Anda di halaman 1dari 2

# Sejarah Kuno Pembentukan Negara

Tidak ada informasi pasti tentang kapan negara itu didirikan. Namun secara umum, pembentukan
negara tidak terlepas dari masa kejayaan Yunani kuno, ketika pembentukan polis menjadi prasyarat
bagi sejarah gagasan Yunani kuno tentang negara dan hukum. . Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa bangsa Yunani kuno dianggap sebagai peradaban yang modern dibandingkan dengan zaman
dahulu.

Pada jaman Yunani kuno dan Romawi kuno, lahir teori klasik Yang dipelopori oleh ahli-ahli pemikir
besar negara dan hukum Antara lain Plato, Aristoteles, Polybius yang membagi bentuk
negara/Pemerintah menjadi tiga dengan bentuk perubahannya sebagai berikut:

a. Menurut Plato, Monarki berubah menjadi Tirani. Aristokrasi Berubah menjadi Oligarki.
Demokrasi berubah menjadi anarki;
b. Menurut Aristoteles, Monarki berubah menjadi Tirani. Aristokrasi Berubah menjadi Oligarki.
Republik Konstitusionil berubah Menjadi Demokrasi;
c. Menurut Polybius, Monarki berubah menjadi Tirani. Aristokrasi Berubah menjadi Oligarki.
Demokrasi berubah menjadi Oklokrasi (kepentingan kelompok) (S. Haryono DKK, 2000; 2-3).

# Sejarah Modern Pembentukan Negara

Terbentuknya negara modern sangat dinamis dan tidak hanya dibentuk oleh paksaan para
penyelenggara, tentu saja pembentukan negara modern ditandai dengan kondisi kecenderungan
demokrasi yang sangat menonjol dan menjadi indikasi proses tersebut. Dukungannya. Negara
modern yang bebas didasarkan pada kata kunci demokrasi. Di zaman modern, baik model
pembentukan negara maupun perubahan negara dilaksanakan secara demokratis.

Dalam Pandangan yang lebih terbuka, C.F. Strong semisal menyatakan Untuk membagi empat
kategori cara perubahan konstitusi sebagai Indikator negara demokratis dalam dunia modern,
yaitu (1) melalui Parlemen, (2) referendum, (3) konvensi atau lembaga khusus, dan (4)
persetujuan negara bagian. Keempat lembaga yang berwenang Melakukan perubahan ini tidak
seluruhnya diikuti oleh negara-Negara di dunia. Beberapa negara menggunakan gabungan di
antara Keempat cara tersebut. Sebagai contoh, berikut ini akan dibahas Beberapa konstitusi
Negara (Taufiqurrahman Syahuri, 2004; 74). Ketentuan atas model perubahan tersebut
mengisyaratkan adanya Sistem yang bersifat demokratis menjadi tanggapan atas syarat mutlak
Yang harus ada dalam negara modern.

Dalam pembahasan masalah negara modern, status negara dalam pembentukan selanjutnya
dicapai melalui prosedur yang sepenuhnya demokratis dan penerapan undang-undang yang
sesuai. Adanya demokrasi dan sistem penegakan hukum yang baik merupakan ciri negara yang
mengatur negara berdasarkan kepentingan masyarakat luas.

Berkaitan dengan istilah demokrasi secara ideal dalam sebuah Negara, Henry B. Mayo dalam
teorinya menyatakan bahwa demokrasi Didasari oleh nilai-nilai yang positif dan mengandung
unsur-unsur Moral universal, yang tercermin dalam:

1. Penyelesaian perselisihan dengan damai dan melembaga,


2. Menjamin terselenggarakannya perubahan secara damai dalam Suatu masyarakat yang
sedang berubah.
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur,
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum,
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman Dalam masyarakat, yang
tercermin dalam keanekaragaman Pendapat, kepentingan serta tingkah laku, dan
6. Menjamin tegaknya keadilan (J.J. Von SCHMID, 1979; 40).

Di samping itu, untuk melaksanakan nilai-nilai demokrasi di Atas dibutuhkan lembaga-lembaga


politik, yang oleh Robert A. Dahl Dalam bukunya On Democracy disebutkan ada enam lembaga,
yaitu:

1. Para pejabat yang dipilih;


2. Pemilihan umum yang bebas, adil dan berkala;
3. Kebebasan berpendapat;
4. Sumber informasi alternatif;
5. Otonomi asosiasi
6. Hak kewarganegaraan yang inklusif (J.J. Von SCHMID, 1979; 39).

Anda mungkin juga menyukai