Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN BISNIS KREATIF

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

Dosen Pengampu : Risca Fitri Ayuni, SE,MM,MBA,CMA

Disusun Oleh:

1. Disha Dwi Yahya ( 185020900111003 )


2. Ryo Mahesa Orella ( 185020900111013 )
3. Agilina Panggabean ( 185020900111009 )
4. Luluk Atim Mafiddah ( 185020901111005 )
5. Ajeng Anis Wahdah ( 185020901111006 )
6. Dita Pradela Rahmatina ( 185020901111007 )
A. Pendahuluan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki
perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro.
Seperti halnya Keputusan Presiden RI nomor 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil
adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang
secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil. Dan perlu dilindungi untuk
mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.” Kegiatan ini merupakan kegiatan
untuk membantu UMKM yang sedang berkembang. Banyak UMKM yang ada di
Malang salah satunya ialah Dapur Non Aya yang bergerak dalam bidang katering dan
snack. Dapur Non Aya didirikan sejak awal tahun 2019 oleh Noorsy Zidna mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.
Pada kesempatan kali ini kelompok kami ingin membantu UMKM Dapur Non Aya
dalam mempromosikan kepada konsumen, khususnya Keluarga Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis.

B. Isi
1. Wawancara
Wawancara ini dilakukan pada 8 mei 2019 pukul 09.06 WIB. Bertempat di meja
batu FEB UB. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Noorsy Zidna selaku
Founder dari Dapur Non Aya. Hasil dari wawancara yang kami lakukan ialah :
 Sejarah berdirinya Dapur Non Aya;
 Kegiatan operasional Dapur Non Aya
 Kendala-kendala yang dialami Dapur Non Aya
2. Kendala-kendala Dapur Non Aya
Dapur Non Aya ialah UMKM yang baru berjalan selama lima bulan, sehingga
masalah yang dihadapi Dapur Non Aya sangatlah kompleks antara lain:
 Marketing
Seperti halnya UMKM yang baru dibangun masalah marketing
merupakan masalah utama yang umum dialami. Pada umumnya Usaha
Mikro Kecil Menengah mempunyai anggaran marketing yang terbilang
kecil jika dibandingkan dengan usaha yang berskala besar. Dengan
anggaran yang minim tersebut tentunya harus lebih kreatif dan efektif
dalam menentukan strategi pemasaran.
 Manajemen Waktu
Seperti yang kita ketahui bahwasanya owner dari Dapur Non Aya masih
berstatus sebagagi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya semesterer 2 serta juga bergabung dalam dalam
organisasi HMJM (Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen) dan BEM
(Badan Eksekutif Mahasiswa) tentunya dengan banyaknya kegiatan yang
ada di organisasi itu membuat Noorsy tidak bisa fokus menjalankan dan
mengembangkan bisnis Dapur Non Aya.
3. Problem solving
Untuk memecahkan masalahnya kami memiliki beberapa solusi untuk Dapur Non
Aya, antara lain :
 Membuat sosial media untuk Dapur Non Aya contohnya Instagram yang
sering digunakan masyarakat luas pada saat ini. Dimana banyak
perusahaan kecil maupun besar melakukan promosi melalui Instagram
karena dalam melakukan promosi pada Instagram tidak menggunakan
biaya dan lebih efektif karena banyak penggunannya.
 Membuat flyer untuk dibagikan pada masyarakat lebih luas terutama KM
FEB UB. Pembagian flyer ini sebagai bentuk promosi secara langsung
kepada konsumen.

4. Kesimpulan
Kami telah berusaha memasarkan Dapur Non Aya dengan berbagai cara, untuk
kedepannya kami akan tetap mem-follow up UMKM ini agar tetap berkelanjutan
dan usahanya menjadi besar. Respons dari pemilik Dapur Non Aya dan
masyarakat pun positif dalam menanggapi usaha kami dalam membantu
memasarkan produknya.

Anda mungkin juga menyukai