Anda di halaman 1dari 9

Teori Konstitusi dalam ilmu Negara

Anggota kelompok 13

MOH. DWI FAESAL (23120000118)


Juliano Krisna (23120000124)
Iqbal annas makruf (23120000110)
Achmad Mufid Zamzami (23120000138)
Konstitusi
Secara etimologi kata “konstitusi”, “adalah segala ketentuan dan
aturan mengenai ketatanegaraan atau Undang-undang dasar
suatu negara

Konstitusi negara secara umum dapat didefinisikan sebagai


seperangkat aturan dasar yang mengatur pembentukan,
struktur, fungsi dan kewenangan pemerintahan suatu negara,
hak-hak dan kewajiban warga negara, menciptakan dasar
hukum untuk menjalankan negara tersebut.
Teori Konstitusi Menurut Tokoh Ahli
K. C. Wheare:
Konstitusi adalah keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan
yang membentuk dan mengatur/memerintah dalam pemerintahan
suatu negara.

C. F. Strong
konstitusi adalah kumpulan asas-asas yang menyelenggarakan
kekuasaan pemerintahan serta hak-hak dari pemerintah dan
hubungan antara pemerintah dan yang diperintah, yang menyangkut
hak-hak asasi manusia.

Miriam Budiarjo:
konstitusi adalah keseluruhan peraturan. Baik tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-
cara bagaimana suatu pemerintah diselenggarakan dalam
suatu masyarakat atau negara.
Teori Konstitusi Menurut Carl Schmitt

Menurut Carl Schmitt


Konstitusi dibagi menjadi 3 (tiga), yakni;

- Konstitusi dalam arti absolut (absoluter verfassungsbegriff), di mana


konstitusi dianggap sebagai kesatuan organisasi yang mencakup semua
bangunan hukum dan organisasi-organisasi di dalam negara.

- Konstitusi dalam arti relatif (relativer verfassungsbegriff), di mana konstitusi


dimaksudkan sebagai penghubung antara kepentingan satu masyarakat
dengan masyarakat lainnya.

- Konstitusi dalam arti positif (der positive verfassungsbegriff), di mana


konstitusi dihubungkan mengenai ajaran tentang keputusan. Konstitusi
dalam arti positif mengandung arti sebagai keputusan politik tertinggi yang
berhubungan dengan pembuatan peraturan perundang-undangan.
Pengertian Konstitusi Secara Materil
Pengertian konstitusi secara materil merujuk pada norma-norma hukum yang
mengatur prinsip-prinsip dasar, struktur pemerintahan, hak-hak warganegara,
dan hubungan antara pemerintah dengan rakyat. Secara materil, konstitusi
mencakup nilai-nilai, tujuan, dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi sistem
hukum dan pemerintahan suatu negara, yang bersifat tidak tertulis dan belum
resmi menjadi konstitusi

Pengertian Konstitusi Secara Formil


Secara formil, konstitusi negara mengacu pada dokumen tertulis atau serangkaian
dokumen yang secara resmi menetapkan struktur, fungsi, dan kewenangan
pemerintahan suatu negara. Ini mencakup teks undang-undang dasar,
amendemen, dan dokumen-dokumen terkait lainnya yang mengatur organisasi
negara, pembagian kekuasaan, dan hak-hak warga negara. Konstitusi formil
memberikan kerangka hukum yang mengikat bagi pemerintahan suatu negara
dan menetapkan batasan-batasan terhadap kekuasaan pemerintah.
Pengertian Konstitusi Tertulis
Konstitusi tertulis adalah seperangkat aturan dasar atau norma hukum yang diatur dan
tercatat secara tertulis dalam dokumen resmi. Dokumen ini bisa berupa satu teks
tunggal atau sejumlah dokumen yang saling terkait, dan biasanya memuat prinsip-
prinsip dasar yang mengatur struktur pemerintahan, hak-hak warga negara, dan
kewenangan lembaga-lembaga pemerintahan.
Konstitusi tertulis memberikan dasar hukum yang jelas dan dapat diacu untuk
menjalankan pemerintahan suatu negara.,

Pengertian Konstitusi tidak Tertulis


Konstitusi tidak tertulis adalah kebiasaan ketatanegaraan dalam praktik
ketatanegaraan suatu negara. Konstitusi tidak tertulis disebut juga konvensi.
Konstitusi tidak tertulis atau konvensi tetap memiliki kekuatan hukum meskipun
tidak tertulis. Konvensi berkedudukan sebagai pelengkap konstitusi tertulis,
sehingga tidak boleh bertentangan dengan konstitusi tertulis.
Tujuan Konstitusi
1. Menetapkan Landasan Hukum:
- Memberikan dasar hukum yang jelas untuk pemerintahan negara dan lembaga-lembaga publik.
2. Mengatur Pembagian Kekuasaan:
- Menetapkan prinsip-prinsip pembagian kekuasaan antara cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk mencegah
penyalahgunaan kekuasaan.
3. Melindungi Hak Asasi Warga Negara:
- Menjamin hak-hak dasar dan kebebasan warga negara, seperti kebebasan berbicara, hak atas properti, dan hak
untuk mendapatkan perlindungan hukum.
4. Menentukan Struktur Pemerintahan:
- Menetapkan struktur dan fungsi pemerintahan, termasuk kewenangan dan tanggung jawab masing-masing
lembaga.
5. Mengatur Hubungan Antara Pusat dan Daerah:
- Menetapkan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, termasuk pemberian kewenangan kepada
pemerintah lokal.
6. Mengamankan Kedaulatan Negara:
- Membuat landasan untuk kedaulatan negara, termasuk kemampuan untuk mengambil keputusan politik yang
mendasar dalam situasi darurat.
7. Menjamin Kepastian Hukum:
- Memberikan kepastian hukum untuk warga negara dan pihak-pihak yang terlibat dalam sistem hukum.
Kesimpulan Konstitusi
Konstitusi adalah seperangkat aturan dasar yang mengatur
organ-organ yang ada dalam negara, serta mengatur wewenang
kekuasaan, dan fungsi pemerintahan suatu negara, serta
melindungi dan menjamin hak dan kewajiban warga
negara.Konstitusi dapat bersifat tertulis atau tidak tertulis
Buah kedondong di pangangan singo
Nek amu gak dong yowes menengo

Jika ada kesalahan penulisan atau penyampaian dari


ppt ini kami mohon maaf sebesar besarnya, atas
waktu dan perhatiannya dari teman teman kami
ucapkan

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai