Jerman); State (Bahasa Inggris); Etat (Perancis), yang memiliki arti dan definisi
berbeda di setiap negara. Istilah tersebut konon berasal dari kata Lo Stato yang
pertama kali digunakan di Eropa Barat pada abad ke-15. Negara yang paling ideal
mempertimbangkan kenyataan manusia sebagai makhluk politik.
Ciri-ciri umum karakterisitk negara mencakup:
1. Negara adalah gabungan dari beberapa nyawa manusia.
2. Negara ada karena ada hubungan ikatan jiwa antara rakyat dan negara.
3. Negara terdiri dari kesatuan yang mencakup bangsa-bangsa.
Menurut pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian negara
adalah suatu organisasi yang memiliki kekuasaan atau otoritas tertinggi untuk
mengatur masyarakat agar semua perbuatan dan sikap yang dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang –undangan negara.
KONSTITUSI
Setiap negara bagaimanapun tingkat pertumbuhannya, selalu memiliki
seperangkat aturan yang mengatur struktur organisasi negara, yang terdiri dari
organ atau jabatan negara. Aturan ini disebut konstitusi.
Kata konstitusi berasal dari bahasa Inggris constitution dan kata Perancis
constiture serta dari bahasa Belanda constituie yang artinya membentuk. Tujuan
dari istilah konstitusi adalah membentuk suatu negara atau menyusun dan
menyatakan suatu negara. Dalam kepustakaan Belanda, selain istilah constitutie,
juga terdapat istilah grondwet yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
menjadi Undang – undang Dasar (grond = dasar, wet = undang-undang).
Istilah konstitusi juga dikemukkan oleh beberapa para ahli diantaranya
sebagai berikut :
A. Bagir Manan menyatakan bahwa apabila dilihat dari
wujudnya, Konstitusi dapat dibedakan antara :
1. Konstitusi tertulis yaitu tertulis dalam satu dokumen khusus
(misalnya Undang-Undang Dasar 1945, Konstitusi Republik
Indonesia Serikat, Undang-Undang Dasar Amerika Serikat
1787), atau dalam beberapa dokumen yang terkait erat satu
sama lain dan tertulis dalam peraturan perundang-undangan
lain (misalnya Kerajaan Inggris yang kaidah-kaidah Konstitusi
tertulisnya terdapat dalam undang-undang biasa (ordinary law
atau statute).
2. Konstitusi tidak tertulis yang dapat dibedakan dalam tiga golongan
yaitu:
a. Ketentuan Konstitusi terdapat dalam kaidah-kaidah hukum
adat sebagai hukum yang tidak tertulis.
b. Ketentuan-ketentuan Konstitusi yang terdapat dalam
konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan.
c. Adat istiadat yang kemungkinannya pada suatu ketika
berubah menjadi konvensi, sehingga dirasakan sebagai
suatu kewajiban untuk mentaatinya.
Jadi menurut Herman Heller, jika pengertian Undang-Undang Dasar itu harus
dihubungkan dengan pengertian Konstitusi, maka arti Undang-Undang Dasar itu
baru merupakan sebagian dari pengertian Konstitusi yaitu Konstitusi yang tertulis.
Konstitusi itu sebenarnya tidak hanya bersifat yuridis semata-mata,
tetapi juga sosiologis politis.