Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PELUANG BISNIS MINUMAN TRADISIONAL


(Studi Kasus Pada Radja Cendol)

Makalah ini disusun untuk memenuhi Komponen Penilaian Mata Kuliah Lingkungan Bisnis
dan Hukum Komersial

Disusun Oleh :

Neysa Aprita Kuswara


17/414061/EE/07226

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................4
1.3 Tujuan ...................................................................................................................4
1.4 Batasan Masalah ...................................................................................................4
BAB II ANALISIS ................................................................................................................5
2.1 Kondisi Umum Lingkungan .................................................................................5
2.2 Waralaba ...............................................................................................................6
2.3 Sejarah Radja Cendol ........................................................................................... 7
2.3.1 Awal Mula Didirikan Radja Cendol ............................................................. 7
2.3.2 Perkembangan Radja Cendol .......................................................................8
2.4 Analisis Perancangan Radja Cendol .....................................................................9
2.5 Analisis Aspek Pemasaran Radja Cendol ............................................................. 10
2.6 Analisis SWOT Radja Cendol ..............................................................................11
2.7 Analisis ROI Franchise Radja Cendol ..................................................................12
2.8 Analisis Pelaksanaan Franchise Radja Cendol .....................................................15
BAB III KESIMPULAN .......................................................................................................17
3.1 Rekomendasi ........................................................................................................17
3.2 Saran ....................................................................................................................18
3.3 Keterbatasan .........................................................................................................18
REFERENSI .......................................................................................................................... 19
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 20

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi yang semakin maju dari tahun ke tahun, membuat banyak
sekali perubahan yang terjadi. Mempunyai negara yang maju merupakan harapan semua
masyarakat dan saat ini sudah banyak negara yang maju, seperti dalam bidang teknologi,
fashion, transportasi, bahkan budaya dan itu merupakan pengaruh dari globalisasi. Wujud
nyata dari globalisasi ini akan berdampak pada masyarakat baik berdampak positif maupun
negatif. Dampak positif dari globalisasi ekonomi, ialah terbukanya pasar internasional
sehingga membuat terbukanya produk-produk ekspor, maka kesempatan bagi pengusaha
indonesia semakin sangat terbuka dalam menciptakan produk berkualitas yang dibutuhkan
oleh pasar dunia. Selanjutnya dampak negatif globalisasi ekonomi ialah mulai berkurangnya
pemakaian produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri yang beredar di
Indonesia. Masyarakat mulai beralih pada gaya hidup budaya barat. Maka memicu hilangnya
pasar produk Indonesia karena kalah bersaing dengan produk luar negeri.
Dengan adanya globalisasi memberikan kesempatan terbuka bagi tenaga kerja asing
sehingga membuat persaingan di dunia pekerjaan dalam negeri semakin kuat dan ketat.
Akhirnya banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan di dalam negeri dan
beralih membuat bisnis baru untuk wirausaha. Sebab berwirausaha merupakan langkah
terbaik untuk mengatasi pengangguran yang sulit untuk mencari pekerjaan. Melihat dari
sudut pandang ekonomi, salah satu fenomena nyata dari pertumbuhan ekonomi akibat dari
globalisasi ekonomi ini adalah meningkatnya kebutuhan perusahaan-perusahaan terhadap
modal dan kebutuhan menuntut struktur permodalan yang kompleks. Perkembangan lebih
lanjut dari fenomena ekonomi ini adalah dalam bentuk penyertaan modal secara informal
seperti dalam bidang licensing, franchise maupun technical assistance. (Widi, W. 2014).
Setiap gerai waralaba pasti menyerap tenaga kerja dan semakin banyak gerai berarti semakin
besar lapangan kerja yang diciptakan. Apabila setiap waralaba dibina agar berkembang maka
waralaba akan menjadi sektor strategis dalam mendorong dan meningkatkan perekonomian
nasional, Anang Sukandar, CEO AFI pada International Franchise License & Business
Concept Expo & Conference (IFRA) Jakarta, 16 November 2016
Munculnya model bisnis barat di masyarakat dan kini semakin marak waralaba atau
franchise di lingkungan kita. Pertumbuhan bisnis waralaba di Indonesia sudah semakin
terlihat dengan banyaknya franchising seperti restoran cepat saji KFC, Pizza Hut, Indomaret
dan lain-lain. Namun belakangan ini peluang franchise di Indonesia semakin dikuasai oleh
franchise dari luar negeri karena adanya globalisasi. Memang seperti diketahui waralaba
merupakan salah satu model strategi pengembangan usaha yang cukup efektif, terutama bagi
para pebisnis pemula. Waralaba mampu menciptakan dan menumbuhkan wirausahawan baru,
menciptakan lapangan pekerjaan, dan promosi merek lokal di pasar dunia. Namun dengan
demikian menjadi permasalahan saat ini banyak sekali franchise asing di pelosor negeri ini
dan mengalahkan produk produk asli Indonesia, ini sagat memprihatinkan.
Sesuai dengan komitmen KADIN untuk mendorong dan menciptakan iklim usaha
yang positif bagi industri waralaba di Indonesia, Benny Soetrisno Wakil Ketua Umum Kamar
Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Perdagangan, mengungkapkan, warabala
bukan saja sebagai sebuah peluang usaha, tetapi juga memiliki tujuan untuk mengembangkan
usaha kecil menengah untuk turut memasarkan produk kreatif berbasis budaya lokal dan
memperkenalkan merek nasional ke pasar global. Sehingga diharapkan, para waralaba lokal
dapat bersaing di pasar global dalam rangka memperkenalkan maupun memasarkan produk
yang dimilikinya. (Sikan, 2017). Tidak bisa dipungkiri usaha- usaha di Indonesia akan mati
karena banyak produk impor dipasaran Indonesia seperti munculnya produk makanan dan

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 3


minuman asing itu. Salah satunya minuman tradisional sunda, yaitu cendol yang saat ini
mulai kalah saing dan semakin ditinggalkan karena hal itu. Padahal cendol yang merupakan
daftar 50 minuman paling lezat di dunia. Menjaga kelestarian makanan tradisional di tengah
gempuran makanan asing sangat penting untuk dilakukan. Tidak hanya menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari budaya, menjaga eksistensi kuliner tradisional serta menempatkannya
sejajar atau bahkan lebih tinggi dari kuliner asing, akan memberi dampak yang luas bagi
masyarakat.
Dengan begitu dari uraian latar belakang diatas saya menulis makalah bagaimana
peluang dalam mendirikan usaha franchise cendol di era globalisasi, melihat cendol semakin
ditinggalkan dan mulai kalah saing dengan minuman merk luar negeri. Maka dari itu saya
mengangkat topik PELUANG BISNIS MINUMAN TRADISIONAL sebagai judul
makalah saya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah :
Bagaimana peluang bisnis franchise cendol sehingga bisa bersaing dengan franchise
asing?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bisnis pada franchise cendol Radja Cendol.

