Anda di halaman 1dari 26

Dita Pradela Rahmatina

Abdil Ganna
Muhammad Yolga Harsadibiro
 Istilahdemokrasi berasal dari yunani kuno.
Secara etimologis kata demokrasi berasal
dari dua kata yaitu “demos” yang berarti
rakyat dan “kratos/cratein” yang berarti
pemerintahan, sehingga lebih dikenal sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat ( Erwin, 2012:130 )
 Demokrasi adalah suau sistem yang
memberikan penekanan pada eksistensi
rakyat dalam penyelenggaraan negara
maupun pemerintahan.
 MASA YUNANI

MASA PENCERAHAN

MASA MODERN
 istilahdemokrasi pertama kali dipakai di
Yunani kuno khususnya kota Athena. Ada
beberapa prinsip operasional dalam sistem
demokrasi Athena :
1. para warga sendiri yang langsung
membuat keputusanpolitik dan
mengawasinya.

2. terdapat ekualitas politik dan hukum bagi


semua warga negara.
3. kebebasan politik dan kewarganegaraan
dijamin sepenuhnya

4. dalam proses penentuan kebijakan bila


semua argumen telah dipaparkan
pemungutan suara baru dilakukan.
 Pada masa ini demokrasi tidak bersifat
langsung, tetapi demokrasi berdasarkan
perwakilan. Demokrasi perwakilan adalah
suatu bentuk pemerintahan yang hak-hak
untuk membuat keputusan politik tidak
dijalankansecara langsung oleh seluruh
rakyat, tetapi diwakilkan kepada lembaga-
lembaga politik yang bertindak berdasarkan
prosedur mayoritas.
 Gagasan negara demokrasi kemudian
berkembang pada akhir abad ke-18 dan 20
seiring dengan berkembangnya gagasan
negara hukum di beberapa negara Barat.
Prinsip negara hukum :
 1. pengakuan terhadap HAM
 2. penerapan asas pembagian dan pemisah
kekuasaan untuk menjamin hak-hak
 3. penerapan peraturan pemerintahan
 4. penegakkan supremasi aturan-aturan
hukum
 5. kedudukan yang sama dihadapan hukum
 Kuntowijoyo (sumarjan, ed., 2000: 273-274)
mengemukakan beberapa standar untuk
mewujudkan sebuah negara yang demokratis,
yaitu :
 1. ada kekuatan politik bentukan masyarakat
yang berfungsi sebagai instrumen penyampaian
tuntutan masyarakat pada pemerintah

 2. ada pemilu yang demokratis dimana posisi


tawar menawar dan posisi kekuatan antara
rakyat dan pemerintah sejajar
 3. ada pemerintah yang dibentuk oleh kekuatan
mayoritas dengan tetap menghormati hak-hak
kelompok minoritas

 4. ada mekanisme check and balances antara


pusat-pusat kekuatan politik yang tercermin dari
keberadaan dan aktivitas mereka di parlemen

 5. ada ruang dan wacana publik yang tidak dapat


diintervensi oleh pemerintah
NEGARA HUKUM

MASYARAKAT MADANI

INFRASTRUKTUR POLITIK
 DEMOKRASI PARLEMENTER (1945–1959)

 DEMOKRASI TERPIMPIN (1959–1965)

 DEMOKRASI PANCASILA ORDE BARU


(1965-1998)

