Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH SISTEM INFORMASI

MANAGEJEN

Dosen :

Johan Mohammad Palah, S.Kom., M.kom

Disusun Oleh :

Dias Anugrah ( 202202110003 )

Sistem Informasi Universitas IPWIJA 202


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
sayakemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk
menyelesaikanmakalah ini dengan baik.Penulis mengucapkan syukur kepada
Tuhan atas segala berkat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untukmenyelesaikan pembuatan makalah sebagai
tugas dari mata kuliah SistemInformasi Manajemen dengan judul

Pemanfaatan Sistem InformasiManajemen Sebagai Media Pemasaran


UMKM

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
danmasih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk
itu, penulismengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalahini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak khususnya kepadadosen mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen yang telah membimbing sayadalam menulis makalah
ini.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima Kasih.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era serba canggih ini teknologi telah mengalami perubahan yang sangat
pesat. Perkembangan teknologi telah meyebar luas ke berbagai bidang,
salahsatunya telah menyentuh bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM).Dalam bidang tersebut dibutuhkan suatu teknoligi yang canggih
juga, agar kegiatanUMKM mampu bersaing di masyarakat. Dalam hal ini
pemanfaatan SistemInformasi Manajemen (SIM) memang sangat diperlukan.
Namun kenyataannya, perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM
bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi
semakin diperlukan, antara lain bahwa si pemilik dan karyawannya harus
berhadapan dengan lingkungan bisnisyang semakin rumit. Salah satu alasan
dari kerumitan ini adalah semakinmeningkatnya permintaan, semakin
ketatnya persaingan, semakin ketatnya peraturan dan banyak hal
lainnya.UMKM sering dihadapkan pada masalah perencanaan dan
pengendalian persediaan dan keuangan, terutama karena kurangnya informasi
yang mendukung pengambilan keputusan. Salah satu penyebabnya adalah
tidak memadainya sistem pencatatan transaksi yang berhubungan dengan
pembelian, penjualan, persediaandan kas yang dapat digunakan sebagai
sumber informasi.Di lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga
dinamis. Oleh sebab itu,seorang owner/pemilik harus mampu membuat
keputusan dengan cepat terutamadengan munculnya masalah manajemen
dengan munculnya pemecahan yangmemadai.

Penerapan sistem informasi pada UMKM oleh banyak pelaku bisnis


dapatmeningkatkan daya saing melalui nilai tambah pada produk dan layanan
yangdihasilkannya. Hal tersebut bergantung pada aspek kemampuan sumber
dayamanusia. Semakin tinggi kemampuan sumber daya manusia yang
menguasaiteknologi informasi, semakin tinggi pemanfaatan sistem informasi.
Kendatidemikian, penerapan sistem informasi merupakan keharusan agar
UMKM bisa bersaing dan meningkatkan usahanya.Dengan demikian, jika
kita ingin menghasilkan suatu sistem informasi tepat guna bagi usaha kecil
dan menengah yang bergerak di sektor apapun, yangmengintegrasikan
aktivitas pembelian, penjualan, dan pengendalian persediaan. Ini berkaitan
dengan pengidentifikasian masalah yang sering dihadapi oleh pengelolausaha
perdagangan kecil dan menengah berkaitan dengan ketiadaan informasi
yangdibutuhkan dalam pengambilan keputusan, yang berpotensi
menyebabkan kerugian bahkan kebangkrutan.Maka hal ini akan sulit jika
suatu kegiatan usaha kecil dan menengah tidakmenggunakan suatu sistem
informasi manajemen karena dengan kata lain,SIM adalah sistem informasi
yang digunakan untuk menyajikan informasi untukmendukung operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuahorganisasi yang
menggunakan suatu sistem berbasis komputer untuk beberapa pemakai
dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk
suatuentitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya.Sama
halnya dengan kebutuhan suatu UMKM terhadap Sistem
InformasiManajemen, UMKM juga membutuhkan kecanggihan teknologi di
dalam sisteminformasi itu sendiri, salah satunya adalah peran internet dan e-
commerce terhadap pergerakan aktivitas dalam UMKM. Tentu saja kedua hal
itu akan sangatdibutuhkan, karena dewasa ini hampir segala aktivitas yang
dilakukan adalahaktivitas berbasis digital, itu artinya internet terdapat di
dalamnya

PEMBAHASAN

2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Di Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah sering disingkat


UMKM,UMKM saat ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam
pengentasankemiskinan. Dari statistik dan riset yang dilakukan, UMKM
mewakili jumlahkelompok usaha terbesar. UMKM telah diatur secara hukum
melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah.UMKM merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam
perekonomianIndonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian
nasional dalammasa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi
pasca krisisekonomi. Selain menjadi sektor usaha yang paling besar
kontribusinya terhadap pembangunan nasional, UMKM juga menciptakan
peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga
sangat membantu upaya mengurangi pengangguran.

2.2 Mengelola Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Empat aspek yang perlu diperhatikan dalam mengelola UMKM, yaitu:

1. Aspek Pengelolaan Keuangan


2. Aspek Pengelolaan SDM
3. Aspek Pengelolaan Operasional
4. Aspek Pengelolaan Pemasaran

2.2.1 Usaha Mikro Kecil

Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Undang-Undang


RepublikIndonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah yaituusaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yangmemenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang.Adapun kriteria usaha Mikro menurut
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah.

2.2.2 Usaha Kecil

Usaha kecil merupakan usaha yang integral dalam dunia usaha


nasionalyang memiliki kedudukan, potensi, dan peranan yang signifikan
dalammewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan
pembangunanekonomi pada khususnya. Selain itu, usaha kecil juga
merupakan kegiatanusaha dalam memperluas lapangan pekerjaan dan
memberikan pelayananekonomi yang luas, agar dapat mempercepat
proses pemerataan dan pendapatanekonomi masyarakat.Definisi usaha
kecil menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yaitu usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang


perorangan yangdilakukan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukancabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsungmaupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhikriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang. Perbedaanusaha kecil
dengan usaha lainnya

2.2.3 Usaha Menengah

Usaha Menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang-


UndangRepublik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil danMenengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukanoleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimanadiatur dalam undang-
undang.Adapun kriteria usaha Menengah menurut Undang-Undang
RepublikIndonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
2.3. Sasaran dan pembinaan UMKM

Berikut adalah sasaran dibentuknya UMKM :

1. Meningkatkan jumlah pengusaha menengah dan terwujudnya usaha


yangsemakin tangguh dan mandiri sehingga pelaku ekonomi tersebut
dapat berperan dalam perekonomian nasional.
2. Meningkatkan daya saing pengusaha nasional di pasar dunia.
3. Menyeimbangkan penyebaran investasi antar sektor dan antar
golongan.Dalam mengevaluasi pembinaan UMKM dimulai dengan
proses peningkatankemampuan mengelola (manajemen) dibidang
pemasaran, keuangan dan personalia lalu kemudian meningkatkan
kemampuan kegiatan operasional sertaharus ada kemampuan dalam
mengendalikan bisnis.Apabila UMKM sudah siapuntuk bersaing
terutama dalam perdagangan internasional, UMKM harus
mampumenerima dan mengadaptasi teknologi serta mampu
melaksanakan inovasiApabila UMKM dapat mengadaptasi, menguasai
dan mengembangkanteknologi serta selalu menciptakan inovasi, maka
hal tersebut akan memotivasiUMKM untuk mengekspor produknya,
maka UMKM agar dapat memanfaatkan peluang pasar di luar harus
dibantu kebijakan pemerintah, lembaga-lembaga pemerintah dan non
pemerintah yang mendukung, fasilitas infrastruktur yangmemadai,
kestabilan politik dan penegakan hukum yang adil dan bersih.Disamping
itu UMKM yang memerlukan suatu badan atu lembaga yang
selalumemerlukan informasi bisnis yang akurat dan terus-menerus.
Perana BPEN sangatstrategis untuk membantu dan mendorong kegiatan
ekspor bagi usaha mikro kecildan menengah (UMKM

2.4. Upaya untuk Pengembangan UMKM

Pengembangan UMKM pada hakikatnya merupakan tanggung jawab


bersamaantara pemerintah dan masyarakat. Dengan mencermati
permasalahan yangdihadapi oleh UMKM, maka ke depan perlu diupayakan
hal-hal sebagai berikut:

1. Penciptaan Iklim Usaha yang KondusifPemerintah perlu mengupayakan


terciptanya iklim yang kondusif antara laindengan mengusahakan
ketentraman dan keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur
perizinan usaha, keringanan pajak dan sebagainya.
2. Bantuan Permodalan PemerintahBantuan permodalan pemerintah perlu
memperluas skim kredit khusus dengansyarat-syarat yang tidak
memberatkan bagi UMKM, untuk membantu peningkatan
permodalannya, baik itu melalui sector jasa financial formal, sector jasa
financialinformal, skema penjaminan, leasing dana modal ventura.
Pembiayaan untukUMKM sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan
Mikro (LKM) yang ada,maupun non bank. Lembaga Keuangan Mikro
Bank antara lain, BRI unit desa danBank Perkreditan Rakyat (BPR).
Sampai saat ini BRI memiliki sekitar 4.000 unittersebar di seluruh
Indonesia. Dari kedua LKM ini sudah tercatat sebanyak 8.500unit
melayani UMKM. Untuk itu perlu mendorong pengembangan LKM,
yangharus dilakukan sekarang ini adalah bagaimana mendorong
pengembangan LKM ini berjalan dengan baik, karena selama ini LKM
non kpperasi memiliki kesulitandalam legitimasi operasionalnya.
3. Perlindungan Usaha Jenis-jenis Usaha TertentuPerlindungan usaha jenis-
jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisionalyang merupakan
usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan perlindungan dari
pemerintah, baik itu melalui undang-undang maupun peraturan
pemerintah yang bermuara kepada saling menguntungkan (win-win
solution).
4. Pengembangan KemitraanPengembangan kemitraan perlu
dikembangkan, kemitraan yang salingmembantu antara UMKM, atau
antara UMKM dengan pengusaha besar di dalamnegeri maupun luar
negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalamusaha. Di
samping itu juga untuk memperluas pangsa pasar dan pengelolaan
bisnisyang lebih efisien. Dengan demikian UMKM akan mempunyai
kekuatan dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari dalam
maupun luar negeri.
5. Pelatihan PemerintahPelatihan pemerintah perlu meningkatkan pelatihan
bagi UMKM baik dalamaspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi
dan pengetahuan sertaketerampilannya dalam pengembangan usaha. Di
samping itu juga perlu diberikesempatan untuk menerapkan hasil
pelatihan di lapangan untuk mempraktekkanteori melalui pengembangan
kemitraan rintisan.
6. Membentuk Lembaga KhususMembentuk lembaga khusus perlu
dibangun suatu lembaga yang khusus bertanggung jawab dalam
mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitandengan upaya
penumbuh kembangan UMKM dan juga berfungsi untuk mencari

solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal


yangdihadapi oleh UMKM

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Relasi para pelaku UMKM dengan internet dan e-Commerce di era global
initidak dapat dipisahkan. Dengan demikian, kemajuan teknologi dapat
dimanfaatkan pelaku UMKM untuk memasarkan dan mengembangkan
bisnisnya melalui e-Commerce sehingga banyak tercipta inovasi produk-
produk/ jasa agar diminati para konsumen. Konsumen dengan sendirinya
akan melirik e-Commerce untukmembeli barang / jasa yang diinginkan.
Kemudahan dalam sistem pembayaranelektronik secara card based dan
electronic based akan meningkatkan efisiensi, biaya dan waktu. Di era
globalisasi yang serba instan dan praktis pembayaranelektronik dapat
menjadikan kebiasaan masyarakat dan sekaligus untukmewujudkan less cash
society yang memiliki banyak sekali manfaat dibandingkandengan transaksi
tunai.Hal ini berdampak pada perkembangan UMKM akan meningkat
sehinggadapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena
dapat menyeraplapangan pekerjaan dan beragam produk yang dapat
dihasilkan oleh para pelakuUMKM. Tentunya dibutuhkan landasan hukum
yang kuat dan keamanan dalam bertransaksi untuk mewujudkan less cash
society.

Peran tersebut tidak semata-mata tugas Bank Indonesia saja tetapi


dukungan dari pemerintah, pihak serta perbankan nasional untuk mendorong
kegiatan less cash society

3.2. Saran

Pada perkembangan zaman yang sangat cepat ini, terutama


perkembanganteknologi, pasti sangat berpengaruh terhadap berbagai bidang
salah satunya adalahdi bidang UMKM. Kemajuan teknologi yang berbasis
internet sangatlahdiperlukan dalam pergerakan bisnis. Maka dari itu saran
dari penulis tentang kemajuan teknologi terhadap aktivitas UMKM adalah
agar para pengusahaUMKM dapat menyesuaikan diri serta dapat
memanfaatkan teknologi dalam bisnisnya, harus melek teknologi agar tidak
ketinggalan zaman. Kegiatan bisnisharus berjalan beriringan dengan
kemajuan teknologi, jangan sampai tertinggal.Halini agar pengusaha mampu
bersaing di kancah nasional bahkan internasional

Anda mungkin juga menyukai