Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PADA KINERJA UMKM


KARYA TUGAS ILMIAH
Sistem Informasi Manajemen

Dosen : Bambang Sugiharto, SE., M.Si.

Disusun Oleh :
NANDA AYU TRIANI

NIM :
03112210001

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


STIE SUTAATMADJA (STIESA)
SUBANG
2022

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Era globalisasi yang berkembang saat ini, persaingan dalam dunia kerja menjadi
lebih ketat. Persaingan tersebut juga dirasakan oleh pelaku UMKM. Suatu perusahaan,
diperlukan adanya pencatatan dan pelaporan untuk menilai kinerja perusahaan tersebut.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menghasilkan informasi yang sangat diperlukan oleh
pihak manajemen perusahan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi perusahaan. Pengguna Sistem Informasi Akuntasi juga
membantu kemudahan bagi perusahaan atau UMKM dalam mendapatkan informasi dan
menggunaan informasi penting guna mengembangkan usahanya.

Usaha mikro adalah usaha produktif yang dimiliki oleh perorangan dan organisasi
nirlaba. Indiviidu yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana yang ditentukan oleh
undan-undang tindakan ini (Departemen Koperasi, 2008). Berdasarkan asset: paling besar
50 juta sedangkan Omest: paling besar 500 juta rupiah. Usaha kecil adalah perusahaan
yang efisien secara ekonomis, otonom, tidk dijalankan oleh perorangan atau badan hukum
merupakan anak perusahaan atau bukan afiliasi dari suau perusahaan yang dimiliki atau
dikelola atau menjadi bagian langsung atau tidak langsung dari bisnis usaha kecil
perusahaan besar yang memenuhi standar usaha kecil dan menengah sebagaimana yang
ditentukan oleh undang- undang hukum. Berdasarkan asset: 50 juta – 500 juta, Kriteria
Omest : 300 juta – 2,5 miliyar rupiah. Usaha menengah adalah usaha ekonomi otonom,
dioperasikan oleh orang perseorangan atau badan hukum selain anak aset perusahaan,
dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha kecil
atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagai
mana diatur dalam undang undang ini. Kriteria asset: 500juta – 10 Miliyar, kriteria Omzet :

>2,5 miliyar – 50 Miliyar rupiah.

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan sektor yang penting dan
memiliki kontribusi penting bagi terwujudnya tujuan pembangunan ekonomi nasional
seperti pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, peningkatan devisa negara, dan
pembangunan ekonomi daerah. Diakui bahwa UMKM berperan penting dalam
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya dinegara-negara seperti indonesia,
tetapi juga dinegara negara maju sepeerti jepang, amerika serikat, dan negara-negara eropa.
Di kondisi perekonomian indonesia yang seringkali tidak menentu membuat UMKM
menjadi salah satu ladang yang bagus dalam menanggulangi kendala lapangan pekerjaan
karena proses produksi dalam industri berskala kecil dan menengah pada umumnya
bersifat padat karya.

Pada fakta besarnya kontribusi UMKM bagi pembangunan ekonomi, maka sudah
sepantasnya dilakukan upaya pengembangan UMKM yang nantinya diharapkan bermuara
pada kesejahteraan pemilik UMKM pada khususnya dan masyarakat sekitar serta
peningkatan kesejahteraan bangsa (Sinarwati et al., 2019). Salah satu tantangan utama yang
dihadapi UMKM adalah bagaimana pengelolaan dana perusahaan yang baik merupakan
salah satu kunci sukses keberhasilan atau kegagalan UMKM dalam menjalankan usahanya.
Metode yang dapat digunakan dalam pengelolaan dana di UMKM adalah dengan
menggunakan dan menerapkan akuntansi sesuai dengan standar. Akuntansi menjadikan
pimpinan UMKM dapat memperoleh informasi terutama laporan keuangan yang
digunakan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan dalam menjalankan usahanya
(Fransisca Septiani Wijaya, n.d.).

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem pengolahan informasi. Sistem


informasi akuntansi perusahaan berguna untuk mengumpulkan dan menyimpan data yang
terkait dengan aktivitas perusahaan. Menurut Astuti (2007), sistem informasi akuntansi
merupaka suatu kompeten yang saling bekerja satu sama lain dalam kegiatan
mengumpulkan, mengelola, menyimpan, serta menyebarkan informasi untuk mendukung
kegiatan disuatu organisasi, seperti dalam pengambilan keputusan, dalam mengkoordinasi,
mengendalikan serta menganalisis masalah diorganisasi tersebut. Oleh karena itu sistem
informasi akuntansi dapat diartikan sebagai sistem yang strukturnya dapat bermanfaat bagi
pengguna bisnis terutama terkait transaksi ekonomi.

