Anda di halaman 1dari 8

Tugas Individu

1. Jelaskan apa pengaruh jarak antara magnet dan benda yang ditarik terhadap daya
tariknya?
: Daya tarik magnet terhadap benda yang ditarik berpengaruh dengan jarak antara
keduanya. Semakin dekat jarak antara magnet dan benda, semakin besar daya
tariknya. Sebaliknya, semakin jauh jaraknya, semakin kecil daya tariknya.

2. Apakah daya tarik magnet selalu disesuaikan dengan jarak dekat dan jauhnya?
: Daya tarik magnet tidak selalu hanya disesuaikan dengan jarak dekat dan jauhnya.
Ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhinya, yaitu:

1. Kekuatan magnet:

Magnet yang lebih kuat memiliki daya tarik yang lebih besar dibandingkan magnet
yang lebih lemah, bahkan pada jarak yang sama.

2. Jenis bahan:

Bahan yang berbeda memiliki permeabilitas magnetik yang berbeda, yang


menentukan seberapa mudah mereka dapat dimagnetisasi. Bahan feromagnetik,
seperti besi, baja, dan nikel, lebih mudah ditarik oleh magnet dibandingkan bahan
paramagnetik dan diamagnetik.

3. Bentuk dan ukuran magnet:

Bentuk dan ukuran magnet dapat memengaruhi distribusi medan magnetnya, dan
karenanya, daya tariknya.

4. Kehadiran bahan lain:

Bahan lain di antara magnet dan benda yang ditarik dapat memengaruhi daya
tariknya. Bahan feromagnetik dapat memperkuat daya tarik, sedangkan bahan
diamagnetik dapat melemahkannya.
3. Apa saja yang mempengaruhi kekuatan daya tarik magnet?
: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Daya Tarik Magnet
Kekuatan daya tarik magnet dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Kekuatan magnet:

Magnet yang lebih kuat memiliki daya tarik yang lebih besar dibandingkan magnet
yang lebih lemah. Kekuatan magnet dapat diukur dengan satuan Gauss atau Tesla.

2. Jarak antara magnet dan benda yang ditarik:

Semakin dekat jarak antara magnet dan benda yang ditarik, semakin besar daya
tariknya. Daya tarik magnet berkurang dengan kuadrat jarak.

3. Jenis bahan:

Bahan yang berbeda memiliki permeabilitas magnetik yang berbeda, yang


menentukan seberapa mudah mereka dapat dimagnetisasi. Bahan feromagnetik,
seperti besi, baja, dan nikel, lebih mudah ditarik oleh magnet dibandingkan bahan
paramagnetik dan diamagnetik.

4. Bentuk dan ukuran magnet:

Bentuk dan ukuran magnet dapat memengaruhi distribusi medan magnetnya, dan
karenanya, daya tariknya. Magnet dengan bentuk yang lebih terkonsentrasi, seperti
batang magnet, memiliki daya tarik yang lebih besar dibandingkan magnet dengan
bentuk yang lebih tersebar, seperti magnet U.

5. Kehadiran bahan lain:

Bahan lain di antara magnet dan benda yang ditarik dapat memengaruhi daya
tariknya. Bahan feromagnetik dapat memperkuat daya tarik, sedangkan bahan
diamagnetik dapat melemahkannya.
6. Temperatur:

Kekuatan magnet dapat berkurang seiring dengan meningkatnya temperatur.

4. Sebuah baterai listrik memiliki muatan listrik sebesar 180 C. Jika baterai tersebut
digunakan untuk mengalirkan arus listrik selama 3 menit, berapa kuat arus listrik yang
dihasilkan?
: Diketahui:
Q = 180 C
t = 3 menit = 3 x 60 detik = 180 detik

Ditanya :
I = ...?

Penyelesaian
I=Q/t
I = 180 C / 180 detik = 1 Ampere
Jadi, Kuat arus listrik yang dihasilkan baterai tersebut adalah 1 Ampere

5. Sebuah lampu pijar memiliki kuat arus listrik sebesar 0,5 A. Jika lampu tersebut
menyala selama 2 jam, berapa muatan listrik yang mengalir melalui lampu tersebut?
: Diketahui:
I = 0,5 A
t = 2 jam = 2 x 60 menit = 120 menit = 7200 detik

Ditanya :
Q = ...?

