisone, dll ).
PREVALENSI

Hiper • Faktor resiko utama penyakit kardiovaskular


• Penyebab kematian tertinggi
tensi

• 30% insiden komplikasi penyakit


kardiovaskular
Data riskesdas • perempuan (52%) dibandingkan laki-laki
( 2007) (48%)
LANJUTAN
• 50% penderita diketahui , 25% dapat pengobatan, 12,5% diobati
Data dengan baik
WHO • Kebanyakan pasien mengalami prehipertensi pada usia 30-50
tahun

• Sebelum 45 tahun banyak penderita laki-laki


• Di atas 45 tahun lebih banyak penderita wanita.

Data riskesdas
KEGAGALAN TERAPI
• tidak patuh: biaya pengobatan, instruksi tidak jelas,efek
Pasie samping dan frekuensi pemberian tidak efektif
• Obat : dosis terlalu rendah,kombinasi tidak cocok, toleransi,
n interaksi dengan obat lain

• Obesitas, diet tinggi natrium atau


alkohol, kerusakan ginjal progresif,
kurangnya pemberian diuretik
Kondisi lain • Hipertensi sekunder : faktor lain
REGULASI TEKANAN DARAH (RAAS )

Tekanan darah diatur oleh Sistem Renin-


Angiotensin Aldosteron/ RAAS.
1. Bila aliran darah dalam glomerulus
berkurang, ginjal akan melepaskan
renin dan plasma renin bergabung
dengan protein membentuk
angiotensin I (AT I)
2. angiotensin I (AT I), oleh enzim ACE
diubah jadi zat aktif AT II aktif
sifatnya vasokonstriktif
3. AT II aktif sifatnya
vasokonstriktifakan mempengaruhi
fungsi organ lainnya ( jantung
menyebabkan hipertropi, demikian
organ lainnya )
4. Merangsang sekresi hormon
aldosteron efek terjadi retensi air dan
garam
5. volume-darah bertambah tekanan
darah meningkat
PENYAKIT HIPERTENSI

1. Hipertensi berat & sangat berat : TDD >_ 120mm Hg


2. Hipertensi sistolik : TDS >_ 140mm Hg/<_ 90 mm Hg
3. Hipertensi resisten : TD awal 180/115mm Hg tidak dapat
diturnkan sp < 160/100 mm Hg, kombinasi obat 3 AH
4. Krisis Hipertensi : penurunan tekanan darah segera, terapi
parenteral , ex.enselopati hipertensi, perdarahan intrakanial,
infark miocard,
5. Hipertensi mendesak: penurunan TD 24 jam, obat oral
LANJUTAN I
5. Hipertensi lansia : hipertensi sistolik, pseudo hipertensi / kaku
arteri brackial / bagian lengan atas
6. Hipertensi Kehamilan:
 Hipertensi essential kronik :ada sebelum kehamilan 20
minggu, obatnya metildopa/ betablocker aman pada akhir
kehamilan
 Hipertensi pre – eklamsi - eklamasi : kehamilan setelah 20
minggu, pemberian AH tergantung kondisi ibu, TDD>_100
mmHg, kelahiran tdk diharapkan dalam 24 jam, metildopa,
hidralazin, antagonis Kalsium, beta blocker, labetololDiuretik
tidak boleh diberikan
 Bila kelahiran terjadi diberikan hidralazin IV , Aspirin juga
tidak boleh diberkan
FAKTOR PENINGKATAN TD
Reversibel:
 Garam, Merokok.
 Pil KB ( estrogen, retensi garam dan air)
 Stress (ketegangan emosional)
 Pemanis buatan ( asam glizirinat TD naik
 Hormon androgen dan kortikosteroida, retensi air.
 TD naik dapat terjadi selama kehamilan.
GEJALA HIPERTENSI
Tidak khas,
Nyeri kepala pagi hari; hilang setelah bangun.
Pengukuran tensi

Pencegahan
 Kontrol teratur.

