Anda di halaman 1dari 28

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

(UKM) PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM


(STUDI ATAS PENGEMBANGAN USAHA KEBAB YASMIN DI
JALAN KAMPUNG MELAYU KOTA BANJARMASIN)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi


pengembangan UKM (usaha) Kebab Yasmin dan mengetahui perspektif
ekonomi Islam terhadap strategi pengembangan usaha yang dilakukan
UKM Kebab Yasmin di Kota Banjarmasin.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang dipakai teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Objek penelitian ini adalah bentuk-bentuk dari strategi
pengembangan usaha yang dilakukan UKM Kebab Yasmin di Kota
Banjarmasin.
Hasil penelitian di lapangan menyatakan bahwa strategi
pengembangan usaha Kebab Yasmin yaitu pengembangan dalam hal
produksi dan pengolahan, menjaga dan meningkatkan kualitas produk,
menetapkan harga yang terjangkau, promosi dari mulut kemulut, menjual
langsung dan menerima jasa pemesanan, pengembangan dalam hal SDM,
dan memperluas usaha dengan memperbanyak variasi produk usaha dan
membuka cabang baru. Jika dilihat dari perspektif ekonomi Islam, strategi-
strategi yang diterapkan Kebab Yasmin secara umum sudah sesuai dengan
teori yang ada. Dalam hal ini tidak hanya fokus pada strategi-strategi
secara umum, namun Kebab Yasmin juga tidak melupakan hal-hal yang
diatur oleh Islam.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi sangat diperlukan setiap negara sebab
adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi menunjukan kesejahteraan
yang tercermin pada peningkatan output perkapita serta diikuti dengan
daya beli masyarakat yang semakin meningkat. Pertumbuhan ekonomi
ditandai dengan bertumbuhnya sektor ekonomi masyarakat. Hal ini
dapat dilihat dari perkembangan pertumbuhan apabila balas jasa riil
terhadap penggunaan faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar
dari tahun sebelumnya.1
Salah satu cara agar pertumbuhan ekonomi dalam sektor
masyarakat yaitu dengan membuat usaha. Karena usaha merupakan
suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.2
Usaha Kecil Menengah (UKM) terbagi dua pengertian, yaitu:
Usaha Kecil adalah: kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha
kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang
tidak sehat.3 Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Kecil
atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan

1
Iqbal Fauzi, “Strategi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
(UMKM) (Studi Kasus Pada Ud. Genteng Pres Super Soka Masinal Desa Pancasan
Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas), (Skripsi FEBI IAIN Purwokerto, 2018).
2
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012), hlm. 20.
3
Kepres RI No. 99 Tahun 1998 tentang usaha kecil dan menengah.
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun
2008.4

Pengembangan UKM menjadi suatu hal yang krusial mengingat


UKM mempunyai peranan demikian penting untuk pertumbuhan
ekonomi termasuk di negara Indonesia. Kegiatan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) mempunyai peran yang besar dalam
pembangunan ekonomi nasional dan penyerapan tenaga kerja, UKM
juga berperan dalam pendistribusianhasil-hasil pembangunan dan
merupakan motor pengggerak pertumbuhan aktivitas ekonomi
nasional. Pada pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) memberikan makna tersendiri pada usaha
menekan angka kemiskinan suatu negara. Pertumbuhan dan
pengembangan sektor UMKM sering diartikan sebagai salah satu
indikator keberhasilan pembangunan, khususnya bagi negara-negara
yang memiliki income perkapita yang rendah.5
Sebuah usaha tidak terlepas dari strategi dan pengembangan
usaha agar dapat bertahan dan lebih maju dari saingan-saingannya.
Strategi merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang
sebuah perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.6

Pengembangan bisnis menurut Glos, Steade dan Lawry dalam


Haris Fadilah yaitu: Pengembangan usaha adalah jumlah seluruh
kegiatan yang diorganisasikan yang berkecimpung dalam bidang
perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk
kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas

4
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah, hlm. 2.
5
Helen Malinda, “Analisis Strategi Pengembangan Bisnis UKM Guna Meningkatkan
Pendapatan Karyawan Menurut Perspektif Ekonomi Islam”(Studi Pada Usaha Bakso Ikan
Cahaya Bahari Kabupaten Lampung Selatan), (FEBI UIN Raden Intan Lampung, 2017),
hlm. 4
6
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 339.
hidup mereka.7
Bagi pengusaha muslim, pengembangan usaha yang baik dimulai
dari diri sendiri walaupun banyak menghadapi kendala modal untuk
mengembangkan usaha. Akan tetapi modal bukan hanya hal penting
dalam mengembangkan usaha akan tetapi bagaimana strategi yang
akan dilakukan agar usaha tersebut bisa berkembang dengan baik dan
lancar, dengan tidak melupakan syariat Islam seperti seorang
pengusaha itu harus bersifat jujur, adil, terbuka terhadap barang yang
dijual, ramah dan lain-lain, sehingga usaha yang dijalankan bisa
bertahan lama dan tidak bangkrut dengan tidak melupakan aturan-
aturan bisnis dalam Islam. Karena memang dalam ekonomi Islam
menurut Musthafa adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi rakyat yang didasari oleh nilai- nilai
Islam.8

Berdasarkan observasi awal oleh peneliti bahwa Usaha Kebab


Yasmin di Banjarmasin ini merupakan usaha yang bergerak dibidang
kuliner (Fast Food). Usaha Kebab Yasmin ini menawarkan beberapa
varian Kebab dan Burger, seperti Kebab biasa, Kebab Full Daging.
Usaha kebab yasmin ini bertempat di Jalan Kampung Melayu, Veteran,
Sungai Andai, Banjar Iindah,dll Kota Banjarmasin. Disekitaran Usaha
Kebab Yasmin ini terdapat beberapa usaha yang sama halnya dengan
usaha ini. Oleh karena itu perlu adanya strategi untuk mengembangkan
usaha dalam meningkatkan daya saing.
Usaha kecil menengah Kebab Yasmin ini didirikan oleh Bapak
Sigit Setiawan (Owner) pada Bulan Maret 2012. Pada awal berdirinya
usaha kecil ini hanya memproduksi Kebab dan Burger dengan modal
Rp. 5.000.000,00 untuk peralatan dan rombong memasarkan biasanya
7
Vinanda Permata,http//www.academia.edu/8665059/Ada_beberapa_definisi_
pengembangan_usaha_menurut_para_ahli, diakses tanggal 23 Maret 2020.
8
Mustafha Edwin Nasution Pengantar Eksklusif Ekonomi Islam (Jakarta:
Kencana, 2007), hlm. 5.
lewat media sosial (MedSos) dan memberitahukan kepada pelanggan
di tempat usahanya.
Dengan berjalannya waktu, usaha Kebab Yasmin ini semakin
berkembang yang tadinya hanya mampu mengelola 1 cabang sekarang
sudah sampai 18 cabang yang ada di Banjarmasin-Banjar Baru dan
seterusnya bisa meningkat sampai saat ini dengan menu kebab dan
burger variasi rasa yang berbeda-beda. Dan juga usaha ini yang
awalnya hanya dikerjakan oleh pemilik usaha sekarang mereka bisa
memperkerjakan 2 karyawan – 3 karyawan
Meskipun lokasi tempat usaha ini terbilang lumayan strategis
karena tempatnya berada di jalan dan depan Mini Market (Alfamart
dan Indomaret) sehingga memudahkan dalam pemasaran. Usaha
Kebab Yasmin ini, dan juga ada beberapa usaha yang sama malah
berada dipinggir jalan yang ramai dilewati, tapi usaha kecil menengah
Kebab Yasmin ini tetap ramai pelanggan setiap harinya. Berdasarkan
Latar Belakang diatas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah
(UKM) Perspektif Ekonomi Islam (Studi Atas Pengembangan Usaha
Kebab Yasmin di Kota Banjarmasin).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka penulis dapat memaparkan dan
mengambil beberapa masalah yang akan dituangkan dalam rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi pengembangan UKM Kebab Yasmin jalan
Kampung Melayu di Kota Banjarmasin?
2. Bagaimana perspektif ekonomi islam terhadap strategi
pengembangan UKM Kebab Yasmin jalan kampung melayu Kota
Banjarmasin?

C. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu tidak
terlepas dari rumusan masalah sebelumnya yakni:
1. Untuk mengetahui Bagaimana strategi pengembangan UKM Kebab
Yasmin di Kota Banjarmasin.

2. Untuk mengetahui Bag0aimana perspektif ekonomi Islam terhadap


strategi pengembangan UKM Kebab Yasmin di Kota Banjarmasin.

D. Signifikansi Penelitian
Dari penelitian yang penulis lakukan ini, diharapkan dapat berguna
sebagai:
1. Bagi Pengusaha Kebab Yasmin, diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi pengusaha dalam menyikapi usahanya.

2. Bagi Pihak Akademis, selain merupakan suatu syarat untuk


menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana juga diharapkan
dan pengaplikasian ilmu pengetahuan serta dapat menjadi acuan bagi
penelitian selanjutnya mengenai tema yang sama.

3. Bagi Penulis, sebagai alat untuk mempraktekkan teori-teori yang


telah diperoleh selama perkuliahan sehingga penulis dapat menambah
pengetahuan secara praktis mengenai masalah-masalah yang ada di
tempat tersebut.

E. Definis Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman bagi pembaca hasil penelitian ini,
maka penulis memberikan batasan-batasan istilah antara lain sebagai
berikut:

1. Strategi
Menurut bahasa strategi pada mulanya berasal dari bahasa Yunani
yaitu “strategeia” atau sering disebut “strategos” yang berasal dari kata
“stratos” yang berarti militer dan “ag” yang berarti memimpin.
Menurut Din Syamsudin, strategi mengandung arti antara lain: a)
rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan. b) seni dalam
mensiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai tujuan.
c) sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi
dan peran penting dalam mencapai keberhasilan.9

2. Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan
latihan.10

3. UKM (Usaha Kecil dan Menengah)


Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian
Usaha Kecil adalah: kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan
usaha yang tidak sehat.21 UKM di Indonesia sangat penting bagi
ekonomi karena menyumbang 60% dari PDB dan menampung 97%
tenaga kerja.11

9
Din Syamsudin, Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta: Logos,
2000), hlm. 127
10
Dedy Febry, “Definisi Pengembangan”, dalam http//www.academia.edu/4832768/
definisi_pengembangan, diakses tanggal 20 Maret 2020, pukul 10.10.
11
Kepres RI no. 99…, usaha kecil dan menengah
Usaha Kecil Menengah (UKM) menurut UU No. 20 Tahun
2008 terbagi dalam dua pengertian, yaitu: usaha kecil adalah entitas
yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha, serta memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah). Kemudian usaha menengah adalah entitas usaha yang
memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha, serta memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

4. Ekonomi Islam
Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari
prilaku ekonomi manusia yang prilakunya diatur berdasarkan
aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam. Islam
menganjurkan umatnya untuk melakukan kegiatan bisnis
(berusaha) guna memenuhi kebutuhan sosial ekonomi mereka.
Rasulullah SAW sendiri terlibat didalam kegiatan bisnis selaku
pedagang bersama istrinya Khadijah, karena bekerja merupakan
suatu kewajiban manusia karena Allah SWT memerintahkan,
segala aturan yang ditutunkan Allah SWT dalam Islam
mengarah pada tercapainya kebaikan, kesejahteraan,
keutamaan, serta menghapus kejahatan, kesengsaraan dan
kerugian bagi umatnya.

F. Penelitian Terdahulu
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap karya terdahulu yang
berdekatan atau berkaitan topiknya dengan penelitian yang sedang
dilakukan dan sebagai pedoman penelitian lebih lanjut serta untuk
mendapatkan data yang valid, guna untuk menghindari plagiasi,
duplikasi, repetisi serta untuk menjamin keabsahan dan keaslian
penelitian ini.
Berdasarkan definisi tersebut dan dari penelusuran yang telah
peneliti lakukan maka peneliti mendapatkan beberapa penelitian
terdahulu yang senada dengan penelitian ini diantaranya adalah:
1) Skripsi dengan judul “Strategi pengembangan usaha keripik
pegagang di Desa Santong Kecematan Kayangan Kabupaten
Lombok Utara perspektif etika bisnis Islam” IAIN Mataram
Fakultas Syari’ah oleh Yuli Indrayani, 2016.12
Dalam penelitian tersebut, membahas tentang bagaimana
strategi pengembangan usaha keripik pegagang di Desa Santong
Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini
menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Strategi pengembangan usaha keripik pegagang di Desa
Santong Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara
diantaranya sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Sundari
selaku pemilik usaha yakni: a) menjualnya langsung ke warung-
warung dan mendistribusikan ke pasar- pasar yang ada di Lombok
Utara, dan b) Sosialisasi dan pendekatan.

Dalam perspektif etika bisnis Islam usaha keripik pegagang


ini sudah dapat dikatakan sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam
12
Yuni Indrayani, “Strategi pengembangan usaha keripik pegagang di Desa
Santong Kecematan Kayangan Kabupaten Lombok Utara perspektif etika bisnis Islam”
(Skripsi IAIN Mataram, 2016).
karena: jujur dalam takaran, menjual barang yang baik mutunya,
tidak menggunakan sumpah, longgar dan bermurah hati dan
menetapkan harga dengan transparan.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah
pada obyeknya, penelitian terdahulu yang menjadi obyeknya
adalah usaha keripik pegagang di Desa Santong Kecamatan
Kayangan Kabupaten Lombok Utara sedangkan penelitian ini
obyek penelitiannya adalah pada Kebab Yasmin di Kota
Banjarmasin. Pada penelitian terdahulu yang menjadi fokus
penelitiannya adalah bagaimana strategi pengembangan usaha
keripik pegagang di Desa Santong Kecamatan Kayangan
Kabupaten Lombok Utara, sedangkan penelitian ini yang menjadi
fokus penelitiannya adalah Bagaimana strategi pengembangan
UKM Kebab Yasmin di Kota Banjarmasin?

2) Skiripsi dengan judul “Strategi pengembangan bisnis usaha kecil


menengah (studi kasus di UKM kambing Desa Cikarawang
Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)” Institut
Pertanian Bogor Dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana
kondisi internal dan eksternal yang ada di UKM Kambing Desa
Cikarawang dan Apa saja yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan
kelemahan UKM Kambing Desa Cikarawang. Penelitian ini
menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian bahwa faktor strategis
kekuatan internal UKM Kambing Desa Cikarawang adalah sebagai
berikut: (a) Kemampuan menjual kambing sesuai kebutuhan
konsumen,(b) kemampuan mensuplai kambing secara
berkelanjutan, (c) Kebutuhan pakan tersedia melimpah, d)
Kesehatan hewan ternak baik, dan (e) Tenaga kerja cukup
terampil. Sedangkan faktor strategis kelemahan internal UKM
Kambing Desa Cikarawang yaitu: (a) Belum memberikan
pakanantamban, (b) Belum memberikan obat-obatan untuk
mencegah penyakit, (c) Pengetahuan tentang pasar dan budidaya
terbatas, (d) Tingkat pendidikan masih rendah, dan (e) belum
melakukan promosi secara agresif.