Penyelesaian
Q=Ixt
Q = 0,5 A x 7200 detik = 3600 Coulomb
Jadi, Muatan listrik yang mengalir melalui lampu adalah 3600 Coulomb
6. Sebuah rangkaian listrik memiliki beda potensial sebesar 12 V dan hambatan listrik
sebesar 4 . Berapa kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut?

: Diketahui:

V = 12 V

R = 4 Ohm

Ditanya:

I = ...?

Penyelesaian:

I=V/R

I = 12 V / 4 Ohm = 3 Ampere

Jadi, Kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian adalah 3 Ampere

7. Sebuah rangkaian listrik memiliki hambatan listrik sebesar 3 dan kuat arus listrik
sebesar 4 A. Jika rangkaian tersebut dihubungkan dengan sumber listrik sebesar 12 V,
berapa kuat arus listrik yang akan mengalir dalam rangkaian tersebut?
: Diketahui:
V = 12 V
I = 4A
R = 3 0hm

Ditanya:

Kuat arus listrik yang akan mengalir dalam rangkaian tersebut?

Penyelesaian:

Kuat arus listrik yang akan mengalir dalam rangkaian tersebut dapat dihitung dengan
rumus:
I = V/(R + r)
Untuk mengetahui nilai r, kamu bisa menggunakan rumus:
r = V/I - R
r = V/I – R
r = 12/4 – 3
r = 3 - 3r = 0
Jadi, hambatan listrik dalam sumber listrik adalah 0 .

Substitusikan nilai yang telah diketahui ke dalam rumus Kuat Arus Listrik
I = V / (R + r)
I = 12 / (3 + 3)
I = 12 / 3 = 4A
Jadi, kuat arus listrik yang akan mengalir dalam rangkaian tersebut tetap 4A.

8. Buatlah rangkuman singkat terkait materi “Listrik dan Magnet” maks. 3 hal disertai
dengan sumber referensi yang relevan.

Rangkuman

Definisi Arus Listrik

Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang
mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. Satuan
Internasional (SI) arus listrik adalah A (Ampere).

Arus listrik terbentuk ketika terdapat perbedaan potensial atau beda tegangan antara
dua titik dalam penghantar tersebut. Arus listrik mengalir dari titik dengan potensial yang
lebih tinggi ke titik dengan potensial yang lebih rendah.

Jenis Arus Listrik

• Arus searah (DC): Arus DC adalah arus yang mengalir dalam satu arah saja. Contohnya
adalah arus yang dihasilkan oleh baterai.
• Arus bolak-balik (AC): Arus AC adalah arus yang mengalir secara bolak-balik, yaitu
berubah arah secara periodik. Contohnya adalah arus listrik yang ada di rumah-rumah
Rumus Arus Listrik

Keterangan:

I = Arus Listrik (A)

V = Tegangan Listrik (V)

R = Hambatan Listrik (Ohm)

Rangkain Listrik Terbuka dan Tertutup

Rangkaian listrik merupakan salah satu konsep dasar dalam ilmu fisika. Rangkaian
listrik digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik lainnya. Dalam dunia
listrik, terdapat dua jenis rangkaian listrik yang sering digunakan, yaitu rangkaian listrik
tertutup dan terbuka. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama, namun terdapat
perbedaan mendasar antara keduanya.

Rangkaian listrik tertutup, seperti namanya, merupakan jenis rangkaian listrik yang
memiliki jalur yang tertutup atau lengkap. Artinya, arus listrik dapat mengalir secara terus
menerus dari sumber listrik ke beban listrik dan kembali lagi ke sumber listrik. Dalam
rangkaian listrik tertutup, terdapat komponen-komponen penting seperti sumber listrik,
penghantar, saklar, dan beban listrik.

Berbeda dengan rangkaian listrik tertutup, rangkaian listrik terbuka tidak memiliki
jalur yang tertutup atau lengkap. Artinya, arus listrik tidak dapat mengalir secara terus
menerus dari sumber listrik ke beban listrik dan kembali lagi ke sumber listrik. Dalam
rangkaian listrik terbuka, terdapat komponen-komponen penting seperti sumber listrik,
penghantar, dan beban listrik, namun tidak ada jalur yang menghubungkan antara sumber
listrik dan beban listrik.

Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff

Hukum Ohm adalah hukum dasar yang menyatakan hubungan antara arus listrik,
tegangan dan hambatan. Hukum Ohm ini adalah hukum dasar yang wajib dipelajari jika Anda
ingin belajar elektronika. Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh Georg Simon Ohm
seorang ahli Fisika German.
Bunyi hukum Ohm adalah : Besarnya arus listrik (I) yang mengalir pada suatu
penghantar berbanding lurus dengan tegangan (V) yang diterapkan pada penghantar tersebut
dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R).

