NPM : 12186213210023
FAKULTAS TEOLOGIA
2021-2022
I PENDAHULUAN
1. Rumusan masalah
a. Masalah Ekonomi
Jika kita kita berbicara tentang masalah ekonomi yang terjadi di Maluku ataupun
di Indonesia berarti karena terbatasnya sumber daya untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dan beragam. Kelangkaan adalah suatu kondisi di mana
manusia tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhannya.
Bukan saja karena kekurangan atau keterbatasan pada sumber daya melainkan
ketidak pedulian dari setiap masyarakat baik dimaluku atupun di Indonesia. Karena
apa? Jika kita lihat bahwa Maluku sendiri mempunyai banyak sekali sumber daya dari
lautan dan daratan, dari lautan sendiri kita bisa memanfaatkannya menjadi tempat
wisata dan bisa menjadikan itu sebagai bisnis, kemudian pada daratan sendiri jika
mempunyai lahan yang luas dan kosong kita bisa membangun penginapan-
penginapan ataupun membangun hotel.
Bukan saja itu, tetapi jika kita peduli dan mau berusaha banyak lahan kosong
bahkan subur yang bisa kita gunakan sebagai pusat penanaman pala,cengkih ataupun
kelapa sawit bisa saja kita menanam bawang merah dan membudidayakan semua itu.
Jika kita mau peduli mungkin saja kita tidak bersusah payah dalam membeli atau
memproduksi barang-barang ataaupun rempah-rempah dari luar daerah.
Kita harus bisa lebih peduli dan peka terhadap lingkungan yang ada disekitar kita
demi untuk membangun usaha dan juga untuk kebutuhan hidup.
b. Masalah Teologi
Untuk masalah teologi sendiri kita bisa lihat tentang cara pikir masing-masing
orang. Ada orang berfikir bahwa berwirausaha itu bagus dalam arttian kita bisa dapat
untung dan dari untung itu kita bisa pakai untuk kebutuhan sehari-hari. Dan ada juga
orang yang berfikir bahwa berwirausaha itu berarti kita memakan untung banyak dari
pembeli ataupun pelanggan kita.
Kemudian jika disanggut pautkan dengan teologi ataupun gereja berarti kita harus
berfikir bahwa gereja sendiri membuthkan uang dalam pembangun gereja sendiri
atapun pembangun jemaat (yatim piatu, janda dan duda)
Disini adapun pemikiran Mastra yang menekankan peran konteks dengan
mengembangkan perekonomian yang dimana memanfaatkan sumber daya local yang
tersedia. Disini Mastra mengambil contoh bahwa gereja di Bali menggunakan arus
pariwisata untuk menggerakkan perekonomian gereja.
Jadi gereja juga membutuhkan perekonomian dalam membangun setiap kerja di
dalam gereja, dan semua itu juga dilakukan demi untuk mensejahterahkan jemaat..
II TEORI KEWIRAUSAHAAN
1. Defenisi kewirausahaan
Kewirausahaan ini pembagian dari 2 suku kata yakni “wira” dan “usaha”. Wira
sendiri bisa diartikan sebagai berani dan usaha diartikan sebagai kormosil atau kegiatan-
kegiatan yang mendatangkan keuntungan.
Secara sederhana kewirausahaan adalah keberanian untuk melakukan kegiatan-
kegiatan usaha yang bersifat kormosil
Defenisi dari kewirausahaan sendiri yakni kewirausahaan adalah seorang penemu
dan individu yang mampu bahkan seseorang yang mengembangkan sesuatu yang unik,
beda dan yang baru.
2. Modal kewirausahaan
Modal dari sebuah usaha umumnya adalah uang. Tetapi dari sebuah usaha kita
bahkan tidak memerlukan uang. Catatan pentingnya ialah uang bukan satu-satunya dan
bukan yang utama karena uang merupakan modal yang kesekian adapun modal yang
pertama dan yang lebih utama.
Modal utama adalah kepercayaan. Kepercayaan bukanlah modal usaha tetapi
kepercayaan merupakan kehidupan. Urainnya jika kita percaya dalam melakukan usaha
baru usaha itu bisa berjalan dengan segala baik tetapi jika kita tidak punya kepercayaan
dalam berusaha mingkin usaha akan berjalan tetapi tidak sebaik yang kita pikirkan pasti
semua itu berjalan hanya sekedar hitung bulan karena tidak percaya.
Adapun beberapa modal usaha antara lain ;
1. Keberanian ( kemampuan anda untuk mengatasi rasa takut )
Berbicara tentang keberanian berarti kita harus melawan segala rasa takut,
bagaimana kita mau berusaha sedangkan kita tidak yakin ataupun tidak berani
dalam berusaha. Berani juga bagaimana kita bisa berani mengambil resiko
tentang adanya untung dan rugi. Kita juga harus berani mencoba untuk
berusaha jika jita mau mencoba pasti perlahan rasa takut dalam berbisnis itu
hilang.
2. Konsep bisnis
Konsep berarti tujuan dari usaha atau apa yang akan kita buat dan kelola
dalam berusaha/bisnis. Kita harus punya metode dan konsep yang jelas ada
arah yang akan kita tujuh. Disitulah bagaimana jika kita berbisnis tanpa
konsep pasti apapun yang kita lakukan pasti tidak terarah dan bisa saja kacau
balau untuk itu konsep sangat diperlukan dalam mengarahkan sebuah usaha.
Modal awal
Penjualan
35pcs terjual
Laba/keuntungan
Omset-modal
Dari penjualan diatas adapun kita mengunakan modal berani dalam berusaha,
mengunakan relasi atau jaringan dalam mencari pasaran, semangat dan gairah dalam usaha,
kreativ dan inovasi mulai dari bungkusan dan juga dari rasa kemudian kepercyaan kita dapatkan
juga karena bisa memuaskan dan tidak mengecewakan teman-teman, modal yang dipakai juga
uang karena semua bahan bahkan alat ada yang kami beli, dan adapun keuntungan yang kita
dapatkan walaupun sedikit karena kita mulai dari yang kecil dan mau membangun yang lebih
besar.
IV TEOLOGI KEWIRAUSAHAAN
Teologi bisnis untuk mengisi ruang yang kosong dalam berbisnis, teologi adalah
rambu-rambu untung mengusu aktivitas ini. Contohnya: hukum tentang neraca ada
aturannya, neraca alat timbang dam alat ukur.