Neffrety
DAN PENGHAMBAT
Nilamsari,S.Sos.,M.Kes.,CP.NLP
.,CH.CHt
For Kewirausahaan K3 Class
KEWIRAUSAHAAN meet
Sukses dalam berwirausaha tidak diperoleh secara
tiba-tiba atau instant dan secara kebetulan, tetapi
dengan penuh perencanaan, memiliki visi, misi,
kerja keras, dan memiliki keberanian secara
bertanggung jawab.
TAHAPAN PEMBANGUNAN KEWIRAUSAHAAN
SUKSES MENURUT DUN STEINHOFF :
1. Faktor manusia, merupakan faktor utama dalam mencapai keberhasilan sebab tanpa
ada yang menjalankan maka peralatan yang canggih sekalipun tidak akan berguna.
Tetapi bukan berarti jika ada manusia yang menjalankan maka segala sesuatu akan
beres. Bayangkan saja jika manusia tersebut malas, tidak mau berusaha dan tidak
memiliki kemampuan apa-apa.
2. Faktor keuangan, merupakan faktor penunjang dan pendukung keberhasilan dalam
berwirausaha. Faktor keuangan juga penting sebab tanpa adanya uang, usaha tidak akan
mampu berjalan. Sesuatu yang penting dan diperhatikan dalam masalah keuangan
bukan dalam hal besarnya dana yang dimiliki, tetapi terletak pada kemampuan
mengelola keuangan yang ada. Dana yang besar tanpa pengelolaan yang tepat akan
mengakibatkan pemborosan. Sebaliknya dana yang tersedia di tangan pengelola yang
handal diterapkan sikap disiplin dan hati-hati dalam mengelolanya. Kunci utama dalam
mengelola keuangan adalah administrasi yang rapi, teliti dan tepat.
3. Faktor organisasi, dengan adanya organisasi maka sumber daya masuk ke
dalam suatu pola, sehingga orang-orang yang bekerja di dalam perusahaan
dapat bekerja secara berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai suatu
tujuan. Organisasi merupakan wadah kegiatan yang ada dan perlu ada, agar
tujuan usaha dapat tercapai sesuai dengan harapan. Fungsi organisasi dalam
usaha adalah untuk menetapkan kegiatan yang harus dilaksanakan serta
mengelompokkan kegiatan dalam berwirausaha. Sasaran faktor organisasi
adalah untuk mendapatkan bentuk kerja sama yang berguna bagi perusahaan.
4. Faktor perencanaan, perencanaan usaha berfungsi menentukan dan
merumuskan tujuan usaha yang diharapkan. Dengan perencanaan yang
matang maka kegiatan usaha yang dilaksanakan dapat terkendali, terukur
berhasil tidaknya dan terhindar dari kesalahan. Apabila suatu usaha dilakukan
tanpa adanya perencanaan maka usaha tersebut dapat gagal.
5. Faktor pengelolaan usaha, pengelolaan usaha yang baik, akan membantu
tercapainya keberhasilan bidang usaha. Pengelolaan usaha akan mencakup banyak
hal di antaranya masalah penggunaan dana perusahaan. Pengelolaan usaha yang baik
selalu berhubungan dengan pelaksanaan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendaliannya.
6. Faktor pemasaran, pemasaran dapat menentukan mati hidupnya perusahaan,
akan tetapi kegiatan yang lainnya tidak boleh diabaikan. Pentingnya pemasaran bagi
perusahaan adalah dapat menentukan mengalirnya barang-barang dan jasa ke tangan
konsumen secara tepat dan cepat.
7. Faktor administrasi, merupakan faktor penunjang tercapainya keberhasilan
usaha. Dengan administrasi yang rapi memungkinkan tersimpannya segala catatan
atau dokumen penting yang berguna.
8. Faktor fasilitas pemerintah, keberhasilan usaha banyak didukung oleh fasilitas yang
diberikan kepada wirausahawan. Fasilitas-fasilitas itu bisa berupa kemudahan dalam
mengurus perijinan usaha, pengajuan tambahan modal dan sebagainya.
FAKTOR PENGHAMBAT
FAKTOR-FAKTOR
PENGHAMBAT
KEWIRAUSAHAAN
Menurut Zimmerer (1996: 14-15) keberhasilan atau kegagalan berwirausaha sangat bergantung
pada kemampuan pribadi wirausahawan itu sendiri. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
wirausahawan gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu :
1. Tidak kompeten dalam hal manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan
dan pengetahuan untuk mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha,
mengkoordinasikan, mengelola sumber daya manusia maupun mengintegrasikan operasi
perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran
dan pemasukan secara cermat. Kekeliruan dalam pemeliharaan aliran kas akan menghambat
operasional perusahaan dan mengakibatkan jalannya perusahaan tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali
gagal dalam perencanaan, maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan
sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan
efektivitas. Kurangnya pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan peralatan (fasilitas)
perusahaan secara tidak efesien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan
sikap setengah hati, kemungkinan terjadinya gagal lebih bersih.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausahawan
yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak akan menjadi wirausahawan
yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani
mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
MENURUT ZIMMERER (1996: 14-15) ADA BEBERAPA
FAKTOR YANG MENYEBABKAN WIRAUSAHAWAN
GAGAL DALAM MENJALANKAN USAHA BARUNYA,
YAITU SEBAGAI BERIKUT.
1. Tidak kompeten dalam hal manajerial
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk mengelola
usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman
Baik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha, mengkoordinasikan,
mengelola sumber daya manusia meupun mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan pemasukan
secara cermat. Kekeliruan dalam pemeliharaan aliran kas akan menghambat
operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan, maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha.
Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena
kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan
Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurangnya pengawasan
dapat mengakibatkan penggunaan peralatan (fasilitas) perusahaan secara tidak efisien
dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
Sikap yang setangah-setangah dalam usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan
menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setangah hati, keungkinan terjadinya gagal
mennjadi lebih besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan
Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak akan
menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya
bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.
UNTUK MENGANTISIPASI HAMBATAN-HAMBATAN TERSEBUT, PERSIAPKAN
PERHITUNGAN SECARA MATANG SEHINGGA AKAN MENGURANGI RISIKO YANG
DIHADAPI.
KETERSEDIAAN INFORMASI BAGI SEORANG WIRAUSAHAWAN MUTLAK DIPERLUKAN.
METODE YANG BISA DITERAPKAN UNTUK UPAYA TEREBUT ADALAH ANALISIS SWOT:
ANALISIS SWOT DIGUNAKAN UNTUK MENGETAHUI:
David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Kuncoro, Ahmad. 2008. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur. Bandung: Alfabeta.
Wirasasmita, Yuyun 1994. Kewirausahaan: Buku Pegangan. Jatinangor: UPT-Penerbitan IKOPIN.
Zimmerer, W. Thomas M. Scarborough.1996, Entrepreneurship and The New Venture Formation. New
Jersey: Prentice Hall International Inc.
http://ruditamaela23b102.blogspot.com/2015/05/faktor-faktor-pendukung-keberhasilan.html
http://lewokedaerik.blogspot.com/2012/08/faktor-pendukung-kewirausahaan.html
http://yatimarm.blogspot.com/2014/07/makalah-kewirausahaan.html
Jogiyanto, 2005, Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta.
Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.