Faktor strategis peluang UKM Kambing Desa Cikarawang adalah:


(1) Pemda Kab. Bogor mendorong pengembangan
UKM, (2) Departemen KUMKM dalam rancangan
strategi 2005-2009 mempunyai program peningkatan SDM UKM,
dan (3) Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia diikuti
meningkatnya daya beli masyarakat.
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak
pada objek kajian dan fokus penelitiannya. Penelitian terdahulu
yang menjadi obyeknya adalah UKM Kambing Desa Cikarawang
dan yang menjadi fokus penelitiannya adalah kondisi internal dan
eksternal yang ada di UKM Kambing Desa Cikarawang dan apa
saja yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan
UKM Kambing Desa Cikarawang. Sedangkan penelitian ini obyek
penelitiannya pada usaha Kebab Yasmin dan fokus penelitiannya
adalah Bagaimana strategi pengembangan UKM Kebab Yasmin di
Kota Banjarmasin.

3) Skripsi dengan judul “Analisis strategi pengembangan bisnis UKM


guna meningkatkan pendapatan karyawan menurut perspektif
ekonomi Islam (Studi Pada Usaha Bakso Ikan Cahaya Bahari
Kabupaten Lampung Selatan)”. UIN Raden Intan Lampung
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, oleh Helen Malinda, 2017.13

Dalam penelitian ini dibahas tentang Bagaimana strategi


pengembangan bisnis UKM Cahaya Bahari guna meningkatkan

13
Helen Malinda, Analisis …, Skripsi UIN Raden Intan Lampung, 2017.
pendapatan karyawan. Penelitian ini menghasilkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut: Strategi pengembangan usaha di
perusahaan Cahaya Bahari dilakukan melalui srategi produk yaitu
denga n memberikan kualitasproduk bakso yang enak sesuai
dengan selera masyarakat dan adanya varian produk bakso. Selain
itu perusahaan Cahaya Bahari menggunakan strategi dengan cara
meningkatkan serta menjaga kualitas rasa bakso dan menjaga
kebersihan bakso ikan, kemudian jika dilihat dari segi harga
perusahaan Cahaya Bahari menetapkan harga yang terjangkau
bagi semua kalangan konsumen. Jika dilihat dari strategi
pengembangan seperti promosi usaha Cahaya Bahari menetapkan
promosi penjualan melalui dua cara dari segi media dan tempat,
media seperti penyebaran brosur.

Strategi pengembangan bisnis UKM Cahaya Bahari dalam


meningkatkan pendapatan karyawan menurut perspektkiof nEo
mi Islam, dalam hal ini sudah sesuai dengan etika bisnis dalam
Islam. Hal tersebut dapat dilihat dari segi pemakaian produk
seperti bahan mentah, dalam hal ini bahan mentah yang dipakai
untuk diolah menjadi bakso menggunakan bahan ikan yang masih
segar, tepung terigu dan bahan baku lainnya, bahan-bahan
tersebut merupakan bahan yang halal dan baik serta tidak
membahayakan kesehatan masyarakat.
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak
pada objek kajian dan fokus penelitiannya. Penelitian terdahulu
yang menjadi obyeknya adalah Usaha Bakso Ikan Cahaya Bahari
Kabupaten Lampung Selatan dan menjadi fokus penelitiannya
adalah Bagaimana strategi pengembangan bisnis UKM Cahaya
Bahari guna meningkatkan pendapatan karyawan. Sedangkan
penelitian ini obyek penelitiannya adalah usaha Kebab Yasmin dan
fokus penelitiannya adalah Bagaimana strategi pengembangan
UKM Kebab Yasmin di Kota Banjarmasin

G. Sistematika Pembahasan
BAB I, menguraikan tentang konteks penelitian, fokus kajian,
tujuan dan manfaat, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian,
serta sistematika pembahasan skripsi.
BAB II, menguraikan pembahasan tentang Landasan Teori dari
konsep pengembangan usaha dalam ekonomi islam dan perspektif
ekonomi Islam terhadap strategi pengembangan usaha kebab yasmin.
BAB III, menguraikan tentang jenis, sifat, gambaran umum
lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian,strategi yang dilakukan,
data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan metode
penulisan.
BAB IV, menguraikan tentang penyajian data penelitian dan
hasil analisis. Terdiri dari: pertama, penyajian data tentang Strategi
pengembangan UKM Perspektif Ekonomi Islam kebab yasmin di
Banjarmasin, berisikan data, dan rekapitulasi dalam bentuk matrik.
Kedua, analisis terhadap hasil penelitian berupa tinjauan ekonomi
Islam terhadap Strategi pengembangan UKM Perspektif Ekonomi
Islam (Studi Atas Pengembangan Usaha Kebab Yasmin Di Kota
Banjarmasin).
BAB V, merupakan penutup dari penelitian yang dilakukan ini,
terdiri atas: simpulan dan Penulis juga memuat beberapa saran sebagai
masukan bagi pengusaha Kebab Yasmin di Kota Banjarmasin
BAB II
LANDASAN TEORI

A. EKONOMI ISLAM

a) Pengertian Ekonomi Islam


Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari
prilaku ekonomi manusia yang prilakunya diatur berdasarkan
aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam. Islam
menganjurkan umatnya untuk melakukan kegiatan bisnis
(berusaha) guna memenuhi kebutuhan sosial ekonomi mereka.
Rasulullah SAW sendiri terlibat didalam kegiatan bisnis selaku
pedagang bersama istrinya Khadijah, karena bekerja merupakan
suatu kewajiban manusia karena Allah SWT memerintahkan,
segala aturan yang ditutunkan Allah SWT dalam Islam
mengarah pada

tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta


menghapus kejahatan, kesengsaraan dan kerugian bagi
umatnya.
Saat ini kesadaran masyarakat khususnya umat Islam
untuk berekonomi secara Islami semakin meningkat. Hal ini
dibuktikan dengan semakin berkembangnya wancana tentang
ekonomi Islam, tumbuhnya perbankan Syariah menjadi bukti
dari semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan
perlunya berekonomi secara Islami.14

b) Tujuan Ekonomi Islam

14
Taqiyuddin An-Nabhani, Manajeman Sistem Ekonomi Alternative Perspektif
Islam, (Surabaya: Risalah gusti, 2003), hlm. 42.
Tujuan ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar dalam
Islam yaitu tauhid dan berdasarkan rujukan pada al-Qur’an dam
al-Sunnah adalah:
(1) Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu papan, sandang,
pengan, kesehatan dan pendidikan untuk setiap lapisan
masyarakat.
(2) Memastikan kesamaan kesempatan bagi semua orang.
(3) Mencegah terjadi pemusatan kekayaan dan meminimalkan
ketimpangan dana distribusi pendapatan dan kekayaan di
masyarakat.
(4) Memastikan untuk setiap orang kebebasan untuk mematuhi
nilai- nilai moral.
(5) Memastikan stabilitas dan juga pertumbuhan ekonomi.

c) Prinsip-prinsip Ekonomi Islam


(1) Prinsip Tauhid
Konsep Tauhid, dalam ajaran Islam ada dua, yaitu
tauhid rububiyyah dan uluhiyyah. Tauhid rububiyyah
berkenaan dengan Allah sebagai tuhan, pencipta dan
pengatur alam semesta, Tauhid uluhiyyah yaitu sebagai
bentuk dan manifestasi rasa syukur atas segala karunia
Allah yang diberikan kepada manusia yang ada di muka
bumi, manusia melakukan peribadatan kepada Allah, Tuhan
Yang Maha Esa.
(2) Prinsip Khalifah
Dalam Islam, prinsip utama dalam kehidupan umat
manusia adalah Allah swt. Sebagai Dzat Yang Maha
Pencipta dan Maha Esa. Di muka bumi, manusia diberi
amanah untuk memberdayakan seisi alam raya dengan
sebaik-baiknya demi kesejahteraan seluruh mahluk.
d). Prinsip Keadilan
Nilai keadilan merupakan konsep universal yang secara
khusus berarti menempatkan sesuatu pada posisi dan porsinya.
Kata adil dalam hal ini bermakna tidak berbuat zalim kepada
sesama manusia, bukan berarti sama rata sama rasa. Dengan kata
lain, maksud adil disini adalah menempatkan sesuatu pada
tempatnya (wadh‟u al-sya-i „ala makanih).15

B. STRATEGI

Menurut bahasa strategi pada mulanya berasal dari bahasa Yunani


yaitu “strategeia” atau sering disebut “strategos” yang berasal dari kata
“stratos” yang berarti militer dan “ag” yang berarti memimpin.
Menurut Din Syamsudin, strategi mengandung arti antara lain: a)
rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan. b) seni dalam
mensiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai tujuan.
c) sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi
dan peran penting dalam mencapai keberhasilan.16

Menurut Umar Husen, strategi merupakan tindakan yang bersifat


incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola
konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang
15
Baiq El Badriati, Pengantar Ekonomi Islam, (Mataram: IAIN Mataram,
2016), hlm. 8.

Din Syamsudin, Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta: Logos,
16

2000), hlm. 127


dilakukan.17

Strategi juga merupakan suatu untuk menentukan kerangka kerja


dari aktivitas bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk
mengoordinasikan aktivitas, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan
dan mempengaruhi lingkungan yang diinginkan oleh perusahaan dan
jenis organisasi seperti apa yang hendak dijalankan.18

C. PENGEMBANGAN

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan


kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan
latihan.19
Dalam teori manajemen organisasi didefinisikan sebagai
pengembangan keorganisasian yang meliputi serangkaian tindakan
manajemen puncak suatu organisasi, dengan partisipasi para anggota
keorganisasian, guna melaksanakan proses perubahan dan
pengembangan dalam organisasi yang bersangkutan, hingga dari
kondisi yang sedang berlaku sekarang, melalui proses yang
berlangsung dalam waktu, dapat dilaksanakan aneka macam
perubahan, hingga pada akhirnya dicapai kondisi yang lebih
memuaskan dan lebih sesuai dengan tuntutan lingkungan.20

a). Unsur Pengembangan Usaha


17
Husein Umar, Stategic Managemen in Action: Konsep, Teori dan Teknik
Menganalisis Manajemen Strategis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), hlm.
31.
18
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetetif, (Jakarta:
Erlangga, 2006), hlm. 1
19
Dedy Febry, “Definisi Pengembangan”, dalam http//www.academia.edu/4832768/
definisi_pengembangan, diakses tanggal 20 Maret 2020, pukul 10.10.
20
J.Winardi, ManajemenPerubahan (The Management Of Change)Edisi Pertama,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2015), hlm. 140.
Adapun unsur-unsur penting dalam pengembangan
usaha ada dua unsur yaitu:
1). Unsur yang berasal dari dalam (pihak internal):
(a) Adanya niat dari diri pengusaha untuk mengembangkan
usahanya menjadi lebih besar.
(b) Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa
banyak barang yang harus diproduksi, cara apa yang
harus digunakan untuk mengembangkan barang atau
produk dan lain-lain.
(c) Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar
pemasukkan dan pengeluaran produk.

2). Unsur dari pihak luar (pihak eksternal):


(d) Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
(e) Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik atau
kondusif untuk usaha.
(f) Harga dan kualitas ialah unsur strategi yang paling
umum ditemui.
Cakupan jajaran produk.21

D. Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah

Dalam gerak hidup manusia harus berjuang untuk


mempertahankan hidupnya. Untuk mencapai penghidupan yang
lebih dia harus bertarung dengan alam yang tidak menyediakan
begitu saja dengan gratis apa yang dibutuhkan manusia. Hasil yang
dicapai manusia umumnya berbeda-beda tergantung pada
kemampuan untuk mengatasi alam, lingkungan dan keterampilan

21
Mustaghfiroh, “Pengembangan Usaha Ikan Asap Dengan Menggunakan Analisis
SWOT (Studi Kasus Pada Usaha Ikan Asap Kasmiati Desa Guyangan Kec. Trangkil Kab.
Pati), (Skripsi, STAIN Kudus, 2017).
mengelola perekonomian. Pemakaian istilah pengembangan usaha
dimaksudkan dalam arti segala macam perubahan atau penyesuaian
yang terjadi dan diperbuat kearah perbaikan dan penyempurnaan
kegiatan usaha yang dilaksanakannya.
Dalam setiap pengembangan usaha akan berkaitan dengan
peluang. Peluang untuk memasuki dunia wirausaha dapat
dilakukan melalui berbagai kesempatan atau peluang yang terlihat
oleh seseorang. Akan tetapi mungkin kesempatan atau peluang
tersebut tidak terlihat oleh orang lain. Peluang dan kesempatan
untuk memulai sebuah usaha sangat tergantung kepada persepsi
dan pengalaman seseorang.
Adapun strategi pengembangan yang efektif meliputi
pengembangan dalam bidang produksi, pengembangan dalam
bidang pemasaran dan pengembangan dalam bidang sumber daya
manusia.22
a) Pengembangan dalam bidang produksi dan pengolahan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang RI No. 20
Tahun 2008 tentang UMKM Pasal 16 ayat (1) huruf a
dilakukan dengan cara:

(1) meningkatkan teknik produksi dan pengolahan serta


kemampuan manajemen bagi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah;
(2) memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan
prasarana, produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan
penolong, dan kemasan bagi produk Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah.
(3) mendorong penerapan standarisasi dalam proses produksi
dan pengolahan; dan
(4) meningkatkan kemampuan rancang bangun dan

Mulyadi Nitisusastro, “Kewirausahaan & Manajemen Usaha Kecil”, (Bandung:


22

Alfabeta, 2012), hlm. 51.


perekayasaan bagi Usaha Menengah.23

b) Pengembangan dalam bidang pemasaran ini terdapat empat


strategi meliputi stategi produk, strategi harga, strategi lokasi
dan distribusi dan strategi promosi.24
(1) Strategi produk
Philip Kotler mengatakan bahwa strategi produksi
merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau
dikonsumsi sehingga dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan.25
Dalam pemasaran produk, pelanggan akan memilih
porduk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif
dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk
yang lebih baik dan terus menyempurnakannya.26

(2) Harga
Harga merupakan sejumlah nilai yang harus dibayar
konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa
yang ditawarkan. Penentuan harga merupakan salah satu
penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan.
Jika salah menentukan harga maka akan berakibat tidak
lakunya produk yang ditawarkan.27
Strategi harga harus ditentukan terlebih dahulu agar
dalam pemasaran tidak memberikan harga sembarangan
atau semau- maunnya.
(3) Lokasi dan distribusi

23
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2008 …, hlm. 10-11.
24
Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, (Jakarta: RajaGrafindo, Rajawali Perss, 2013),
hlm. 174
25
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 21
26
M Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.
27
Assauri. Manajemen Pemasaran…, hlm. 176.
Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah
ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan
dilakukan. Untuk mendorong penjualan malalui saluran
distribusi dapat dilakukan dengan memberikan diskon
khusus, bonus dan periklanan.28
(4) Promosi
Promosi adalah komunikasi yang persuasive, mengajak,
mendesak, membujuk dan meyakinkan.29
Ada empat macam sarana promosi yang dapat
digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan
produknya, baik barang maupun jasa. Keempat macam
sarana promosi itu yakni:
periklanan (Advertising), promosi penjualan (Sales
promotion), publisitas (publicity) dan penjualan pribadi
(personal selling).
Pengembangan dalam bidang sumber daya manusia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang RI No. 20
Tahun 2008 tentang UMKM Pasal 16 ayat (1) huruf c
dilakukan dengan cara:
a). memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan;
b). meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial; dan
c). membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan
dan pelatihan untuk melakukan pendidikan, pelatihan,
penyuluhan, motivasi dan kreativitas bisnis, dan penciptaan
wirausaha baru.

E. Strategi yang Dianjurkan dalam Islam


28
Buchari Alma, Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, (Bandung: Alfabeta,
2007), hlm. 204.
29
M Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.31
a) Menggunakan niat yang tulus
b) Al-quran dan hadist sebagai pedoman
c) Meneladani akhlak Rasulullah SAW

d) Melakukan jual beli yang halal


e) Melaksanakan keadilan
f) Melaksanakan kejujuran
g) Menepati janji
h) Menunaikan hak
i) Menuliskan muamalah yang tidak tunai
j) Menggunakan barang tanggungan
k) Menggunakan persetujuan kedua belah pihak
l) Bertawakal kepada Allah
m) Melipatgandakan harta
n) Mengingat Allah

o) Saling menolong dalam bisnis


p) Bekerja dengan baik
q) Bersyukur kepada Allah.30

F. Strategi yang Dilarang dalam Islam

a) Riba
b) Melakukan penipuan
c) Berlaku curang dan merugikan
d) Melakukan penimbunan
e) Memonopoli
f) Mengambil secara batil
g) Berhianat terhadap rekan bisnis
30
M. Suyanto, Etika dan Strategi Bisnis Nabi Muhammad SAW, (Yogyakarta:
Andi Publisher, 2008), hlm. 183
h) Menggunakan sumpah palsu
i) Menyerahkan bisni kepada orang yang belum mampu
j) Mengobral sumpah
k) Menggunakan combe
l) Menyaingi penjualan dan penawaran saudara
m) Spekulasi.31

G. UMKM

a). Pengertian Usaha Kecil dan Menengah


Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian
Usaha Kecil adalah: kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan
usaha yang tidak sehat.21 UKM di Indonesia sangat penting bagi
ekonomi karena menyumbang 60% dari PDB dan menampung 97%
tenaga kerja.32
Usaha Kecil Menengah (UKM) menurut UU No. 20 Tahun
2008 terbagi dalam dua pengertian, yaitu: usaha kecil adalah entitas
yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha, serta memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah). Kemudian usaha menengah adalah entitas usaha yang
memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha, serta memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
31
Ibid, hlm. 195.
32
Kepres RI no. 99…, usaha kecil dan menengah
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah jenis usaha yang


paling banyak jumlahnya di Indonesia, tetapi saat ini batasan
mengenai kriteria usaha kecil di Indonesia masih beragam.
Pengertian kecil dalam usaha kecil bersifat relati sehingga perlu
ada batasan yang dapat menimbulkan definisi-definisi usaha kecil
dari berbagai segi.33
Menurut M. Tohar definisi usaha kecil dari berbagai segi tersebut
adalah sebagai berikut:34
(1) Berdasarkan total asset.
Pengusaha kecil adalah pengusaha yang memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat membuka usaha.
(2) Berdasarkan total penjualan.
Pengusaha kecil adalah pengusaha yang memiliki hasil
total penjualan bersih/tahun paling banyak Rp 1.000.000.000.
(3) Berdasarkan status kepemilikan.
Pengusaha kecil adalah usaha berbentuk perseorangan yang
bisa berbadan hukum atau tidak berbadan hukum yang
didalamnya termasuk koperasi.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

33
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2008 …, hlm. 5-6.
34
M. Tohar, Membuka Usaha Kecil, (Yogyakarta: Kanisius, 1999), hlm. 2
A. Jenis, Pendekatan dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan field research (penelitian lapangan), yaitu


penulis langsung meneliti ke lapangan untuk meneliti data yang berkenaan dengan
masalah yang akan diteliti (Sugiono, 2005, hal. 11).
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk
membuat deskripsi atau gambaran mengenai fenomena yang diselidiki. Sedangkan
penelitian kualitatif adalah bertujuan untuk menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata lisan dan perilaku merk yang diamati. Sedangkan penelitian kualitatif
adalah penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2012, hal.
6). Jadi penelitian ini yang menggambarkan bagaimana gambaran umum Peranan
Usaha Jeruk Sebagai Penopang Perekonomian Masyarakat di Desa Mandastana
dan yang melatarbelakanginya. Data-data yang dikemukakan kemudian dianalisis
untuk mendapatkan simpulan yang benar dan akurat. Penyaji penelitian ini
dilakukan dengan cara menggambarkan objek yang diteliti secara apa adanya
dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat kualitatif.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu di Jalan Kp. Melayu Darat, Melayu, kec.
Banjarmasin tengah, Kota Banjarmasin, kalimantan selatan 70121

B. Data dan Sumber Data


1. Data yang akan digali dalam penelitian ini meliputi:
a. Identitas Informan

Identitas informan yaitu tentang data diri seseorang yang meliputi:

Nama, Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Status.


b. Gambaran usaha Kebab di kampung melayu

Gambaran usaha yaitu tentang perkembangan usaha kebab Yasmin


apakah strategi pengembangan kebab dalam perspektif ekonomi syariah
berjalan atau tidak.
c. Yang melatarbelakangi peranan usaha kebab yasmin
Apa saja yang melatarbelakangi peranan usaha Kebab sehingga usaha
kebab tersebut bisa berkembang dengan baik perekonomian masyarakat.
2. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek
darimana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002, hal. 107). Adapun yang akan
menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah informan yaitu pihak-pihak
yang dianggap penulis dapat memberikan keterangan dan tambahan informasi
yang berkaitan dengan penelitian ini. Informasi yang diambil sebanyak 1
orang yang berasal dari Ownernya dan 2 berasal dari karyawan

C. Teknik Pengumpulan Data


Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, maka penulis melakukan
metode wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan
narasumber atau informan untuk memperoleh informasi sesuai data yang
diperlukan. Wawancara dilakukan di tempat lokasi usaha kebab yasmin yaitu di
Jalan Kp. Melayu Darat, Melayu, kec. Banjarmasin tengah, Kota Banjarmasin,
kalimantan selatan 70121.

D. Teknik Pengolahan Data

Dalam teknik pengolahan data dijelaskan langkah-langkah atau proses


yang dilakukan oleh penulis dalam mengolah data-data untuk keperluan dalam
melakukan penelitian ini, adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam
pengolahan data, yaitu:
1. Koleksi data, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari wawancara
2. Klasifikasi data, yaitu penyusunan terhadap data yang diperoleh
berdasarkan jenis dan permasalahannya sehingga tersusun secara
sistematis dan mudah dipahami (Danim, 2002, hal. 210)
3. Editing data, yaitu penyeleksian secara selektif data yang diperoleh,
melakukan perbaikan data dan melakukan penyempurnaan terhadap
data tersebut. Data-data yang diperoleh kemudian dilakukan
pemeriksaan ulang dan dilakukan peninjauan ulang dengan lebih
cermat (Strauss & Corbin, 2003, hal. 33).

E. Analisis Data

Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan


analisis deskriptif kualitatif.

F. Tahapan Penelitian

Ada beberapa tahapan penelitian yang ditempuh penulis dalam


menyelesaikan penyusunan skripsi ini sehingga menjadi sebuah karya tulis ilmiah
yang siap untuk dimunaqasahkan, adapun tahapan-tahapannya yaitu:
1. Tahap Pendahuluan

Pada tahap ini penulis mempelajari dengan seksama permasalahan yang


akan diteliti, setelah melakukan penelitian lapangan, kemudian hasilnya
dituangkan dalam sebuah proposal penelitian yang berjudul “Peranan Usaha Jeruk
Sebagai Penopang Perekonomian Masyarakat di Desa Karang Indah”. Untuk
kesempurnaannya maka dikonsultasikan kepada dosen penasehat dan meminta
persetujuan pada tanggal 30 Maret 2020 untuk dimasukkan ke biro skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Antasari Banjarmasin. Setelah penetapan
judul serta penetapan dosen pembimbing I . . . . . . . . . . pembimbing
II . . . . . . . . . . pada tanggal . . . . . . . . . . , selanjutnya dikonsultasikan kembali
untuk diseminarkan pada tanggal 11 April 2020.
2. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini penulis mengumpulkan data yang ada hubungannya dengan
penelitian yang dilakukan di lapangan sesuai dengan lokasi dan metode penelitian
yang ditentukan. Riset ini dilakukan dalam kurun waktu 2 bulan sesuai dengan
surat riset pada tanggal . . . . . sampai dengan . . . . . yang dilakukan oleh

Anda mungkin juga menyukai