Tindakan
 Diet,
 Pembatasan garam
 Peningkatan aktivitas fisik.
 Obat-obat hipertensi / Kalau sudah terkena
PENGOBATAN
Mulai dosis rendah
Kenaikan bertahap (1-2 minggu dosis berangsur-
angsur dinaikkan sampai tercapai efek diinginkan ).
Penghentian terapi harus secara berangsur-angsur
TAHAPAN PENGOBATAN HIPERTENSI
Pilihan pertama : Diuretika tiazida atau beta­blockers
dosis kecil
Pilihan kedua : Diuretika dan alfa atau beta blocker
Pilihan ketiga: Diuretka tiazida dan beta blocker+
vasodilator atau ACE-inhibitors.
Pilihan keempat diuretka tiazida,beta blocker+
vasodilator , ACE-inhibitors
MEKANISME KERJA, PENGGUNAAN
A. BETA-BLOCKER (PENYEKAT BETA) SELEKTIF
( meningkatkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi )
 Pengobatan lini pertama hipertensi
1. Mekanisme kerja
 Menurunkan tekanan darah dan aliran simpatik dari SSP
 Memblok efek adrenalin pada berbagai bagian tubuh
 Menghambat pelepasan renin dari ginjal
 Mengurangi pembentukan angiotensin II dari sekresi aldosteron
2. Penggunaan
 Hipertensi, nyeri dada, detak jantung tidak teratur, mencegah
serangan jantung berikutnya.
 Meringankan stress jantung memerlukan lebih sedikit darah dan
oksigen
 Penyakit obstruksi paru kronik, gagal jantung kongestif
 meringankan kerja jantung , menurunkan tekanan darah.
OBAT GOLONGAN BETA-BLOCKER
(PENYEKAT BETA)
3. Contoh obat: atenolol, bisoprolol, metoprolol,
betaxolol, dll
4. Efek Samping
 Insomnia, halusinasi, hipotensi
 libido, impotensi, gangguan seksual
 Menurunkan lipoprotein HDL dan meningkatkan
TG
B. GOLONGAN ANGIOTENSIN
CONVERTING INHIBITOR ENZYME
(ACEI)
Obat lini pertama tidak efektif
1. Mekanisme kerja
 Menurunkan tekanan darah dengan mengurangi resistensi
vaskuler tanpa meningkatkan curah jantung
 mencegah tubuh membuat hormone angiotensin II
 Menurunkan inaktifitas bradikinin
 Menurunkan sekresi aldosteron sehingga mengurangi
retensi air dan garam
2. Penggunaan
Melebarkan pembuluh darah mengalir ke jantung,
menurunkan tekanan darah.
PENGGUNAAN, EFEK SAMPING DAN
OBAT ACEI
3. Lanjutan Penggunaan
mengobati gagal jantung kronik,
melindungi ginjal pada pasien dengan diabetes,
mengobati pasien yang telah terkena serangan jantung.
4. Efek samping
Batuk kering, kulit merah, demam, hipotensi,
Hiperkalemia, perlu penambahan kalium
Gagal ginjal reversibel, dengan stenosis arteri renalis
Fetotoksik
Tidak boleh untuk ibu hamil
5. Contoh obat: enalapril, kaptopril, ramipril, lisinoril, dll
C. PENYEKAT RESEPTOR ANGIOTENSI
II ( ARB)
1. Mekanisme kerja
 Angiotensin II dihasilkan melibatkan dua jalur enzim
RAAS dan enzim lain
 Menghambat angiotensin II dari semua jalan
 Efek farmakologi sama dengan ACEI ,
 timbul vasodilatasi dan menyekat sekresi aldosteron

