Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN WAKTU : 90 MENIT


PRODI : S1 TEKNIK SIPIL SMT : GENAP 2019/2030
DOSEN : J.A. UNTUNG ARIBOWO SIFAT : OPEN BOOK

1. Buat rumusan Visi dan Misi sebuah usaha yang sederhana dan terukur ?

2. Apa beda antara enterpreneurship dengan usahawan ?

3. Sebutkan faktor penghambat dalam usaha ?

4. Sebutkan faktor-faktor yang harus ada dalam Business Plan,?

5. Jelaskan bagaimana jika sebuah usaha tidak memiliki Visi dan Misi ?

6. Dalam rencana keuangan sebuah perusahaan ada istilah Fixcost, dan Variabel Cost,
jelaskan apa itu kedua istilah ?

7. Jelaskan apa risiko yang harus dihadapi o;eh para wirausahawan ?

8. Mengapa berwirausaha membutuhkan brand ?

9. Jelaskan mengapa dalam berwirausaha dibutuhkan kejujuran ?

10. Jelaskan mengapa uang bukan menjadi faktor utama dan pertama dalam berwirausaha ?

11. Jelaskan mengapa menjaga trush / kepercayaan konsumen itu menjadi faktor utama
dalam berusaha ?

12. Sebutkan beberapa faktor berwirausaha yang sukses ?

Notes : Tugas harus dikumpul bersamaan dengan file UAS anda

Selamat belajar
UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN WAKTU : 90 MENIT
PRODI : S1 TEKNIK SIPIL SMT : GENAP 2019/2030
DOSEN : J.A. UNTUNG ARIBOWO SIFAT : OPEN BOOK

Nama : Nurul Fitriasih


Nim : 201701731
Jawaban

1. Visi :
Menjadi pengusaha yang terdepan dengan kinerja terbaik dalam industri yang diminati.

Misi :
Memastikan nihil bahaya dalam setiap kegiatan operasional dan bisnis
Bermitra dengan para pelanggan untuk mewujudkan solusi-solusi berbeda dan inovatif.
Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkinerja tinggi melalui lingkungan
kerja yang beragam dan melibatkan setiap individu didalamnya.
Menciptakan nilai yang sama dan solusi-solusi yang berkelanjutan bagi para
pemangku kepentingan.

2. - Ide
Seorang entrepreneur adalah orang yang memiliki ide orisinil, berbeda, unik dan
bahkan di luar dugaan banyak orang. Mereka mencurahkan segala yang dimiliki
untuk bisa menciptakan ide bisnis yang diinginkan. Sebaliknya, seorang usahawan
cenderung menggunakan ide bisnis yang sedang tren. Ia berharap bisa memperoleh
keuntungan dari tren yang ada saat ini.

 Tujuan
berkaitan dengan faktor ide, tujuan seorang usahawan adalah bisnisnya berjalan
dan mendapat keuntungan. Selanjutnya keuangan usahanya semakin stabil dan ia
berada di fase sukses. Hal ini berbeda dengan entrepreneur. Ia lebih peduli pada
perubahan yang terjadi dan memiliki etos untuk mengejar passionnya. Pada
akhirnya tujuan merekaadalah tidak hanya keuntungan tetapi lebih pada
kesenangan dan kepuasan dalam mengembangkan produk yang dimiliki.

 Sikap
Usahawan seringkali sulit untuk keluar dari zona nyaman. Apa yang biasa mereka
lakukan akan terus dilakukan selama itu tidak menimbulkan kerugian.
Sebaliknya, seorang entrepreneur lebih fleksibel dalam mengikuti perubahan yang
terjadi seperti menjalankan bisnisnya hanya melalui smartphone sertalebih mudah
dalam menyesuaikan diri dan mengubah pola pikir agar bisnisnya bisa
berkembang tanpa batasan.
UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN WAKTU : 90 MENIT
PRODI : S1 TEKNIK SIPIL SMT : GENAP 2019/2030
DOSEN : J.A. UNTUNG ARIBOWO SIFAT : OPEN BOOK

 Definisi sukses
definisi sukses seorang memang berbeda-beda. Untuk seorang usahawan lebih
cenderung melihat kesuksesan sebagai keberhasilan bisnis dan pelaksana
kepentingan bisnis. Sebaliknya, untuk entrepreneur lebih fokus pada proses
pengerjaan dan menyerahkan kesuksesan yang akan dicapai pada perjalanan
bisnisnya.

 Waktu
usahawan lebih presisi soal waktu, mereka tidak suka membuang waktu dan selalu
ingin pekerjaan selesai tepat waktu. Terlambat maka uang melayang. Hal ini tidak
akan Anda temukan di diri seorang entrepreneur. Mereka sudah terbiasa
menghabiskan waktu lebih lama untuk membuat pekerjaannya lebih sempurna.
Produk yang mereka hasilkan harus sempurna dan mampu memuaskan pelanggan.

 Resiko
Resiko menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam mengelola bisnis.
Keduanya akan sama-sama menghadapi persoalan ini. Bedanya, usahawan hanya
akan mengambil resiko sesuai dengan perhitungan yang dilakukan. Mereka selalu
mencoba untuk meminimalisir resiko agar terhindar dari kerugian. Entrepreneur,
lebih berani untuk mengambil resiko asal mereka bisa mengejar passionnya.
Semakin besar resiko maka hasil yang diperoleh juga semakin luar biasa.

3. - Tidak kompeten dalam hal manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan untuk mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
 Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha,
mengkoordinasikan, mengelola sumber daya manusia meupun mengintegrasikan
operasi perusahaan.
 Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan
baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas,
mengatur pengeluaran dan pemasukan secara cermat. Kekeliruan dalam
pemeliharaan aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
 Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan,
sekali gagal dalam perencanaan, maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan.
 Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN WAKTU : 90 MENIT
PRODI : S1 TEKNIK SIPIL SMT : GENAP 2019/2030
DOSEN : J.A. UNTUNG ARIBOWO SIFAT : OPEN BOOK

 Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawaan erat kaitannya dengan efisiensi dan


efektivitas. Kurangnya pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan peralatan
(fasilitas) perusahaan secara tidak efisien dan tidak efektif.
 Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setangah-
setangah dalam usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil
dan gagal. Dengan sikap setangah hati, keungkinan terjadinya gagal mennjadi
lebih besar.
 Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak akan
menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya
bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat
peralihan setiap waktu.

4. – visi dan misi


 Deskripsi perusahaan dan produk atau layanan
 Keunikan produk
 Analisis pasar
 SDM
 Rencana memasarkan produk atau layanan
 Rencana uang masuk dan keluar

5. Tentunya perusahaan tersebut akan hancur dan bangkrut karena mereka tidak
memiliki pedoman atau pegangan untuk mengatur perusahaan itu, Perusahaan
tersebut tidak dapat bersaing dgn yg lain, tidak akan maju dan berkembang,lama
kelamaan perusahaan tsb akan mengalami kerugian dan bangkrut.

6. Fixed cost adalah biaya tetap yang tidak berubah meskipun perusahaan sedang
ramai atau sepi.

 Variable cost adalah biaya variabel yang bisa naik atau turun tergantung ramai atau
sepinya produksi/penjualan perusahaan tersebut.

7. Kerugian
 Kerugian merupakan salah satu dari sekian banyak resiko yang ada yang paling
ditakuti oleh setiap orang, terutama pebisnis. Kerugian sendiri terbagi lagi menjadi
beberapa skala, bila kerugian hanya berada di skala yang kecil mungkin kerugian
tersebut tidak akan terlalu berdampak, akan tetapi bila kerugian berada pada skala
menengah atau cukup besar, mungkin hal tersebut dapat sangat berdampak terhadap
bisnis yang mengalami kerugian tersebut. Bahkan tidak sedikit usaha ataupun
perusahaan yang mengalami kerugian terlalu besar hingga mengakibatkan
UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN WAKTU : 90 MENIT
PRODI : S1 TEKNIK SIPIL SMT : GENAP 2019/2030
DOSEN : J.A. UNTUNG ARIBOWO SIFAT : OPEN BOOK

kebangkrutan.Kerugian itu sendiri bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari
pengambilan keputusan yang tidak tepat, perkiraan yang melenceng, manajemen
yang kurang baik dan profesional, pengalaman yang kurang, dan bisa juga
disebabkan oleh faktor eksternal seperti bencana alam, bahan baku yang sulit
didapat, minat konsumen yang berubah atau menurun, dan masih banyak lagi.
Namun perlu diingat, tidak sedikit pebisnis yang mengalami kebangkrutan tetapi
mereka dapat bangkit kembali.

 Persaingan antar perusahaan


Pada masa modern ini, persaingan antar perusahaan dan bisnis semakin ketat
dibandingkan dengan 15-20 tahun lalu. Dimasa itu masih belum banyak usaha-usaha
yang berdiri sehingga persaingan belum terlalu sengit dan masih mudah untuk mencari
dan menarik konsumen. Namun pada masa ini, persaingan yang ketat inipun tidak
jarang diwarnai dengan persaingan yang tidak sehat dengan menghalalkan segala cara.
Maka dari itu persaingan jangan terlalu kita pikirkan, yang terpenting adalah
memberikan kualitas produk dan jasa terbaik kepada konsumen kita.

 Kondisi pasar yang tidak stabil


Saat ini kondisi pasar sangat sulit stabil yang dikarenakan perekonomian negara yang
juga tidak stabil. Tidak heran bila hal ini dapat terjadi, seperti contohnya adalah harga
pangan yang naik dan yang paling berdampak terhadap para pebisnis adalah naiknya
harga bahan baku. Ketika harga barang baku naik, kita tidak bisa begitu saja menaikan
harga jual produk kita terdahap konsumen karena bisa jadi konsumen kita kabur.

 Mental Pantang Menyerah


Kerja keras dan mental baja adalah bekal utama bagi setiap wirausahawan. Dan hal ini
menjadi salah satu hal penting dan juga menjadi resiko menjadi entrepreneur dimana
apabila kita tidak mau bekerja keras maka dapat dipastikan usaha kita tidak akan dapat
berkembang dan berakhir pada kerugian dan kebangkrutan. Selain itu, menjadi pebisnis
haruslah memiliki sikap jujur, tepat, teliti, rajin, tekun, berpikir cerdas, berpikir kritis,
kreatif, selalu inovatif, dan ikhlas dalam menjalankan usaha.

8. Semakin mudah dikenal masyarakat


Ketika berbicara tentang branding, maka yang hal pertama yang menjadi sangat
berpengaruh adalah kesadaran dari masyarakat dalam mengenali perusahaan yang
ada. Perusahaan harus bisa membuat branding yang kuat untuk mempromosikan
perusahaan mereka. Mereka tidak bisa melupakan persoalan branding karena ketika
mereka melupakan itu, maka perusahaan yang sudah mereka buat akan sulit
bersaing di pasaran. Apalagi banyak perusahaan yang identik dengan perusahaan
lainnya juga karena bergerak di bidang yang sama.
UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN WAKTU : 90 MENIT
PRODI : S1 TEKNIK SIPIL SMT : GENAP 2019/2030
DOSEN : J.A. UNTUNG ARIBOWO SIFAT : OPEN BOOK

 Memberikan identitas yang berbeda dari perusahaan lain


Alasan kedua mengapa branding penting adalah memberikan identitas yang
berbeda dengan perusahaan lain. Perusahaan yang sedang membuat branding harus
mengingat satu hal dalam pikiran mereka semua: unik dan beda. Itulah nilai utama
dari branding. Dengan memiki keunikan dan perbedaan dari perusahaan lain, maka
branding yang dibuat perlahan-lahan akan berjalan di jalurnya sendiri tanpa ada
gangguan berarti dari pihak lain.

 Alternatif media promosi


Alasan ketiga mengapa branding penting adalah bisa menjadi alat promosi.
Branding yang sudah dibentuk dan perlahan-lahan menjadi kuat akan membuat
perusahaan mendapatkan media promosi yang maksimal secara bersamaan tanpa
usaha yang berlebihan.
Ada perusahaan yang terkenal karena brandingnya, bukan karena produk yang
mereka tawarkan. Itu bukanlah langkah yang salah karena masing-masing
perusahaan memiliki caranya sendiri untuk menarik pasar ke dalam genggaman
mereka. Tapi kekuatan branding adalah alat promosi yang sangatlah tepat.

 Aset penting
Tanpa disadari branding ternyata juga bisa menjadi aset penting bagi perusahaan.
Ya, dalam perusahaan, biasanya aset yang dimiliki berbentuk properti hingga
saham, tapi ada aset lain yang sangat berharga yaitu branding.Dengan branding
yang kuat, itu akan menjadi nilai yang sangat tinggi ketika diharuskan untuk
menjual perusahaan tersebut. Ada nilai tambah yang bisa menjadi alat negosiasi
dalam waktu ke depan. Sewajarnya perusahaan, tidak ada yang tidak
memperhatikan kekuatan branding karena itu tidak dibangun dalam waktu sebentar.

9. Tujuan memiliki sifat jujur bagi seorang wirausaha adalah agar dapat membangun
kepercayaan orang atau pelanggan.Memiliki sifat jujur dalam menjalankan usaha
merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha
karena bila sifat jujur tidak di miliki maka dengan sendirinya usaha yang di jalani
akan mengalami permasalahan tersendiri yang harus di hadapi oleh seorang
pengusaha harus di alami oleh pengusaha. Mengingat kepercayaan orang
merupakan modal terbesar bagi seorang pengusaha.

10. Karena modal yang utama adalah modal non-materi yang ada pada diri kita yaitu
berupa karakter wirausaha. Karakter ini tidak bisa dibeli dengan uang, tapi harus
dibentuk dengan melalui proses panjang dan berliku. Jadi Tidak alasan untuk
tergantung pada uang. Karakter wirausaha sukses tidak bisa diciptakan dengan
uang, tetapi karakter wirausaha sukses bisa menciptakan uang.
UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN WAKTU : 90 MENIT
PRODI : S1 TEKNIK SIPIL SMT : GENAP 2019/2030
DOSEN : J.A. UNTUNG ARIBOWO SIFAT : OPEN BOOK

11. Karena kepercayan pelanggan adalah suatu kedaan yang meliputi keyakinan dan
harapan pelanggan yang positif terhadap janji dari pihak perusahaan yang dapat
diandalkan dan dipercaya, sehingga mengokohkan hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan.

12. - kemauan keras dan tekad yang kuat


- Memiliki modal yang cukup
- Tahu persis akan target pasar
- Pelayanan yang baik
- Networking yang luas
- Pemasaran yang efektif
- Inovasi dan kreativitas tinggi

Anda mungkin juga menyukai