Oleh:
Nadisa Aulia Rahmadani (2602266214)
Febri Yantina (2602260406)
Yovitha Sadewi Oentoro (2602239314)
Ahmad Bagus Erlangga (2602255394)
A. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Pemerintah saat ini mulai memberi perhatian yang sangat besar terhadap
perkembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia.
UMKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran. Oleh karena itu,
keberhasilan UMKM mampu meningkatkan perekonomian Indonesia karena
kegiatan operasional yang dapat dilakukan secara mandiri dan tidak menanggung
beban besar karena tingkat risiko yang dimiliki lebih kecil dalam menyalurkan dan
memanfaatkan dana perbankan. Inisiatif utama dalam pengelolaan dana adalah
mempraktikkan akuntansi dengan baik. Dengan akuntansi yang memadai maka
UMKM dapat memenuhi persyaratan dalam pengajuan kredit berupa laporan
keuangan, mengevaluasi kinerja, mengetahui posisi keuangan dan menghitung pajak.
(Warsono,2010).
Masalah keuangan terkait dengan UMKM sedikit berbeda dengan usaha
berskala besar. Pada usaha berskala besar umumnya menggunakan metode akrual
dalam pencatatan akuntansinya, sedangkan pada UMKM umumnya menggunakan
metode berbasis kas yang mengakui pendapatan dan beban ketika kas diterima atau
dikeluarkan. Salah satu UMKM yang membutuhkan akuntansi adalah usaha
pertokoan. Akuntansi yang diperlukan pada usaha pertokoan meliputi pencatatan dan
pelaporan keuangannya. Dengan pencatatan dan pelaporan keuangan dapat
mengetahui posisi usahanya, jumlah piutang, hutang, persediaan, penjualan, dan laba
tiap periode, karena pencatatan dan pelaporan keuangan sangat berguna untuk proses
pengambilan keputusan suatu bisnis untuk melanjutkan usaha mereka. Maka
berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul “PENTINGNYA
PENERAPAN AKUNTANSI BAGI WIRAUSAHAWAN PADA USAHA MIKRO
KECIL DAN MENENGAH (UMKM)”.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah
penelitian ini adalah masih banyak usaha kecil yang kurang menyadari peranan
akuntansi bagi suatu usaha. Apabila akuntansi ini diterapkan dengan baik dan
memadai maka dapat membantu peningkatan usaha mereka dan dapat menghasilkan
suatu laporan yang dapat dipercaya dan handal sehingga dapat digunakan untuk
berbagai macam keperluan oleh pengelola usaha. Persoalan penelitian yang dibahas
adalah:
Dari hasil pertanyaan yang diajukan kepada responden, maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian wirausahawan sudah melakukan pencatatan keuangan dan sebagian
lainnya tidak melakukan pencatatan keuangan. Akan tetapi, jika dilihat dari data di atas
maka lebih banyak wirausahawan yang melakukan pencatatan keuangan. Hal tersebut
membawa dampak yang positif bagi penerapan akuntansi dalam UMKM. Banyak faktor
yang menghambat penerapan akuntansi dalam UMKM, salah satunya yaitu minimnya
pengetahuan terutama dalam bidang akuntansi pada para wirausahawan. Hal tersebut
bisa terjadi karena faktor pendidikan dan usia. Tidak semua para wirausahawan dulunya
bersekolah dalam bidang akuntansi dan kurangnya mendalami ilmu mengenai
akuntansi. Saat ini, di internet diberikan kemudahan untuk mengakses dan mempelajari
ilmu akuntansi. Hal tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan oleh wirausahawan agar
dapat mendalami ilmu mengenai akuntansi. Faktor lainnya yaitu usia. Banyak di antara
para wirausahawan yang telah memasuki usia tua menjadi faktor penghambat penerapan
akuntansi dalam usaha mereka.
D. SIMPULAN
Penerapan akuntansi dalam UMKM memiliki peranan yang sangat penting. Di
antaranya yaitu, UMKM dapat mengetahui kinerja keuangan pada usaha, UMKM dapat
mengetahui posisi dana baik sumber maupun penggunaannya, UMKM dapat membuat
anggaran yang tepat, serta dapat memudahkan UMKM dalam menghitung pajak.
Akuntansi yang dipratikkan oleh para wirausahawan adalah dalam bentuk catatan
keuangan pada umumnya. Hanya saja dalam pembuatan laporan keuangan bagi UMKM
dibuat lebih simpel dan mudah dipahami oleh pembaca yang masih awam dalam
memahami laporan keuangan. Apabila pada usaha berskala besar umumnya
menggunakan metode akrual dalam pencatatan akuntansinya, maka pada UMKM
umumnya menggunakan metode berbasis kas yang mengakui pendapatan dan beban
ketika kas diterima atau dikeluarkan.
DAFTAR PUSTAKA