1.4 Batasan Masalah


Agar pembahasan dalam makalah ini tidak melebar, maka dibuat pembatasan
masalah. Dalam makalah ini, yang menjadi pembatasan masalah adalah analisis yang
diamati meliputi :
1) Analisis perancangan,
2) Analisis aspek pemasaran,
3) Analisis strategi pemasaran,
4) Analisis ROI
5) Analisis pelaksanaan

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 4


BAB II
ANALISIS

2.1 Kondisi Umum Lingkungan

Minuman tradisional saat ini sudah di anggap tidak kekinian, tidak modern, dan
ketinggalan jaman. Seperti yang kita bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki banyak
ragam minuman tradisional. Salah satunya adalah mimuman tradisional cendol
yang merupakan minuman khas Sunda yang dahulunya terbuat dari tepung hunkwe, namun
kini cendol terbuat dari tepung beras, disajikan dengan es parut serta gula merah cair
dan santan. Rasa minuman ini manis dan gurih. Di daerah Sunda minuman ini dikenal dengan
nama cendol sedangkan di Jawa Tengah dikenal dengan nama es dawet. Berkembang
kepercayaan populer dalam masyarakat Indonesia bahwa istilah "cendol" mungkin sekali
berasal dari kata "jendol", yang ditemukan dalam bahasa Sunda, Jawa, dan Indonesia; hal ini
merujuk sensasi jendolan yang dirasakan ketika butiran cendol melalui mulut kala meminum
es cendol. Tepung beras diolah dengan diberi pewarna hijau dan dicetak
melalui saringan khusus, sehingga berbentuk buliran. Pewarna yang digunakan awalnya
adalah pewarna alami dari daun pandan, namun saat ini telah digunakan pewarna
makanan buatan. Di Sunda, cendol dibuat dengan cara mengayak kukusan tepung beras yang
diwarnai dengan daun suji dengan ayakan sehingga diperoleh bentuk bulat lonjong yang
lancip di ujungnya. Di Sunda, minum cendol disebut 'nyendol'. Minuman ini biasanya
disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai makanan selingan. Sesuai disajikan disiang
hari.(wikipedia.org)
Cendol merupakan salah satu minuman tradisional asli Indonesia yang masuk de
dalam daftar 50 minuman terlezat di seluruh dunia Worlds 50 most delicious drink versi
CNNgo. Cendol pun merupakan minuman tradisional khas asli Indonesia yang sangat
diminati dan digemari oleh banyak orang dari berbagai macam kalangan. Cendol cukup
diminati oleh kalangan orangtua, namun kebanyakan dari mereka mulai mengurangi dan
menghindari santan, karena minuman yang baik adalah apabila dikonsumsi tidak
mendatangkan dampak buruk dan dapat merusak organ tubuh apabila dikonsumsi secara
berkepanjangan, namun minuman yang baik adalah minuman yang memberi dampak baik
dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Pada 9 Desember 2011, CNNgo secara resmi mengumumkan dua minuman khas
Indonesia, yaitu es kelapa muda dan cendol sebagai minuman terenak di dunia. Kelapa muda
menyandang peringkat ke-19 minuman terpopuler dan paling disukai. Selain itu Cendol
(Indonesia) sendiri menduduki peringkat ke-45. Minuman yang terbuat dari tepung beras
dengan rasa yang kenyal-kenyal enak ini menjadi populer karena rasanya yang manis segar.
Tambahan gula merah dan santan membuat rasanya bertambah unik. Sedangkan posisi
pertama tentunya diduduki oleh air mineral sebagai minuman global dan disusul oleh
peringkat dua yaitu Coca Cola dari Amerika.
Untuk lebih lengkapnya ini dia 50 minuman terenak di dunia versi CNNgo:
1. Water, Global 8. Red wine, Global
2. Coca-Cola, United States 9. Gin and tonic, England
3. Coffee, Ethiopia 10. Hot chocolate with marshmallows,
4. Beer, Global United States
5. Tea, Global 11. Sangria, Spanish
6. Air mata kucing, Malaysia 12. Watermelon cucumber punch, Global
7. Orange juice, United States 13. Kool-Aid, United States

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 5


14. Pastis, France 32. Baileys Original Irish Cream, Ireland
15. Sake, Japan 33. Carrot juice, Global
16. Anything from a hotel mini-bar, 34. Champagne, France
Global 35. Yerba Mate, South America
17. Lemonade, Egypt 36. Martini, United States
18. White wine, Global 37. Cider, England
19. Es kelapa muda, Indonesia 38. Mojito, Cuba
20. Sex on the beach, United States 39. Scotch whisky, Scotland
21. Eggnog, England 40. Coconut water, Global
22. Gatorade, United States 41. Raksi, Nepal
23. Milk, Global 42. Shikuwasa juice, Japan
24. Raki, Turkey 43. Fanta, Germany
25. Bubble tea, Taiwan 44. Sujeonggwa, Korea
26. Irish car bomb, United States 45. Cendol, Indonesia
27. Thai iced tea, Thailand 46. Pina colada, Puerto Rico
28. Chocolate milkshake, United States 47. Guinness, Ireland
29. Caipirinha, Brazil 48. Yakult, Japan
30. Sparkling water, Global 49. Red Bull, Austria
31. Tequila, Mexico 50. Mango lassi, India
Sumber: detikfood.com, cnngo.com

2.2 Waralaba

Waralaba (bahasa Inggris: franchising; bahasa Perancis: franchise yang aslinya


berarti hak atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun
layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang
salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan
intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu
imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka
penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Sedangkan menurut Asosiasi Franchise
Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah:
Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pengwaralaba
(franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan
bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya
dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Dalam Waralaba (Franchise) ini dapat dikatakan bahwa sebagai bagian dari kepatuhan
mitra usaha terhadap aturan main yang diberikan oleh pengusaha Franchisor, maka mitra
usaha atau penerima Franchise diberikan hak untuk memanfaatkan Hak Atas Kekayaan
Intelektual dari pengusaha Franchisor, baik dalam penggunaan merek dagang, dan
sebaliknya, pengusaha Franchisor memperoleh royalti atas penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual mereka. (Gunawan, 2001)
Waralaba (Franchise) pada dasarnya adalah sebuah perjanjian mengenai metode
pendistribusian barang dan jasa kepada konsumen. Dalam hal ini franchisor memberikan
lisensi kepada franchisee untuk melakukan kegiatan pendistribusian barang dan jasa di bawah
nama dan identitas franchisor dalam wilayah tertentu, dimana usaha tersebut dija-lankan
sesuai dengan prosedur dan cara yang dite-tapkan franchisor dan franchisor memberikan
ban-tuan (assistance) terhadap franchise. Sebagai im-balannya francisee membayar sejumlah
uang berupa innitial fee dan royalti. (Suharnoko, 2004)

