Anda di halaman 1dari 11

KEWIRAUSAHAAN

KELOMPOK 5 :

Cica Oktiani
Jesika Darmayanti
Rispi Suryani
Pengertian Kewirausahaan

Menurut Suryana (2013) kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses, inti dari kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran
kreatif dan tindakan yang inovatif demi terciptanya peluang.

Dalam lampiran keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Perusahaan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa :
a. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
kemampuankewirausahaan.
b. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan

Ide kreatif dan inovatif wirausahawan kadangkala akan muncul melalui proses imitasi
(peniruan) dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses berbeda (inovasi).
Kemampuan berinovasi wirausahawan dipengaruhi oleh berbagai factor, baik yang berasal dari
diri pribadi maupun dari lingkungan. Factor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah
dorongan untuk berprestasi, komitmen yang kuat, nilai – nilai pribadi, pendidikan dan
pengalaman yang dimiliki (terinternalisasi). Inovasi ini dipicu oleh factor pemicu yang berasal
dari lingkungan pada waktu inovasi, yaitu peluang, model peran, dan aktivitas.
Model Proses Kewirausahaan

Noore pada Bygrave (1996) dalam Suryana (2003), menyatakan bahwa proses
kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi itu sendiri dipengaruhi oleh
berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun dari luar pribadi, seperti
pendidikan, sosial, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut
membentuk locus of control kreativitas, keinovasian, implementasi, dan
pertumbuhan, kemudian berkembang menjadi wirausahayang besar seperti
dinyatakan Prawirokusumo (1977) dalam Suryana (2003).
Lanjutan….

Faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan kewirausahaan adalah


pesaing, pelanggan, pemasok, dan lembaga-lembaga keuangan yang membantu
pendanaan (investor/bankir). Faktor yang berasal dari pribadi adalah
komitmen,visi,kepeimpinan dan kemampuan manajerial. Sedangkan faktor yang
berasal dari organisasi adalah kelompok,strategi,struktur,budaya,dan produk. Ciri
penting fase permulaan dan proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil
menurut Suryana (2003) yang didasarkan atas sebagai berikut ini.
a) Tahap Imitasi dan Duplikasi (Imitating and Duplicating).
b) Tahap Duplikasi dan Pengembangan (Duplicating and Developing).
c) Tahap Menciptakan Sendiri Barang dan Jasa Baru yang Berbeda (Create New
and Different).
Ciri-ciri Tahap Pertumbuhan Kewirausahaan

Berdasarkan proses kewirausahaan, Zimmer (1996) dalam Suryana (2003) membagi fase
perkembangan kewirausahaan menjadi dua,yaitu
1.Fase awal (perintisan).
 Tujuan dan Perencanaan
Kesinambungan dan tujuan rencana pokok (menciptakan ide-ide ke pasar)
 Sifat atau ciri-ciri kunci personal
 Memfokuskan pada masa yang akan datang daripada masa-masa sekarang,usaha-
usaha menengah diarahkan pada masa sekarang.
 Pengambil resiko yang moderat dengan tingkat toleransi yang tinggi terhadap
perubahan dan kegagalan.
 Sifat untuk desain
 Struktur pola yang sederhana dan luas dengan jaringan kerja dan komunikasi yang luas
secara horizontal.
 Otoritas pengambil keputusan dimiliki oleh kewirausahaan
 Informal dan sistem kontrol personal
Lanjutan….

1.Fase Pertumbuhan
 Tujuan dan Perencanaan
Tumbuh sederhana,efisien,berorientasi pada laba,dan rencana langsung untuk
mencapainya.
 Sifat atau ciri-ciri kunci personal
 Memfokuskan pada masa yang akan datang daripada masa-masa sekarang,usaha-
usaha menengah diarahkan pada masa sekarang.
 Pengambil resiko yang moderat dengan tingkat toleransi yang tinggi terhadap
perubahan dan kegagalan
 Sifat untuk desain
 Struktur yang fungsional atau vertikal. Akan tetapi saluran komunikasi informasi sering di
gunakan.Mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada manajer level kedua.
kuasi formal (tidak terlalu kompleks atau bekerjasama) dalam beroperasi.
Langkah Menuju Keberhasilan Kewirausahaan

Untuk menjadi wirausahawan yang sukses, hal utama yang perlu dimiliki,
yaitu tujuan atau visi bisnis yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk
menghadapi risiko baik waktu maupun uang. Apabila sudah memiliki kesiapan dalam
menghadapi risiko, langkah berikutnya adalah membuat perencanaan usaha,
mengorganisasikan dan menjalankannya. Agar usahanya berhasil, selain harus bekerja keras
sesuai dengan urgensinya, wirausaha harus mampu mengembangkan hubungan baik dengan
mitra usahanya maupun dengan semua pihak terkait dengan kepentingan perusahaan, dan
pada puncaknya seorang wirausahawan harus memiliki tanggung jawab terhadap kesuksesan
maupun kegagalan bisnisnya.
Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Kewirausahaan

Keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan tiga faktor, yaitu yang mencakup hal-hal berikut

1. 1. Kemampuan dan kemauan. orang yang tidak memiliki kemampuan, tetapi banyak
kemauan dan orang yang memiliki kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya
tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses.
2. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat, tetapi memiliki kemauan untuk bekerja keras
dan orang yang suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduannya tidak
akan menjadi wirausahawan yang sukses.
3. Kesempatan dan peluang.
Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan ada peluang. Peluang ada
jika kita menciptakan peluang itu sendiri bukan mencari-cari menunggu peluang yang
datang kepada kita.
Faktor yang membuat kegagalan wirausahawan, Zimmerer (1996)
dalam suryana (2001) Mengemukakan :

1. Tidak kompeten dalam manajerial, yaitu dicirikan dengan rendahnya kemampuan


serta kinerja di dalam pengelolaan usahanya
2. Kurang memiliki pengalaman dalam berbagai segi, misalnya dalam kemampuan
teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mensinergikan
operasionalisasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Adanya kegagalan dalam perencanaan
5. Lokasi kurang memadai
6. Kurangnya pengawasan peralatan
7. Sikap kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
KESIMPULAN

Proses kewirausahaan diartikan sebagai kegiatan atau tahapan


dalam melakukan usaha. Secara umum proses kewirausahaan
meliputi tahapan sebagai berikut: adanya ide untuk melakukan
usaha; adanya kendala; membuat rencana bisnis; adanya bantuan
dari lingkungan; mempersiapkan strategi memasuki pasar; serta
menentukan bentuk organisasi usaha.

Ada hal yang tidak kalah pentingnya diperhatikan dalam proses


kewirausahaan adalah memelihara semangat yang ada dalam diri
kita dalam menjalankan usaha. Dengan semangat yang terpelihara
dengan baik akan menumbuhkan jiwa ulet dan pantang menyerah
ketika menghadapi berbagai persoalan dan dinamika ketika
menjalankan usaha.

Anda mungkin juga menyukai