2. Contoh obat: valsartan, losartan, Candesartan , dll


D. PENYEKAT KANAL KALSIUM,
MEKANISME KERJA, PENGGUNAAN,
EFEK SAMPING
 Penggunaan obat2an lini pertama tidak efektif ( kontra
indikasi )
 Dosis tinggi menyebabkan infark jantung
Mekanisme kerja :
 Memperlambat pergerakan kalsium ke dalam sel jantung dan
dinding arteri
 Mempertahankan tonus otot polos dan kontraksi miocard
Penggunaan :
 Tidak perlu ditambahkan diuretik
 Penggunaan pasien hipertensi + asma + diabetes + angina /
vaskuler perifer
Efek samping
 Pusing, sakit kepala, lesu akibat penurunan tekanan darah
CONTOH OBAT PENYEKAT KANAL
KALSIUM
1. Verapamil:
 penggunaan paling penting untuk otot polos jantung
/vaskuler
 Angina, Tacki aritmia , sakit kepala
2. Benzodiazepin / diltiazem :
 Sama dengan verapamil
 penggunaan paling penting untuk otot polos jantung
/vaskuler efek inotropik negatif
3. Nifedipin :
 Penyakit kardiovaskuler
E. GOLONGAN OBAT VASODILATOR, MEKANISME KERJA
Obat Vasodilator : memperlebar pembuluh darah pada
jantung
Mekanisme kerja:
 merelaksasi otot polos vaskuler dan resistensi
 Mengurangi tekanan darah
 Stimulasi refleks jantung, berpacu dari kontraksi
miokard meningkat
 Meningkatkan konsentrasi renin plasma menyebabkan
retensi Na+ air
OBAT, MEKANISME KERJA, PENGGUNAAN VASODILATOR
Hidralazin
Mekanisme kerja :
 Vasodilatasi jantung
 Penurunan resistensi perifer
 Peningkatan refleksi nadi dan curah jantung
 merelaksasi otot polos vaskuler dan resistensi
Penggunaan
 Hipertensi sedang sampai berat
 Kombinasi dengan penyekat beta, takikardia dan diuretika
 Menurunkan curah jantung, volume plasma, resistensi vaskuler
perifer
Efek samping:
 sakit kepala, mual,berkeringat, aritmia, angina
OBAT VASODILATOR, MEKANISME KERJA
Minoksidil
Mekanisme kerja :
 Dilatasi pembuluh resisten
 Pengobatan hipertensi berat yang refrakter terhadap
obat lain
 Takikardia hebat, dikombinasi dengan penyekat beta,
 Resistensi Na + air yang serius, terjadi volume
berlebihan, edema dan gagal ginjal kongestif /fatal
F. GOLONGAN OBAT PENYEKAT ALFA
ADRENERGIK, MEKANISME KERJA DAN OBAT
Penyekat Alfa Adrenergik,:
 Vasodilatasi perifer dan untuk gangguan sirkulasi serta
melancarakan peredaran darah
Mekanisme kerja
1. Menurunkan resistensi vaskuler, tekanan darah arterial
2. Relaksasi otot polos arteri dan vena
3. Menurunkan curah jantung, aliran darah ginjal, kecepatan filtrasi
glomerulus
4. Dapat terjadi hipotensi postural
Obat
5. Prazosin, oksazosin, terazosin menyebabkan kompetitif alfa1
adrenoreseptor ( meningkatkan tekanan darah)
6. Kombinasi prazosin + propanolol/ diuretika untuk menghambat
efek jangka pendek
G. OBAT ADRENERGIK YANG BEKERJA SENTRAL
Klonidin
 Pengobatan hipertensi ringan sp sedang
 Penyakit komplikasi ginjal, pemberian kombinasi
dengan diuretika
 Efek samping sedasi dan keringnya mukosa hidung
Metildopa
 Pengobatan hipertensi dengan insufisiensi ginjal
 Efek samping mengantuk dan sedasi
DIURETIKA TIAZIDA
Penggunaan diuretika
 Terapi pertama dosis rendah
 Menghindarai stroke. infark miokard, gagal jantung
kongestif dan mortalitas
Mekanisme kerja :
 Menurunkan tekanan darah, menurunkan eksresi Na dan air
 Mengurangi isi sekuncup jantung dan aliran darah ke ginjal
Obat dalam terapi :
 Spironolakton + tiazida mencegah hipotensi
postural / lansia
 Ginjal kronik tidak untuk px.ginjal tidak adekuat
EFEK SAMPING DIURETIK
Efek samping
 1. Hipokalemia,2. hiperikemia,3.hiperglikemia
 4. Monitoring kadar kalium aritmia hitropi
ventrikel kiri, iskemik, gagal jantung kronik
DIURETIKA LOOP
 Kerja cepat,px.fungsi ginjal kurang atau tidak responsif
terhadap tiazida
 Penurunan resistensi vaskular ginjal
 Meningkatkan aliran darah ginjal dan menurunkan
konsentrasi kalsium pada urin
OBAT HIPERTENSI TUNGGAL.
Diuretik : ginjal mengeluarkan kelebihan garam dari
darah.
menaikkan aliran urin dan keinginan urinasi,