Dari Hukum Ohm dapat dituliskan rumus hubungan antara tegangan, arus dan
hambatan sbb :

Hukum Kirchhoff adalah hukum yang digunakan untuk melakukan analisis


tegangan dan arah arus pada suatu rangkaian. Hukum Kirchhoff ini merupakan persamaan
yang membahas tentang kekekalan muatan dan energi listrik pada suatu rangkaian yang
ditemukan oleh seorang ahli Fisika German bernama Gustav Robert Kirchhoff. Hukum
Kirchhoff terdiri dari dua bagian yang dikenal dengan hukum Kirchhoff 1 dan hukum
Kirchhoff 2.
Hukum Kirchhoff 1 : Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama
dengan jumlah kuat arus keluar dari titik percabangan. Hukum ini juga dikenal sebagai
hukum titik cabang. Hukum ini menerangkan bahwa jumlah total arus masuk pada suatu
rangkaian sama dengan jumlah total arus keluar rangkaian.
Hukum Kirchhoff 2 : Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah
penurunan potensial sama dengan 0. Maksud dari bunyi hukum tersebut adalah tidak ada
energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut. Hukum ini juga dikenal sebagai
hukum loop dan juga sering disebut sebagai KVL (Kirchhoff Voltage Law).

Definisi Magnet dan Gaya Magnet


Magnet adalah segala bahan yang mampu menarik besi dan menghasilkan medan
magnet di luar dirinya. Pada akhir abad ke-19 semua unsur yang diketahui dan banyak
senyawa telah diuji untuk daya tariknya, dan semuanya ditemukan memiliki sifat magnetik.
Yang paling umum adalah sifat diamagnetisme, nama yang diberikan pada material yang
menunjukkan tolakan lemah oleh kedua kutub magnet.
Gaya magnet adalah bentuk gaya yang memiliki kemampuan menarik benda berbahan
khusus yang ditimbulkan akibat adanya magnet di dalamnya.
Beberapa bahan, seperti kromium, menunjukkan paramagnetisme, yang mampu
menyebabkan magnetisasi yang lemah ketika dibawa mendekati magnet. Magnetisasi ini
menghilang ketika magnet dilepas. Hanya tiga elemen, besi, nikel, dan kobalt, yang
menunjukkan sifat feromagnetisme (yaitu, kemampuan untuk tetap termagnetisasi secara
permanen).

Jenis Bahan Magnet


Berdasarkan sifat kemagnetannya, jenis bahan magnet secara umum terbagi menjadi
dua, yaitu bahan magnetik (feromagnetik) dan bahan nonmagnetik.

1. Bahan Magnetik (Feromagnetik)


Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Jika benda
jenis feromagnetik berada dekat dengan magnet, magnet akan menarik benda tersebut. Selain
itu, benda yang termasuk bahan feromagnetik dapat dijadikan suatu magnet. Contoh bahan
feromagnetik adalah baja, besi, nikel, dan kobalt.

2. Bahan Nonmagnetik
Bahan nonmagnetik terbagi atas paramagnetik dan diamagnetik. Paramagnetik adalah
benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat. Contohnya alumunium, tembaga,
platina, dan lain-lain.
Diamagnetik adalah benda yang menolak magnet. Benda ini tidak dapat ditarik sama
sekali oleh magnet meski berada sangat dekat dengan magnet yang kuat. Contoh benda
diamagnetik adalah emas, seng, merkuri, dan lainnya.

Sumber Referensi :

1. https://www.belajarelektro.com/2020/06/hukum-ohm-dan-hukum-kirchhoff.html
2. https://ilmuelektro.id/arus-listrik/
3. https://artikelpendidikan.id/apa-perbedaan-antara-rangkaian-listrik-tertutup-dan-
terbukajelaskan/#:~:text=Pada%20rangkaian%20listrik%20tertutup%2C%20jalur%20
rangkaian%20adalah%20lengkap%2C,sehingga%20arus%20listrik%20tidak%20dapa
t%20mengalir%20dengan%20lancar.
4. https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-magnet-dan-bentuknya
5. file:///C:/Users/hpind/Downloads/listrik%20dan%20magnet.pdf

Anda mungkin juga menyukai