Perusahaan dalam persaingan bisnis harus mampu mengikuti perkembangan zaman


dan teknologi untuk kemajuan perusahaannya. Penggunaan teknologi yang tepat termasuk
teknologi dibidang informasi akan menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan efisien.
Sistem Informasi Akuntansi memegang fungsi dan peran yang sangat penting bagi
perusahaan. Sebuah teknologi komputer sangat membantu dalam mengembangkan
aktivitas dalam setiap pekerjaan dari yang sederhana sampai dengan pekerjaan-pekerjaan
yang besar atau kompleks dengan berbagai aplikasi yang telah menggunakan sistem-sistem
informasi berbasis komputer. Penggunaan aplikasi ini jelas sangat mendukung peningkatan
kualitas pelayanan untuk mencapai tujuan sesuai dengan bidang usahanya masing-masing
(Sardiarinto, 2019)

Beberapa penggunaan Sistem Informasi Akuntansi pada organisasi bisnis


diantaranya adalah menggunakan komputer atau yang biasanya disebut sistem informasi
akuntansi berbasis komputer. Pemrosesan informasi berbasis komputer hingga saat ini
sudah banyak digunakan dengan softwere akuntansi yang dapat digunakan sebagai
pengolah data untuk menghasilkan informasi dengan kelebihan akan memberikan manfaat
lebih seperti mempercepat pengolahan data, kecepatan proses yang lebih tinggi serta
menghasilkan laporan keuangan yang sederhana dan real time bagi pemilik dan juga
penyimpanan data yang ringkas dan aman, karena pengguna software akan berjalan dengan
otomatis yang memepermudah pengguna yang kurang mahir dalam akuntansi (Sinatrio,
Sukmawan, S., Andriana, A., & Kartika, 2019)

Pada kegiatan akuntansi dimulai dengan pengimputan transaksi, kemudian data


transaksi diolah menjadi jurnal umum, buku besar, trial balance, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, dan laporan neraca menggunakan bahasa pemrograman dapat dikerjakan
secara terintegrasi otomatis sehingga meminimalisir kesalahahan laporan
keuangan(Megawati, & Putra, 2018). Sistem informasi akuntansi pendapatan dapat
menunjang aktivitas instansi agar menghasilkan laporan pendapatan yang akurat,
terpercaya dan cepat. Transaksi pendapaan mempunyai implikasi penting dalam penentuan
besaran laba yang didapatkan oleh suatu instansi pada periode tertentu (Haryadi, K. H., &
Yulianto, 2017)

Sebelumnya sudah ada beberapa peneliti yang meneliti terkait penerapan sistem
informasi pada UMKM, (Sinarwani, 2019) menyebutkan dalam penelitiannya, hasil
penelitian menunjukan sistem informasi akuntansi berbasis mobile berperan pada
peningkatan kinerja usaha UMKM dengan indikator setelah penerapan sistem informasi
akuntansi administrasi usaha UMKM lebih rapi dan tertata dibandingkan dengan sebelum
penerapan sistem informasi akuntansi, setelah penerapan sistem informasi akuntansi
berbasis mobile UMKM mampu menyusun laporan keungan usahanya. Kemampuan
UMKM menyusun laporan keuangan berimplikasi bagi kemudahan UMKM mendapat
bantuan pendanaan dari perbankan. Penelitian serupa juga dilakukan oleh (Sardiarinto,
2019) menyimpulkan bahwa

1. Telah dihasilkan rancangan aplikasi akuntansi untuk usaha kecil menengah berbasis
aplikasi

2. Aplikasi dapat digunakan untuk mengelola transaksi akuntansi mulai dari


penambahan data rekening, input jurnal manual, input transaksi akuntansi
pemasukan dan pengeluaran sampai dengan laporan neraca, laporan buku besar dan
laporan laba/rugi.

3. Dengan adanya aplikasi ini maka dapat mempermudah dan mempercepat


pengelolaan keuangan UMKM agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang
real time bagi pemilik dan juga penyimpanan data yang ringkas dan aman.

Pada perusahaan dagang, untuk memperoleh informasi terkait dengan laporan


laba/rugi dan arus kas sangat penting. Hal ini dikarenakan komponen laporan tersebut
digunakan sebagai informasi bagi manajemen perusahaan. Laporan laba/rugi dan arus kas
diolah berdasarkan dokumen-dokumen transaksi, baik penjualan maupun pembelian.
Dokumen transaksi akan diproses oleh user untuk selanjutnya di input ke dalam aplikasi.
Dengan demikian, aplikasi akan membantu mengolah data yang telah di input.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pemilik UMKM di Subang, semua
aktivitas keuangan masih terdapat masalah dan belum tertata dengan rapi. Salah satu
keterbatasan yang ditemukan adalah prosedur dalam melakukan produksi yang
menyangkut persediaan bahan baku yang sedang berjalan di dalam perusahaan yang mana
belum terdapat sistem informasi akuntansi dalam pencatatan aktivitas penggunaan bahan
baku yang digunakan dalam proses produksi sehingga menyebabkan ketidaksesuaian atau
selisih dalam pencatatan persediaan bahan baku. Selain itu ditemukan keterbatasan dalam
penjualan kreditnya yaitu dalam pengelolaan piutang. Piutang yang belum dibayarkan oleh
konsumen akan menyebabkan kegiatan oprasional perusahaan tidak stabil.
Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara permasalahan lainnya yang bisa
merugikan perusahaan berkaitan dengan penerimaan kas dan pengeluaran kas, yaitu
kurangnya komunikasi antar bagian yang mengakibatkan kesalahan dan selisih pencatatan
antar bagian yang bersangkutan. Jika masalah ini terus berlangsung, maka akan
menimbulkan kerugian pada Unit usaha itu sendiri. Perusahaan membutuhkan sistem
informasi akuntansi yang terstruktur dengan baik dan yang sesuai dengan standar akuntansi
yang ada untuk mengurangi kendala-kendala dan juga kecurangan yang berkaitan dengan
segala aktivitas ekonomi dalam perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas dapat diketahui bahwa
Sistem Informasi Akuntansi memiliki peran penting bagi UMKM. Sehingga rumusan
masalah penelitian ini dapat dituliskan sebagi berikut :

1. Bagaimana prosedur rencana sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku


pada UMKM di wilayah Subang ?

2. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi berbasis aplikasi pada UMKM di


wilayah Subang?

3. Bagaimana prosedur perancangan sistem informasi akuntansi penerimaan kas,


pengeluaran kas, dan piutang dagang pada UMKM di wilayah Subang ?

1.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan diatas, maka tujuan peneliti yang ingin
dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui prosedur perencanaan sistem informasi akuntansi persediaan


bahan baku UMKM

2. Untuk menganalisis penerapan sistem informasi akuntansi dengan


memanfaatkan aplikasi
3. Untuk membantu proses identifikasi input yang akan diproses dalam akuntansi dan
untuk merancang sistem informasi akuntansi yang baik pada laporan keuangan
yang dapat diterapkan dalam UMKM.

1.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dibuat dengan tujuan dapat memberikan manfaat bagi peneliti
juga para pembaca, beberapa manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis ini diharapkan memberikan pemikiran dan informasi untuk


mengimplementasikan sistem informasi dan menambah wawasan dalam ilmu
pengetahuan akuntansi mengenai penerapan sistem informasi akuntansi pada UMKM
untuk menyusun laporan keuangan dengan baik dan benar.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis ini diharapkan dapat memberikan solusi yang baik dalam hal
sistem informasi akuntansi untuk UMKM guna memperbaiki pencatatan laporan
keuangan.

a. Bagi Universitas Hasil penelitian diharapkan menjadi tambahan informasi dan


wawasan serta refrensi bagi mahasiswa yang ingin mendalami tentang sistem
informasi akuntansi. Khususnya yang berkaitan dengan penerapan sitem informasi
akuntansi pada UMKM yang belum menerapkan.

b. Bagi pelaku UMKM, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran dan
informasi bagi perusahaan untuk mengimplementasikan sistem informasi akuntansi
sebagai pengolahan data yang ada dalam perusahaanya.

c. Bagi Penelitian lain dapat mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan yang


mungkin ditemukan dalam penelitian ini, apabila kedepan ingin melakukan penelitian
sejenis.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 UMKM di Indonesia

Secara umum UMKM merupakan sebuah istilah yang mengacu pada


suatu jenis usaha yang didirikan oleh pribadi, dengan teknologi dan
pengelolaan yang masih sederhana, bersifat usaha keluarga dan posisi kunci
usaha sepenuhnya dipegang pemilik, dalam artian usaha ini dijalalankan dan
dikembangkan sendiri oleh pemilik usaha bersama keluarganya, setelah
berkembang cukup besar, barulah pemilik UMKM akan memperkerjakan
penduduk sekitarnya (disarikan dari Kamus Lengkap Bahasa Indonesia).
Sedangkan berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) UMKM adalah sebuah
usaha rakyat yang dapat dilihat dari banyaknya tenaga kerja. Usaha mikro
memiliki jumlah
tenaga kerja >5 orang. Usaha kecil memiliki jumlah tenaga kerja antaa 5-19
orang, sedangkan usaha menengah memiliki jumlah tenaga kerja 20-29 orang.
UMKM menurut UU No. 20 Tahun 2008 Bab I Pasal 1 Tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai berikut:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan, atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur
dalam undang-undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perushaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Adapun kriteria yang termasuk kedalam UMKM menurut UU No. 20 Tahun
2008, sebagai berikut:

1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:


a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta
Rupiah) tidak termasuk tanah, dn bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000,- (Tiga
Ratus Juta Rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagi berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000,- (Lima Puluh Juta
Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000,- (Lima Ratus Juta
Rupiah) tidak termasuk tanah, dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000 (Tiga Ratus
Juta) sampai dengan paling banyak Rp.2.500.000.000,- (Dua Milyar Lima
Ratus Juta Rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,- (Lima Ratus Juta
Rupiah) sampai paling banyak Rp.10.000.000.000 (Sepuluh Milyar
Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000 (Dua
Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) sampai paling banyak
Rp.50.000.0000.000 (lima Puluh Milyar Rupiah).

2.3 Sistem Informasi Akuntansi


Menurut (Krismiaji, 2015) sistem informasi akuntansi merupakan
suatu sistem digunakan untuk mengolah data dan transaksi yang bertujuan
untukmenghasilkan suatu informasi yang berguna untuk perencanaan,
pengendalian, pengoperasian bisnis serta pengambilan keputusan. Sistem
Informasi Akuntansi berguna untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan,
memelihara, dan mengolah data-data dalam proses transaksi akuntansi yang
rutin sehingga menghasilkan informasi akuntansi dan keuangan. Informasi
yang dihasilkan tersebut dibutuhkan oleh manajemen dalam pengambilan
keputusan, membuat laporan internal dan eksternal, merencanakan strategi
untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, dan membuat pengendalian
internal (Paulus, 2016).
Pada prinsipnya Sistem Informasi Akuntansi (SIA) mempunyai
peranan penting dalam sebuah perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
memberikan bantuan dalam proses pengambilan keputusan. Kesimpulannya
bahwa sistem informasi yang baik harus memiliki prinsip- prinsip kesesuaian
desain sistem dengan tujuan sistem informasi dan perusahaan. Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) dirancang dan dilaksanakan pada dasarnya untuk
memberikan informasi kepada pihak manajemen perusahaan. Dari hasil
sistem informasi akuntansi ini akan diperoleh informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dalam mencapai tujuan perusahaan
(Prastika, 2019). Menurut Romney& Steinbart, 2015 (dalam Yulianto, 2019)
menyebutkan ada enam komponen utama dalam kegiatan sistem informasi
akuntansi yang diuraikan sebagai berikut. orang yang menggunakan sistem,
prosedur dan intruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan
menyimpan data, data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya, perangkat
lunak yang digunakan untuk mengolah data, infrastruktur teknologi informasi
meliputi komputer, perangkat peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi
yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi, pengendalian internal dan
pengukuran keamanan yang menyimpan data sistem informasi akuntansi.
Enam komponen tersebut sangat berguna bagi perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan dalam mengelola sumber daya, data, dan pengendalian internal
yang ada.
Prinsipnya akuntansi adalah sebuah sistem yang mengolah transaksi
menjadi informasi keuangan. Dengan demikian, akuntansi menjadikan
UMKM dapat memperoleh berbagai informasi keuangan yang penting dalam
menjalankan bisanisnya. Berikut ini beberapa informasi keuangan yang dapat
diperoleh UMKM jika mempraktikan akuntansi dengan baik dan benar: (1)
Informasi kinerja perusahaan, (2) Informasi penghitungan pajak, (3)
Informasi posisi dana perusahaan, (4) Informasi perubahan modal pemilik,
(5) Informasi pemasukan dan pengeluaran kas, (6) Informasi perencanaan
kegiatan, (7) Informasi besaran biaya.
2.4 Kinerja
Menurut Sutrisno, 2016 (dalam Nanda, 2020), kinerja adalah kesuksesan
seseorang dalam melaksanakan tugas, hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing atau tentang bagaimana
seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang
telah dibebankan kepadanya serta kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan
dalam menjalankan tugas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut Sutrisno, 2016
(dalam , Nanda 2020 )yaitu :
1) Efektivitas dan Efisiensi
Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, maka ukuran baik
buruknya kinerja diukur oleh efektivitas dan efisiensi. Dikatakan efektif bila
mencapai tujuan, dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong
mencapai tujuan.
2) Otoritas dan Tanggung jawab
Dalam organisasi yang baik, wewenang dan tanggung jawab telah
didelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih tugas. Masing- masing
karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi haknya dan
tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kejelasan
wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi akan
mendukung kinerja karyawan tersebut.

2.5 Hubungan antara Sistem Informasi Akuntansi dengan Kinerja UMKM


Sistem informasi akuntansi mempunyai peranan penting dalam sebuah
perusahaan. Sistem informasi akuntansi memberikan bantuan dalam proses
pengambilan keputusan. Sistem informasi yang baik harus memiliki prinsip-
prinsip kesesuaian desain sistem dengan tujuan sistem informasi dan
perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi dirancang dan dilaksanakan pada
dasarnya untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen perusahaan.
Dari hasil sistem informasi akuntansi ini akan diperoleh informasi-informasi
yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dalam mencapai tujuan
perusahaan (Prastika,2019). Hasil penelitian (Kadek dan Agung, 2014).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengetahuan akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penggunaan informasi akuntansi oleh pelaku usaha mikro.
2. Skala usaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi
akuntansi oleh pelaku usaha mikro.
3. Umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap penggunaan
informasi akuntansi oleh pelaku usaha mikro.
4. Lama memimpin perusahaan berpengaruh positif terhadap
penggunaan informasi akuntansi oleh pelaku usaha mikro.
5. Besar pengaruh dari pengetahuan akuntansi, skala usaha, umur
perusahaan, dan lama memimpin perusahaan secara bersamasama
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi oleh pelaku
usaha mikro.
3.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, peneliti mengemukakan


beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi stakeholder yang terkait dengan pembinaan pelaku usaha mikro
sebaiknya lebih meningkatkan pemahaman para pelaku usaha mikro
mengenai akuntansi usaha.
2. Selain itu juga bagi para pelaku usaha sebaiknya diberikan pelatihan
bagaimana memanfaatkan informasi akuntansi yang dimiliki dalam upaya
mengembangkan usaha yang mereka jalankan.
3. Penelitian ini hanya mengamati pelaku usaha mikro, sehingga bagi
penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengamati pelaku usaha menengah
sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang lebih luas.
4. Selain keterbatasan dalam hal objek yang diamati, penelitian ini juga
hanya melibatkan jumlah sampel yang relatif sedikit. Untuk itu bagi
penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel pelaku
usaha yang di amati.
5. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama untuk
mengumpulkan data sehingga dimungkinkan terjadi kesalahpahaman
mengenai makna pertanyaan yang digunakan. Untuk itu pada penelitian
selanjutnya sebaiknya menggunakan data pendekatan kualitatif sebagai
pembanding.
DAFTAR PUSTAKA

Anitasari, F. (2018). IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DALAM
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH (Doctoral dissertation, STIE PGRI DEWANTARA)
Bappeda. (2021). Dataku. Diakses 7 Februari 2021, dari
http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/ Disperindagkop. (2021). SiBakul
Jogja. Diakses pada 8 November 2020,
dari
https://sibakuljogja.jogjaprov.go.id/web/
Endiana, I. D. M., & Sudiartana, I. M. (2016). Pengaruh Pemahaman dan Penerapan
Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu dan Kinerja UMKM
Pengrajin Perak. Jurnal Riset Akuntansi (JUARA), 6(4).
Firdarini, K. C., & Kundala, M. M. (2018). Pengaruh pengalaman usaha dan
penggunaan informasi akuntansi pelaku usaha mikro kecil menengah terhadap
keberhasilan usaha.
Ghozali, P. H. I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25
(9th ed.).
Universitas Diponegoro.
Hermawan, S., & Amirullah, A. (2016). METODE PENELITIAN BISNIS
Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif.
Jogja, T. (2018, April 23). Ribuan UMKM di Yogyakarta Kesulitan Naik Kelas.
Dipetik November 10, 2020, dari kumparan.com:
https://kumparan.com/tugujogja/ribuan-umkm-di-yogyakarta- kesulitan-naik-
kelas/full
Juita, V. (2016). Pemanfaatan sistem informasi akuntansi pada usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM) sektor jasa perdagangan di padang, sumatera barat.
Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, 9(1).
Kemenkeu. (2020). UMKM Bangkit, Ekonomi Indonesia Terungkit.Diakses pada 8
November 2020.https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13317/ UMKM-
Bangkit- Ekonomi- Indonesia-Terungkit.html

Anda mungkin juga menyukai