Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NURUL ILMI

NIM : 230407500053

KELAS : M23.6

Tugas Individu

1. Jelaskan apa pengaruh jarak antara magnet dan benda yang ditarik terhadap daya tariknya?
Jawaban : Jarak antara magnet dengan benda yang akan ditarik mempengaruhi kekuatan gaya
tarik magnet. Karena semakin dekat jarak antara keduanya maka semakin besar gaya tariknya dan
semakin jauh jarak antara keduanya maka gaya tariknya semakin kecil. Dengan demikian jarak
antara magnet dengan benda yang akan ditarik dapat memengaruhi kekuatan gaya tarik magnet,
tergantung dengan seberapa besar jarak antara keduanya.

2. Apakah daya tarik magnet selalu disesuaikan dengan jarak dekat dan jauhnya?
Jawaban : Ya, daya tarik magnet dipengaruhi oleh jarak antara magnet dan benda yang
terpengaruh olehnya. Umumnya, daya tarik magnet akan lebih kuat saat jarak antara magnet dan
benda yang terpengaruh lebih dekat, dan akan melemah seiring dengan peningkatan jarak. Ini
dijelaskan oleh hukum kuadrat terbalik dalam fisika, yang menyatakan bahwa daya tarik antara
dua objek bermuatan atau bermedan (seperti magnet) berkurang seiring dengan kuadrat jarak di
antara keduanya.

3. Apa saja yang mempengaruhi kekuatan daya tarik magnet?


Jawaban : Kekuatan yang dimiliki oleh gaya magnet dapat menembus benda-benda tertentu.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya daya tembus gaya magnet :
a) Tebal tipisnya benda penghalang
b) Kekuatan magnet
c) Jarak magnet denganbenda
d) Jenis benda penghalang di antara magnet dan benda yang ditariknya.

4. Sebuah baterai listrik memiliki muatan listrik sebesar 180 C. Jika baterai tersebut digunakan untuk
mengalirkan arus listrik selama 3 menit, berapa kuat arus listrik yang dihasilkan?
Jawaban :

5. Sebuah lampu pijar memiliki kuat arus listrik sebesar 0,5 A. Jika lampu tersebut menyala selama 2
jam, berapa muatan listrik yang mengalir melalui lampu tersebut?
Jawaban :
6. Sebuah rangkaian listrik memiliki beda potensial sebesar 12 V dan hambatan listrik sebesar 4.
Berapa kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut?
Jawaban :

7. Sebuah rangkaian listrik memiliki hambatan listrik sebesar 3 dan kuat arus listrik sebesar 4 A. Jika
rangkaian tersebut dihubungkan dengan sumber listrik sebesar 12 V, berapa kuat arus listrik yang
akan mengalir dalam rangkaian tersebut?
Jawaban :

8. Buatlah rangkuman singkat terkait materi “Listrik dan Magnet” maks.3 hal disertai dengan sumber
referensi yang relevan.
Jawaban :

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DAN MAGNET

A. LISTRIK

1. Pengertian Listrik

Listrik adalah suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan
negatif. Arus listrik merupakan muatan listrik yang bergerak dari tempat yang
berpotensial tinggi ke tempat berpotensial rendah, melewati suatu penghatar listrik.
Media penghatar listrik salah satunya ialah media yang terbuat dari bahan logam,
yaitu elektron bebas berpindah dari satu atom ke atom logam berikutnya, sedangkan
pada media air elektron dibawa oleh elektrolit yang terkandung dalam media air
tersebut.

2. Jenis Arus Listrik

Dalam buku Elektronikaisme: Sebuah Pemahaman (2021) oleh Bram


Palgunadi dijelaskan bahwa arus listrik adalah aliran elektron dari atom ke atom yang
terjadi pada sebuah penghantar dengan kecepatan dalam waktu tertentu. Arus listrik
terdiri dari dua jenis yaitu arus listrik searah dan tidak searah. Berikut penjelasannya :
a) Arus listrik DC (Direct Current) merupakan arus listrik yang mengalir secara
terus menerus kesatu arah. Arus DC dipakai dalam industry yang
menggunakan proses elektrolisa, misalnya pemurnian dan pelapisan atau
penyepuhan logam.

b) Arus listrik AC (Alternative Current) merupakan arus listrik yang mengalir


bolak-balik. Arus AC digunakan di rumah-rumah dan dipabrik – pabrik,
biasanya menggunakan voltage 110 volt atau 220 volt. Arus listrik bolak-balik
(AC) jauh lebih berbahaya dari pada arus searah (DC)

3. Jenis Listrik

Listrik merupakan sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik
timbul karena adanya muatan listrik yang mengalir dari ujung kabel positif ke ujung
kabel negatif. Listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

a) Listrik statis, yaitu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tidak
mengalir atau tetap. Listrik statis dapat terjadi pada interaksi dua benda yang
memiliki muatan listrik berbeda. Contohnya, penggaris yang digosokkan ke
rambut.

b) Listrik dinamis, yaitu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang
mengalir atau bergerak. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia lebih banyak
berhubungan dengan listrik dinamis. Ada 2 medium yang digunakan untuk
mengalirkan listrik, yaitu konduktur (mudah menghantarkan listrik) dan
isolator (sulit menghantarkan listrik).

