Anda di halaman 1dari 5

1.

KONSEP MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN


Adalah proses penentuan dan pencapaian tujuan-tujuan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi
dasar (planning, organizing, staffing, directing and controlling) dalam penggunaan sumber-
sumber tenaga kerja,modal, material dan informasi. Adapun pengertian manajemen menurut
pendapat para ahli adalah sebagai berikut:
1) Menurut Robert Kresther, manajemen adalah proses kerja dengan melalui orang lain untuk
mencapai tujuan.
2) George Terry mengemukakan bahwa kemampuan menyuruh orang lain bekerja guna
mencapai tujuan.
3) Menurut James A.F. Stonner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
(1). Fungsi Perencanaan ( Planning ) ; proses perencanaan adalah bagaimana menentukan
arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Dalam menentukan arah perusahaan diantaranya adalah, apa yang akan dicapai
bagaimana cara mencapainya, kapan dan berapa lama kebutuhan waktu untuk mengerjakan,
serta siapa yang akan melakukan pekerjaannya. Sehingga diharapkan rencana kerja
perusahaan yang telah tersusun ini nantinya dapat digunakan sebagai pedoman dalam bekerja
dan sekaligus sebagai tolok ukur atau standar dalam melakukan pengawasannya.
Mengingat begitu banyaknya jenis-jenis kegiatan yang terdapat dalam suatu perusahaan,
maka maka dalam pembahasannya akan dibatasi dan akan dibahas dalam bab tersendiri
secara lebih rinci antara lain ; dibidang manajemen keuangan seperti menyususun strategi
keuangan perusahaan, penyusunan anggaran perusahaan, rencana penggunaan dana atau
modal termasuk sumbernya, perencanaan pemasaran perusahaan dan lain-laiin terutama
diperuntukkan bagi perusahaan yang baru berdiri atau perusahaan dengan skala usaha yang
relatif masih kecil dan sederhana.
(2). Fungsi Pengorganisasian ( Organizing ) ; setelah perencanaan perusahan selesai dibuat
selanjutnya disusun struktur organisasi perusahaan, yaitu mengelompokkan berbagai kegiatan
yang ada dalam unit-unit kerja. Tujuannya adalah agar supaya tertata dengan jelas tugas dan
fungsi dari masing-masing unit dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan perusahaan.
Adapun struktur organisasi yang akan dibahas adalah struktur organisasi untuk perusahaan
yang baru didirikan yang relatif skala usahanya masih kecil, dengan volume pekerjaan yang
relatif belum banyak dan penggunaan tenaga kerja yang masih terbatas. Pengorganisasian
perusahaan dan fungsi pengarahan akan dibahas dalam sub-bab tersendiri secara lebih rinci.

(3). Fungsi Pengarahan ( Actuating ) ; adalah mengerakkan dan mengarahkan orang-orang


yang terlibat dalam organsasi perusahaan agar menjalankan tugas sesuai dengan tugas dan
wewenangnya yang telah ditentukan atau sesuai dengan uraian tugasnya ( job description ).
Agar mereka dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan uraian tugas sudah tentu dengan
cara memberikan perintah, petunjuk, dan motivasi dengan berpedoman pada rencana yang
telah disusun di atas.
(4). Pengendalian atau pengawasan ( Controlling ) ; adalah kegiatan untuk melakukan
pengukuran terhadap kinerja perusahaan apakah pencapaian tujuan sudah sesuai dengan
rencana atau standar yang telah ditetapkan. Disinilah atau perlunya peranan pengendalian
yaitu meluruskan kegiatan-kegiatan yang mungkin terjadi penyimpangan dalam pencapaian
tujuan. Salah satu cara melakukan pengawasan perusahaan akan dibahas dalam sub-bab
tersendiri secara lebih rinci.

2. PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN ILMIAH

Prinsip 1 : Semua Pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan satu cara
terbaik

Prinsip 2 : Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah

Prinsip 3 : Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji
pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil
kerja

Prinsip 4 : Menempatkan Manajer dalam Perencanaan, Persiapan dan Pemeriksanaan


pekerjaan.
3. FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA

Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan


pribadi wirausaha.

 Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam


menjalankan usaha barunya, adalah :
 Tidak kompeten dalam manajerial.

Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola


usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.

 Kurang berpengalaman

Baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha,


kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia,
maupun kemampuan

mengintegrasikan operasi perusahaan.

 Kurang dapat mengendalikan keuangan.


Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik faktor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan
secara cermat.

 Gagal dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

 Lokasi yang kurang memadai.

Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan


usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi
karena kurang

efisien.

 Kurangnya pengawasan peralatan.

Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektifitas. Kurang


pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.

 Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.

Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang


dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal
adalah besar.

 Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.

Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani


mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

Beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan yaitu :

 Pendapatan yang tidak menentu.

Baik pada tahap awal maupun tahap pertumbuhan, dalam bisnis tidak ada
jaminan untuk terus memperoleh pendapatan yang berkesinambungan. Dalam bisnis,
sewaktu-waktu kita dapat rugi atau untung. Kondisi ketidaktentuan ini menjadi
potensi seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.

