Anda di halaman 1dari 19

NILAI dan NORMA

KONSTITUSIONAL UUD 1945


dan PERUNDANG-UNDANGAN
DI BAWAH UUD 1946
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
STIKES dr. SOEBANDI JEMBER
2019/2020-II
Konsep dan urgensi konstitusi dalam
kehidupan berbangsa negara
• Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum
yang berisi ketentuan tentang bagaimana pemerintah
diatur dan dijalankan. Oleh karena aturan atau hukum
yang terdapat dalam konstitusi itu mengatur hal-hal
yang amat mendasar dari suatu negara, maka
konstitusi dikatakan pula sebagai hukum dasar yang
dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu
negara.
• 1. Konstitusi berfungsi sebagai landasan
kontitusionalisme. Landasan konstitusionalisme
adalah landasan berdasarkan konstitusi, baik
konstitusi dalam arti luas maupun konstitusi
dalam arti sempit. Konstitusi dalam arti luas
meliputi undang-undang dasar, undang-undang
organik, peraturan perundang-undangan lain,
dan konvensi. Konstitusi dalam arti sempit
berupa Undang-Undang Dasar(Astim Riyanto,
2009).
• 2. Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan
pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan
kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan
demikian, diharapkan hak-hak warganegara akan lebih
terlindungi. Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme, yang
oleh Carl Joachim Friedrich dijelaskan sebagai gagasan
bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan kegiatan
yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat, tetapi yang
dikenakan beberapa pembatasan yang diharapkan akan
menjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk
pemerintahan itu tidak disalahgunakan oleh mereka yang
mendapat tugas untuk memerintah (Thaib dan Hamidi,
1999).
3. Konstitusi berfungsi:
a. membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar
dalam menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-wenang
terhadap rakyatnya;
b. memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan
masyarakat yang dicitacitakan tahap berikutnya;
c. dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu
sistem ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua
warga negaranya;
d. menjamin hak-hak asasi warga negara
Aturan dasar yang terdapat dalam UUD NRI 1945
Pasal 7
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama
lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam
jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

UUD NRI TAHUN 1945 yang melakukan pembatasan


kekuasaan pemerintah atau penguasa negara, tentang
Kekuasaan Pemerintahan Negara memuat aturan - aturan
dasar sebagai berikut:
1. Pedoman bagi Presiden dalam memegang kekuasaan
pemerintahan (Pasal 4, Ayat 1).
2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon Presiden dan
calon Wakil Presiden (Pasal 6Ayat 1).
3. Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden (Pasal 7).
4. Pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden dalam masa
jabatannya (Pasal 7A dan 7B).
5. Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan
DPR (Pasal 7C).
6. Pernyataan perang, membuat pedamaian, dan perjanjian
dengan negara lain (Pasal 11 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat 3).
7. Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)
8. Mengangkat dan menerima duta negara lain (Pasal 13
Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat 3).
9. Pemberian grasi dan rehabilitasi (Pasal 14 Ayat 1).
10. Pemberian amnesti dan abolisi (Pasal 14 Ayat 2).
11. Pemberian gelar, tanda jasa, dan lain-lan tanda
kehormatan (Pasal 15).
12. Pembentukan dewan pertimbangan (Pasal 16)
Semua pasal tersebut berisi aturan dasar yang mengatur kekuasaan
Presiden, baik sebagai kepala negara maupun kepala pemerintahan.
Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara
Indonesia didunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu
oleh Wakil Presiden dan menteri - menteri dalam kabinet,
memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas - tugas
pemerintah sehari - hari. Aturan - aturan dasar dalam UUD
NRI 1945 tersebut merupakan bukti adanya pembatasan kekuasaan
pemerintahan di Indonesia. Tidak dapat kita bayangkan bagaimana
jadinya jika kekuasaan pemerintah tidak dibatasi.
Pengertian dan Pentingnya Konstitusi Secara Umum
Pengertian Konstitusi merupakan jaminan yang paling efektif
dalam menjaga agar kekuasaan yang ada dalam Negara tidak salah
gunakan dan hak asasi manusia/warga Negara tidak dilanggar,
konstitusi sangat penting artinya bagi suatu Negara karena
kedudukannya dalam mengatur dan membatasi kekuasan dalam
suatu Negara.
Konstitusi berasal dari istilah bahasa Perancis,yaitu constituer artinya
membentuk. Beberapa istilah dari konstitusi seperti gronwet
( bahasa Belanda ) artinya, yaitu wet berarti undang-undang dan
ground berarti tanah. Beberapa Negara yg menggunakan istilah
constitution ( bahasa Inggris ) untuk mengartikan konstitusi.
Dalam bahasa Indonesia , kontitusi diartikan sebagai hukum dasar
atau undang-undang dasar. Istilah itu menggambarkan keseluruhan
sistem ketatanegaraan suatu Negara.
Berbagai Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia
Sejak proklamasi kemerdekaan bangsa indonesia sudah menciptakan tiga
buah konstitusi serta memberlakukannya dalam masa yang berbeda-
beda. Pemberlakuan ketiganya tidak lepas dari perubahan kehidupan
ketatanegaraan indonesia akibat terjadinya berbagai perkembangan
politik tetapi, pergantian konstitusi itu juga sekaligus menunjukan
pergulatan bangsa indonesia dalam mencapai dan menemukan konstitusi
yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia.
Konstitusi yang pernah berlaku di indonesia adalah :
A. Undang-Undang Dasar 1945 (18 Agustus 1945 – 27
Desember 1949)
B. Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949 – 17
Agustus 1950)
C. UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
D. UUD 1945 (5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
E. UUD 1945 setelah Amandemen (19 Oktober 1999 –
Sekarang )
Macam Macam Konstitusi yang ada di Indonesia
Berikut ini adalah beberapa Macam Macam Konstitusi
undang undang 1945 :
1) Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis
(written constitution and unwritten constitution).
Suatu konstitusi disebut tertulis bila berupa suatu naskah
(Doumentary Constitution), sedangkan konstitusi tidak
tertulis tidak berupa suatu naskah (Non- Doumentary
Constitution) dan banyak di pengaruhi oleh tradisi konvensi.
2) Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and
rigid constitution).
Pengertian konstitusi fleksibel adalah konstitusi yang
diamandemen tanpa adanya prosedur khusus sedangkan
konstitusi yang kaku adalah konstitusi yang mensyaratkan
suatu adanya prosedur khusus dalam melakukan amandemen.
Dikatakan konstitusi itu flexible apabila konstitusi itu
memungkinkan adanya perubahan sewaktu-waktu sesuai
perkembangan msyarakat (contoh konstitusi Inggris dan
Selandia baru).
Sedangkan Pengertian konstitusi rigid apabila konstitusi itu sulit diubah
sampai kapanpun
(contoh : USA, Kanada, Indonesia dan Jepang).

Ciri-ciri konstitusi fleksibel


•Sifat elastis, artinya dapat disesuaikan dengan mudah
•Dinyatakan dan dilakukan perubahan adalah mudah seperti mengubah
undang-undang

Ciri ciri Konstitusi rigid mempunyai ciri-ciri pokok, antara lain:


•Memiliki tingkat dan derajat yang lebih tinggi dari undang-undang
•Hanya dapat diubah dengan tata cara khusus/istimewa
3) Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat
tidak derajat tinggi (Supreme and not supreme
constitution).
Konstitusi derajat tinggi, konstitusi yang mempunyai
kedudukan tertinggi dalam negara (tingkatan peraturan
perundang-undangan). Sedangkan konstitusi tidak derajat
tinggi ialah konstitusi yang tidak mempunyai kedudukan
serta derajat seperti konstitusi derajat tinggi.
4) Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan
(Federal and Unitary Constitution).
Bentuk negara akan sangat menentukan konstitusi negara yang
bersangkutan. Dalam suatu negara serikat terdapat pembagian
kekuasaan antara pemerintah federal (Pusat) dengan negara-
negara bagian. Hal itu diatur di dalam konstitusinya. Pembagian
kekuasaan seperti itu tidak diatur dalam konstitusi negara
kesatuan, karena pada dasarnya semua kekuasaan berada di
tangan pemerintah pusat.
5) Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan Parlementer
(President Executive and Parliamentary Executive Constitution).
Ciri ciri Konstitusi sistem pemerintahan presidensial (strong) terdapat ciri-ciri
antara lain:
•Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara, tetapi juga memiliki
kedudukan sebagai Kepala Pemerintahan
•Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih
•Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif dan tidak dapat
memerintahkan pemilihan umum
Ciri ciri Konstitusi sistem pemerintahan parlementer memiliki ciri-ciri (Sri
Soemantri) :
•Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dibentuk berdasarkan
kekuatan yang menguasai parlemen
•Anggota kabinet sebagian atau seluruhnya dari anggota parlemen
•Presiden dengan saran atau nasihat Perdana menteri dapat membubarkan parlemen
dan memerintahkan diadakan pemilihan umum.
Tujuan-tujuan konstitusi Negara Indonesia tersebut
secara ringkas dapat diklasifikasikan menjadi tiga tujuan,
yaitu:
1.Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan
sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik;
2.Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol
kekuasaan dari penguasa itu sendiri;
3.Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan
ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya

Anda mungkin juga menyukai