Disusun oleh :
UKM atau Usaha Kecil Menengah merupakan pilar utama perekonomian sebuah
negara yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya. Upaya pemerintah dalam mendukung UKM ini dengan membuat
kebijakan dan memberi suntikan dana bagi UKM agar dapat terus berjalan sesuai
tujuannya masing-masing. Peluang kerja yang diciptakan oleh UKM jauh lebih besar
daripada tenaga kerja yang mampu diserap oleh perusahaan besar.
Model pengelolaan keuangan perusahaan adalah cara sebuah bisnis melakukan
perencanaan dan pengendalian dana agar tidak terjadi kekurangan saat berjalannya
bisnis tersebut. Tujuan dari pengelolaan keuangan ini adalah untuk menjaga cash flow
dalam berbelanja kebutuhan perusahaan, menjaga efisiensi penggunaan anggaran
perusahaan, dan mengurangi resiko kerja atau kerugian. Dengan model pengelolaan
yang tepat maka dalam kurun waktu yang panjang sebuah bisnis dapat meningkatkan
profit dari waktu ke waktu, dengan begitu tidak menutup kemungkinan akan semakin
banyak investor yang percaya sehingga modal akan terus bertambah.
Menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, sektor UKM
mempekerjakan 91,8 juta orang atau setara dengan 97,3 tenaga kerja di Indonesia. Di
sisi lain, jika tingkat pengangguran tinggi, ada kekhawatiran bahwa kemiskinan akan
memburuk dalam keadaan terbuka dan tersembunyi. Diperkirakan ada hingga 42,5
juta orang menganggur di Indonesia, dan tambahan 2,5 juta orang memasuki pasar
tenaga kerja setiap tahun. Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sekitar 5% dan
mampu menampung seluruh tenaga kerja baru. Setidaknya pertumbuhan 8%
diperlukan untuk mengakomodasi seluruh tenaga kerja baru. Pertumbuhan ekonomi
selama beberapa tahun ke depan diperkirakan tidak akan cerah. Oleh karena itu,
pembinaan UKM juga dipandang sebagai strategi pengentasan kemiskinan.
Pengembangan usaha kecil dan menengah di Indonesia sangat penting dilakukan,
ditinjau dari segi fungsi kebijakan sosial ekonomi strategis. Laju UKM di Indonesia
saat ini sekitar 99,9 dari jumlah unit bisnis yang ada. Dengan banyaknya pelaku
ekonomi dan karena kemampuannya menyerap tenaga kerja, UKM patut mendapat
perhatian. Pengembangan UKM akan memperkuat struktur perekonomian nasional
dengan menyerap tenaga kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan
permintaan dan meningkatkan pertumbuhan investasi.
II. PEMBAHASAN
Pemilik kedai kopi sering memulai bisnis berdasarkan hasrat mereka terhadap
kopi. Dan tentu saja, menjalankan kedai kopi Suga ini tidak cukup untuk
memanfaatkan hobi pecinta kopi Anda. Ada tanggung jawab lain yang menjaga kafe
tetap buka, memberikan rasa aman kepada karyawan, membangun fasilitas yang lebih
baik untuk pelanggan, dan membuat pemiliknya sejahtera. Tanggung jawab ini disebut
manajemen keuangan. Dalam pengelolaan suatu perusahaan, tidak dapat dipungkiri
bahwa ujung tombak perusahaan adalah modal. Oleh karena itu, sebuah kedai kopi
modern tidak hanya harus memiliki cara mengolah dan menyajikan kopi yang nikmat,
tetapi juga memiliki manajemen keuangan yang baik. Seberapa pentingkah
manajemen keuangan di sebuah kafe? Manajemen keuangan dapat diibaratkan dengan
cangkir kopi yang tidak hanya sebagai wadah tetapi juga sebagai alat bantu agar
pembuatan kopi dapat dinikmati dengan aman dan nyaman.