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 6


Sepaham dengan pengertian ini, menurut PH Collin dalam Law Dictionary
mendefinisikan franchise sebagai License to trade using a brand name and paying a royalty
for it, dan franchising sebagai Act of selling a license to trade as a Franchisee. Definisi
tersebut menekankan pada pentingnya peran nama dagang dalam pemberian waralaba dengan
imbalan royalti. (Widjaja,2001:14)

2.3 Sejarah Radja Cendol


2.3.1 Awal Mula Didirikan Radja Cendol

Awal mula didirikannya bisnis ini dimulai saat melihat semakin banyaknya jenis
brand asing yang tersebar dan semakin menjamur di Indonesia. Dari import cepat saji
makanan, fashion, dan lainnya. Melihat itu semua Danu Sofwan tak menginginkan negeri ini
sebagai pasar dari berbagai brand asing. Disaat remaja lainnya sibuk dengan bersantai
santai, lain dengan Danu Sofwan pemilik Randol menjadi tulang punggung keluarganya
semenjak ayahnya bangkrut dan meninggal dunia tanpa meninggalkan kekayaan apapun.
Dulu sebelum ayahnya meninggal ia berada tapi semenjak duka itu semua berubah sangat
drastis dan jatuh miskin. Danu pun pernah menjadi kuli pasir untuk bisa bertahan hidup
bersama keluarganya dan dari situlah Danu mulai belajar mandiri. Hidup dengan sangat
sederhana dan prihatin tidak membuatnya putus asa dan berhenti sampai disitu, Danu yang
hanya seorang lulusan SMA namun ia terus berpikir untuk bangkit. Muncul ide untuk
membuat jajanan lokal di kancah nasional naik level. Di Indonesia sendiri memiliki beraneka
macam minuman yang tidak kalah lezat namun kurang maksimalnya pemasaran sehingga
banyak sekali penjual penjual kecil minuman tradisional bangkrut. Terbesit pemikiran
tentang mengapa orang Indonesia banyak menyukai minuman asing, padahal produk lokal
yang setara dalam hal rasanya malah kurang diminati masyarakat. Danu Sofwan mulai
melakukan berbagai riset produk minuman apa yang mungkin bisa diterima oleh orang
Indonesia dan terus mencoba menggali banyak informasi dan akhirnya ia menemukan artikel
bahwa ternyata minuman tradisional asli Indonesia yaitu cendol masuk dalam 50 besar
minuman terlezat di dunia versi CNNgo. Sadar tidak banyak pengalaman dan hanya punya
ijazah SMA. Danu berkeinginan membangun sebuah usaha. Saat itu yang ada dipikirannya
adalah mengangkat kuliner indonesia yang terpinggirkan dan tertuju pada cendol. Maka ia
pun belajar secara otodidak bagaimana membuat, cara memasarkannya, bagaimana
mewaralaba, ia pelajari itu dengan kesungguhan dan ketekunan. Secara sengaja Danu
memang merubah santan menjadi susu. Alasannya, karena susu sudah jadi tren masa kini
untuk dicampur di minuman- minuman asing.

Memang untuk menemukan racikan cendol yang sesuai dengan tuntutan anak muda
jaman sekarang dibutuhan inovasi dan dari situlah sang penemu mulai melakukan racikan
yang diluar pakemnya yaitu dengan mengganti santan menjadi susu UHT agar rasa gurih
tetap ada tetapi bukan berasal dari santan, hal ini dilakukan karena trend dari minuman-
minuman asing tadi juga mencampurkan susu UHT di dalam produknya, sekaligus juga
alasan agar para konsumen yang menjauhi makanan atau minuman yang berbau santan agar
tetap bisa menikmati segarnya es cendol ini. Tak butuh waktu lama untuk menjadikan
minuman randol ini terkenal karena dihari pertama launchingnya produk ini langsung
menjadi idola dan yang akan menikmati minuman ini rela antri demi mencicipi bagaimana
lezatnya dari randol ini. (radjacendol.blogspot.co.id). Akhirnya Randol resmi berdiri pada
tanggal 23 Juni 2014 dan semakin dikenal oleh banyak kalangan.

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 7


Ada kutipan kata yang menarik dari seorang Danu Sofwan, ia berkata Saya selalu
mencoba melihat hal sama dari sudut yang berbeda. Karena merubah cara pandang akan
menciptakan kesempatan! Berusaha lebih keras bukan untu berhsil, tapi untuk menjadi
berharga. Buat diri menjadi bernilai bukan dari apa yang orang nilai, karena keberhasilan bisa
datang bahkan dengan cara yang paling sederhana. Dikutip dari http://radjacendol.com/
website resmi yang dibuatnya. Ini sangat memotivasi. Perjalanan yang tidak mudah namun
akhirnya semua berbuah baik dengan perjuangan dan optimis yang selalu ada.

2.3.2 Perkembangan Radja Cendol


Saat ini randol mulai merambah ke bisnis franchise, mereka menawarkan harga
investasi yang cukup terjangkau dengan fasilitas yang menarik juga. Seperti selalu mendapat
support bimbingan langsung dari perusahaannya dan lainnya. Maka saat ini tidak aneh jika
tiap harinya selalu ada pengajuan franchise untuk minuman cendol susu ini, itu dikarenakan
permintaan akan minuman ini yang luar biasa dari masyarakat.
Ia mengembangkan minuman cendol yang diberi merek Randol dan memodifikasinya
sebagai kuliner tradisional yang unik serta memikat konsumen masa kini. Media sosial
digunakan Danu sebagai corong promosi Randol. Bermodalkan Rp 7-8 juta, kini ia telah
meraup omset miliaran rupiah dalam setahun. Randol pertama kali beroperasi pada 23 Juni
2014 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Ia pun mewaralabakan Randol yang jumlah gerainya
kini telah mencapai 780 unit di berbagai daerah. Sebanyak 10 gerai dari jumlah total gerai itu
ia miliki. Sisanya franchise. Saya membuat model franchise karena ingin mencetak
pengusaha. Kami mengatur jarak jarak antaraoutlet Randol, masing-masing berjarak 3-5 km
agar tidak saling bersaing, ujarnya. Gerai Randol lainnya di antaranya terdapat di Mal Aeon,
Sumarecon Bekasi, Artha Gading dan Golden Truly Gunung Sahari, Jakarta. Sebelum Randol
berjaya, Danu pernah menjadi pengamen, kuli pasir dan sopir untuk menambah modal di
masa-masa awal merintis Randol. Ia pun pernah gagal sebagai pengusaha pakaian, sepatu dan
aksesori yang dimulainya tahun 2007. Saya menyadari penyebab kegagalan itu karena saya
hanya mengikuti tren pasar, kata pria kelahiran Tasikmalaya pada 20 Agustus 1987 ini,
mengenang. Mengenai sistem waralaba (franchise), Danu menjelaskan, struktur organisasi
diberi nama seperti jabatan di kerajaan. Misalnya, Danu sebagai pemegang waralaba disebut
baginda dan panglima disematkan untuk mitra waralaba. Adapun biaya waralabanya Rp
10 juta. Biaya itu sudah termasuk alat-alat, franchisee hanya menyediakan tempat dan
prajurit yang akan kami latih lewat video atau tatap muka, ungkapnya. Untuk biaya
waralaba, Danu mengutip Rp 2,5 juta untuk dua tahun dan setelah itu panglima hanya cukup
membayar 50% dari harga paket waralaba dan tidak dikenai tambahan biaya. Para mitra
Randol umumnya mencapai titik impas selama 2-3 bulan dengan asumsi penjualan
60cup/hari. Supaya konsumen tidak bosan, Danu dan timnya merilis 1-2 sajian baru per enam
bulan. Tak lupa, Danu sudah mematenkan merek Randol dan rajin menggelar aneka
kampanye pemasaran bersama para mitra. Dikutip dari Azzahra, 2016
https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-
pemilik-radja-cendol