 DEMOKRASI PANCASILA ORDE REFORMASI


(1998-SEKARANG)
 DAMPAK POSITIF :
1) Mengidupkan suasana demokratis Indonesia
2) Mencegah kekuasaan presiden yang terlalu
besa, karena wewenang pemerintah
dipegang oleh partai yang berkuasa
3) Menempatkan rakyat sipil sebagai
pelaksana kedaulatan rakyat dan
pemerintahan
 DAMPAK NEGATIF :
1) Sejumlah partai cenderung menyuarakan
kepentingan kelompok sendiri, bukan
kepentingan rakyat
2) Ada kecenderungan persaingan tidak sehat,
baik dalam parlemen maupun kabinet yang
berupa saling menjatuhkan
 Demokrasi Terpimpin muncul karena adanya
dekrit presiden 5 Juli 1959 yang berisi :
 1. pembubaran konstituante
 2. berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak
berlakunya UUDS 1950
 3. pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu
sesingkat-singkatnya
 PENYIMPANGAN PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
1) Segala bentuk kekuasaan dan keputusan berada
ditangan Presiden
2) Konsep NASAKOM
3) Pengangkatan Soekarno sebagai Presiden seumur
hidup
4) Anggota MPRS diangkat oleh Presiden tanpa pemilu
5) Kedudukan Presiden diatas MPRS
6) Pembubaran DPR
7) Pengangkatan ketua DPR-GR menjadi menteri
negara oleh Presiden
 SITUASI POLITIK PADA MASA DEMOKRASI
TERPIMPIN
 Presiden sebagai kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan
 Angota ABRI & PKI mengisi kursi
pemerintahan
 Meluasnya ajaran komunis melalui
NASAKOM
 Mengaburnya sistem kepartaian
 Melarang kebebasan Pers
 Masa orde baru dimulai pada tahun 1968
sampai tahun 1998 dan dipimpin oleh
presiden Soeharto yang menggantikan
Soekarno pada periode sebelumnya.
Tujuannya adalah merubah politik yang
otoriter menjadi lebih demokratis.
 KELEBIHAN :
1) Berhasil melaksanakan program
transmigrasi
2) Melaksanakan program keluarga berencana
3) Memerangi buta huruf dikalangan
masyarakat
4) Adanya gerakan wajib belajar
5) Gerakan nasional orangtua asuh
 KEKURANGAN :
1) Adanya pembatasan hak-hak politik rakyat
2) Pemusatan kekuasaan ditangan presiden
3) Pemilu yang tidak demokratis
4) Korupsi, kolusi dan nepotisme yang
merajalela
 Reformasilahir setelah Presiden Soeharto
mengundurkan diri sejak 21 Mei 1998 dan
digantikan oleh wakil presiden Dr. Ir. Bj.
Habibie.
 BerhentinyaSoeharto sebagai presiden,
karena tidak adanya lagi kepercayaan dari
masyarakat serta menghadapi krisis
moneter dan ekonomi yang
berkepanjangan
 KARAKTERISTIK ORDE REFORMASI
1) Pemilu yang dilaksanakan jauh lebih
demokratis
2) Dalam pengambilan keputusan lebih
mengutamakan musyawarah untuk
mencapai mufakat
3) Pola rekruitmen politik untuk mengisi
jabatan dilakukan secara terbuka
4) Memiliki rasa tanggung jawab dalam
pelaksanaan sebuah keputusan yang
dihasilkan dalam musyawarah
 Dalam perkembangan demokrasi di era
reformasi, peran mahasiswa, kelompok
kepentingan dan komponen rakyat Indonesia
ingin agar dilaksanakan ”reformasi total”
disegala bidang
 Agenda utama reformasi :
1) Pemberantasan terhadap Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN),
2) Kebebesan dalam menyampaikan pendapat
(unjuk rasa),
3) Penegakkan hukum dan Jaminan terhadap
pelaksanaan hak-hak asasi manusia.
 Demokrasi permusyawaratan adalah
demokrasi yang dilandasi oleh nilai-nilai
teosentris, yang mengangkat kehidupan
politik dari tingkatsekuler ke tingkat moral
spiritual dan nilai-nilai antroposentris yang
memuliakan nilai-nilai kemanusiaanang
menghargai perbedaanberlandaskan
semangat kesetaraandan persaudaraan
dengan tujuannya untuk mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
 PERMUSYAWARATAN DESA DAN TRADISI
KOLEKTIVISME

 PENGARUH ISLAM BAGI DEMOKRASI INDONESIA

 PENGARUH PAHAM BARAT


 Konsep demokrasi permusyawartan ini
mendahului model demokrasi diliberatif.
Demokrasi permusyawaratan ini adalah
demokrasi yang bukan menjadi sarana
perwakilan atau pengumpulan berbagai
kepentingan, tetapi arena dimana persoalan
diselesaikan dengan proses dialog.

Anda mungkin juga menyukai