Saat sebuah kedai kopi mulai berjalan, pastikan manajemen keuangan juga harus
berjalan agar tidak pincang. Dengan adanya manajemen keuangan yang baik, tentunya
akan bisa diketahui seberapa besar kekuatan keuangan yang dimiliki oleh kedai kopi
tersebut. Sehingga bisa membantu perencanaan bisnis kedai kopi ke depannya.
Misalnya menambah jumlah karyawan, mengganti desain interior, atau membeli
mesin kopi yang baru.
UKM Kopi Suga yang terletak di Ngagkik, Kabupaten Sleman telah berupaya
untuk mengembangkan produknya, sehingga penting untuk melakukan pencatatan
dari bahan baku hingga penjualan dan laba rugi yang didapat UKM ini, namun
belum menerapkan manajemen keuangan yang baik dalam usahanya, maka
diperlukan untuk melakukan pelatihan penerapan manajemen akuntansi UKM Kopi
Suga sebagai solusi bagi permasalahan tersebut. Pelatihan bertujuan memberikan
soft skil dalam hal manajemen keuangan dan meningkatkan pemahaman tentang
bagaimana seharusnya manajemen keuangan yang baik bagi pelaku UKM. Metode
pelatihan dilakukan dengan tahapan identifikasi, persiapan, pelatihan dan evaluasi.
Hasil dari pelatihan ini yakni para pelaku usaha gula semut aren memiliki
ketrampilan lebih baik dalam melakukan pencatatan keuangan dan mampu
menerapkan pada usaha UKMnya.
Pengembangan usaha kecil dan menengah(UKM) menjadi pilihan bagi sebagian
besar pengusaha pemula. Keterbatasan modal awal, takut rugi besar, dan kemudahan
pengelolaan menjadi beberapa alasan mengapa UKM semakin diminati. Namun
sebelum menjalankan UKM, Anda harus mengetahui strategi pengelolaan keuangan di
UKM. Dengan begitu, Anda tidak akan melakukan kesalahan dalam pengelolaan
keuangan. Berikut lima langkah yang bisa dipelajari bagi yang ingin memulai bisnis
UKM.
1. Pisahkan uang pribadi dengan modal bisnis
Dalam cara mengatur uang bulanan untuk UKM, menggabungkan uang
untuk kebutuhan pribadi dan bisnis dalam satu rekening justru akan
menyusahkanmu di kemudian hari. Sebaiknya, sebelum memulai usaha, buat
satu lagi rekening untuk tempat kamu menyimpan modal atau uang lain yang
berhubungan dengan bisnis.
2. Prioritaskan kebutuhan untuk memajukan bisnis
Membuang-buang modal yang tak seberapa untuk hal-hal yang sebenarnya
tak membantu usaha malah akan membebani kondisi finansial. Dalam tip
belajar bisnis untuk pemula ini, dapat dimulai dengan menulis catatan atau
laporan bulan berisi pemasukan dan pengeluaran, modal, utang, hingga biaya
perawatan aset.
3. Mengatur arus kas (cash flow) dalam bisnis
Salah satu langkah yang bakal memudahkanmu dalam mengatur cash flow
atau arus kas dalam usaha kecil dan menengah adalah memperhatikan utang dan
stok produk yang tersedia. Oleh karena itu, harus cerdas dalam mempersiapkan
biaya untuk stok produk dan menebus utang.
4. Menyiapkan dana darurat untuk risiko terburuk
Memikirkan hal-hal positif untuk UKM memang penting, tetapi jangan
sampai kamu melupakan risiko-risiko yang kerap menimpa pelaku bisnis.
Dengan dana darurat, tidak akan kebingungan saat mencari modal baru untuk
mengembalikan bisnis.
5. Mengandalkan software khusus keuangan
Tak terlalu sulit menemukan aplikasi atau software untuk membantumu
mengelola usaha kecil dan menengah. Sejumlah program sudah dirancang
sedemikian rupa untuk membantumu menyusun laporan, transaksi dengan klien,
hingga pajak yang harus disetorkan.
III. PENUTUP