Saat ini Omzetnya telah mencapai miliyaran dan Radja Cendol semakin dikenal oleh
masyarakat dibantu oleh banyak media juga yang sudah banyak meliput dan mengundang
Danu ke berbagai acara talkshow di televisi. Danu berhasil menjadi salah satu pengusaha
yang sukses di indonesia. Bahkan, kini sekitar 780 outlet Randol tersebar di seluruh
Indonesia. Semua ini diperoleh dari hasil perjuangannya dan dukungan dari keluarga dan
teman temannya. Respon dari masyarakat yang baik membuat bisnis ini semakin baik. Saat
ini setiap hariya selalu ada penagjuan franchisee itu karena permintaan akan randol yang

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 8


sangat luar biasa di masyarakat. Franchisee cukup terjangkau 6.750.000 untuk indoor dan
8.000.000 rupiah untuk outdoor. Franchisee ini tanpa franchisee fee maupun success fee.
Sehingga franchisee bisa dapat memkasimalkan bisnisnya, keuntungan 100% untuk
franchisee. Danu dan pihaknya akan mengambil keuntungan yang besar dalam franchisee
randolnya. Memanfaatkan sosial media sebagai sarana pemasarannya dan ia pun membuat
tim khusus untuk mengawasi dan mengurus sosial media.

Saat ini selain mengurusi bisnisnya, dia pun punya kesibukan lainnya, yakni menjadi
pembicara di berbagai kampus, UMKM, dan seminar-seminar bisnis lainnya. Danu berharap
usahanya ini bisa berkembang ke negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapura. (Lasmie
dalam Citizen Journalist Sahabat Liputan6)

2.4 Analisis Perancangan Radja Cendol

Berawal dari ide dan konsep yang luar biasa , RANDOL (Radja Cendol) menjadi
pelopor yang pertama kali melakukan inovasi dan kreatifitas terhadap minuman cendol.
Dengan membuat berbagai macam rasa, varian topping, serta mengganti santan dengan susu,
cendol semakin naik kelas menjadi minuman sehat, bergengsi, serta menjadikan minuman
modern yang semakin diminati dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Dengan begitu ini
dapat menjadi kekuatan bagi minuman tradisional Indonesia untuk bersaing dengan minuman
pendatang dari asing.
Agar memikat konsumen, Danu punya resep jitu, yakni membuat nama minuman
yangnyeleneh, seperti Alpundol (alpukat cendol), Si Andol (isi astor cendol), Kejendol (keju
en cendol), Si Bondol (isi bulat oreo cendol), dan Sundel Bolong (tiramisu pake cendol
boleh dong). Randol dikemas modern dalam gelas plastik (cup). Total menu ada 14-15
minuman, termasuk varian milkshake, cendol hangat, dan seri durian, tutur anak ketiga dari
empat bersaudara ini. Harga per gelas berbeda-beda tergantung pada area wilayah, berkisar
Rp 8 ribu-20 ribu. Segmen yang disasar adalah anak-anak muda. Dikutip dari
https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-
pemilik-radja-cendol
Maka dalam perancangan produk randol dibuat dengan tetap menjaga eksistensi
kuliner tradisional, dirancang juga produk yang nantinya bisa di konsumsi untuk semua
kalangan, dirancang semenarik mungkin dalam penyajian produk, kemasan maupun outlet-
outletnya, dibuat demikian nyaman dan simple untuk tempat santai, nongkrong para
pelanggan, lalu untuk mengembangkan bisnis RANDOL dan memudahkan para pembisnis
baru ini dengan membuka program franchise atau waralaba ke pasaran, seluruh keperluan
menjalankan usaha telah disediakan dengan berbagai pilihan paket yang dapat disesuaikan
dengan minat masing-masing calon pelaku usaha. Harga yang ditawarkan pun terbilang
terjangkau, yaitu berkisar antara 6.750.000 hingga 8.000.000 rupiah saja. Biaya yang harus di
keluarkan untuk modal awal yang terbilang kecil tersebut sudah termasuk kedalam macam
kebutuhan menjalankan usaha, seperti tenda untuk outdoor, rombong berbahan rotan, banner,
serta seluruh peralatan pendukungnya, selain itu biaya juga sudah termasuk bahan baku untuk
beberapa porsi randol.

Dalam perancangannya, Randol dikemas secara fresh dan modern sehingga mampu
dilirik dan menjadi pusat perhatian karena bentuk tenda dan rombongnya yang dirancang
dengan menarik. Bahkan outlet RANDOL kini menjadi tempat nongkrong baru yang murah
meriah dan seru bagi masyarakat Indonesia. Penyebabnya adalah karena konsep yang
digunakan sangat menarik, modern namun tetap menonjolkan sisi tradisionalnya, pasar sudah

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 9


terbukti menyerap, dan cita rasa luar biasa yang dijaga kualitasnya menjadikan RANDOL
berevolusi menjadi minuman favorit terbaru serta bergengsi bagi masyarakat Indonesia.
Semua kalangan dapat menggunakan produk ini, sehingga tidak sulit dalam memilih target
konsumen.

2.5 Analisis Aspek Pemasaran Radja Cendol

Aspek pemasaran bisnis franchise ini dapat dilihat dari beberapa hal yang perlu
diperhatikan ialah :

Product
Didalam upaya memperlancar pemasaran produk yang harus senantiasa
ditekankan adalah pengembangan produk yang berkesinambungan tanpa
mengurangi rasa dan kualitas produk itu sendiri. Disamping itu untuk menarik
pelanggan juga dibuat kemasan produk menarik dengan sedikit berbeda produk lain.
Sehingga produk tersebut semakin mempunyai karakter.
Price
Harga dalam strategi pemasaran adalah suatu komponen yang sangat relative
untuk dilakukan tergantung jenis konsumen yang mana yang akan di jadikan
sasaran. Dalam hal ini perusahaan melihat dan meneliti bahwa kebanyakan
pengusaha lainya berlomba-lomba membuat produk cendol dengan menawarkan
harga yang relative murah, jadi kami mempunyai peluang yang lebih besar untuk
menjadikan masyarakat menengah keatas sebagai sasaran pemasaran, masyarakat
yang lebih melihat dari segi kualitas produk bukan harga yang ditawarkan. Dalam
penetapan harga berpegang pada pemikiran bahwa kebijakan harga didasarkan atas
tingkat harga yang wajar bagi dua pihak yaitu konsumen dan produsen. Serta lebih
penting lagi harus terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Promotion
Pada tahap awal promosi yang dilakukan melalui promosi dari mulut ke mulut.
Meskipun produk yang ditawarkan ini bukan produk baru. Perusahaan menggunakan
beberapa cara promosi yaitu ;
face to face
melalui media social seperti facebook, bbm, instagram dsb
mount to mount atau dari mulut kemulut.