 Kerugian akibat hilangnya modal investasi.

Tingkat kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi. Dari data diketahui bahwa
tingkat mortalitas/ kegagalan usaha kecil di Indonesia mencapai 78 persen.
Kegagalan investasi mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.
Padahal bagi seorang wirausaha, kegagalan sebaiknya dipandang sebagai pelajaran
berharga.

 Perlu kerja keras dan waktu yang lama.

Wirausaha biasanya bekerja sendiri mulai dari pembelian, pengolahan,


penjualan, dan pembukuan. Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam
berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin menjadi wirausaha menjadi mundur.

 Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap.

Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam usaha, akan


mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. Misalnya, pedagang
yang kualitas kehidupannya tidak meningkat, maka akan mundur dari usaha
dagangnya dan masuk ke usaha lain.

 Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi Keberhasilan


kewirausahaan
 Kemauan keras dan tekad yang kuat
Sebuah bisnis akan sukses dijalankan ketika orang yang menjalankan usaha
memiliki tekad, semangat, dan kemauan yang keras. Ketika ketiga hal ini dilakoni,
maka Anda akan tetap optimis meskipun usaha Anda sedang berda di ujung tanduk
sekalipun. Anda akan selalu termotivasi untuk sukses sehingga mau untuk belajar lagi
dan lagi. Ini merupakan bekal yang sangat penting untuk kesuksesan wirausaha.
 Memiliki modal yang cukup
Meskipun telah memiliki semangat dan tekad, Anda juga perlu memiliki
modal untuk menjalankan dan megembangkan bisnis Anda. Modal merupakan
komponen utama dalam wirausaha yang tidak bisa tergantikan oleh apapun. Jadi
sebelum memulai usaha, sebaiknya Anda sudah memiliki modal yang cukup untuk
bidang usaha yang akan Anda jalani agar kedepannya bisa berjalan dengan lancar.
 Tahu persis akan target pasar
Pastikan Anda juga tahu siapa yang menjadi target pasar Anda. Dalam hal ini,
target pasar yang tepat merupakan faktor yang juga menentukan sukses tidaknya
wirausaha. Ketika Anda berbisnis di tempat dan waktu yang tepat, maka
kemungkinan besar bisnis Anda pun akan sukses. Lain ketika Anda berbisnis dengan
target pasar yang salah, maka kemungkinan untuk sukses pun kecil.
 Pelayanan yang baik
Sebuah usaha yang siap berkembang adalah usaha yang memiliki pelayanan
yang baik. Ketika Anda ramah dan baik pada pelanggan, maka Anda akan mudah
untuk mendapatkan pelanggan yang loyal. Dalam berbisnis Anda perlu mencari
pelanggan, bukan hanya pembeli saja yang hanya membeli produk Anda sekali. Anda
perlu pelanggan yang artinya konsisten menggunakan produk yang Anda tawarkan
 Networking yang luas
Yang juga tak kalah penting dari usaha adalah memiliki networking atau
jaringan yng luas. Networking inilah yang akan membuat usaha Anda dikenal orang
lain, masyarakat, bahkan seluruh dunia. Networking juga memudahkan Anda alam
berbisnis, untuk itulah mulai dari awal bangunlah networking Anda seluas mungkin
agar Anda mengalami kelancaran dan kemudahan dalam menjalankan bisnis.
 Pemasaran yang efektif
Pemasaran yang baik dan efekif juga mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis.
Tentu dibutuhkan teknik marketing yang kuat untuk menjangkau pasar yang Anda
inginkan, oleh karena itu pastikan teknik pemasaran sudah Anda kuasai saat memulai
bisnis. Atau paling tidak, Anda memiliki tenaga pemasar yang handal untuk
memasarkan bisnis Anda.
 Inovasi dan kreativitas tinggi
Faktor lain yang mempengaruhi suksesnya kegiatan wirausaha adalah adanya
inovasi dan juga kreativitas tinggi dalam membuat dan mengembangkan bisnis.
Dalam berbisnis tentu akan ada banyak pesaing yang juga menjalankan bisnis yang
sama dengan Anda, untuk itulah penting bagi Anda untuk memiliki inovasi dan
kreativitas agar produk Anda berbeda dengan pesaing. Semain kreatif dalam
berbisnis, maka peluang untuk sukses pun semakin besar.

4. DUA PENDEKATAN DASAR PENDIRIAN USAHA

Ada dua pendekatan utama yang digunakan para wirausaha untuk mencari peluang
dengan mendirikan usaha baru, yaitu :

 Pendekatan berdasarkan pengalaman, ketrampilan, kemampuan, dan latar


belakangnya sendiri dalam menentukan jenis usaha yang akan dirintis

 Pendekatan berdasarkan kebutuhan pasar, yaitu pendekatan yang menekankan pada


pengamatan lingkungan tentang kebutuhan pasar ditransfermenjadi peluang-peluang
bisnis

Anda mungkin juga menyukai