Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu keadaan yang lebih
baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Hal tersebut selaras dengan pernyataan yang
dikemukakan oleh Moch. Kohar Mudzakar (1998) yang menyatakan bahwa: Keberhasilan
usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya yang sederajat atau
sekelasnya.
Menurut pendapat Moch. Kohar Mudzakar tersebut menjelaskan bahwa suatu usaha
dikatakan berhasil apabila memiliki suatu kelebihan dibandingkan dengan periode sebelumnya
atau dengan perusahaan sekelasnya.
Keberhasilan suatu usaha dapat diukur dari berbagai segi, diantaranya dari laba usaha
yang berhasil dicapai oleh para pengusaha dalam kurun waktu tertentu (Waridah, 1992).
Berhasil tidaknya suatu usaha dapat diketahui dari membesarnya skala usaha yang dimilikinya
(Dedi hary adi,1998).
Sebelum merintis usaha baru ada baiknya calon pengusaha mengetahui faktor-faktor
keberhasilan dan kegagalan usaha yang akan di tekuninya. Dengan mengetahui faktor
keberhasilan dan kegagalan usaha maka calon pengusaha dapat membuat suatu rencana untuk
mengantisipasi dan menindaklanjuti apabila terjadi hal-hal di luar perencanaan semula.
1. Keberhasilan Wirausaha
Menurut W . Keith Schilit, ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau
keberhasilan, yaitu :
1) Peluang pasar yang baik.
2) Keunggulan persaingan.
3) Kualitas barang/jasa.
4) Inovasi yang berproses.
5) Dasar budaya perusahaan.
6) Menghargai pelanggan dan pegawai.
7) Manajemen yang berkualitas.
8) Dukungan modal yang kuat.
2. Kegagalan Wirausaha
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan
dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan
memvisualisasikan usaha, kemampuan mengoordinasikan, keterampilan mengelola
sumber daya manusia, maupun kemampuan menginterasikan operasi perusahan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan
baik faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara
aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan
tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan,
sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan
efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien
dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang di lakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar.Ketidakmampuan
dalam melakukan peralihan/transisi kewiraushaan. Wirausahawan yang kurang siap
menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia tidak ada jaminan untuk menjadi
wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa di
peroleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.