Berdasarkan analisis tersebut, maka strategi pemasaran yang di


rencanakan sebagai berikut :
Product
Dalam bisnis ini menawarkan produk dan jasa. Produk utama yang tawarkan adalah
Cendol Susu dengan berbagai varian dan rasa yang menarik. Lalu, pelayanan atau
jasa yang akan ditawarkan adalah pelayanan yang cepat dan tepat merupakan hal
utama.
Price
Strategi harga yang akan direncanakan adalah penyamaan harga dengan harga pasar,
karena produk yang di produksi sudah lumayan banyak dipasar, hal ini ditentukan
agar produk dapat bersaing dengan produk yang sudah berada dipasar.
Promotion
Promosi yang akan dilakukan dengan berbagai yaitu :

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 10


a) Brosur
Dengan menyebarkan beberapa brosur tentang produk dengan brosur yang dibuat
manarik dan jelas, sehingga konsumen dapat memperoleh informasi tentang
produk cendol susu yang akan ditawarkan.

b) Process
Proses pembuatan produk ini tidak menggunakan mesin, itu dimaksudkan untuk
menjaga ke higienisan dari produk, dan pada proses pembuatan kebersihan sangat
dijaga. Penyajian dari produk dibuat semenarik mungkin dan juga bisa berubah-
ubah sesuai dengan ide atau trend yang ada pada saat itu. Untuk kemasan pada
produk yang dibawa pulang juga dibuat secara menarik, modis dan unik agar
para konsumen tidak merasa bosan dengan produk ini.
c) People
Dengan selalu memotivasi siapa saja yang bersangkutan dengan usaha ini. Semua
itu dilakukan agar franchisee lebih giat dalam bekerja dan melakukan yang
terbaik bagi dirinya maupun perusahaan.Motivasi yang diberikan berupa moril
dan material sehingga franchisee dapat melakukan pekerjaannya dengan
maksimal.

Maka dari itu dapat dilihat bahwa produk yang di buat memiliki ke khas-an,
mengikuti trend namun tidak menghilangkan ke aslian cendol itu sendiri. Inovasi berorientasi
kepada kepuasan pelanggan, keunikan dan ciri khas yang membuat brand RANDOL begitu di
lirik dan diminati. Kuatnya logo karakter serta logo font yang modis ini mampu memikat
anak-anak muda yang konsumtif.

2.6 Analisis SWOT

Untuk menentukan strategi pemasaran digunakan analisis SWOT untuk mengetahui


bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi bisnis ini. Berikut adalah
analisisnya :

a) Strength (Keunggulan)
Produk mudah dipasarkan
Cita rasa produk yang khas dengan kualitas tinggi
Harga termasuk murah dan terjangkau
Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat
1 (satu) produk terdiri dari beberapa macam rasa
Bahan produk yang terjamin dan higienis
b) Weakness (Kelemahan)
Membutuhkan tenaga kerja yang mampu membuat cendol dan menyajikan
dengan takaran yang pas
Kerugian akibat barang/kemasan rusak
Kurangnya karyawan dalam produksi
Produknya mudah ditiru
c) Opprtunity (Peluang)
Banyak orang tua yang menyukai minuman cendol mengganti santan yang
berlemak menjadi susu yang berkalsium tinggi
Proses distribusi mudah

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 11


Masyarakat yang kini lebih pintar dan modern yang lebih mementingkan kualitas
produk dari pada harga yang murah
Tempat Strategis
Fasilitas yang cukup memadai
d) Treat (Ancaman)
Adanya pesaing yang membuat Cendol jenis lain dangan harga setara.
Kebiasaan individu yang lebih dulu membeli cendol kepada penjual yang telah
mereka kenal dan percayai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk
membeli cendol.

Maka cara mengatasi kelemahan (weakness) randol ini mereka menghire pembuat
cendol yang tentunya berpengalaman bertahun-tahun dalam pembuatan cendol sehingga
cendol yang dihasilkan sesuai yang diharapkan. Berikut cara mengatasi kelemahan dan
ancaman dalam bisnis ini :

Kelemahan (Weakness)
Melatih mitra maupun calon pelayan cendol yang terampil dalam menyajikan cendol,
namun perusahaan randol pun tetap melakukan pelatihan kepada para mitranya
sehingga sesuai dengan standar randol.
Menggunakan kemasan yang awet
Menghire karyawan yang berpengalaman dan support selalu kepada mitra.
Terus berinovasi dalam varians sehingga terkesan selalu menjadi yang pertama
(pelopor) dan contoh dimata masyarakat. Memiliki ciri khas sehingga mudah diingat
masyarakat.

Ancaman (Treat)
Selalu update kondisi pasar sehingga tahu apa yang diinginkan konsumen, melakukan
terjun langsung untuk survei terhadap konsumen
Gunakan cara yang menarik sehingga pelanggan merasa lebih nyaman membeli
produk di outlet randol dan kembali lagi untuk membeli produknya. Seperti pelayanan
yang ramah, cepat, dan tepat.
Penyajian produk yang unik dan menarik sehingga menarik para pelanggan khususnya
anak muda, secara tidak langsung ketika dia memposting foto produk randol, itu sama
dengan promosi juga yang dilakukan oleh pembeli.
Promosi yang menarik bahkan melakukan trik tester sehingga konsumen sedikitnya
terpengaruh untuk mencoba yang baru dipasaran.