4. Jenis Rangkaian Listrik

Rangkaian Listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga elektron dapat
mengalir dari sumber voltase atau arus listrik. Terdapat dua tipe rangkaian yaitu :
rangkaian seri dan rangkaian paralel.

a) Rangkaian seri adalah suatu rangkaian elektronik atau listrik yang dalam
proses penyusunannya dilakukan menggunakan cara yang berurutan. Adanya
komponen dalam rangkaian, disusun menggunakan satu jalur karena itu
seluruh komponen yang ada di dalamnya.

b) Rangkaian paralel adalah sebuah rangkaian elektronik atau suatu listrik


dengan proses penyusunannya dilakukan secara sejajar atau bersusun.
Pengertian sederhananya, rangkaian tersebut terhubung dengan cara berderet.
Kemudian sumber arus listrik yang terdapat di dalamnya hingga bercabang-
cabang.
5. Kuat Arus Listrik
Gambar 1.1 Rangkaian seri Gambar 1.2 Rangkaian paralel

Kuat arus listrik yang bergerak melewati sebuah penghantar akan dianggap
sebagai besarnya jumlah muatan yang telah melewati setiap satuan waktu dalam
sebuah titik. Secara matematis kuat arus listrik akan bisa dihitung dengan bantuan
persamaan yang ada di bawah ini.

I=Q/t
Keterangan :
I : Kuat arus listrik (Ampere)
Q : Muatan listrik (Coulomb)
t : Waktu (sekon)

6. Hambatan

Hambatan listrik atau resistansi adalah kemampuan suatu benda mencegah


atau menghambat aliran arus listrik. Satuan dari hambatan listrik adalah ohm (Ω).
Berikut adalah rumus yang dapat digunakan dalam menentukan hambatan pada listrik.

I=V/R

Keterangan :
V : Beda Potensial (Volt)
R : Hambatan (Ohm)

B. MAGNET

1. Pengertian Magnet

Magnet sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu magnítis líthos yang memiliki
arti batu Magnesian. Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di
sekitarnya yang memiliki sifat khusus. Magnet sering diartikan sebagai benda dengan
gejala dan sifat dapat memengaruhi bahan tertentu yang berada di sekitarnya. Setiap
magnet memiliki dua kutub, yaitu utara (N) dan selatan (S). Kutub magnet adalah
daerah yang berada pada ujung-ujung magnet, dengan kekuatan magnet paling besar.

2. Sifat-sifat Magnet

Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya
yang memiliki sifat khusus. Berikut sifat-sifat khusus dari magnet :

a) Medan magnet membentuk gaya magnet


Gaya magnet tidak hanya ada di kutub-kutubnya saja. Namun, gaya
magnet dapat timbul di sekitar magnet. Daerah magnet memiliki gaya magnet
biasa disebut dengan medan magnet.

b) Magnet memiliki dua kutub


Magnet memiliki dua kutub utama, di antaranya kutub utara dan kutub
selatan. Kutub magnet adalah daerah yang berada pada ujung-ujung magnet,
dengan kekuatan magnet paling besar.

c) Kutub magnet dapat tarik menarik atau akan tolak menolak


Gaya magnet memiliki gaya tarikan dan gaya tolakan. Apabila kutub
yang sama didekatkan, akan saling tolak-menolak. Begitu sebaliknya, jika
kutub utara dan kutub selatan didekatkan maka dengan begitu akan saling
tarik-menarik.

d) Sifat magnet dapat hilang


Magnet dapat menghilang atau melemah. Hal ini disebabkan adanya
perbakaran, jatuh secara terus-menerus pada magnet tersebut.

3. Jenis Bahan Magnet

Berdasarkan sifat kemagnetannya, jenis bahan magnet secara umum terbagi


menjadi dua, yaitu bahan magnetik (feromagnetik) dan bahan non-magnetik.

a) Bahan Magnetik (Feromagnetik), adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat
oleh magnet. Contoh bahan feromagnetik adalah baja, besi, nikel, dan kobalt.

b) Bahan Non-magnetik, terbagi menjadi dua yakni :


 Paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh
magnet kuat. Contohnya aluminium, tembaga, platina, dan lain-lain.
 Diamagnetik adalah benda yang menolak magnet. Benda ini tidak
dapat ditarik sama sekali oleh magnet meski berada sangat dekat
dengan magnet yang kuat. Contoh benda diamegnetik adalah emas,
seng, merkuri, dan lainnya.

4. Macam-macam Bentuk Magnet


Secara umum, bentuk tetap magnet ada lima. Kelima bentuk tetap magnet
tersebut meliputi:

a) Magnet batang, bentuknya menyerupai batang atau balok atau kubus.


b) Magnet silinder, bentuk magnet ini menyerupai tabung panjang.
c) Magnet jarum, bentuk magnet ini menyerupai jarum kompas dengan kedua
ujung atau kutub magnetnya lebih runcing.
d) Magnet cincin, magnet ini memiliki bentuk bulat menyerupai cincin.
e) Magnet U (Magnet ladam), magnet ini berbentuk seperti tapal kuda atau
serupa dengan huruf U.
DAFTAR PUSTAKA

Fahamsyah, Sandy. 2015. Buku Pintar Fisika SMA/MA. Jakarta :Tim Redaksi Bintang Wahyu

Sutrisno, 1990. Listrik Magnet. Bandung, ITB, Indonesia.

Sumaryo, W. W. (2010) Metode Pembelajaran Bahan Magnet dan Identifikasi Kandungan Senyawa
Pasir Alam Menggunakan Prinsip Dasar Fisika. Cakrawala Pendidikan, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai