Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS IFAS, EFAS, DAN SFAS

PERUSAHAAN JENANG MONALISA KUDUS

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Manajemen Strategik
Dosen Pengampu : Dwi Soegiarto, SE, MM

Disusun oleh :
KELOMPOK 2
KELAS 5 C

1. Devi Eka Pratiwi (201512066)


2. Hari Kiswanto (201512067)
3. Murtiah Widya Wati (201512138)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


Kampus Gondangmanis PO.BOX. 53 Bae Kudus
Tahun Akademik 2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Analisis IFAS, EFAS dan SFAS Perusahaan Jenang Monalisa Kudus. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah manajemen strategik.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa serta bantuan berbagai pihak lain untuk itu dalam
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak yang membantu dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dwi Soegiarto, SE,
MM selaku dosen dalam mata kuliah ini.

Kami menyadari bahwa proses penyusunan dalam penyelesaian makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat
terselesaikan dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan tangan terbuka
menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini dan juga dalam
penyelesaian tugas-tugas serta makalah berikutnya. Kami sebagai penyusun makalah ini yang
berkaitan dengan Analisis IFAS, EFAS dan SFAS Perusahaan Jenang Monalisa Kudus,
berharap dapat berguna dikemudian hari.

Kudus, 14 November 2017

Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis yang selalu berkembang disegala masa adalah bisnis kuliner, bisnis pakaian, dan
bisnis papan atau tempat tinggal. Hal ini dikarenakan bisnis ini akan selalu mempunyai
pelanggannya sendiri karena merupakan kebutuhan mutlak manusia. Bisnis akan selalu dapat
bertahan dan berkrmbang apabila mampu menciptakan inovasi inovasi baru serta mampu
menjawab apa yang menjadi keinginan konsumen.
Bisnis yang sangat banyak dijalankan saat ini adalah bisnis kuliner. Beraneka ragam
aneka makanan yang ditawarkan kepada konsumen baik itu makanan basah yang harus laku
pada hari itu juga maupun makanan kering yang biasa digunakan untuk cemilan dan oleh
oleh dan dapat bertahan hingga berbulan bulan.
Di sebuah desa di kabupaten Kudus tepatnya di desa Temulus Mejobo terdapat sebuah
usaha jenang yaitu Usaha Jenang Monalisa. Jenang Munalisa ini memiliki berbagai macam
Rasa yang mampu menggoyang lidah para penikmatnya dan memiliki berbagai macam
kemasan yang di desain secara unik sehingga mampu menarik para konsumen.
Seiring berjalannya waktu, banyak sekali usaha usaha jenang yang bermunculan,
sehingga Perusahaan Jenang Monalisa ini memiliki banyak pesaing dalam dunia pemasaran.
Maka dari itu, Perusahaan Jenang Monalisa ini harus mampu menciptakan inovasi inovasi
baru dan menciptakan kemasan yang unik dan berbeda dengan kemasan produk jenang
lainnya sehingga mampu bersaing dengan perusahaan perusaan besar seperti Mubarok
dalam dunia pemasaran. Selain itu, Perusahaan Jenang Monalisa ini lebih mengutamakan
kepuasan pelanggan dan kepercayaan pelanggan, karena dalam dunia pemasaran kepuasan
pelanggan dan kepercayaab pelanggan itu yang paling utama untuk peningkatan penjualan.
Dengan adanya penerapan marketing mix (bauran pemasaran), analisis SWOT, EFAS,
IFAS dan SFAS Perusahaan Jenang Monalisa, maka diharapkan Perusahaan Jenang Monalisa
mampu bersaing dalam dunia Pemasaran yang semakin Ketat ini dan menjadikan produk
produk Jenang Monalisa ini menjadi produk unggulan.

1.2 Rumusan Masalah


1).
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perusahaan Jenang Monalisa


Bosan jadi pegawai, mungkin kata itulah yang paling cocok menggambarkan perasaan
kerja dibawah tekanan atasan, gaji pas-pasan, dan waktu kerja diatur oleh perusahaan. Hal itu
pula lah yang dirasakan oleh Bapak Suwarno yang dulunya bekerja sebagai sales jenang di
suatu perusahaan. Pekerjaan yang dijalani selama 5 tahun itu dirasa tidak mampu
memberikan perubahan yang cukup berarti dalam hidupnya. Gaji yang hanya cukup berputar
pada kebutuhan sehari-hari tanpa bisa disisihkan untuk menabung, serta tuntutan kebutuhan
hidup yang lumayan mahal dikota Kretek akhirnya membuat bapak Suwarno memilih resign
dan memutar otak untuk segera membuat usaha baru untuk penyambung hidup. Tetapi modal
yang bapak suwarno miliki tidak begitu besar sehingga sedikit sulit untuk membuat usaha
baru. Berbekal gaji terakhir menjadi sales jenang akhirnya bapak Suwarno dan
istrinya beserta dukungan saudara saudaranya mampu membangun sebuah usaha sendiri
yaitu usaha jenang yang di beri nama MINANSARI dan MONALISA. Tetapi yang paling
di utamakan adalah produk MONALISA.
Dengan modal yang lumayan cukup dan didukung oleh saudaranya serta memiliki
karyawan 9 orang mulailah bapak suwarno membuat berbagai jenis jenang yang harganya
bervariasi tergantung jenisnya dan berat jenang dengan sistem pemasaran dari warung ke
warung lain.
Pada tahun 2005 - 2008 merupakan tahun penuh perjuangan untuk bapak Suwarno,
karena usaha dimulai dari nol dengan keuntungan relatif kecil, pernah mengalami kehabisan
modal namun tidak membuatnya berhenti, dengan adanya dukungan dari saudara
saudaranya akhirnya mampu membuat perusahaan jenangnyaberproduksi kembali, dengan
menciptakan inovasi rasa yang lebih banyak membuat banyaknya pesanan yang diterima dan
mulai mendapatkan pelanggannnya sendiri.
Dengan banyaknya persaingan, maka Bapak Suwarno menciptakan inovasi inovasi
dalam rasa yaitu dengan meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan cita rasa yang enak
dan lezat agar bisa menjadi produk unggulan dipasaran serta dikemas yang begitu unik
seperti dikemas dalam mika dan kardus yang berwarna warni dengan diiris kecil kecil
seberat 20 gram. Semua produk jenang Monalisa ini telah didaftarkan secara resmi di
Departemen Kesehatan.
Pada tahun 2009 - 2011 perusahaan mulai berkembang dengan omzet yang mulai
meningkat setiap bulannya. Dengan bertambahnya pesanan membuat bapak Suwarno
berininisiatif mengambil pijaman kepada saudaranya untuk menutupi biaya produksi dalam
jumlah besar dan perekrutan karyawan baru yaitu bapak Suwarno menambah karyaman
menjadi 21 orang yang awalnaya bagian produksi 2 orang sekarag menjadi 4 orang, bagian
pengglintiran 3 orang menjadi 8 orang, bagian pengemasan 2 orang menjadi 4 orang dan
bagian pemasaran 2 orang menjadi 5 orang agar proses produksi lebih cepat dan pesanan
selesai tepat waktu, pemesanan dalam jumlah paling besar pernah didapat bapak Suwarno
senilai Rp. 15.000.000,-yaitu ketika Hari Raya Idul Fitri.
Perusahaan Jenang Monalisa yang di pimpin bapak Suwarno ini sudah berkembang
sangat pesat. Dalam pemasarannya PJ Monalisa ini sudah tersebar di berbagai kota yaitu
seperti Jember, Surabaya, Banyuwangi, Rembang, Pati, Juwana dan Kudus. Tanpa disadari
PJ Monalisa ini menerapkan sistem pemasaran seperti, Analisis SWOT, Marketing PLAN (
STP), dan Marketing mix ( product, price, place dan promotion) yang mampu meningkatkan
penjualan Jenang Monalisa dalam dunia pemasaran.

Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : Perusahaan Jenang MONALISA
Nama Pemilik : Bapak Suwarno
Tempat Usaha : Desa Temulus RT 01 RW 06 Kecamatan Mejobo,
Kudus
Didirikan : Tahun 2005
Modal awal usaha : Rp. 5.000.000,- ( modal sendiri )
Pelanggan : Jember, Surabaya, Banyuwangi, Rembang, Pati,
Juwana dan Kudus.
Jumlah karyawan : 4 orang (proses produksi), 8 orang (pengglintiran),
4 orang (pengemasan), 5 orang (pemasaran).
Waktu kerja : Senin minggu, 08.00 WIB 17.00 WIB.
Pendapatan perusahaan : Rp 18.000.000,-/minggu (belum termasuk gaji
karyawan dan bahan baku).
Laba bersih perusahaan : Rp 11.000.000,-/minggu.
Visi dan Misi Perusahaan Jenang
Visi
Menjadikan usaha mikro kecil menengah dibidang pembuatan jenang makanan khas Kudus
yang terbaik dan mampu menjadi penguasa pamar baik di Kudus maupun di kota kota lain.

Misi
Mengembangkan usaha mikro kecil menengah dibidang industri makanan pembuatan jenang
yang mengutamakan pelayanan pada kepuasan yang optimal bagi para pelanggan.
Terciptanya lapangan pekerjaan yang berkesinambungan serta memenuhi kesejahteraan
karyawan. Berusaha untuk menjalankan usaha mikro kecil menengah sebagai pilar utama
perekonomian rasional.

2.2 Analisis SWOT


Menurut Kolter dan Amstrong (2008, p50), analisis SWOT adalah evaluasi secara
keseluruhan terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki oleh
perusahaan.
Menurut Thompson (2008, p102), analisis SWOT adalah analisis dengan menilai
kondisi intern pesusahaan seperti daya kekuatan, kelemahan maupun kondisi eksternal yang
berupa kesempatan dan ancaman, yang dapat memberi informasi kepada perusahaan situasi
yang dihadapin perusahaan dan sebagai tindak lanjut perusahaan dalam menentukan
strateginya.
Setelah melakukan penelitian maka peneliti menganalisis SWOT PerusahaanJenang
Monalisa adalah sebagai berikut :
No Item Investigasi Hasil Survey
1 Kekuatan Menjadi produk pelapor untuk produk industri jenang
(Strengths) dengan inovasi rasa yang menjadi makanan khas
unggulan di pasaran dan kemungkinan akan menjadi
trend center dalam bisnis produk industri makanan khas
Kudus.
Memiliki daerah pemasaran yang jelas dan siap
menampung semua hasil produksi
Mampu menciptakan produk produk yang bervariatif
dengan memperhatikan kualitas dan cita rasa yang
diminati para pelanggan atau konsumen.
Dengan kualitas produk yang produk yang unggul dan
memiliki berbagai macam rasa PJ Monalisa ini mampu
bersaing dengan produk produk lainnya.
Dengan pelayanan yang baik atau pelayanan tepat
waktu, maka PJ Monalisa ini dapat memenuhi
keinginan pelanggan
Harga jual produk jenang Monalisa relatif murah.
2 Kelemahan Tata letak usaha kurang rapi sehingga berpengaruh pada
(Weaknesses) proses produksi.
Ketersediaan bahan baku di pasaran yang terkadang
hargan jual bahan baku itu mahal, sehingga
menyebabkan harga jual produk jenang akan
mengalami kenaikan.
Kurangnya karyawan sehingga mengalami kesuitan saat
mendapat pesanan dalam jumlah besar.
Adanya produk produk yang memiliki merek terkenal
seperti Mubarok membuat PJ Monalisa kesulitan dalam
pemasarannya.
3 Peluang Semakin banyaknya pesanan
(Opportunity) Olahan makanan khas kudus, jenang kudus yang
mampu menghasilkan keuntungan yang relatif besar,
sehingga pada perusahaan jenang Monalisa itu sendiri
harus mempunyai inisiatif untuk mengeluarkan produk
baru dengan cita rasa yang berinovasi dan kualitas
produk yang diminati banyak pelanggan.
Daerah pemasaran yang cukup luas (Jember, Surabaya,
Banyuwangi, Rembang, Pati, Juwana dan Kudus).
Dengan tetap menjaga mutu dan kualitas produk jenang
kami yakin bahwa produk kami ini dapat bersaing
dengan merek lain walaupun harus bersaing dengan
perusahaan atau industri makanan lain yang skalanya
lebih tinggi.
Banyaknya peminat makanan khas kudus terutama pada
makanan seperti Jenang, maka membuat PJ Monalisa
terus mengembangkan produknya demi memenuhi
kebutuhan konsumen.
Jenang Monalisa ini adalah jenis makanan basah yang
sangat cocok dihidangkan pada saat ada acara acara
besar seperti hajatan dan Hari Raya Idul Fitri.
5 Ancaman Pesaing yang terus bertambah daerah pemasaran dengan
(Threats) mutu produk pesaing yang tak kalah bagus
Peraturan pemerintah yang mengharuskan ada label
halal dari NU pada setiap produk makanan.
Para pesaing yang melihat peluang bagus dari inovasi
pembuatan jenang akan secepatnya membuat produk
saingan yang mampu unggul di pasaran.
Semakin banyaknya produk produk jenang, maka
akan berdampak pada pemasaran PJ monalisa.
Kurangnya tenaga kerja (SDM) akan berdampak pada
pelayanan PJ Monalisa.
Ketersediaan Bahan baku dan kualitas bahan baku

2.3 Analisis IFAS


Faktor Strategi Internal Bobot Rating BxR
(1) (2) (3) (4)
STRENGHT (Kekuatan)
Menjadi produk pelapor untuk produk industri jenang
dengan inovasi rasa yang menjadi makanan khas unggulan
0,20 4 0,80
di pasaran dan kemungkinan akan menjadi trend center
dalam bisnis produk industri makanan khas Kudus.
Memiliki daerah pemasaran yang jelas dan siap
0,15 3 0,45
menampung semua hasil produksi
Mampu menciptakan produk produk yang bervariatif
dengan memperhatikan kualitas dan cita rasa yang diminati 0,20 4 0,80
para pelanggan atau konsumen.
Dengan kualitas produk yang produk yang unggul dan
memiliki berbagai macam rasa PJ Monalisa ini mampu 0,20 3 0,60
bersaing dengan produk produk lainnya.
Dengan pelayanan yang baik atau pelayanan tepat waktu,
maka PJ Monalisa ini dapat memenuhi keinginan 0,10 4 0,40
pelanggan
Harga jual produk jenang Monalisa relatif murah 0,15 4 0,60
Total Kekuatan 1 3,65

WEAKNESS (Kelemahan)
Tata letak usaha kurang rapi sehingga berpengaruh pada
0,25 2 0,50
proses produksi.
Ketersediaan bahan baku di pasaran yang terkadang
harganya jual bahan baku itu mahal, sehingga
0,20 3 0,60
menyebabkan harga jual produk jenang akan mengalami
kenaikan.
Kurangnya karyawan sehingga mengalami kesulitan saat
0,25 2 0,50
mendapat pesanan dalam jumlah besar.
Adanya produk produk yang memiliki merek terkenal
seperti Mubarok membuat PJ Monalisa kesulitan dalam 0,30 2 0,60
pemasarannya.
Total Kelemahan 1 2,20

2.4 Analisis EFAS


Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating BxR
(1) (2) (3) (4)
OPPORTUNITY (Peluang)
Semakin banyaknya pesanan 0,10 4 0,40
Olahan makanan khas kudus, jenang kudus yang mampu
menghasilkan keuntungan yang relatif besar, sehingga pada
perusahaan jenang Monalisa itu sendiri harus mempunyai 0,15 3 0,45
inisiatif untuk mengeluarkan produk baru dengan cita rasa
yang berinovasi dan kualitas produk yang diminati banyak
pelanggan.
Daerah pemasaran yang cukup luas (Jember, Surabaya,
0,15 3 0,45
Banyuwangi, Rembang, Pati, Juwana dan Kudus).
Dengan tetap menjaga mutu dan kualitas produk jenang
kami yakin bahwa produk kami ini dapat bersaing dengan
0,20 4 0,80
merek lain walaupun harus bersaing dengan perusahaan
atau industri makanan lain yang skalanya lebih tinggi.
Banyaknya peminat makanan khas kudus terutama pada
makanan seperti Jenang, maka membuat PJ Monalisa terus
0,20 3 0,60
mengembangkan produknya demi memenuhi kebutuhan
konsumen.
Jenang Monalisa ini adalah jenis makanan basah yang
sangat cocok dihidangkan pada saat ada acara acara besar 0,20 4 0,80
seperti hajatan dan Hari Raya Idul Fitri.
Total Peluang 1 3,5

THREAT (ancaman)
Pesaing yang terus bertambah daerah pemasaran dengan
0,20 3 0,60
mutu produk pesaing yang tak kalah bagus
Peraturan pemerintah yang mengharuskan ada label halal
0,20 4 0,80
dari NU pada setiap produk makanan.
Para pesaing yang melihat peluang bagus dari inovasi
pembuatan jenang akan secepatnya membuat produk 0,15 3 0,45
saingan yang mampu unggul di pasaran.
Semakin banyaknya produk produk jenang, maka akan
0,20 2 0,40
berdampak pada pemasaran PJ monalisa.
Kurangnya tenaga kerja (SDM) akan berdampak pada
0,15 2 0,30
pelayanan PJ Monalisa.
Ketersediaan Bahan baku dan kualitas bahan baku 0,10 3 0,30
Total Ancaman 1 2,85

Anda mungkin juga menyukai