2.7 Analisis ROI Franchise Radja Cendol

Dibawah ini merupakan perhitungan ROI dari franchise Indoor maupun Outdorr dari
franchise Radja Cendol adalah :
1. Investasi Awal (Indoor tanpa tenda) Rp. 6.750.000
Harga jual 1 cup original = Rp. 7.500
(harga bisa menyesuaikan tempat dan lokasi)

HPP pembelian bahan baku 1 cup = Rp. 4.500


(meliputi cendol + gula jaw asli + susu UHT full cream + gelas cup RANDOL 14 0z + tutup
cembung + sedotan besar + plastik kresek besar dan kecil + hand glove/ sarung tangan)

LABA BERSIH 67% = Rp. 3000

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 12


Penjualan 60 cup/ hari x @ Rp. 7.500 (original)
(60 cup x Rp. 7.500 x 30 hari ) = Rp. 13.500.000

Pembelian Bahan Balu Cendol Original


(60 cup x Rp. 4.500 x 30 hari ) = Rp. 8.100.000

LABA KOTOR
Penjualan (60 cup x Rp. 7.500 x 30 hari ) = Rp. 13.500.000
Pembelian Bahan Baku Cendol = Rp. 8.100.000
= Rp. 5.400.000
Biaya Operasional :
Gaji Karyawan = Rp. 750.000
Sewa lokasi = Rp. 500.000
Lain- lain = Rp. 200.000
Biaya loss produk tidak terjual = Rp. 150.000
Total Biaya Operasional = Rp. 1.600.000

LABA BERSIH :
Laba Kotor/ per bulan = Rp. 5.400.000
Total Biaya Operasional = Rp. 1.600.000
= Rp. 3.800.000

Break Even Point (BEP) / Balik Modal


Proyeksi :
1. Penjualan
60 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30 hari = Rp. 5.400.000
Biaya operasional = Rp. 1.600.000
Laba Bersih / per bulan = Rp. 3.800.000

Modal awal Rp. 6.750.000


Jika laba bersih per bulan Rp. 3.800.000 maka estimasi balik modal +- 1,5 bulan.

2. Penjualan
80 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30 hari = Rp. 7.200.000
Biaya operasional = Rp. 1.600.000
Laba Bersih / per bulan = Rp. 5.600.000

Modal awal Rp. 6.750.000


Jika laba bersih per bulan Rp. 5.600.000 maka estimasi balik modal +- 1 bulan 10
hari.

3. Penjualan
100 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30 hari = Rp. 9.000.000
Biaya operasional = Rp. 1.600.000
Laba Bersih / per bulan = Rp. 7.400.000

Modal awal Rp. 6.750.000


Jika laba bersih per bulan Rp. 7.400.000 maka estimasi balik modal +- 1 bulan
dan sudah mendapatkan margin Rp. 650.000

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 13


2. Investasi Awal (Outdoor dengan tenda) Rp. 8.000.000
Harga jual 1 cup original = Rp. 7.500
(harga bisa menyesuaikan tempat dan lokasi)

HPP pembelian bahan baku 1 cup = Rp. 4.500


(meliputi cendol + gula jaw asli + susu UHT full cream + gelas cup RANDOL 14 0z
+ tutup cembung + sedotan besar + plastik kresek besar dan kecil + hand glove/
sarung tangan)

LABA BERSIH 67% = Rp. 3000

Penjualan 60 cup/ hari x @ Rp. 7.500 (original)


(60 cup x Rp. 7.500 x 30 hari ) = Rp. 13.500.000

Pembelian Bahan Balu Cendol Original


(60 cup x Rp. 4.500 x 30 hari ) = Rp. 8.100.000

LABA KOTOR
Penjualan (60 cup x Rp. 7.500 x 30 hari ) = Rp. 13.500.000
Pembelian Bahan Baku Cendol = Rp. 8.100.000
= Rp. 5.400.000
Biaya Operasional :
Gaji Karyawan = Rp. 750.000
Sewa lokasi = Rp. 500.000
Lain- lain = Rp. 200.000
Biaya loss produk tidak terjual = Rp. 150.000
Total Biaya Operasional = Rp. 1.600.000

LABA BERSIH :
Laba Kotor/ per bulan = Rp. 5.400.000
Total Biaya Operasional = Rp. 1.600.000
= Rp. 3.800.000

Break Even Point (BEP) / Balik Modal


Proyeksi :
1. Penjualan
60 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30 hari = Rp. 5.400.000
Biaya operasional = Rp. 1.600.000
Laba Bersih / per bulan = Rp. 3.800.000

Modal awal Rp. 8.000.000


Jika laba bersih per bulan Rp. 3.800.000 maka estimasi balik modal +- 2 bulan

2. Penjualan
80 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30 hari = Rp. 7.200.000
Biaya operasional = Rp. 1.600.000
Laba Bersih / per bulan = Rp. 5.600.000

Modal awal Rp. 8.000.000


Jika laba bersih per bulan Rp. 5.600.000 maka estimasi balik modal +- 1,5 bulan.

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 14


3. Penjualan
100 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30 hari = Rp. 9.000.000
Biaya operasional = Rp. 1.600.000
Laba Bersih / per bulan = Rp. 7.400.000

Modal awal Rp. 8.000.000


Jika laba bersih per bulan Rp. 7.400.000 maka estimasi balik modal +- 1 bulan.

Melihat dari perhitungan diatas makan hasil analisis ini adalah bisnis ini memiliki
profit yang cukup tinggi dan estimasi balik modal yang terbilang cukup cepat. Bahwa waktu
pengembalian atau balik modal untuk franchise cendol RANDOL ini berkisar 1 2 bulan saja
dan dengan investasi awal cukup murah dengan harga untuk setiap paket Rp. 6.750.000
Rp. 8.000.000 sudah bisa memiliki outlet untuk berbisnis. Perhitungan laba bersih diatas
memperlihatkan penjualan pada penjualan cendol original. Apalagi jika dengan tambahan
varian dan topping (penjualan cendol special), kemungkinan kenaikan laba bisa terjadi dan
semakin cepat pula balik modalnya. Tentu ini menjadi pertimbangan bagi pembisnis baru
yang ingin berinvestasi di franchise ini, karena dengan investasi awal tidak terlalu tinggi bisa
mendapatkan laba yang cukup tinggi dan balik modal yang cepat sehingga resiko semakin
kecil. Namun ini tetap tergantung bagaimana mitra memaksimalkan penjualan per cupnya.
Semakin banyak cup yang terjual setiap bulannya, maka akan semakin banyak juga
keuntungan yang didapat franchisee itu sendiri.

2.8 Analisis Pelaksanaan Franchise Radja Cendol

Dalam pelaksanaan bisnis ini para supporting ISTANA / kantor pusat franchise
RANDOL akan menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan, menyediakan bahan baku
utama, melakukan kegiatan promosi nasional, full support kepada mitra untuk menaikkan
omset dan evaluasi intens untuk terus meningkatkan penjualan dari waktu ke waktu (by
phone/ appointment). Ada paket kerajaan / outlet yang ditawarkan yaitu outlet di Indoor
(tanpa tenda) dengan investasi 6.750.000 rupiah dan outlet di Outdoor (dengan tenda) dengan
investasi 8.000.000 rupiah, sudah lengkap dengan fasilitas yang akan didapat. Perusahaan
akan membuatkan 1 account twitter dan instagram khusus untuk para mitra yang mewakili
daerah atau kotanya masing-masing. Contoh account : @RandolTebet dll. Dari perusahaan
akan full support membantu semua mitra untuk mempromosikan kerajaan/outletnya secara
gerilya setiap hari. Agar para Randolicious lebih mudah mendapatkan produk randol sesuai
domisili masing-masing. Perusahaan randol ini menghire SDM pembuata cendol yag
berpengalaman, bisnis ini dikelola oleh sineas muda yang Profesional serta Sang Creatornya
yang sangat Visioner. Produk cendol adalah minuman everlasting bukan minuman musiman
dan tidak akan habis atau hilang termakan jaman. Jadi bisnis randol ini akan memiliki
prospek yang panjang dan valueable. Randol tidak ada Royalty Fee, Supporting fee, Success
Fee. Semua Panglima wajib membeli bahan baku ke pusat (Cendol, Gula, Cup, Susu,
Sedotan, Plastik, Hand Glove). Dalam perawatan peralatannya pun murah (low maintenance)
dan (low investment).

Sedangkan peranan panglima kerajaan (Mitra) adalah pertama mereka melakukan


pengajuan dulu melalui email pada akun email resmi Radja Cendol, Setelah itu akan
dikirimkan proposal franchise, jika calon mitra tertarik maka di lanjut ke tahap selanjutnya,
step selanjutnya adalah pengisian formulir franchise. Selanjutnya dapat meminta formulir
pendaftaran franchise nya dengan meminta formulir tersebut melalui
email formrandol@gmail.com, lalu mengajukan lokasi tempat dikirim via email foto tampak

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 15


depan, belakang, samping, setelah berhasil di Approve, anda dapat melakukan proses DP
sebesar 50% dari paket Keradjaan yang dipilih, lalu dalam perjalanannya melakukan
pengawasan secara menyeluruh terhadap kerajaan (outlet), senjata perang (peralatan), dan
Prajurit (penjual), melakukan pembelian repeat order bahan baku. Panglima (mitra) tidak
boleh membeli atau mengambil bahan baku cendol ditempat lain. Agar cita rasa, serta
kekhasan cendol dari RANDOL tetap terjaga. Jika ada pelanggaran seperti yang dimaksud,
maka Kami akan meminta Panglima (mitra) untuk mencabut semua atribut RANDOL (Radja
Cendol). Bertanggungjawab atas hasil penjualan, bertanggungjawab atas biaya sewa
tempat/lokasi, dan melakukan promosi radius 1km-1,5km dari Kerajaan (outlet) misalnya
sebar brosur, sebar info dan lain-lain.

Bahan baku randol hanya bertahan untuk 3 hari, jadi semua Panglima melakukan
Repeat Order bahan baku minimal 1 hari sekali dan maksimal 3 hari sekali. Karena produk
randol tidak memakai bahan pengawet dan tidak memakai pewarna makanan.Untuk Panglima
yang berada di luar kota, dan tidak bisa dijangkau dengan bus (maksimal 12 jam) akan
dikirim menggunakan Cargo udara.. dimana Ongkos kirim dihitung minimal per 10 KG. (per
1 KG nya beda-beda setiap daerah) misal ke Bali 7.500 Per KG nya atau ke Makassar 14.000
per KG nya. Biasanya untuk 60 Cup cendol dibutuhkan sekitar 13 KG sedangkan 120 Cup
dibutuhkan sekitar 20 KG. Dalam pelaksanaan pembuatan cendol, perusahaan meng hire
SDM pembuat cendol yang sudah puluhan tahun membuat cendol terbaik dan nikmat. Larena
bisnis ini tidak menerapkan franchise fee, supporting fee, royalty fee. Bisnis ini low
maintenance, low investmet, high profile dan high profit. Dengan begitu akan sangat
membantu franchisee dalam memaksimalkan usahanya.

Fasilitas yang diperlukan :


Lokasi ditempat strategis seperti perkantoran, ATM, mini market, kampus, sekolah,
perumahan, pusat belanja, tempat hiburan dan rekreasi, mall, pasar tradisional,
terminal dan stasiun, rumah sakit, rumah makan / restoran, tempat keramaian
dll.Perkiraan lokasi yang dilewati berbagai golongan tua, muda, anak anak dll.
Randol mampu membidik semua kalangan. Display RANDOL sudah dibuat
sedemikan menarik agar nyentrik dan mudah dilirik.
Luas tempat sesuai ukuran 1,6 m ( Indoor). 2 x 2 m (outdoor dengan tenda)
Pasukan / penjual (memenuhi kualifikasi dan akan di training).

Berikut ini adalah harga jual standarisasi dari pusat untuk patokan penentuan harga
jual di Keradjaan anda di formulir.. (Penentuan harga jual harus dilihat dari daya beli
masyarakat disana, juga harus dihitung dari operasional cost ongkos kirim anda)
Original : Rp. 7.500
Si Andol : Rp. 8.000
Si Bondol : Rp. 9.000
Si Tondol : Rp. 12.000
Alpundol : Rp. 9.500
Kejendol Rp. 10.000
Si Queen Doll : Rp. 11.000
Barbie Doll : Rp. 11.000
Sundol Bolong : Rp. Rp. 11.000

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 16


BAB III
Kesimpulan

Apabila kita menyalahkan globalisasi yang semakin pesat dan bebas akibat dari kemiskinan,
pengangguran dan semua yang terjadi sekarang, itu merupakan hal yang salah karena
globalisasi memang tidak bisa kita hindari, tapi kita hadapi dan atasi. Pada era globalisasi
menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat dan menuntut masyarakat untuk dapat bersaing
secara kuat dan sehat agar dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Waralaba /
franchising sebagai salah satu strategi bisnis yang memberikan keuntungan baik kepada
franchisor maupun kepada franchisee, disamping juga ada kerugian yang ditanggungnya.
Franchising memberikan tambahan keuntungan bagi franchisor tanpa melakukan tambahan
investasi, sedangkan keuntungan utama franchisee adalah tingkat kegagalan pasar relatif kecil
karena usaha yang dilakukan sudah populer dalam masyarakat. Franchise tidak hanya sebagai
peluang usaha, namun memiliki tujuan untuk mengembangkan usaha kecil menengah untuk
turut memasarkan produk kreatif berbasis budaya lokal dan memperkenalkan merek nasional
ke pasar global. Sehingga diharapkan, para waralaba lokal dapat bersaing di pasar global
dalam rangka memperkenalkan maupun memasarkan produk yang dimilikinya. Melihat dari
beberapa hal maka kesimpulan yang didapat adalah :
Aspek harga. franchise cendol ini terbilang murah, berbeda dari franchise asing yang
pasti sudah dipatok dengan harga yang tinggi. Harga percup-nya pun terjangkau
sekitar 7.500 rupiah, bahan baku tidak mahal, dan maintenance yang rendah.
Bukan minuman musiman. Cendol adalah minuman everlasting bukan minuman
musiman dan tidak akan habis atau hilang termakan jaman. Jadi bisnis Radja
Cendol ini akan memiliki prospek yang panjang dan valueable.
Segi Varians. Produk cendol ini lebih bebas mengembangkan variansnya. Banyak
digemari oleh masyarakat, karena rasanya bervariasi dan produknya sangat inovatif.
Konsep Menarik. Mengganti santan dengan susu selain enak ,elihat apada aspek
kesehatan.
Pengemasan Menarik. Tetap membudidayakan minuman tradisonal asli serta
mengemasnya secara segar, menarik, kekinian dan modern sehingga tidak kalah
dengan produk asing itu karena RANDOL terdiri dari anak-anak muda kreatif,
dinamis dan profesional. Kualitas produk yang mampu bersaing dengan brand luar itu
karena SDM yang digunakan sudah ahli dan berpengalaman,
Target Konsumen. Minuman ini disukai oleh banyak kalangan sehingga memiliki
market yang luas dengan segmentasi yang tidak terbatas.

Maka minuman tradisional cendol juga dapat bersaing dengan produk asing. Cendol bisa naik
level dan patut diperhitungkan.

3.1 Rekomendasi

1. Untuk bisnis selanjutnya diharapkan mempertahankan aspek sosial dan budaya


Indonesia saat membangun bisnis yang dijalani atau bisnis yang baru dibuatnya.
2. Untuk para pembisnis selanjutnya harus lebih berhati-hati dalam meniru atau
menerima kebudayaan baru.
3. Para Bisnis selanjutnya lebih bijaksana dalam menerima globalisasi.

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 17


3.2 Saran

1. Bagi masyarakat, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga dan ikut
melestarikan produk dalam negeri adalah dengan memakai produk dalam negeri,
mengonsumsi makanan dan minuman tradisonal, dan membeli produk produk
dalam negeri.

2. Bagi calon pembisnis, lebih kritis lagi untuk menciptakan peluang usaha
(enterpreneur) baru di Indonesia yang mampu bersaing dengan bisnis serupa sehingga
mengurangi pengangguran di dalam negeri. Dengan adanya inovasi produk lokal baru,
ini bisa mengangkat citra brand dan produk lokal di masyarakat.

3. Bagi pemerintah, dapat lebih menumbuhkan dan membangkitkan minuman


tradisional asli dalam negeri. Dengan menjaga eksistensi kuliner tradisional serta
menempatkannya sejajar atau bahkan lebih tinggi dari kuliner asing, akan memberi
dampak yang luas bagi masyarakat. Mendorong peran penting pemerintah dalam
menumbuhkan dan memajukan sektor waralaba di Indonesia, sebagai salah satu
perwujudan kegiatan ekonomi kerakyatan yang kuat. Memberikan sarana ilmu bagi
masyarakat untuk menghadapi era globalisasi.

3.3 Keterbatasan
1. Dalam penulisan ini, tidak mengambil data dilapangan. Dengan demikian, penulis
menyarankan untuk penulis selanjutnya untuk mengambil data dilapangan ke outlet-
outlet RANDOL yang terdaftar.
2. Informasi yang didapat masih minim hanya via email dan terbatas jarak dan waktu.

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 18


REFERENSI

Azzahra M, H, Dulu Kuli Pasir, Kini Pemilik Radaja Cendol, 2016. Riset Yulia Pangastuti
Retrieved September 28, 2017. From https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-
youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendol
Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis : Lisensi, Rajawali Pers, Jakarta, 2001.
_________,Seri Hukum Bisnis - Lisensi atau Waralaba : Suatu Panduan Praktis, Ed. Ke-
satu Cet. Kesatu, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2001, h.14
https://www.seputarevent.com/single-post/2016/11/18/Indonesia-Siap-Jadi-Tuan-Rumah-
World-Franchise-Summit-Indonesia Retrieved September 10, 2017
http://radjacendol.com/ Retrieved September 8, 2017
https://indonesiaproud.wordpress.com/2011/12/10/es-kelapa-muda-dan-cendol-masuk-50-
minuman-terenak-di-dunia-versi-cnngo/ Retrieved September 21, 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Es_cendol Retrieved September 28, 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba Retrieved Sepetember 28, 2017
http://radjacendol.blogspot.co.id/2015/06/randol-raja-cendol_28.html Retrieved 28, 2017
http://citizen6.liputan6.com/read/2843181/mengejutkan-kisah-sukses-si-raja-cendol-danu-
sofwan Penulis Lasmie diPublikasi Oleh Angga Utomo, 2017. Retrieved
September 28, 2017
http://www.pengusaha.us/2015/03/danu-sofwan-pengusaha-cendol.html Retrieved September
29, 2017
Krisdiana, O, P. 2011. Tergesernya Budaya Tradisional Karena Pengaruh Budaya Asing.
Retrived Sept 9, 2017. From http://meediana.blogspot.co.id/2011/02/makalah-
budaya-tradisional.html
Sikah. 2017. FLEI 2017 Resmi Dibuka Di Jakarta Convention Center. Retrieved September
10, 2017. From http://www.franchiseglobal.com/flei-2017-resmi-dibuka-di-jakarta-
convention-center.phtml
Suharnoko, Hukum Perjanjian : Teori dan Analisa Kasus, Cet. 1, Kencana, Jakarta, 2004.
Widi,W. 2014. FRANCHISE. Retrieved Sept 9, 2017. From
http://windiwidi25.blogspot.co.id/2014/11/franchise.html

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 19


LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil di Balik Kerajaan Radja Cendol

Sumber : http://radjacendol.com/

Dan masih ada sekitar 30 orang lagi yang terdiri mulai dari Team Quality Control,
Team Final Checking, Team Kurir, Team Dapur Produksi, Team Outlet Operation, dll.
Dimana mereka semua adalah anak-anak muda yang mempunyai semangat yang luar biasa
tinggi. Anak-anak muda dinamis, handal, profesional tanpa ampun, tanpa lelah, berjalan
dengan visi misi yang sama. Keluarga, dan demi kemajuan kuliner Indonesia.

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 20


Lampiran 2. From Cendol To The World

Sumber : http://radjacendol.com/

Lampiran 3. Penghargaan

Sumber Gambar : http://radjacendol.com/

RANDOL mendapat anugerah penghargaan Indonesia Innovative Quality Award kategori :


THE BEST INNOVATIVE TRADITIONAL DRINKS 2015 Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur
Kementerian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia beserta ketua umum Indonesia Achievement
Foundation di Ballroom Hotel Sari Pan Pasific Jakarta Pusat.

Sumber Gambar : http://radjacendol.com/

Baginda Danu Sofwan selaku Founder mendapat apresiasi penghargaan Markeeters


Youth of The Year 2016 di Kota Kasablanka Jakarta Selatan.

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 21


Lampiran 4. Produk Radja Cendol

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 22


Sumber Gambar : http://radjacendol.com/

Lampiran 5. Produk Inovasi Lainnya (Roti Panggang)

Sumber Gambar : http://radjacendol.com/

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 23


Lampiran 6. Bentuk Franchise

Sumber Gambar : http://radjacendol.com/

Lampiran 7. Media yang Telah Meliputi

Sumber : http://radjacendol.com/

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 24


Lampiran 8. Info Head Office

Sumber : http://radjacendol.com/

Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Gadjah Mada Page 25

Anda mungkin juga menyukai