HUKUM KONSTITUSI
Oleh :
Bambang Panji Gunawan
2
KOSTITUSI
PENGERTIAN:
- ABSOLUT
- RELATIF
- POSITIF
- IDEAL
3
NILAI-NILAI:
- NORMATIF
- NOMINAL
- SEMANTIC
SIFAT-SIFAT:
- RIGID
- FLEXIBLE
CARA: PERUBAHAN:
- VERFASSUNG SANDERUNG
- VERFASSUNG WANDLUNG COUP DETAT
CONVENTION DLL
Istilah ‘konstitusi’ secara harafiah berarti pembentukan,
yang berasal dari bahasa Prancis ‘Contituir’ yang berarti
membentuk.
di samping itu berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah
aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara.”
9
Wirjono Prodjodikoro
Jadi, konstitusi sebagai kumpulan asas yang menetapkan tiga hal, yaitu:
- Kekuasaan pemerintah (dalam arti luas);
- Hak-hak asasi pihak yang diperintah;
- Hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah.
12
Struycken, mengemukakan :
bahwa kontitusi tertulis atau undang-undang dasar merupakan
dokumen formal yang berisi:39
- Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang lalu;
- Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan,
baik untuk waktu sekarang maupun untuk masa yang akan
datang;
- Suatu keinginan, dengan mana perkembangan kehidupan
ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin;
- Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan
bangsa.
13
Konstitusi atau Undang-Undang Dasar itu merupakan kristalisasi dari
berbagai pemikirian politik ketika negara akan didirikan atau ketika
konstitusi itu disusun.
Pengertian:
1. Konstitusi dalam pengertian absolute
2. Konstitusi dalam pengertian positif
3. Konstitusi dalam pengertian ideal
4. Konstitusi dalam pengertian relative
Ad.1. KONSTITUSI DALAM PENGERTIAN ABSOLUTE
17 -Sebagai kesatuan organisasi yang nyata yang mencakup semua
bangunan hukum dan semua organisasi yang ada di
dalam Negara.
-Sebagai bentuk Negara, yakni bisa bentuk demokrasi atau
monarchi.
-Sebagai faktor integrasi yang dapat bersifat abstrak dan
fungsional.
Abstrak : hubungan antara bangsa dan Negara
diwujudkan dengan lagu
kebangsaannya, bahasa persatuan, benderanya.
Fungsional : karena tugas konstitusi mempersatukan
bangsa melalui kegiatan kenegaraan
seperti: pemilu, referendum,
pembentukan kabinet, dll.
-Sebagai system tertutup dari norma-norma hukum yang tertinggi
didalam Negara.
Ad.2. KONSTITUSI DALAM PENGERTIAN RELATIF
18
-Sebagai tuntutan dari golongan tertentu agar hak-haknya dijamin dan tidak
dilanggar oleh penguasa.
- Sebagai Konstitusi tertulis (Formil), Konstitusi tak tertulis (materiil)/isi.
Menyangkut hal-hal yang bersifat mendasar/pokok bagi rakyat dan
Negara maka untuk membuatnya perlu adanya prosedur yang khusus.
B. Nilai Nominal
Konstitusi itu menurut hukum memang berlaku namun dalam
kenyataannya tidak sempurna karena beberapa pasal yang sudah tidak
berlaku/berfungsi.
C. Nilai Semantic
Konstitusi itu secara hukum tetap berlaku, tetapi dalam kenyataannya
hanya sekedar untuk memberikan bentuk dari tempat yang telah ada
dan untuk melaksanakan kekuasaan politik. Jadi konstitusi hanya
sekedar istilah saja, sedangkan pelaksanaannya selalu dikaitkan
dengan kepentingan golongan tertentu/penguasa saja.
TUJUAN PEMERINTAHAN KONSTITUSIONAL:
21
STRUKTUR KETATANEGARAAN
SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945
MPR
UUD 1945
UUD 1945
KETERANGAN:
MPR : MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
DPD : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
DPR : DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
UUD : UDANG-UNDANG DASAR
BPK : BADAN PENGAWAS KEUANGAN
DPD : DEWAN PERWAKILAN DAERAH ( UTUSAN DAERAH )
MK : MAHKAMAH KONSTITUSI
MA : MAHKAMAH AGUNG
KY : KOMISI YUDISIIL
KETETAPAN No. XX/MPRS/ 1966
25 diperbaharui
KETETAPAN NO.III/MPR/2000
TENTANG
SUMBER HUKUM & TATA URUTAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 1
Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan
perundang-undangan.
Sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan tidak tertulis.
Sumber hukum dasar Nasional adalah PANCASILA
Pasal 2
Tata urutan perundang-undangan merupakan pedoman dalam Pembuatan Aturan Hukum di
bawahnya.
Tata Urutan:
UUD 1945
Ketetapan MPR
Undang-Undang
Perpu
P.P.
Keputusan Presiden
Peraturan Daerah
26
UU NO. 10 TAHUN 2004
dirubah
UU nomor 12 Tahun 2011
dirubah
UU No. 15 Tahun 2019
Ttg
PEMBENTUKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 7
Jenis dan hirarki peraturan perundang-undangan:
U.U.D. 1945
Ketetapan MPR ------ Ps 3 UUD 1945
Undang-Undang/Perpu
Peraturan Pemeritah
Peraturan Presiden
Peraturan Daerah:
Provinsi
Kabupaten/kota
Peraturan Desa
MAHKAMAH KONSTITUSI
UU No. 23 /2003
WEWENANGNYA ;
PASAL 10 : ayat 1
1.MENGUJI UNDANG-UNDANG thdp UUD 1945
2.Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yg
28
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945
3.Memutus pembubaran partai politik
4.Memutus perselisihan tentang hasil pemilu
Pasal 10 ayat 2
29
Atas dasar putusan MK tsb
MPR
( pasal 3 UUD 1945)
Memberhentikan Presiden
Dan/atau
Walik Presiden
30
31