Subtitle
ISTILAH KONSTITUSI
Konstitusi Contitutio = Jus atau Ius berarti Hukum atau Prinsip
Politiea dan Nomoi (Yunani Purba)
Constitution (Inggris)
Constitutie dan Grondwet = Staatsregeling (Belanda)
Verfassung dan gerundgesetz (Jerman)
Droit Constitutionnel dan Loi Constitutionnel (Perancis)
ISTILAH KONSTITUSI
2. Presiden dan wakil presiden dipilih lewat Pemilihan Umum (Pemilu) dan memilih para
menteri untuk membantu tugas-tugasnya selama menjabat.
Dalam Undang-Undang tidak aturan tertulis mengenai tata cara pemilihan calon menteri.
Presiden memiliki hak untuk memilih para menteri. Maka ini termasuk dalam salah satu
konvensi.
Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan tentang
bagaimana pemerintah diatur dan dijalankan. Oleh karena aturan atau hukum yang
terdapat dalam konstitusi itu mengatur hal-hal yang amat mendasar dari suatu
negara, maka konstitusi dikatakan pula sebagai hukum dasar yang dijadikan
pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara.
KLASIFIKASI KONSTITUSI
1. Konstitusi dalam arti luas yaitu konstitusi tertulis dan tidak tertulis
Agar dapat membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa negara agar tidak
memerintah dengan sewenang-wenang..
Konstitusi negara di satu sisi dimaksudkan untuk membatasi kekuasaan
penyelenggaran negara dan di sisi lain untuk menjamin hak-hak dasar warga
negara
K.C. Wheare menegaskan bahwa dalam sebuah negara kesatuan yang perlu diatur
dalam konstitusi pada asasnya hanya tiga masalah pokok berikut (Soemantri, 1987):
1)Struktur umum negara, seperti pengaturan kekuasaan eksekutif, kekuasaan legislatif,
dan kekuasaan yudisial.
2)Hubungan – dalam garis besar – antara kekuasaan-kekuasaan tersebut satu sama
lain.
3)Hubungan antara kekuasaan-kekuasaan tersebut dengan rakyat atau warga Negara.
A.A.H. Struycken menyatakan bahwa konstitusi dalam sebuah dokumen formal berisikan hal-ahal
sebagai berikut (Soemantri, 1987):
3)Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan, baik untuk waktu sekarang maupun
untuk masa yang akan datang
4)Suatu keinginan dengan mana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.
Phillips Hood & Jackson menegaskan bahwa materi muatan konstitusi adalah sebagai berikut
(Asshiddiqie, 2002): “Suatu bentuk aturan, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan yang menentukan
susunan dan kekuasaan organ-organ negara yg mengatur hubungan-hubungan di antara berbagai
organ negara itu satu sama lain, serta hubungan organ-organ negara itu dengan warga negara.”
Miriam Budiardjo (2003) mengemukakan bahwa setiap UUD memuat ketentuan-
ketentuan mengenai:
1.Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif
dan yudikatif. (b) Hak-hak asasi manusia.
2.Prosedur mengubah UUD.
3.Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.
DINAMIKA KONSTITUSI INDONESIA
Pada awal era reformasi (pertengahan 1998), muncul berbagai tuntutan reformasi di
masyarakat. Tuntutan tersebut disampaikan oleh berbagai komponen bangsa, terutama
oleh mahasiswa dan pemuda.
Beberapa tuntutan reformasi itu adalah:
1.mengamandemen UUD NKRI 1945,
2.menghapuskan doktrin Dwi Fungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia,
(Dwifungsi adalah gagasan yang diterapkan oleh Pemerintahan Orde Baru yang
menyebutkan bahwa TNI memiliki dua tugas, yaitu pertama menjaga keamanan dan
ketertiban negara dan kedua memegang kekuasaan dan mengatur negara)
3.menegakkan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia (HAM), serta
pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN),
4.melakukan desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah,
5.mewujudkan kebebasan pers,
6.mewujudkan kehidupan demokrasi.
Berdasarkan hal itu MPR hasil Pemilu 1999, sesuai dengan
kewenangannya yang diatur dalam Pasal 37 UUD NRI 1945 melakukan
perubahan secara bertahap dan sistematis dalam empat kali
perubahan, yakni:
1. Perubahan Pertama, pada Sidang Umum MPR 1999.
2. Perubahan Kedua, pada Sidang Tahunan MPR 2000.
3. Perubahan Ketiga, pada Sidang Tahunan MPR 2001.
4. Perubahan Keempat, pada Sidang Tahunan MPR 2002.
1. Bentuklah kelompok terdiri dari 10 orang. Siapkan naskah UUD NRI 1945,
kemukakan masing-masing satu contoh masalah atau tantangan kehidupan
bernegara saat ini, yang menurut Anda perlu diantisipasi. Apakah pasal-pasal
dalam UUD NKRI 1945 sekarang sudah mampu menjadi pedoman untuk
menyelesaikan tantangan tersebut? Jika belum, apakah aturan tersebut perlu
dilakukan perubahan? Mengapa demikian?
2. Anda telah mempelajari konstitusi dan UUD NKRI 1945 sebagai konstitusi
negara Indonesia. Kemukakan kembali dengan kalimat Anda sendiri, apa
sebenarnya hakikat dari konstitusi itu? Apa pentingnya konstitusi bagi suatu
negara, seperti halnya Indonesia dengan adanya UUD NKRI 1945? Hasil kajian
29
UUD NRI 1945 menempati urutan tertinggi dalam jenjang norma hukum
Mahkamah Konstitusi
Terima Kasih