menurunkan jumlah air dalam tubuh
membantu menurunkan tekanan darah.
HIPERTENSI DENGAN DIABETES.
Kombinasi mence­tuskan resistensi insulin,
penghambat-ACEI atau beta blocker selektif.
Bila ada kontraindikasi, dianjurkan obat-obat lain
ex.alfa-blockers dan antagonis-Ca long-acting
( amlodipin)
PILIHAN OBAT HIPERTENSI DAN BEBERAPA
 Hipertensi + DM tipe-2 : ACE-inhibitor
KOMBINASI + beta-blocker
YANG DIANJURKAN.
 Gagal-jantung: Diuretika, beta-blockers atau ACE-inhibitors;
 Angina pectoris : Beta-blockers atau antagonis-Ca
 Retinopati diabetis: ACE-inhibitors atau ATII-reseptor-
blockers
 Setelah infark jantung : Beta-blockers atau ACE-inhibitors
 Lansia TD sistoli tinggi: Terapi standar sama, tetapi dengan
dosis awal lebih rendah (menghindari efek samping)
LANJUTAN KOMBINASI
 Diuretik tiazida + beta-blocker , ACE-inhibitor atau ATII-
reseptor + blocker antagonis
 Ca (dihidropiridin) + beta-blocker, ACE-inhibitor atau
ATII-reseptor-blocker
MEKANISME KERJA OBAT HIPERTENSI
 Meningkatkan pengeluaran air dari tubuh: diuretika
 Memperlambat kerja jantung: betablockers
 Memperlebar pembuluh darah : vasodilator langsung
(dihidralazin, minoxidil), antagonis kalsium, penghambat
ACE dan AT II-reseptor blockers
 Menstimulasi SSP: agonis alfa-2 sentral
( klonidin ,moxonidin, metil­dopa, guanfasin dan reserpin)
LANJUTAN I MEKANISME KERJA
 Mengurangi pengaruh SSO terhadap jantung dan pembuluh
: Alfa-l-blockers derivat quinazolin (prazosin, doxazosin,
alfuzosin, tamsu­losin), ketanserin (Ketansin);
 Mengurangi rasa sakit di dada : Beta-blockers
( propranolol, atenolol, metoprolol, pindolol, bisoprolol,
timolol
 Lain-lain; Alfa/beta-blockers labetolol dan carvedilol
 EFEK SAMPING / UMUM
Hidung mampat,mulut kering, bradycardia, tachycardia), letih
lesu,
 Gangguan penglihatan dan lambung usus (mual, diare),
impotensi
 Efek sementara hilang dalam waktu 1-2 minggu.
 Penurunan TD mendadak dapat dihindarkan :
1. Obat diminum setelah makan kadar obat dalam plasma
jangan mendadak mencapai puncak tinggi (akibat hipotensi
kuat).
2. Penghentian terapi tidak boleh mendadak, berangsur-angsur
mencegah bahaya meningkatnya TD dengan kuat (rebound
effect).
EFEK SAMPING KHUSUS
 Hipotensi , Depresi,
 Retensi garam dan air, udema ( antagonis-Ca, reserpin,
metildopa dan hidralazin)
 Efek samping : kombinasi bersama diuretik
KEHAMILAN
 Metildopa
 Klonidin, moxonidin dan metildopa masuk ke dalam
air susu ibu.
OBAT HIPERTENSI NIFEDIPIN UNTUK KEHAMILAN
Nifedipin: Adalat tablet 10 mg, b.d.d.
 Pemberian : oral & sublingual jika tidak sadar
 Indikasi: krisis hipertensi, hipertensi tidak terkontrol
 Kontra indikasi: penggunaan kontinu pada saat hamil,
menyusui, hipersensitivitas
 Efek samping: sakit kepala, flushing, pusing, edema,
menghambat persalinan
Perhatian:
1. Hentikan pengobatan jika terjadi nyeri iskemia dalam 30- 60
menit setelah pemberian,
2. Nifedipin kerja cepat , selama krisis tekanan darah turun
cepat , refleks takikardia komplikasi,
LANJUTAN NIFEDIPIN: ADALAT TABLET 10 MG
Interaksi
 Jangan diminum dengan es jeruk
 Anti hipertensi : hipotensiberat , gagal jantung
 Simetidin: efek hipotensi kuat, metabolisme dihambat
 Eritromicin: memperkuat efek nifedipin
Efek farmakodinamik
 Antagonis kalsium kuat dan spesifik , otot polos artei relaksasi, dll
Resiko pada janin
 Efek hipotensi mengurangi aliran plasenta, menurunkan oksigenasi
janin, mengahambat persalinan
Menyusui
 Aman setelah 3-4 jam pemberian sesuai dosis
METIL DOPA
Kelompok anti hipertensi bekerja di pusat
 Pemberian : oral & IV
 Penggunaan: hipertensi saat kehamilan, krisis hipertensi tidak
butuh efek segera, dapat digunakan penderita asma
 Dosis: 250 mg b.d.d. maks 3 grm/ hari bertahap, ditingkatkan
inetval 2 hari / lebih
 Kontra indikasi: riwayat depresi , penyakit hati, / disfungsi hati/
ginjal
 Efek samping: mulut kering, sedasi, depresi.dll

Interaksi :
1. Alkohol: meningkatkan efek hipotensi
2. Anaestetis: efek hipotensi ++
3. Analgesic:- NSAID, efek hipotensi
LANJUTAN METILDOPA
Efek farmakodinamik
 Pengehentian obat sebelum diindikasikan dalam 48 jam, px
hiertensi kembali
Resiko pada janin
 Menembus barier plasenta
Menyusui
 Ditemukan pada ASI
 Tidak ada efek yang jelas
HIDRALAZIN
Kelompok anti hipertensi – vasodilator
 Pemberian : oral & IV
 Penggunaan: peningkatan tekanan darah diastolik , bersamaan
terapi lain / penyekat beta / selama krisis hipertensi
 Dosis: oral 25-50 mg b.d.d., injeksi IV 5- 10 mg selama 20 menit
diulang + encerkan dengan NaCL 0,9%
 Kontra indikasi: lupus, tackikardia, retensi air dll
 Efek samping: mual, muntah, tackikardia, gangguan hati,
ginjal.dll
Interaksi :
1. Alkohol: meningkatkan efek hipotensi
2. Anaestetis: efek hipotensi
3. Analgesic:- NSAID meningkatkan efek hipotensi
LANJUTAN HIDRALAZIN
Efek farmakodinamik
 Bekerja pada jaringan otot polos disekitar arteri,
menyebabkan jaringan relaksasi
Resiko pada janin
 Teratogen, hindari penggunaan trimester III
Menyusui
 Diangap aman
LABETOLOL
Kelompok anti hipertensi – penyekat alfa dan beta adrenergik
 Bentuk obat: tablet, ampul
 Pemberian : oral, injeksi, infus, IV
 Penggunaan: hipertensi dalam kehamilan
 Dosis: oral 100 mg b.d.d., ditingkatkan interval mingguan 100 mg sp
200 mg b.d.d
 Kontra indikasi: asma, obstruktif kronik , bradikrdia, sensitif
terhadap labetalol
 Efek samping: hipotensi postural terutama 3 jam setelah
pemberian,dll
Interaksi :
1. Alkohol: meningkatkan efek hipotensi
2. Anaestetis: efek hipotensi
3. Analgesic:- NSAID meningkatkan efek hipotensi
CONTOH SOAL :
1. Ny. Artalita 37 tahun hamil 7 bulan,di diagnosis
dokter menderita preeklamsia (TD 160/90) , untuk
menurunkan tekanan darahnya di terapi dengan
nifedipin.
2. Pendapat anda?
CONTOH SOAL:
Ny Zubaidah 50 tahun datang ke praktek dokter swasta dengan
keluhan jantung berdebar terus menerus sejak semalam,
sebelumnya pasien mengatakan sering berdebar,
Pada saat memeriksakan dirinya keluhannya menetap tidak seperti
biasanya. Dari hasil pemeriksaan tekanana darah didapatkan
200/110, nadi 150x/menit pernafasan cepat dan dangkal, badan
kurus, pucat.
Dari hasil pemeriksaan pasien tersebut diperkirakan pasien
menderita penyakit:
a. Hipertensi kronis
b. Distrimia
c. Infark jantung
d. Dekompensatio cordis
e. Hipertensi kronis dan infark jantung
Factor penyebab terjadinya penyakit sebagai tersebut pada
soal tersebut adalah:
a. tidak stabilnya tekanan darah
b. kelebihan lemak
c. kelebihan garam /natrium
d. kurang olah raga
e. semua benar
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai