Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Bisnis Administrasi

Volume 05, Nomor 02, 2016, 14-19

REVENUE COST DAN ANALISIS SWOT DALAM


PENGEMBANGAN USAHA

Sylvia Vianty Ranita1* & Zubaidah Hanum2


1,2ProgramStudi Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Medan
Telp. 061-7322634 Fax 061-7322649
*E-mail : sylvia.ranita@gmail.com

ABSTRAK
Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu sentra penghasil panganan dodol di Sumatera
Utara selain Kabupaten Langkat. Kegiatan usaha ini bahkan menjadi ikon makanan Kabupaten
Serdang Bedagai sehingga dibangun sentra UKM di Pasar Bengkel. Namun saat ini jumlah UKM di
pasar bengkel mengalami penurunan. Banyak kios-kios disepanjang jalan Lintas Sumatera Utara di
Keluarahan Pasar Bengkel menutup usahanya. Bahkan tak jarang kios-kios yang dulunya khusus
menjual dodol sekarang tidak lagi hanya menjual dodol. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
besar penerimaan hasil usaha pelaku usaha dodol, apakah memberikan keuntungan bagi pelaku dan
strategi yang akan dikembangkan dalam pasar dodol di Pasar Bengkel ini. Kegamangan kondisi ini
dialami pula oleh UD. Dodol Fajar yang ingin usahanya tetap berjalan. Penelitian ini menggunakan
metode analisis kuantitatif dan kualitatif yaitu menggunakan perhitungan Revenue Cost Ratio dan
Analisis SWOT. Adapun hasil penelitian ini dilihat dari R/C sebesar 1,46 artinya usaha ini masih
mengalami keuntungan dan harus diteruskan serta dipertahankan dan secara kualitatif hasil SWOT
menunjukkan pada kuadran 1 yaitu dengan melakukan pengembangan yang lebih agresif seperti
upaya pengembangan dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan,
meningkatkan kualitas produk, memperbanyak promosi-promosi produk, meningkatkan teknologi
dalam pengolahan dodol, dan meningkatkan kreatifitas. Dengan begitu UD. Dodol Fajar dapat
meningkatkan kesejahteraannya.

Kata kunci : Revenue Cost Ratio, SWOT, Usaha Dodol.

PENDAHULUAN Salah satu upaya mewujudkan Undang-


Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
Pemerintah Indonesia saat ini tengah 1995 dan PP No. 32 Tahun 1998 adalah upaya
mengembangkan dunia usaha. Dunia mengembangkan pasar dodol yang ada di
Usaha yang dimaksud adalah Usaha Mikro, pasar Bengkel Kabupaten Serdang Bedagai.
Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Seperti diketahui banyak kalangan Kab.
Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Serdang Bedagai terkenal dengan panganan
Indonesia dan berdomisili di Indonesia. Hal ini yang disebut dodol. Sampai saat ini pemerintah
seperti tertuang dalam amanah Undang- kabupaten terus berusaha mengembangkan
Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun usaha ini agar tidak hilang dipasaran. Hal ini
1995 Tentang Usaha Kecil Disampaikan Dalam merupakan upaya pemerintah kabupaten
Bab V Tentang Pembinaan Dan dalam meningkatkan kesejahteraan
Pengembangan dijelaskan dalam pasal 14 masyarkatnya melalui usaha industri kecil
bahwa pemerintah, dunia usaha, dan menengah.
masyarakat melakukan pembinaan dan Seperti diketahui Dodol Merupakan
pengembangan Usaha Kecil dalam bidang Penganan berwarna coklat tua yang terbuat
pemasaran. Kemudian dijelaskan pula dalam dari tepung pulut putih, santan kelapa,dan gula
PP No. 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Merah. Saat ini produk dodol memiliki variasi
Pengembangan Usaha Kecil dimana rasa yang beragam seperti rasa vanili/biasa,
Pembinaan dan pengembangan usaha kecil pandan, nenas, durian,. Biasanya Produk
dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan Dodol Ini Dapat Bertahan Selama 15 Hari.
masyarakat, baik secara sendiri-sendiri Namun saat ini jumlah UKM di pasar bengkel
maupun bersama-sama, dan dilakukan secara mengalami penurunan. Banyak kios-kios
terarah dan terpadu serta berkesinambungan disepanjang jalan Lintas Sumatera di
untuk mewujudkan usaha kecil yang tangguh Keluarahan Pasar Bengkel menutup usahanya.
dan mandiri serta dapat berkembang menjadi Bahkan tak jarang kios-kios yang dulunya
usaha menengah. khusus menjual dodol sekarang tidak lagi

14
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 14-19

hanya menjual dodol. Hal ini kemungkinan f. Membina Mental dan Percaya diri yang
perolehan hasil penjualan dari dodol saja tidak kuat, berpikir positif, sabar dan bertingkah
memberikan keuntungan bagi pelaku usaha laku sebagai pemimpin.
dan upaya yang dilakukan dalam Kewirausahaan selalu diidentikkan dengan
mengembangkan usaha dodol ini masih minim. kegiatan usaha mikro yaitu usaha produktif
Hal ini dialami juga oleh UD. Dodol Fajar yang milik keluarga atau perorangan warga negara
saat ini masih bertahan dengan usahanya dan Indonesia dimana dari hasil kegiatan penjualan
ingin mengembangkan usahanya kearah yang ini menghasilkan Rp 100 juta /tahun. Hal ini
lebih baik. Oleh karena itu perlu dilakukan sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan
upaya mengetahui berapa besar penerimaan No. 40/KMK.06/2003 tanggal 2 Januari 2003.
hasil usaha pelaku usaha dodol, apakah Adapun ciri-ciri usaha mikro adalah sebagai
memberikan keuntungan bagi pelaku dan beikut :
bagaimanakah strategi yang akan a. Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu
dikembangkan dalam pasar dodol di Pasar tetap, sewaktu-waktu dapat berganti
Bengkel? Sehingga penulis tertarik untuk b. Tempat usahanya tidak selalu menetap,
melakukan penelitian dengan judul Upaya sewaktu-waktu dapat berpindah tempat
Pengembangan Usaha Melalui Analisis c. Belum melakukan administrasi keuangan
Revenue Cost Ratio Dan Penetapan Strategi yang sederhana sekalipun dan tidak
Pemasaran (Study Kasus : UD. Dodol Fajar Di memisahkan keuangan keluarga dengan
Desa Pasar Bengkel - Kab. Serdang Bedagai). keuangan usaha
d. Tingkat pendidikan rata-rata relatif rendah
e. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau
KAJIAN PUSTAKA persyaratan lagalitas lainnya termasuk
NPWP.
Pengertian Kewirausahaan Manajemen dan Strategi Kewirausahaan
Salah satu tolok ukur keberhasilan Pada umumnya kegiatan usaha kecil juga
berwirausaha adalah tersalurkannnya dengan memerlukan strategi yang tepat dalam
baik produk yang ditawarakan atau diproduksi. mengembangkan usahanya, maka strategi
Berwirausaha sendiri merupakan suatu usaha kewirausahaan juga harus memperhatikan
menggerakkan ekonomi kerakyatan yang terus lingkungan usahanya baik secara internal
dikembangkan di Indonesia. Hal ini dilakukan maupun eksternal, dimana usaha tersebut
untuk sebagai upaya meningkatkan harus bersaing dengan memiliki strategi-
kesejahteraan masyarakat Indonesia. strategi. Menurut Suryana (2006) mengelola
Menurut Pringganugraha (2012) dan memilih strategi kewirausahaan dimulai
mengatakan kewirausahaan adalah prosesn dari perencanaan hal ini diperlukan sebagai
mengidentifikasi, mengembangkan dan pedoman untuk mencapai keberhasilan
membawa visi ke dalam kehidupan. Dimana pengelola dan sebagai alat ukur. Dalam
hasil akhir dari proses tersebut adalah menentukan strategi yang tepat diperlukan
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada perencanaan biasanya memuat unsur-unsur
kondisi risiko. Seseorang dikatakan ringkasan eksekutif, sejarah perusahaan, profil
berwirausaha harus memiliki karakteristik yaitu: usaha, strategi usaha, barang/jasa, strategi
a. Mampu melihat peluang ; adalah seorang pemasaran, analisis pesaing, rencana
wirausaha yang mampu melihat peluang operasional, data keuangan.
ketika orang lain tidak dapat melihatnya Menurut Albert (Suryana, 2006) strategi
b. Berani menanggung resiko ; adalah orang perusahaan kecil harus mengarah pada
yang berani menanggung resiko dari apa ketrampilan khusus secara internal yang bisa
yang telah diusahakannya. Memahami menciptakan produk inti yang unggul untuk
segala kemungkinan yang akan terjadi yaitu meperbesar pembagian produksi. Strategi ini
berhasil atau gagal lebih murah dan ampuh dalam
c. Memiliki visi dan Misi yang jelas ; memberdayakan usaha kecil karena dapat
merupakan tolok ukur keberhasailan yang memberdayakan sumber daya lokalnya. Hal ini
ingin dicapai juga berarti bahwa sumber daya ini dapat
d. Kreatif dan Inovatif; diperlukan untuk menghasilkan keuntungan secara terus
mempertahankan usaha mengingat menerus bagi perusahaan kecil.
kebutuhan dan keinginan konsumen selalu Setiap organisasi kegiatan usaha
mengalami perubahan tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai.
e. Berjiwa Mandiri; dikatakan seseorang itu Hal ini menuntut pengelolanya untuk
dalam memnuhi keinginannya tidak menentukan atau menetapkan strategi yang
tergantung kepada pihak lain dalam baik yaitu disesuaikan dengan tujuan
mengambil keputusan atau bertindak organisasi atau perusahaannya masing-
termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya masing, sehingga perlulah adanya langkah

15
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 14-19

strategis dalam melaksanakannya dan Revenue Cost Rasio


mengelolanya. Menurut John (1997) Upaya pengembangan usaha dalam
manajemen strategi adalah sejumlah usaha kecil tidak terlepas dari aspek keuangan
keputusan dan tindakan yang mengarah pada yang salah satunya adalah dengan
penyusunan suatu strategi atau sejumlah menganalisis biaya yang berujung pada
strategi yang efektif untuk membantu mencapai besarnya keutunngan yang akan diperoleh.
sasaran perusahaan. Jauch (1998) Dalam Menurut Sukirno (1994), keuntungan
mencapai sasaran perusahaan atau kegiatan merupakan perbedaan hasil penjualan total
usaha banyak sisi yang dapat dilihat baik itu yang diperoleh dengan ongkos total yang
dari sisi pemasaran keuangan produksi dan dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai
sebagainya. maksimum apabila perbedaan diantara
Dalam menentukan strategi yang tepat keduanya minimum.
diperlukan suatu proses yang lengkap. Proses Kegiatan usaha dikatakan berhasil apabila
manajemen strategis bersifat dinamis artinya pendapatannya memenuhi syarat cukup untuk
mengikuti arah dan tujuan dari suatu memenuhi semua sarana produksi. Analisis
perusahaan. Adapun proses menajemen usaha tersebut merupakan keterangan rinci
strategis terdiri dari tiga tahap yaitu: tentang penerimaan dan pengeluaran selama
1. Formulasi Strategis ; yaitu dengan jangka waktu tertentu (Aritonang, 1993).
mengembangkan visi misi mengidentiikasi Dalam pengembangan usaha salah satu
peluang dan ancaman eksternal organisasi, indikator keberhasilan dalam usaha tersebut
menentukan kekuatan dan kelemahan adalah laba (keuntungan). Menurut Rahardja
internal organisasi, menetapkan tujuan (2008) laba atau keuntungan adalah nilai
jangka panjang, membuat sejumlah strategi penerimaan total usaha dikurangi biaya total
pilihan dan tentunya memilikih strategi yang yang dikeluarkan oleh usaha tersebut. Secara
akan dilaksanakan matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
2. Melaksanakan Strategis; pada tahapan ini Π = TR –TC
dibutuhkan komitmen dari pelaksana. Hal ini Dimana:
juga merupakan tantangan bagi manajer Π = Laba
terutama kemampuan untuk memotivasi TR = Total penerimaan
karyawannya TC = Total biaya
3. Evaluasi Strategi; tahap ini bermanfaat Suatu usaha dikatakan memperoleh laba bila
