Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL ILMIAH

PENTINGNYA PENERAPAN AKUNTANSI BAGI WIRAUSAHAWAN PADA


USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

Oleh:
Nadisa Aulia Rahmadani (2602266214)
Febri Yantina (2602260406)
Yovitha Sadewi Oentoro (2602239314)
Ahmad Bagus Erlangga (2602255394)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


2023
ABSTRAK
Akuntansi merupakan salah satu hal terpenting dalam menjalankan bisnis,
terutama pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM membutuhkan
akuntansi untuk mengelola keuangan secara efektif dan efisien. Dengan penerapan
akuntansi, wirausaha dapat memantau keuangan bisnis secara berkala. Penerapan
akuntansi juga membantu wirausaha dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat.
Dengan memiliki data keuangan yang akurat, wirausaha dapat mengevaluasi kinerja
bisnis dan merencanakan strategi bisnis yang tepat. Akuntansi juga membantu
wirausaha dalam menyusun laporan keuangan yang diperlukan untuk keperluan
perpajakan, perbankan, dan pembiayaan.
Selain itu, penerapan akuntansi pada UMKM juga dapat meningkatkan
kepercayaan investor dan pelanggan. Investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi
pada bisnis yang memiliki akuntansi yang baik dan transparan. Pelanggan juga akan
merasa lebih percaya jika bisnis memiliki laporan keuangan yang jelas dan teratur.
Dalam kesimpulannya, penerapan akuntansi sangat penting bagi wirausaha pada Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Akuntansi membantu wirausaha dalam
mengelola keuangan, mengambil keputusan bisnis yang tepat, menyusun laporan
keuangan, dan meningkatkan kepercayaan investor dan pelanggan. Oleh karena itu,
wirausaha harus memahami dan menerapkan akuntansi dengan baik dalam menjalankan
bisnisnya.

Kata kunci: Penerapan Akuntansi, UMKM

A. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Pemerintah saat ini mulai memberi perhatian yang sangat besar terhadap
perkembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia.
UMKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran. Oleh karena itu,
keberhasilan UMKM mampu meningkatkan perekonomian Indonesia karena
kegiatan operasional yang dapat dilakukan secara mandiri dan tidak menanggung
beban besar karena tingkat risiko yang dimiliki lebih kecil dalam menyalurkan dan
memanfaatkan dana perbankan. Inisiatif utama dalam pengelolaan dana adalah
mempraktikkan akuntansi dengan baik. Dengan akuntansi yang memadai maka
UMKM dapat memenuhi persyaratan dalam pengajuan kredit berupa laporan
keuangan, mengevaluasi kinerja, mengetahui posisi keuangan dan menghitung pajak.
(Warsono,2010).
Masalah keuangan terkait dengan UMKM sedikit berbeda dengan usaha
berskala besar. Pada usaha berskala besar umumnya menggunakan metode akrual
dalam pencatatan akuntansinya, sedangkan pada UMKM umumnya menggunakan
metode berbasis kas yang mengakui pendapatan dan beban ketika kas diterima atau
dikeluarkan. Salah satu UMKM yang membutuhkan akuntansi adalah usaha
pertokoan. Akuntansi yang diperlukan pada usaha pertokoan meliputi pencatatan dan
pelaporan keuangannya. Dengan pencatatan dan pelaporan keuangan dapat
mengetahui posisi usahanya, jumlah piutang, hutang, persediaan, penjualan, dan laba
tiap periode, karena pencatatan dan pelaporan keuangan sangat berguna untuk proses
pengambilan keputusan suatu bisnis untuk melanjutkan usaha mereka. Maka
berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul “PENTINGNYA
PENERAPAN AKUNTANSI BAGI WIRAUSAHAWAN PADA USAHA MIKRO
KECIL DAN MENENGAH (UMKM)”.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah
penelitian ini adalah masih banyak usaha kecil yang kurang menyadari peranan
akuntansi bagi suatu usaha. Apabila akuntansi ini diterapkan dengan baik dan
memadai maka dapat membantu peningkatan usaha mereka dan dapat menghasilkan
suatu laporan yang dapat dipercaya dan handal sehingga dapat digunakan untuk
berbagai macam keperluan oleh pengelola usaha. Persoalan penelitian yang dibahas
adalah:

