1. PENDAHULUAN
Usaha Mikro Kecil Menengah atau disingkat UMKM tersebar di berbagai
daerah di Indonesia, UMKM memiliki peran yang penting bagi perekenomian negara
Indonesia. UMKM mampu menjadikan perekonomian Indonesia aman akibat krisis
ekonomi yang melanda belahan dunia, hal ini dikarenakan kegiatan operasional dalam
UMKM tidak mengeluarkan biaya yang banyak. UMKM diharapkan untuk mampu
mengambil peluang akibat krisis ekonomi yang terjadi Warsono, dkk (2010:5). Pada
umumnya antara pemiliki dan penyedia modal dalam UMKM dilakukan oleh orang
yang sama. Sasaran pasar UMKM umumnya masih masyarakat lokal, tetapi di era serba
digital saat ini mampu menjadi peluang untuk memasarkan produk yang dihasilkan ke
seluruh dunia dengan biaya yang jauh lebih murah. UMKM bisa memasarkan lewat
media online yang bisa dengan mudah diakses oleh semua orang.
Penelitian ini mengambil objek pada industri bidang konveksi. Usaha ini
merupakan usaha rumahan yang memproduksi tas dan pakaian . Pemasaran yang
dilakukan UMKM ini menggunakan media online, tetapi UMKM ini juga menjual
produknya secara offline. Sasaran dari usaha ini yaitu masyarakat lokal yang di
dominasi oleh mahasiswa. UMKM ini akan berkembang dengan baik apabila pelaku
usaha menggunakan pencatatan akuntansi yang baik dan benar, sehingga pelaku usaha
mampu menyusun laporan keuangan yang dapat memberikan informasi terkait keungan
perusahaan dan memudahkan pelaku usaha dalam pengambilan keputusan. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa pengaruh pencatatan akuntansi terhadap
keberhasilan UMKM dalam menjalankan usahanya dan presepsi pelaku usaha
mengenai pencatatan akuntansi pada UMKM.
Studi tentang penerapan pencatatan akuntansi pada UMKM sudah pernah diteliti
oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penerapan akuntansi pada UMKM masih menjadi
hal yang menarik untuk diteliti, hal ini karena masih banyak UMKM yang masih belum
bisa menerapkan sistem akuntansi dalam pengelolaan keuangannya. Kurniawati, dkk
(2012) melakukan penelian sebelumnya yang berjudul “Penerapan Akuntansi pada
Usaha Mikro Kecil dan Menengah” . Dalam penelitian, Kurniawati menjabarkan terkait
penerapan akuntansi pada UMKM di Pertokoan Jendral Sudirman Salatiga. Pemilik atau
pengelola pertokoan tidak menerapkan sistem akuntansi dalam menjalankan usahanya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kendala yang menghambat UMKM tidak
menerapakan akuntansi pada usahanya adalah kemampuan dan keahlian pelaku usaha
dalam memahami sistem akuntansi masih kurang, hal ini dilatar belakangi oleh
pendidikan pelaku usaha..
2. Teori
Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan usaha yang memiliki banyak
kelebihan dibandingkan badan usaha lainnya. UMKM merupakan badan usaha yang
bisa berupa perusahaan perseroangan maupun persekutuan. Berdasarkan Undang-
Undang No 20 Tahun 2018 Tentang UMKM yaitu dibagi menjadi 3 bagian yaitu usaha
mikro dengan kriteria omset tidak lebih dari Rp 300 juta, usaha kecil dengan omset
tidak lebih dari Rp 2,5 miliar dan usaha menengah dengan omset tidak lebih dari Rp 50
miliar. Warsono, dkk (2010:5). Sedangkan akuntansi merupakan sistem yang
mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi dari sebuah
perusahaan untuk digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan Kieso,dkk
(2018:31). Didalam akuntansi terdapat proses-proses yang harus dikerjakan untuk
menghasilkan laporan keuangan. Menganalisis dan mengindentifikasi bukti transaksi,
kemudian melakukan penjurnalan dan posting ke buku besar selanjutnya akun-akun dan
saldo akhir yang ada di buku besar dipindahkan ke dalam neraca saldo dan terakhir
yaitu menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yaitu sebagai hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan pihak-pihak yang membutuhkan Kieso, dkk (2018:4).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengumpulan data yang diperoleh dari wawancara kepada pemilik usaha
dan obsevasi lapangan yang dilakukan pada tanggal 13 Desember 2020 oleh peneliti
yaitu:
a. Pelaku usaha mengetahui bahwa pencatatan akuntansi penting bagi usahanya tetapi
pelaku usaha merasa belum membutuhkan informasi keuangan karena
menganggap usahanya masih kecil. Selain itu, pelaku usaha mengalami kesulitan
dalam melakukan proses pencatatan yang sesuai dengan standar akuntansi.
b. Pelaku usaha merasa dengan menggunakan pencatatan akuntansi akan membuang
banyak waktu, dikarenakan pelaku usaha menjalankan usahanya sendiri mulai dari
proses produksi hingga mengelola keuangan. Sehingga pelaku usaha lebih
memprioritaskan untuk melakukan proses produksi supaya bisa langsung
mendapatkan penghasilan sehingga seringkali mengabaikan pencatatan dan
pembukuan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan kuriawansyah (2016).
Penelitian ini lebih memfokuskan untuk memperoleh laba sebanyak mungkin
dibanding mengeluarkan biaya yang banyak ketika menyelenggarakan praktik
akuntansi secara tepat.
Selain dari faktor yang berasal dari pengaruh presepsi pelaku usaha terhadap
pencatatan akuntansi, terdapat faktor lainnya yaitu:
1. Pelaku usaha tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi atau
ekonomi. Latar belakang pendidikan juga dapat mempengaruhi pemahaman pelaku
usaha tentang akuntansi. Pelaku usaha yang hanya menempuh pendidikan di
jenjang SMP sehingga belum mengetahui tentang akuntansi, sebab pendidikan
akuntansi hanya diberikan di jenjang SMK jurusan akuntansi dan juga di Perguruan
Tinggi, oleh karena itu tidak semua pelaku usaha paham terkait sistem akuntansi.
Perlu diberikan pemahaman pencatatan akuntansi yang mudah dan sederhana tetapi
sesuai standar akuntansi agara semua kalangan pelaku usaha dapat menggunakan
pencatatan akuntansi.
2. Pelaku usaha belum bisa mengelola keuangan dengan baik dan masih
mencampuradukan antara keuangan perusahaan dan juga pribadi, hal ini
dikarenakan pelaku usaha tidak melakukan pencatatan dalam usahanya. Rata- rata
pelaku usaha belum mengetahui cara membuat laporan keuangan, format penulisan
dan menganalisis transaksi untuk dimasukan kedalam pembukuan. Oleh karena itu,
Usaha yang dijalakan oleh pelaku usaha sering mengalami hambatan bahkan bisa
terancam kebangkrutan.
4. PENUTUP
Bedasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan maka simpulan yang dapat
diambil adalah tidak adanya pencatatan akuntansi pada UMKM bidang konveksi di
Desa Katongan. Catatan yang digunakan UMKM ini sangat sederhana dan tidak
dilakukan secara rutin. Sehingga UMKM ini sering mengalami kendala seperti tidak
mendapatkankan keuntungan karena belum bisa menghitung harga pokok penjualan dan
harga pokok produksi dan juga kesulitan dalam permodalan. Pengaruh tidak digunakan
pencatatan akuntansi yaitu karena beberapa faktor seperti: presepsi pelaku usaha
mengenai pencatatan akuntansi, latar belakang pendidikan dan juga motivasi pelaku
usaha yang kurang terhadap pencatatan akuntansi. Artinya dapat disimpulkan bahwa
penggunaan pencatatan akuntansi dalam kegiatan usaha sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu perusahaan.
5. DAFTAR PUSTAKA
Warsono, dkk .2010. Akuntansi UMKM ternyata mudah dipahami dan dipraktikan.
Yogyakarta: Asgard Chapter
Sagoro, Endra Murti. 2015. Akuntansi Tanpa Stres. Yogyakarta: Ab Publisher
Astiani, Yulia dan Endra Murti Sagoro. 2018. “Pengaruh Persepsi Pelaku Usaha Mikro
Kecil dan Menengah Tentang Akuntansi, Penelitian Akuntansi, dan Skala
Usaha Terhadap Pengguna Informasi Akuntansi”.Profita Kajian Ilmu
Akuntansi. 6 (2) Diambil dari
http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/profita/article/view/13762 pada
tanggal 14 desember 2020 pukul 21:15 WIB
Kieso, Donald E, dkk 2018. Pengantar Akuntansi 1 Berbasis IFRS Edisi 2. Jakarta:
Salemba Empat
Kurniawati, Elisabeth Penti, dkk 2012. “Penerapan Akuntansi Pada Usaha Mikro Kecil
dan Menengah”. Jurnal manajemen dan keuangan. 10 (2) Diambil dari
https://jurnal.darmajaya.ac.id/index.php/jmk/article/view/332 pada 14
desember 2020 pukul 20:18 WIB
Ernawati, Sri, dkk 2016. “Penerapan Sistem Akuntasi Dasar pada Usaha Kecil
Menengah di Kota Banjarmasin”. Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA. 6
(2):81-89. Diambil dari
http://ejournal.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/wiga/article/download/
104/134 pada 14 desember 2020 pukul 21:00 WIB
Savitri, Rosita Vega dan Saifudin. 2018. “Pencatatan Akuntansi Pada Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah (Studi Pada UMKM MR. PELANGI SEMARANG)”.
Jurnal Manajemen Bisnis dan Inovasi. 5 (2):117-125 dimabil dari
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmbi/article/view/20808/0 pada tanggal
14 desember 2020 pukul 20:30 WIB.