untuk memperoleh informasi dari hasil Π bernilai positif (Π > 0) dimana TR >TC.
pelaksanaan. Evaluasi strategi ini perlu Selain itu untuk mengetahui besarnya
dilakukan karena turut menentukan manfaat atau keuntungan yang diperoleh oleh
keberhasilan diwaktu yang akan datang. suatu usaha, analisis pendapatan secara lebih
Menurut Rangkuti (2014) Strategi mendalam dapat dilakukan dengan
merupakan alat mencapai tujuan yang menggunakan beberapa rasio yang dapat
diharapkan. Banyak jenis strategi yang dapat menilai kemampuan biaya atau pun
diterapkan yaitu : kemampuan modal yang digunakan untuk
1. Strategi Manajemen yaitu strategi yang menghasilkan penerimaan usaha, seperti
dapat dilakukan oleh manajemen dengan Revenue Cost Rasio (R/C).
orientasi pengembangan strategi secara Revenue Cost Ratio (R/C) merupakan
makro, misalnya strategi pengembangan perbandingan antara penerimaan dan biaya
produk, strategi penerapan harga, strategi yang dikeluarkan dalam proses produksi. Rasio
akuisisi, startegi pengembangan pasar, ini dapat digunakan untuk mengukur kelayakan
strategi keuangan dan sebagainya usaha yang dikembangkan dengan kententuan
2. Strategi Investasi yaitu kegiatan yang apabila R/C > 1 maka usaha tersebut dinilai
berorientasi pada investasi seperti apakah menguntungkan dan layak untuk
perusahaan ingin melakukan strategi dikembangkan, sebaliknya apabila R/C < 1,
pertumbuhan yang agresi atau berusaha maka usaha tersebut dinilai tidak layak atau
mengadakan penetrasi pasar, strategi tidak mampu memberikan keuntungan bagi
bertahan, strategi divestasi dan sebagainya. pengusahanya.
3. Strategi Bisnis yaitu strategi bisnis secara
fungsional karena strategi ini berorientasi Analisis SWOT
pada fungsi-ungsi kegiatan manajemen Menurut Hubeis (2014) Salah satu alat
seperti manajemen peamasaran, strategi analisis situasi saat ini adalah dengan
produksi, strategi distribusi dan sebagainya. menggunakan analisis SWOT. Dalam analisis
Oleh karena itu untuk melaksanakan ini dapat melihat organisasi dari aspek internal
strategi yang baik maka perlu dilakukan dan eksternal. Analisis SWOT ini dapat
penilaian terhadap lingkungan bisnis. Hal ini digunakan untuk melihat strategi-strategi yang
berdampak pada keberlangsungan kegiatan tepat untuk digunakan dalam upaya
bisnis dimasa yang akan datang. mengembangkan usaha terutama dalam hal

