Anda di halaman 1dari 2

D.

Hakikat Konstitusi Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


1. Istilah Konstitusi
Istilah “Konstitusi” pertama kali dikenal di Negara Perancis, yakni berasal dari
Bahasa Perancis “Constituer”, yang artinya membentuk. Yang dimaksud dengan
membentuk dalam hal ini adalah membentuk suatu Negara. Dengan penggunaan
istilah konstitusi, yang dimaksud adalah pembentukan suatu negara. Hal ini
disebabkan karena konstitusi mengandung permulaan dari segala peraturan mengenai
suatu negara.
Mengenai pengertian konstitusi menurut para ahli terdapat perbedaan
pendapat. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat dua pendapat di kalangan para ahli.
Ada ahli yang membedakan antara konstitusi dengan Undang-Undang Dasar dan ada
pula ahli yang menyamakannya. Sarjana yang membedakan pengertian Konstitusi
dengan Undang Undang Dasar, antara lain, Projodikoro (1983:10-11), yang
mengemukakan bahwa ada dua macam konstitusi, yaitu konstitusi tertulis (written
constitusion) dan konstitusi tak tertulis (unwritten constitusion). Selanjutnya Herman
Heller, membagi pengertian konstitusi menjadi tiga (Kusnardi, 1988 : 65 -66) :

a) Die Politische verfassung als gesellschaftlich wirklichkeit.


Konstitusi adalah mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat
sebagai suatu kenyataan. Jadi mengandung pengertian politis dan sosiologis.
b) Die Verselbstandigte rechhtsverfassung.
Konstitusi merupakan satu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat.
Jadi mengandung pengertian yuridis.
c) Die geshereiben verfassung.
Konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang undang yang
tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.

2. Hakikat Konstutusi
Konstitusi adalah dokumen dasar atau seperangkat aturan yang mengatur
struktur, fungsi, dan kekuasaan pemerintahan suatu negara atau entitas politik lainnya.
Sifat konstitusi berbeda-beda di setiap negara, bergantung pada sistem pemerintahan
negara tersebut dan sejarah konstitusi.
Namun, ada beberapa prinsip umum yang menjadi ciri hakikat konstitusi :

a) Hukum dasar
Konstitusi adalah hukum dasar atau tertinggi suatu negara. Artinya setiap
tindakan, hukum dan kebijakan pemerintah harus sesuai dengan konstitusi.
Konstitusi menetapkan kerangka pemerintahan dan mempertahankan batasan
kekuasaan pemerintah

b) Perlindungan Hak Asasi Manusia


Konstitusi seringkali memuat hak asasi manusia yang harus dihormati dan
dilindungi oleh pemerintah. Hal ini mencakup hak-hak seperti kebebasan
berpendapat, kebebasan beragama, persamaan di depan hukum, dan lain-lain.

c) Pembagian Kekuasaan
Konstitusi mengatur pemisahan kekuasaan antar cabang pemerintahan, seperti
eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Hal ini untuk mencegah konsolidasi
kekuasaan yang tidak semestinya di satu tangan dan untuk menjamin sistem
checks and balances.

d) Proses Amandemen
Konstitusi sering kali memuat ketentuan tentang bagaimana konstitusi dapat
diubah atau diamandemen. Proses ini seringkali lebih sulit dibandingkan
mengubah undang-undang biasa karena konstitusi dianggap sebagai dokumen
yang sangat penting dan stabil.

e) Nilai dan Prinsip Dasar


KOnstitusi sering kali mencantumkan nilai-nilai, prinsip, atau tujuan dasar
yang harus dipatuhi oleh negara. Ini dapat mencakup nilai-nilai seperti
demokrasi, supremasi hukum, perlindungan sosial, dll.

f) Supremasi Konstitusi
Asas supremasi konstitusi artinya konstitusi berada di atas segala undang-
undang dan ketetapan pemerintah lainnya.
Artinya apabila terjadi pertentangan antara undang-undang atau peraturan
pemerintah dengan konstitusi, maka konstitusilah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai