Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN DALAM BERBISNIS

Penyebab Kegagalan Usaha secara umum


1. Kurang mengerti usaha dan tempat usaha yang di jalaninya.
Membuat usaha bukan hanya sekadar memproduksi suatu barang namun harus mengerti tentang
kebutuhan masyarakat baik dari segi frekuensi, kuantitas, bentuk/jenis dan kualitasnya. Tidak
hanya itu, kita juga harus memperhitungkan lokasi usaha serta kelengkapan usaha. Pilih lokasi
usaha yang strategis, dekat dengan pasar, adan kemudahan akses baik dalam jangkauan fisik
ataupun teknologi. Sebab hal ini dapat mengefisienkan biaya produksi dan transportasi.
2. Kurangnya pengalaman dan tidak memahami strategi pemasaran.
Dalam membangun suatu usaha kita mesti memiliki pengalaman. Jika kita kurang memiliki
pengalaman dan tidak paham tentang strategi bisnis, maka dapat menanyakan kepada konsultan
atau join kepada orang yang memiliki pengalaman lebih agar strategi pemasarannya jelas kepada
siapa akan dijual, bagaimana menjualnya, bagaimana cara mengikat pelanggan, dsb.
3. Kurang pemahaman dalam pengadaan dan pemeliharaan bahan baku dan sarana.
Banyak para pengusaha yang memulai usahanya dengan serta merta membeli bahan baku dalam
jumlah yang besar tanpa adanya perhitungan mengenai jumlah permintaan masyarakat. Anda
juga harus mengerti dalam hal pemeliharaan bahan baku untuk produksi agar bahan baku
produksi tidak cepat rusak.
4. Kurang handal dalam mengelola keuangan.
Keputusan strategi usaha harus berdasarkan histori administrasi. Sehingga keputusan yang
diambil tidak hanya mengandalkan insting melainkan berbasis data. Begitu juga dalam hal
keuangan, anda harus dapat mengakumulasi pendapatan rutin bulanan, mengkorelasi antara
pendapatan, penjualan dan penggunaan bahan baku. Sehingga mengurangi resiko usaha dalam
hal keuangan perusahaan.
5. Kurang handal dalam mengelola modal dan kendali kredit.
Memperhitungkan kebutuhan modal dengan kemampuan bayar bulanan dan skala likuditasnya.
Ketika anda mengajukan kredit ke bank, tentu anda pun juga harus berhati-hati dalam
memberikan kredit atau pending payment kepada pelanggan anda, pilah-pilah mana yang tertib
dan tidak, lalu tentukan sikap skala prioritasnya.

1
6. Kurangnya kehandalan SDM yang berwawasan wirausaha.
SDM yang berwawasan wirausaha akan membentuk jiwa yang kokoh, karena beranggapan
bahwa selain dia staff namun juga sosok yang yakin bahwa dengan sukses di bidangnya maka
dia telah berhasil sebagai wirausahawan layaknya pemilik usaha, walau hanya dalam area
kerjanya.
7. Kurangnya pemahaman tentang perubahan teknologi.
Kegagalan usaha pemahaman teknologi ini tidak semata karena pemahaman pembelian namun
juga pemeliharaan, misal banyak data keuangan, data nasabah yang hilang karena virus, atau
ketidakmampuan staf dalam melindungi data file konsumen. Teknologi juga berakitan dengan
keberhasilan pemasaran baik dalam mendesain grafis, pubklikasi profil dalam cd, membuat
website atau blog gratis.
8. Bisnis hanya sekedar mencoba coba
Menjalankan bisnis dan usaha adalah sebuah tugas berat yang harus tertata dengan rapi segala
sarana dan prasarananya agar bisa terorganisir dengan jelas serta memiliki tujuan yang pasti
yaitu keberhasilan dan penghasilan.
Banyak sekali orang yang memulai usaha rumahan dengan niat untuk mencoba coba siapa tau
beruntung.
Memang tidak menutup kemungkinan peluang keberhasilan tetap ada, namun sudah tentu target
serta hasil final yang diperoleh akan berbeda dengan yang sudah memiliki perencanaan dengan
matang sebelumnya.
9. Tidak menguasai bidang bisnis dan usaha yang dipilih
Apapun jenis usaha yang dipilih, akan lebih baik dan mudah dijalankan jika kita memiliki
keahlian dalam bidang tersebut.
Meskipun bukan keahlian yang professional, setidaknya pernah mengetahui tentang seluk beluk
usaha dan bisnis yang akan dijalani.
Minimal pernah bekerja dengan orang lain dengan bentuk usaha yang sama, akan memberikan
pengalaman yang lebih spesifik serta memiliki bekal kempampuan yang mumpuni untuk
membuat prencanaan dan perhitungannya.
Sebagai contoh ingin memulai sebuah usaha kuliner dan kita perna bekerja disebuah restoran,
maka tidak akan sulit jika dibandingkan kita sebelumnya adalah mantan pekerja bengkel

2
10. Menjalankan bisnis sekedar mengikuti trend
Ini juga bisa berdampak lebih parah dan banyak sekali mereka yang gagal berbisnis dan usaha
hanya karena memilih jalur trending semata.
Memang model bisnis yang mengikuti trending terkadang tampak sangat menggiurkan dengan
harga harga booming yang kadang tidak masuk akal.
Akan tetapi lebih sering jenis usaha seperti ini tidak akan mampu bertahan dalam rentang waktu
yang lama.
Sangat tidak cocok untuk melakukan investasi dengan memilih peluang usaha seperti ini karena
akan sangat beresiko besar jika kita tidak cermat dalam mengamati situasi dan kondisi.
Masih ingat jamannya trending usaha yang cukup membuat masyarakat tercengang dan melihat
nilai uang yang seperti tidak masuk akal yaitu:
 Jaman populernya bunga gelombang cinta
 Trending booming batu akik
 Berburu tokek harga ratusan juta
Dari ketiga jenis bisnis tersebut seolah olah hanya tampak seperti permainan orang yang sudah
memiliki banyak uang.
Sehingga dengan cepat mempengaruhi masyarakat yang sebelumnya tidak mengerti apa apa
kemudian mencoba melakuka n investasi dalam bidang ini kemudian saat tiba masa surut,
mereka hanya memperoleh kehancuran yang luar biasa.
Setidaknya pahami dahulu tentang bentuk bentuk investasi jangka pendek atau jangka panjang
apa yang lebih masuk akal daripada hanya sekedar mengikuti trending samata.
11. Melakukan kerjasama dengan orang yang salah
Berikutnya yang dapat menjadi pemicu atau salah satu faktor penyebab kegagalan dalam
berbisnis dan usaha adalah melakukan bentuk kerjasama dengan orang yang salah.
Ketika kita berperan sebagai orang yang memiliki modal kemudian ingin membentuk sebuah
team atau partner kerja maka cermati dan analisa lebih dalam mengenai record orang tersebut
sebelumnya.
Pastikan ia adalah personal yang sudah memiliki pengalaman atau minimal pernah berperan
dalam bidang bisnis tersebut.Jangan mengambil keputusan hanya berdasarkan kata orang
ataupun mudah percaya dengan bujuk rayu dimana ia sendiri belum memiliki skill keahlian
mumpuni yang tampak dengan mata kepala anda sendiri.

3
12. Tidak sepenuhnya fokus dengan bisnis yang di pilih
Konsisten dan tekun adalah faktor penting yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalani
bisnis dan usaha.
Dengan sikap rajin tanpa merasa bimbang akan pilihannya, maka sudah dapat memberikan
banyak waktu untuk mendalami segala aspek yang berhubungan dengan bisnis tersebut.
Minimal akan lebih dengan mudah dan cepat memahami apa kekurangan serta kelebihannya.
13. Berakhir dengan menyerah dan takut untuk mengulanginya
Faktor penyebab kegagalan dalam berbisnis dan usaha yang terakhir adalah sikap mudah
menyerah dan putus asa.
Sebenarnya pepatah tidak akan pernah salah bahwasanya kegagalan adalah sebuah kesuksesan
yang tertunda.
Artinya dengan berbekal pengalaman gagal, setidaknya kita sudah mengetahui apa saja yang
menjadi penyebab gagal usaha dan bisnis untuk bekal evaluasi menuju proses bangkit
selanjutnya.
Seperti halnya memulai bisnis online untuk pemula, tidak jarang mereka jatuh bangun dengan
berbagai alasan dan bagi yang tidak mudah menyerah, maka sudah banyak pula yang mencapai
sukses mendapat uang dari internet hingga ratusan juta hanya dengan cara yang sederhana.

Zimmerer mengemukakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausahawan


gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu :
 Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama
yang membuat perusahaan kurang berhasil.
 Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan
memvisualisasikan usaha, kemampuan mengoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan menginterasikan operasi
perusahan.
 Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan
baik faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam

4
memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
 Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan,
sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan.
 Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
 Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi
dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak
efisien dan tidak efektif.
 Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-
setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang di lakukan menjadi labil
dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar.
 Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewiraushaan.
Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia
tidak ada jaminan untuk menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan
dalam berwirausaha hanya bisa di peroleh apabila berani mengadakan perubahan
dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

Langkah-Langkah untuk Menjadi Wirausahawan yang Sukses di antaranya :


1) Ada visi dan tujuan yang jelas.
2) Bersedia untuk mengambil risiko uang dan waktu.
3) Terencana dan terorganisir.
4) Kerja keras sesuai dengan tingkatan kepentingannya.
5) Mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan lainnya.
6) Hal-hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan.

5
KESIMPULAN:
Keberhasilan dalam bidang bisnis selalu berhubungan dengan hal – hal sebagai berikut:
a. Sikap dan perilaku disiplin, merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang
didalam berwirausaha.
b. Komitmen tinggi, artinya seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya tidak lepas dari
perusahannya atau bisnisnya.
c. Jujur, artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya.
d. Kreatif, adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya.
e. Inovatif, yaitu merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide – ide
yang dapat dijual.
f. Mandiri dan realistis, artinya bahwa kwberhasilan eorang wirausaha datangnya dari diri
sendiri dan ide yang realistis dan bukan dari orang lain.

Anda mungkin juga menyukai