16
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 14-19

startegi pemasaran yang akan digunakan 1. Teknik observasi, yaitu melakukan


dengan mengetahui faktor internal dan ekternal pengamatan langsung pada objek
Tujuan penerapan analisis SWOT penelitian.
(Strenght, Weakness, Oppurtunity, Threat) 2. Teknik wawancara, yaitu suatu metode
adalah untuk memberikan suatu panduan agar dalam pengumpulan data. Dalam
perusahaan menjadi fokus, sehingga dengan melakukan teknik ini dapat dilakukan
penempatan analisis SWOT tersebut nantinya secara langsung berhadapan muka
dapat dijadikan sebagai bandingan fikir dari denganorang yang diwawancarai dan
berbagai sudut pandang, baik dari segi dikatakan tidak langsung apabila daftar
kekuatan, kelemahan serta peluang dan pertanyaan yang diberikan dapat di jawab
ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa- pada kesempatan yang lain. Penelitian ini
masa yang akan datang (Fahmi, 2013). melakukan wawancara kepada pelaku
Tujuan lain diperlukannnya Analisis SWOT usaha dodol yaitu UD. Dodol Fajar di Desa
adalah dimana setiap produk yang beredar di Pasar Bengkel Kab. Serdang Bedagai.
pasaran pasti akan mengalami pasang surut
dalam penjualan atau yang dikenal dengan
istilah daur ulang produk (life cycle product). HASIL DAN PEMBAHASAN
Fahmi (2013) menjelaskan, terdapat faktor
internal dan eksternal dalam perspektif analisis Upaya pengembangan usaha dalam
SWOT yaitu : usaha kecil tidak terlepas dari aspek keuangan
a. Faktor Eksternal dengan faktor yang salah satunya adalah dengan
pembentuknya adalah Opportunity dan menganalisis biaya yang berujung pada
Threats. Dimana faktor ini menyangkut besarnya keutunngan yang akan diperoleh.
dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar Menurut Sukirno (1994), keuntungan
perusahaan yang mempengaruhi dalam merupakan perbedaan hasil penjualan total
pembuatan keputusan perusahaan yang diperoleh dengan ongkos total yang
b. Faktor Internal dengan faktor pembentuknya dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai
Strenght dan Weakness (kekuatan dan maksimum apabila perbedaan diantara
kelemahan lingkungan organisasi). Faktor keduanya minimum. Analisis pendapatan
ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi secara lebih mendalam dapat dilakukan
di dalam organisasi/perusahaan. dengan menggunakan beberapa rasio yang
Model Analisis SWOT digunakan untuk dapat menilai kemampuan biaya atau pun
mendapatkan atau menemukan strategi yang kemampuan modal yang digunakan untuk
tepat bagi organisasi atau usaha, sehingga menghasilkan penerimaan usaha, seperti
perlu diciptakan suatu analisis SWOT yang baik Revenue Cost Rasio (R/C).Pendapatan bersih
dan tepat tentunya model analisi SWOT adalah ataupun keuntungan merupakan penerimaan
analisis SWOT yang representative. Artinya yang dikurangi dengan berbagai biaya yang
bagaimana suatu kasus yang akan dikaji dapat ditimbulkan dalam aktivitas usahanya selama
dilihat dari berbgagai ruang lingkup dari periode tertentu. Dari penelitian yang telah
aktivitas kegiatan atau dilakukan penyesuaian dilakukan maka s diketahui bahwa usaha ini
dengan kondisi yang ada. memperoleh penerimaan untuk 1 kali produksi
sebesar Rp 640.000,-. Usaha ini dalam
sebulan melakukan produksi dodol sebanyak
METODE PENELITIAN 12 kali maka total penerimaan dari usaha ini
selama 1 bulan adalah sebesar Rp
Penelitian ini dilakukan di UD. Dodol Fajar 7.680.000,-. Melihat rincian diatas maka kita
di Kabupaten Serdang Bedagai. Model dan dapat melihat revenue cost ratio dari usaha ini
Metode yang dilakukan dalam menyelesaikan dengan rumus.
R/C = 
penelitian ini adalah penelitian yang TR
menggunakan pendekatan kuantitatif dan
pendekatan kualitatif. Ada dua cara yang  TC
digunakan untuk melakukan peneitian ini yaitu R/C Ratio = Rp 7.680.000/bulan
dengan cara pendekatan keuangan dan Rp 5.260.555/bulan
strategi pengembangan pasar analisis SWOT. RC Ratio = 1,46
Dengan ketentuan revenue cost sebagai Pada analisis Revenue rasio diatas
berikut jika nilai R/C > 1, maka usaha dodol diketahui bahwa perbandingan penerimaan
yang dilakukan menguntungkan. Jika nilai usaha dodol sebesar Rp. 7.680.000,-/bulan
R/C< 1 maka usaha usaha dodol yang dengan total biaya produksi yang digunakan
dilakukan mengalami kerugian. adalah sebesar Rp 5.260.555 maka R/C ratio
Penelitian ini menggunakan metode yang diperoleh adalah sebesar 1,46. Artinya
pengumpulan data yang dilakukan adalah jika 100 rupiah yang dikeluarkan oleh usaha
sebagai berikut: dodol akan memperoleh penerimaan sebesar

17
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 14-19

Rp 146,-. Dari perhitungan diatas diketahui 0,625. Pada urutan keempat faktor
bahwa R/C rastio > 1 maka usaha dodol Fajar Ketersediaan bahan baku cukup baik mendapat
ini menguntungkan dan dapat diteruskan. skor 0,77. Dan pada urutan kelima diduduki
Analisis Lingkungan Internal oleh Adanya dukungan pemerintah untuk
meningkatkan pendapatan sektor UKM dengan
Strategi analisis lingkungan internal skor 0,32.
merupakan rumusan lingkungan internal. Sebagai ancaman utama yang diperoleh
Analisis ini memberikan rangkuman dan dari hasil perhitungan didapati Berpindah nya
evaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam usaha-usaha sejenis ke tempat yang lebih
berbagai bidang fungsional pada suatu unit strategis dengan skor 0,408. Urutan kedua
usaha. analisis internal juga memberikan dasar ditempati oleh Adanya program pemerintah
pengenalan dan evaluasi hubungan antar untuk membuat jalan tol yang membentang dari
bidang fungsional tersebut. Medan sampai Tebing Tinggi dengan skor
Diketahui bahwa memiliki prospek usaha 0,264. Urutan ketiga diduduki oleh faktor
yang baik menjadi kekuatan utama yang Banyaknya usaha yang sama di sekitar usaha
memiliki skor 0,505. Pada urutan kedua dengan ini dengan skor 0,55. Dan pada urutan kelima
0,485 diduduki faktor Memiliki pimpinan berjiwa ditempati oleh faktor banyaknya produk sejenis
sosial, bertanggung jawab dan berjiwa dari pesaing dengan skor 0,38. Penggabungan
wirausaha. Selanjutnya pada urutan ketiga faktor eksternal menghasilkan total skor
dengan skor yang sama yaitu 0,485 diduduki sebesar 3,94.
oleh faktor Pengusaha selalu meng upgrade Kondisi faktor internal dan eksternal
ilmu yang didapatnya untuk meningkatkan usaha ini dapat dilihat pada kudran berikut ini :
usahanya. Pada urutan kelima diduduki oleh
faktor Memilih produk yang benilai ekonomis Opportunity
dan berdaya saing dengan skor 0,425. Urutan Kuadran III Kuadran I
keenam dengan skor 0,54 diduduki oleh faktor
Terjalin hubungan yang baik dan kuat kepada (-,+) Ubah Strategi Agresif (+,+)
pelanggan. Dan pada urutan terakhir ditempati
oleh suasana kerja yang bersifat kekeluargaan (0,74)
dengan skor 0,34.
Sedangkan untuk kelemahan utama yang W (1,53)
dimiliki unit usaha ini adalah Terbatasnya S (1,53)
promosi-promosi yang ditawarkan ke usaha ini,
dengan skor 0,255. Pada urutan kedua adalah
cepatnya daya tahan dodol yang di produksi
dengan skor 0,243. Pada urutan ketiga (-,-) Strategi Bertahan Diversifikasi
ditempati oleh faktor Kegiatan produksi masih Strategi (+,-)
menggunakan alat-alat traditional dan manual
dengan skor 0,231. Urutan keempat ditempati
Kuadran IV Kuadran II
oleh faktor Kurang konsistensinya karyawan
Threath
terhadap standart yang diberikan pemilik usaha
dengan skor 0,186. Dan pada urutan kelima
diduduki oleh faktor packaging masih
sederhana dengan skor 0,34. Penggabungan
kedua faktor internal menghasilkan skor rata- KESIMPULAN DAN SARAN
rata 4,04.
Analisis Lingkungan Eksternal Dari hasil penelitian yang dilakukan maka
kesimpulan penelitian ini adalah Perthitungan
Analisis ini digunakan untuk merangkum penerimaan pelaku industri kecil
peluang dan ancaman pada suatu unit usaha. menggunakan metode revenue cost belum
analisis lingkungan eksternal dilakukan memberikan kesejahteraan bagi pelaku usaha
perhitungan yang sama dengan matriks analisis UD. Dodol Fajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil
lingkungan internal yaitu perhitungan terhadap perhitungan R/C sebesar 1,46. Artinya jika 100
bobot dan pemberian rating pada setiap faktor. rupiah yang dikeluarkan oleh usaha ayam arab
Peluang utama yang dapat dimanfaatkan akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp.
oleh pemilik Dodol Fajar untuk menghadapi 146. Karena nilai R/C ratio > 1 maka usaha
persaingan adalah Semakin bertambahnya dodol UD. Dodol Fajar ini mengalami
permintaan dari para pelanggan untuk dodol keuntungan yang dapat mensejahterakan
dengan skor 0,695. Pada posisi kedua Berada pelaku UKM ini. Strategi pengembangan
di jalur lintas sumatera dan jalur wisata menuju usaha UD. Dodol Fajar dapat dilakukan dengan
Parapat dengan skor 0,265. Pada ururtan mempeluas pangsa pasar, mempertahankan
ketiga Adanya dukungan dari masyarakat untuk dan meningkatkan kualitas layanan kepada
mengembangkan lagi usaha ini mendapat skor

18
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 14-19

pelanggan, meningkatkan kualitas produk, Edisi Pertama, Terjemahan Agus


memperbanyak promosi-promosi produk, Maulana, Penerbit Bina Aksara, Jakarta.
memperbaiki kualitas dodol, meningkatkan Jauch, R. L. & Glueck, F., W. (1988).
teknologi dan pengolahan dodol, meningkatkan Manajemen Strategis dan Kebijakan
kreatifitas. Pada penilain kualitatif usaha dodol Perusahaan. Edisi kedua dan ketiga,
ini berada pada kuadaran I, yaitu kuadran Penerbit Erlangga, Jakarta.
agresif. Khairanita, N. (2012). Analisis Pendapatan Dan
Strategi Pengembangan Usaha Ayam
Arab (Studi Kasus : Peternakan Bapak
SARAN Irzuki) Di Desa Lam Mee Kecamatan
Blang Bintang, Skripsi, Sosial Ekonomi
Melihat R/C ratio yang menunjukkan UD. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Dodol Fajar mengalami kondisi yang baik dan Syiah Kuala, Banda Aceh.
menguntungkan, maka pelaku UKM ini dapat Samuelson, P., A. (1986). Ekonomi jilid 1.
mempertahankan kondisi ini dan memperluas Terjemahan: A. Jaka Wasana. M. M.SM.
pasar. UD. Dodol Fajar dapat memperbanyak Erlangga, Jakarta.
promosi-promosi produk melalui kerjasama _______________. (1992). Mikro Ekonomi.
dengan pihak lain seperti transportasi Terjemahan: A. Jaka Wasana. M. M.SM.
pengangkutan umum dengan menyediakan Erlangga, Jakarta.
fasilitas berupa lahan parkir dan bekerjasama Soeheroe, T. (1994). Matematika Ekonomi.
dengan catering dalam paket hidangan pesta Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta.
Sukirno. S. (1994). Teori Mikro Ekonomi. PT
Rajawali Press. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA ________. (1985). Ekonomi Pembangunan.
LPFE UI. Jakarta.
Akhmad, Z. (2012). Pemasaran dan Swasta B., I. (1991). Manajemen Pemasaran
Salesmanship, Lentera Ilmu Cendekia Modern Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Jakarta. Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman
Bungin, B. (2009). Metodologi Penelitian Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Kuantitatif, Edisi Pertama, Cetakan ke- Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.
5,Jakarta : Kencana Prenada Media Rahardja, M. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi
Group. (Mikro Ekonomi, Makro Ekonomi), Edisi
Aritonang, D. (1993). Perencanaan dan Ketiga, LPFE UI, Jakarta.
Pengelolaan Usaha. Penebar Swadaya, Rangkuti, F. (2013). Analisis SWOT : Teknik
Jakarta. Membedah Kasus Bisnis, Penerbit PT
Assauri, S. (2014). Manajemen Pemasaran, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rajawali Perkasa, Jakarta. __________. (2014). Teknik Membedah Kasus
Fahmi, I. (2013). Manajemen Strategis, Bisnis: Analisis SWOT, Cara Perhitungan
Cetakan Kesatu, Alfabeta, Bandung. bobot, Rating dan OCAI. PT. Gramedia,
Hubeis, M., & Najib. (2014). Manajemen Jakarta.
Strategik, Elex Media Komputindo, http://ejournal.uajy.ac.id/5591/3/2EP17915.pdf
Jakarta. diakses pada 17 April 2015.
John, A, P. II & Robinson, Jr, Richard, B. https://pringganugraha.wordpress.com/2012/10
(1997). Manajemen Strategi Formulasi /artikel-tentang-kewirausahaan.
Implementasi dan Pengendalian. Jilid I

19

Anda mungkin juga menyukai