1. Bagaimana penerapan akuntansi dilakukan oleh UMKM di pertokoan?


2. Apa saja kendala yang menghambat UMKM tersebut dalam penerapan
akuntansi?

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara tidak langsung


terhadap UMKM dengan cara memberikan informasi mengenai kendala penerapan
akuntansi yang dihadapi oleh UMKM terkait sehingga laporan ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya untuk meningkatkan kualitas pencatatan akuntansi untuk
UMKM. Bagi perkembangan ilmu akuntansi diharapkan penelitian ini bisa dijadikan
acuan dalam perkembangan ilmu akuntansi selanjutnya yang lebih inovatif sehingga
akuntansi dapat diterapkan dengan lebih efektif dan efisien oleh UMKM.
B. Metode Penelitian
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah unit analisis individu,
yaitu informan. Informan utama penelitian adalah wirausahawan. Jenis usaha informan
adalah pengusaha mikro yang bergerak di bidang jasa atau dagang. Hal ini didasarkan
atas pertimbangan bahwa pada umumnya operasional usaha mikro ditangani sendiri
oleh pengusaha tersebut. Informan merupakan wirausahawan yang menjalankan usaha
mikro pertokoan di daerah Jakarta Pusat. Informan dipilih dengan metode snowball
sampling.
Wawancara dan pengamatan secara langsung dipilih sebagai metode pengumpulan
data dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dalam jangka waktu 1 minggu.
Analisis data dalam penelitian ini mengikuti sebagaimana analisis data fenomenologi
transendental. Mengutip penjelasan Kuswarno (2009), tahapan analisis data
fenomenologi transcendental terdiri atas apoche, reduksi fenomenologi, variasi
imajinasi, serta sintesis mana dan esensi.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Obyek dalam penelitian ini adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dari
berbagai toko UMKM diambil beberapa sampel yang akan dijadikan sumber
penelitian ini untuk mewakili populasi UMKM yang ada di Jakarta Pusat. Dari 60 toko
yang disurvey, 6 toko menolak melakukan wawancara dan kuesioner, 3 toko datanya
tidak valid sehingga 51 toko yang memenuhi kriteria akan diteliti secara lebih lanjut.
Sebagian besar usaha pertokoan didominasi oleh usaha kecil (64.71%). Usaha kecil
tersebut sebagian besar dikelola sendiri (84,3%)dengan latar belakang pendidikan
pengelola sebagian besar merupakan lulusan tingkat Sekolah Menengah Atas (37%).
Penerapan akuntansi yang dilakukan meliputi pencatatan dan pelaporan akuntansi.
Untuk mengetahui apakah UMKM di Jakarta Pusat menerapkan akuntansi atau tidak
maka perlu diketahui mengenai apa saja pencatatan yang dilakukan oleh para pengelola
usaha. Berdasarkan pertanyaan yang diajukan kepada responden mengenai pencatatan
yang mereka lakukan, hasil yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar
di bawah ini:

Dari hasil pertanyaan yang diajukan kepada responden, maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian wirausahawan sudah melakukan pencatatan keuangan dan sebagian
lainnya tidak melakukan pencatatan keuangan. Akan tetapi, jika dilihat dari data di atas
maka lebih banyak wirausahawan yang melakukan pencatatan keuangan. Hal tersebut
membawa dampak yang positif bagi penerapan akuntansi dalam UMKM. Banyak faktor
yang menghambat penerapan akuntansi dalam UMKM, salah satunya yaitu minimnya
pengetahuan terutama dalam bidang akuntansi pada para wirausahawan. Hal tersebut
bisa terjadi karena faktor pendidikan dan usia. Tidak semua para wirausahawan dulunya
bersekolah dalam bidang akuntansi dan kurangnya mendalami ilmu mengenai
akuntansi. Saat ini, di internet diberikan kemudahan untuk mengakses dan mempelajari
ilmu akuntansi. Hal tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan oleh wirausahawan agar
dapat mendalami ilmu mengenai akuntansi. Faktor lainnya yaitu usia. Banyak di antara
para wirausahawan yang telah memasuki usia tua menjadi faktor penghambat penerapan
akuntansi dalam usaha mereka.

D. SIMPULAN
Penerapan akuntansi dalam UMKM memiliki peranan yang sangat penting. Di
antaranya yaitu, UMKM dapat mengetahui kinerja keuangan pada usaha, UMKM dapat
mengetahui posisi dana baik sumber maupun penggunaannya, UMKM dapat membuat
anggaran yang tepat, serta dapat memudahkan UMKM dalam menghitung pajak.
Akuntansi yang dipratikkan oleh para wirausahawan adalah dalam bentuk catatan
keuangan pada umumnya. Hanya saja dalam pembuatan laporan keuangan bagi UMKM
dibuat lebih simpel dan mudah dipahami oleh pembaca yang masih awam dalam
memahami laporan keuangan. Apabila pada usaha berskala besar umumnya
menggunakan metode akrual dalam pencatatan akuntansinya, maka pada UMKM
umumnya menggunakan metode berbasis kas yang mengakui pendapatan dan beban
ketika kas diterima atau dikeluarkan.
DAFTAR PUSTAKA

Supramono, S. 2001. Metode Penelitian. Jakarta : Erlangga


Supranto, Johanes. 2009. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga
Warsono, Sony, Arif Darmawan, dan M.Arsyadi Ridha, 2010. Akuntansi
UMKM Ternyata Mudah Dipahami dan Dipraktikkan. Asgard Chapter
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai