Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) didirikan 11 Maret 1986

dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1986. PT


Matahari Putra Prima Tbk. adalah sebuah perusahaan ritel di
Indonesia yang merupakan pemilik dari jaringan Matahari
Departement

Store

dan

supermarket

hypermart

dan

foodmart. PT Matahari Putra Prima Tbk merupakan salah satu


anak perusahaan Grup Lippo. PT Matahari Putra Prima salah
satu peritel terbesar di Indonesia mempekerjakan lebih dari
30.000 karyawan yang melayani pelanggan di 110 gerai
Hipermarket (Hypermart), 23 Supermarket (Foodmart Primo /
segar), 50 gerai Minimarket/Convenience Store (FMX), 105
format gerai Kesehatan dan Kecantikan (Boston) dan 1 Grosir
(SmartClub).

Pada

tanggal

31

Maret

2015,

MPPA

mengoperasikan 289 gerai di 68 kota di seluruh Indonesia.


MPPA terus menerima pengakuan baik dari domestik maupun
internasional dengan beberapa penghargaan seperti:Piagam
Penghargaan mengenai standar lingkungan dari Ekolabel &
Label Hijau Indonesia oleh Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Republik Indonesia, 2015 Indonesia WOW
Brand oleh MarkPlus Inc, 2015 Top 50 Most Valuable Brands
Indonesia

oleh

Millward

Brown,

2015

Indonesia

2015

Indonesia Best eMark Award oleh SWA & Telkom University,


dan 2015 Top 10 Retailers Certificate of Distinction oleh Retail
Asia.

1958 : Toko pertama di Pasar Baru, Jakarta Pusat

1972 : Menjadi pionir dengan membuka toko berkonsep


Department Store di Indonesia.

1980 : Membuka Toko Pertama di luar Jakarta - Sinar


Matahari Bogor

1988 :

Core

Business

Expansion

to

Supermarket

Operasi. 1st Rights Issue

1992 : IPO (Penawaran Saham Perdana) di Bursa Efek

Jakarta dan Bursa Efek Surabaya


1996 : Issuance of 5-year US$100 Million Bond & 2nd

Rights Issue - Rp 226B


1997 : Multipolar became majority shareholder 3rd

Rights Issue Rp 902B


2000 : Meluncurkan Matahari Club Card (MCC)
2001 : Settlement of 5-year US$ 100 Million Bond
2002 : Manajemen Tim baru, Restrukturisasi bisnis inti :
Matahari Department Store, Matahari Supermarket &
TimeZone, Independent and transparent Business Units,

Issuance of 5-year Obligasi I - Rp 450 Billion


2003 : Tahun konsolidasi, Closure of Non-profitable
stores, Re-focus to internal infrastructure, resources &

companys Foundation
2004 : Meluncurkan Hypermart, Top 500 As-Pac Retail
Award : #1- Indonesia, Issuance of 5-year Obligasi II : Rp

300 B & Syariah I Rp 150 B


2005 : Ekspansi bisnis Department store, 4 Kids 2 Kids,
13 Hypermart, 4 Cut Price,1 Matahari Supermarket,
Membuka Matahari Dept.Store di China, Top 500 As-Pac

Retail Award:#1- Indonesia


2011 : Palembang siap dijadikan target Matahari Tbk
untuk membuka puluhan gerai di Kota Palembang

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham


Matahari Putra Prima Tbk, antara lain: Multipolar Tbk (MLPL)
(50,23%) dan Prime Star Investment Pte. Ltd. (26,09%).
Multipolar Tbk (MLPL) merupakan perusahan induk MPPA,
sedangkan induk usaha terakhir MPPA adalah Lanius Limited.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan usaha utama MPPA jaringan toko serba ada yang
menyediakan berbagai macam barang untuk kebutuhan
sehari-hari. Saat ini (30/09/2015), MPPA mengoperasikan toko
Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty di 285
yang berlokasi di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.
Pada tanggal 29 Nopember 1992, MPPA memperoleh
pernyataan

efektif

Penawaran

Umum

masyarakat

dari

Bapepam-LK

Perdana

sebanyak

Saham

8.700.000

untuk

MPPA

dengan

melakukan

(IPO)

kepada

nilai

nominal

Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.150,- per


saham. Saham- saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tanggal 21 Desember 1992.
1.2Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

NAMA
Jhon Bells
Theo L Sambuaga
John Riady
Johanes Jany
William Travis Saucer
Niel Nielson
Chua Siang Hwee, Jeffrey

JABATAN
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen

Bunjamin Jonatan Mailool


Noel Trinder
Lina Haryanti Latif
Ishak Kurniawan
Widhayati Hendropurnomo

Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Carmelto J. Regalado

Direktur Independen

BAB ll
PEMBAHASAN

2.1
Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah analisis berdasarkan faktor
fundamental yang mempengaruhi nominal saham suatu
perusahaan

dengan

mencoba

melihat

kondisi

perekonomian, industri dan prospek saham tersebut, dalam


analisis fundamental terdapat 2 metode yang digunakan
yang pertama top-down (dari atas ke bawah) dan melihat
faktor ekonomi terlebih dahulu untuk melihat sektor yang
bagus saat itu. Kedua bottom-up (dari bawah ke atas) yag
merupakan kebalikan dari metode top-down, dan dalam
metode ini biasanya investor sudah yakin dengan pilihan
saham mereka sesuai dengan incaran.
A. Analisis SWOT pada PT. Matahari Putra Prima, Tbk
Analisis SWOT adalah salah satu bagian

dari

manajemen strategi yang sering kali diterapkan oleh


perusahaan.

Analisis

ini

dilakukan

dengan

cara

mengidentifikasi terlebih dahulu faktor-faktor internal


yang mencakup kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
oleh PT Matahari Putra Prima Tbk dan faktor-faktor
eksternal yang melihat adanya peluang dan ancaman
yang akan dihadapi oleh PT Matahari Putra Prima, Tbk
dalam menghadapi persaingan bisnis dengan para
kompetitor dalam industri retailer (pedagang eceran) di
Indonesia. Analisis ini juga dapat menggambarkan
strategi-strategi yang dijalankan PT Matahari Putra
Prima Tbk dalam proses sebelum dan sesudah divestasi
PT Matahari Department Store Tbk. Hasil dari analisis
diagram

SWOT

akan

menggambarkan

dan

memperlihatkan strategi-strategi yang tepat bagi PT


Matahari

Putra

Prima

Tbk

dalam

mengatasi

dan

mengelola kelemahan serta ancaman yang datang dari


pihak eksternal perusahaan dengan memanfaatkan
kekuatan dan peluang yang ada untuk mengambil
keuntungan.
Kekuatan (Strength)
1. PT Matahari Putra Prima Tbk merupakan salah satu
perusahaan retailer modern terbesar di Indonesia
dan produk-produknya sudah dikenal masyarakat
luas.
2. Memiliki

SDM

handal

yang

bertambah

setiap

tahunnya. Semua SDM diberikan program pelatihan


dan pengembangan lanjutan. PT Matahari Putra
Prima Tbk telah mengoperasikan Human Resources
Information System (HRIS). Dengan adanya HRIS,
pihak manajemen Perseroan dapat memperoleh
informasi real time dan transparan mengenai datadata terkait SDM.
3. Produk PT Matahari Putra Prima Tbk yaitu hypermart
telah mengimplementasikan ISO 22000 : 2005 yang

merupakan standar internasional dalam keamanan


manajemen makanan. Hypermart retailer modern
pertama yang menerima sertifikat tersebut.
4. PT Matahari Putra Prima Tbk banyak melakukan
kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) dan
kerja sama dalam kegiatan sosial dengan berbagai
pihak yang dinamakan CCS (Children, Community &
Sippliers). Kerja sama tersebut dapat memfasilitasi
pelanggan untuk berdonasi kepada Dompet Dhuafa
dan PMI.
5. Meraih penghargaan Top 500 Asia Pasifik Retailer
Award sejak tahun 2004 hingga saat ini, sebanyak 9
kali berturut-turut PT Matahari Putra Prima Tbk
mempertahankan

penghargaan

tersebut

yang

membuktikan bahwa PT Matahari Putra Prima Tbk


mampu

mempertahankan

eksistensi

di

bidang

retailer.
6. Melakukan ekspansi agresif setiap tahun terhadap
salah satu produk yang dimiliki yaitu Hypermart, PT
Matahari Putra Prima Tbk terus mengembangkan
bisnisnya dalam rangka menciptakan pelayanan
kepada

masyarakat

dengan

mengandalkan

kekuatan dari produk produk yang sudah ada,


yang memantapkan posisinya sebagai perusahaan
retailer kelas dunia.
7. PT Matahari Putra Prima Tbk telah memiliki website
yaitu

www.mataharigroup.co.id.

Selain

website

tersebut, Perusahaan merancang website khusus


untuk Hypermarket yaitu www.hypermarket.co.id.
Tujuan

website

memudahkan

pada

pelanggan

Hypermarket
mengetahui

untuk
adanya

program atau promosi yang sedang diadakan, dan

mempermudah

pelanggan

yang

ingin

membeli

dengan sistem online tanpa harus keluar rumah.


8. Perusahaan melakukan variasi produk dari makanan
dan

minuman,

produk

fashion,

alat-alat

perlengkapan kantor, alat-alat rumah tangga, jasajasa hiburan dan lain-lain.


9. PT Matahari Putra Prima Tbk telah melaksanakan
tata kelola perusahaan sesuai dengan kaidah GCG
(Good Corporate Governance) yaitu keterbukaan,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi,
kewajaran dan kesetaraan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan dan akuntabilitas kepada publik.
10.
PT Matahari Putra Prima Tbk menyediakan
beberapa layanan untuk pelanggan, pelayanan yang
diberikan terdiri dari :
Mengeluarkan Hi-card yaitu kartu belanja yang dapat
dimiliki semua pelanggan PT Matahari Putra Prima Tbk,
dengan kartu ini pelanggan bisa mendapatkan diskon
diskon

khusus

dalam

berbelanja.

Kartu

Hicard

ini

menggantikan kartu anggota MCC yang sebelumnya dapat


digunakan pada produk-produk PT Matahari Putra Prima
Tbk.
Pengadaan Kerja sama dengan Bank Mandiri, kerja sama
secara

langsung

dalam

bentuk

kartu

kredit

Mandiri

Hypermart. Kartu ini menambah nilai untuk pelanggan


karena PT Matahari Putra Prima Tbk sering sekali membuat
promo diskon tambahan dengan menggunakan kartu kredit
maupun dengan kartu debit mandiri.
Kelemahan (Weakness)
1. Setelah Tahun 2010 PT Matahari Putra Prima Tbk
hanya berfokus pada bisnis inti yaitu Food division
sehingga PT Matahari Putra Prima Tbk melakukan
divestasi salah satu anak perusahaan terbesarnya
yaitu PT Matahari Departement Store Tbk. Dengan

divestasi ini, dapat mengakibatkan menurunnya


pendapatan yang diperoleh perusahaan karena PT
Matahari

Departement

pendapatan

kedua

Store

yang

Tbk

cukup

menghasilkan
besar

selain

Hypermarket.
2. Pada Tahun 2011 PT Matahari Putra Prima Tbk
mengalami penurunan penjualan akibat divestasi PT
Matahari

Departement

Store

Tbk,

sehingga

penjualan PT Matahari Putra Prima Tbk sebagian


besar hanya mengandalkan dari Hypermarket saja.
3. Adanya penurunan arus kas dari aktivitas operasi
sebelum dan sesudah PT Matahari Putra Prima Tbk
melakukan divestasi PT Matahari Departement Store
Tbk, karena berkurangnya penerimaan kas dari
pelanggan.
4. Tingginya beban

umum

dan

administrasi

yang

dimiliki PT Matahari Putra Prima Tbk, sekitar 50%75% beban tersebut mengurangi laba kotor 51
perusahaan, sehingga laba bersih yang dihasilkan
perusahaan hanya sekitar 1-2% dari penjualan
bersih, kecuali untuk laba bersih tahun 2010.
5. Situs website yang dirancang menarik dan lengkap,
kurang diketahui pelanggan pada umumnya.
Kesempatan (Opportunities)
1. Adanya kesempatan menjadi retailer nomor 1 di
Indonesia.

Dengan

Hypermart

dan

terus

produk

melakukan

lainnya,

tidak

ekspansi
menutup

kemungkinan PT Matahari Putra Prima Tbk menjadi


retailer yang menjadi pilihan masyarakat.
2. Pertumbuhan penduduk Indonesia yang

terus

bertambah setiap tahun dapat menciptakan peluang


permintaan barang dan jasa sebagai kebutuhan dan
konsumsi

masyarakat.

Potensi

tersebut

dapat

digunakan sebagai motif untuk perusahaan retailer

mengembangkan

usaha

dan

meningkatkan

pendapatan usaha.
3. Dana hasil divestasi PT Matahari Departement Store
Tbk senilai 7,2 Triliyun dapat digunakan untuk
ekspansi Hypermarket dan pembayaran hutang
hutang.
Ancaman (Threaths)
1. Selain menjadi peluang,

tingginya

permintaan

barang dan jasa dapat mengakibatkan ancaman


untuk

perusahaan.

Ancaman

yang

diperoleh

perusahaan adalah persaingan antara perusahaan


retailer lain yang berdiri semakin banyak sehingga
persaingan semakin ketat. Perusahaan harus terus
menurus melakukan inovasiinovasi untuk menarik
pelanggan.
2. Ancaman yang selanjutnya dihadapi perusahaan
yaitu

munculnya

took-toko

online

baik

melalui

website maupun media sosial. Toko online sedang


minati masyarakat Indonesia karena masyarakat
merasa bahwa lebih praktis belanja melalui internet,
tidak

perlu

perusahan
online,

keluar
telah

namun

rumah.

Walaupun

menerapkan
masih

sistem

jarang

sekarang
penjualan
pelanggan

menggunakan website tersebut.


3. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
tentang pedoman penataan dan pembinaaan pasar
tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern.
Peraturan ini harus benarbenar dipatuhi perusahaan
karena

bisnis

utama

perusahaan

mengenai

perdagangan pusat perbelanjaan dan toko modern.

B. Laporan Keuangan, Laporan Arus Kas dan Laporan Laba


Rugi
a. Laporan Keuangan

b. Laporan Arus Kas

c. Laporan Laba Rugi

2.2

Analisis Teknikal

Pada prinsipnya analisis teknikal merupakan metode


analisis instrumen investasi yang menggunakan data-data
historis

mengenai

perubahan

harga

saham

maupun

instrumen lainnya, volume dan beberapa indikator pasar


yang

lain

untuk

melahirkan

rekomendasi

keputusan

investasi. Analisis ini bisa diterapkan pada bursa saham,


pasar valuta asing, bursa komoditas atau pasar apapun
yang pergerakan harga dagangannya dipegaruhi oleh
permintaan dan penawaran.
Perbedaan Analisis Fundamental dan teknikal yaitu jika
analisis fundamental lebih banyak menggunakan indikatorindikator

perusahaan

untuk

melakukan analisa

harga

saham sebuah perusahaan, sebaliknya analisis teknikal


saham

maupun

instrumen

lainnya

lebih

banyak

menggunakan data-data pasar. Berhubung data-data pasar


lazim tersaji dalam bentuk grafik (charts), maka para analis
teknikal lebih sering menggeluti grafik-grafik semacam itu
daripada laporan

keuangan emiten.

Itu

sebabnya

para

penganut aliran ini sering mendapat julukan sebagai


chartist.
Dengan menggunakan data-data mengenai harga,
pasokan serta permintaan di masa lalu, analisis teknikal
saham bertujuan memprediksi bagaimana permintaan dan
pasokan dimasa mendatang, serta menganalisa harga
saham

yang

mungkin

akan

terbentuk

karenanya.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan suatu tren


atau pola yang berulang dari pergerakan harga saham dan
kemudian dieksploitasi untuk mendapatkan kentungan.
Para

analis

teknikal

juga

percaya

bahwa

proses perubahan harga saham yang disebabkan oleh


adanya suatu informasi yang baru di pasar akan cenderung
mengikuti suatu tren tertentu. Dengan menyimpulkan hal-

hal tersebut, analisis teknikal dipakai untuk mendasari


keputusan kapan harus mengambil untung (profit taking),
mengurangi

kerugian

(cut

loss),

mulai

melakukan

akumulasi saham atau mulai menahan posisi (wait & see).


Analisa harga saham dan volume perdagangan
adalah sarana utama dari analisis teknikal saham dan
grafik adalah sarana untuk menampilkan data tersebut.
Data

volume

perdagangan

akan

digunakan

untuk

memberikan gambaran umum mengenai kondisi pasar dan


akan

membantu

untuk

memperkirakan

tren

harga

selanjutnya. Perubahan harga saham baik kenaikan atau


penurunan biasanya akan berkorelasi dengan kenaikan
atau penurunan volume perdagangan. Penurunan harga
dari satu pola tertentu yang diikuti oleh volume penjualan
yang sangat tinggi, umumnya akan diterjemahkan bahwa
pasar

(saham)

akan

mengalami

bearish

(harganya

menurun).
Analisis teknikal saham lebih banyak menggunakan
data-data pasar. Oleh karena itu, para analis teknikal lebih
suka memperhatikan pergerakan harga saham di bursa
dibanding mengamati laporan keuangan atau membaca
berita-berita koran yang berkaitan dengan emiten yang
sedang

diamati.

Tugas

mereka

memang

mengamati

perubahan harga saham tersebut untuk mempelajari pola


berpikir atau perilaku pihak-pihak lain yang terlibat di
bursa. Dari analisa harga saham tersebutlah mereka lalu
memprediksikan arah pergerakan harga saham tersebut
melalui

data-data

yang

tersaji

dalam

bentuk

grafilk

(charts).
Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan
harga saham yang berulang adalah tujuan utama dari pada
analis teknikal, tentunya dengan harapan agar dapat
menemukan sinyal untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual

(sell). Dalam melakukan analisis teknikal saham hanya


ada

beberapa

data

utama

yang

diperlukan,

yaitu

perubahan harga saham (atau instrumen lainnya) dan nilai


transakasi. Para analis teknikal (chartist) memilah harga
menjadi empat jenis : harga pembukaan, harga tertinggi,
harga terendah dan harga penutupan.
Kita semua memahami, bahwa harga saham dapat
naik dan turun secara cepat atau pun secara berangsurangsur sehingga pada grafik akan terlihat membentuk
beberapa puncak, lembah atau bisa juga mendatar (harga
bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa
harga

saham

dan

mengidentifikasikan

suatu

tren

perubahan harga saham, para chartist berpedoman pada


dua asumsi penting. Pertama, harga bergerak pada tren
tertentu dan kedua, tren ini akan terus berlangsung hingga
terdapat suatu kejadian yang membuat tren akan berubah.
Untuk memberikan gambaran mengenai cara bekerja para
analis teknikal, berikut ini ada beberapa metode analisis
teknikal saham yang paling umum digunakan dan mudah
dipahami.
a. Moving Average
Moving average (MA) atau rata-rata bergerak adalah
salah satu dari sekian banyak metode analisa harga
saham yang sering digunakan dalam analisis teknikal
saham. Moving average (MA) adalah rata-rata harga
saham selama periode waktu yang telah lalu dan
kemudian diplot ke dalam grafik beserta harga saham
aktual di pasar saat itu. MA yang berasal dari rata-rata
harga saham selama lima hari perdagangan, contohnya,
ditulis sebagai MA-5. MA yang berasl dari rata-rata
harga selama 15 hari ditulis sebagai MA-15. Jadi moving
average menyatakan rata-rata harga saham tersebut
akan dihitung lagi seiring dengan berjalannya waktu.

Data harga yang digunakan biasanya adalah harga


penutupan

(closing

price).

Buatlah sebuah grafik bersumbu X (horizontal) dan Y


(vertical). Sumbu X melambangkan hari (tanggal) da
sumbu Y melambangkan harga. Kemudian hitunglah
rata-rata harga saham selama 10 hari kebelakang,
termasuk hari ini (MA-10). Hubungkanlah titik-titik dari
harga rata-rata tersebut dalam garis MA. Bersamaan
dengan itu, sambungkan pula titik-titik harga penutupan
saham (harga aktual) setiap harinya pada grafik yang
sama sampai jangka waktu yang Anda kehendaki. Lamalama akan terbentuk 2 buah kurva yaitu kurva MA dan
kurva aktual.
Cara menganalisanya

adalah

jika

kurva

aktual

menembus kurva MA dari bawah ke atas dengan volume


perdagangan yang cukup tinggi, hal tersebut memberi
sinyal saat yang tepat untukmembeli saham. Sebaliknya
jika kurva aktual menembus kurva MA dengan volume
perdagangan tingg dari atas ke bawah, hal tersebut
memberi sinyal untuk jual. Pergerakan harga saham
berupa

kenaikan

harga

diikuti

dengan

volume

perdagangan yang tinggi ditafsirkan sebagai sinyal


pasar akan membaik (bullish). Sedangkan perubahan
harga berupa penurunan harga yang diikuti volume

perdagangan yang tinggi ditafsirkan sebagai sinyal


pasar akan memburuk (bearish).
b. Double Top and Double Bottom

Metode

analisa

teknikal

saham

berikutnya

adalah

metode double top dan double bottom. Double Top, pola


ini terbentuk ketika ada perubahan harga saham berupa
kenaikan sampai pada level tertentu, lalu turun dan
kemudian naik lagi (dengan volume perdagangan lebih
kecil) menyamai level harga tertinggi sebelumnya dan
kemudian menurun lagi. Jika kejadian tersebut berulang
sekali lagi, maka akan terbentuk kurva yang memiliki
dua puncak kembar (seperti huruf M). Pola dari analisa
harga saham ini menunjukan bahwa pasar telah dua kali
gagal mencoba menembus batas harga atas (tertinggi)
tersebut.

Jika

menembus

harga

tingkat

kemudian
harga

menurun

terendah

sampai

sebelumnya

(sebelum puncak yang kedua), itu mengindikasikan tren


pergerakan harga saham akan terus menurun. Pola
double

top

ini

memberikan

sinyal

untuk

segera

melakukan aksi jual.


Kebalikan dari pola Double Top yaitu pola double bottom
(seperti huruf W). Dengan logika yang sama, pola ini
memberikan sinyal untuk melakukan aksi beli karena
diperkirakan harga akan terus meningkat.
c. Triangle
Metode analisa teknikal saham triangle (pola kurva
segitiga) dibagi menjadi dua, yaitu Ascending Triangle
(segitiga menaik) dan Descending Triangle (segitiga

menurun).

Descending Triangle

terbentuk

jika

ada

beberapa lembah yang sama rendah dengan beberapa


puncak yang semakin menurun. Dengan kata lain,
terjadi perubahan harga saham antara garis batas
bawah

yang

horizontal

dengan

garis

batas

yang

mempunyai kemiringan menurun. Jika harga menembus


garis batas bawah disertai dengan peningkatan volume
perdagangan, ini memberi sinyal untuk melakukan aksi
jual karena analisa harga saham tersebut diperkirakan
harga

akan

terus

menurun.

Sementara Ascending Triangle terbentuk jika pergerakan


harga saham mengikuti pola yang berkebalikan dengan
Descending Triangle. Pola ini memberikan sinyal untuk
melakukan aksi beli saham karena diperkirakan harga
akan terus menaik.
d. Head and Shoulder
Analisis teknikal saham Head & Shoulder memberikan
sinyal untuk jual karena diperkirakan harga akan terus
menurun. Garis leher (neckline) digambarkan dengan
menarik garis lurus dari bagian paling bawah kedua
bahu untuk mendapatkan suatu sinyal kapan aksi jual
dilakukan. Jika dari analisa harga saham, pergerakan
harga saham (bahu kanan) menembus garis leher dari
atas ke bawah (piercing the neckline), inilah sinyal
untuk

segera

menjual

saham

untuk

mengurangi

kerugian

(cutloss).

Head & shoulder dapat terjadi secara terbalik (Inverse


Head & Shoulder), dua bahu dan kepala mengarah
kebawah. Garis leher terbentuk dengan menarik garis
lurus diatas kedua bahu. Jika pola itu terbentuk dan
kurva harga dibahu kedua (bahu kanan) menembus
garis leher dari bawah keatas, maka itu adalah sinyal
untuk beli karena ada kecenderungan perubahan harga
saham di mana harga bakal terus naik.
Bentuk dan ukuran Head & Shoulder maupun Inverse
Head & Shoulder ini dapat bervariasi, kurva ini bisa
dalam jangka waktu yang pendek dan panjang, bisa
mendatar atau memiliki kemiringan tertentu.
e. Support Level and Resistance Level
Pada analisa teknikal saham support level

and

resistance level ini, harga dikatakan berada pada


support level (SL) jika harga tersebut berada pada level
terendah dan pada level tersebut pergerakan harga
saham

berupa

Umumnya

SL

penurunan
terbentuk

sangat

sukar

terjadi.

setelah

suatu

saham

mengalami kenaikan harga yang besar dan kemudian


mengalami penurunan karena adanya aksi ambil untung
(profit taking) dari para investor. Sementara, harga
saham dikatakan berada pada resistance level (RL) jika
harga berada pada level tertinggi dan pada level
tersebut harga sangat sukar untuk naik. Sebuah RL
cenderung

akan

terbentuk

setelah

suatu

saham

mengalami penurunan yang cukup signifikan dari harga


sebelumnya. SL dan RL dapat diterjadi saat harga
sedang dalam tren naik (uptrend), mendatar (sideway)
atau

turun

Untuk

mendapatkan

(downtrend).

keuntungan

Anda

dapat

menggunakan prinsip beli murah, jual mahal (buy low


sell high). Jadi, dengan analisa harga saham yang tepat,
Anda harus membeli saham pada saat harga berada
pada

SL

dan menjual

saham pada

saat

harga

diperkirakan berada pada RL. Tentu saja keuntungan


yang diperoleh tidaklah bertahan lama. Makin banyak
orang mengetahui adanya SL dan RL pada suatu saham
dan memanfaatkannya, pola ini akan hancur dengan
sendirinya. Kunci dalam menggunakan metode analisa
teknikal

saham

ini

adalah

kecepatan

memperoleh

informasi. Orang yang pertama tahu adanya SL dan RL


inilah yang punya potensi cukup besar untuk memetik
keuntungan,
kebagian

sementara

sisanya

saja,

yang
atau

belakangan
malah

rugi

hanya
karena

sebenarnya RL dan SL-nya sudah berubah lagi.


Para ahli meyakini bahwa jika SL ditembus, maka
biasanya SL tersebut akan menjadi RL yang baru. Begitu
pula jika RL yang ditembus maka RL tersebut menjadi
SL yang baru. Semakin besar volume perdagangan yang
terjadi akan semakin memperkuat posisi SL dan RL yang
terjadi.

Demikianlah beberapa contoh metode analisa teknikal


saham yang sederhana, masih banyak lagi metode lain
yang menganalisa perubahan harga saham yang lebih
rumit

dengan

banyak

parameter

yang

disertakan.

Umumnya para analis menggunakan beberapa metode


sekaligus agar hasil analisa harga saham dan keputusan
investasi yang diambil lebih akurat. Ada banyak aplikasi
komputer untuk menghitung rumus analisis teknikal saham
yang semakin canggih, Anda hanya tinggal menginput
database harga saham yang Anda kehendaki dan beberapa
metode berbentuk grafik pergerakan harga saham siap
dianalisa.

Penjelasan grafik saham PT. Matahari Putra Prima,


Tbk.

Gambar 1

Pada gambar tersebut data historis yang digunakan


adalah data enam bulan yaitu dari tanggal 4 Januari
sampai 31 Mei 2016. Dalam trend harga tersebut dapat
dilihat bahwa harga sedang mengalami penurunan (down
trend) yang dapat dibuktikan dengan resistent kedua lebih
rendah di banding dengan resistent pertama, begitupun
resistent berikutnya selalu lebih rendah jika dibandingkan
dengan resistent berikutnya. Kasus ini biasa disebut
dengan Lower High dimana resistent kedua lebih rendah
dibandingkan dengan resistent pertama. Dalam saham
MPPA ini resistent pertama yang terbentuk ada di harga Rp
1945, resistent kedua Rp 1865, resistent ketiga Rp 1750
dan resistent keempat Rp 1580. Support kuat berada di
harga Rp 1185, hal ini bisa mengindikasikan akan terjadi
perubahan trend menjadi up trend namun tetap harus
didukung dengan faktor-faktor lain yang mendukung.

Gambar 2
Di ujung trend terdapat pola yang disebut sebagai
pola tri angel, dimana pola ini termasuk kedalam pola
contiuous trend atau trend yang berkelanjutan. Jika
diasumsikan tri angel break dari garis konfirmasinya maka
akan terjadi reversal up dengan target kenaikan ada di
sekitar harga Rp 1500. Namun jika tri angel tersebut akan
reversal up maka hal ini menyalahi teori dimana triangel
adalah pola berkelanjutan yang berada di tengah-tengah
trend, sedangkan pada kasus di atas pola tri angel berada

di ujung trend, sehingga dapat di simpulkan bahwa pola


triangel tersebut akan break down sampai di sekitar harga
Rp 1050 untuk melanjutkan penurunan dari trend
besarnya.

Gambar 3
Dalam gambar di atas penulis menggunaka tiga
indikator modern sebagai pendukung analisa sebelumnya
yaitu Volume MA, MACD, dan Stochastic. Dalam Volume MA
terlihat bahwa volume transaksi terakhir berada di bawah
rata-rata dan masih di dominasi oleh penjual. MACD masih
menunjukan sinyal positif namun sudah tipis artinya MACD
tidak mendukung adanya pembelian secara penuh, dan
Stochastic juga sudah memberikan sinyal penurunan
artinya para investor sudah bosan dengan transaksi beli
sehingga para investor akan cenderung menjual sahamsahamnya. Jika melihat indikator modern ini saham MPPA
belum mengindikasikan kenaikan harga namun sebaliknya
yaitu akan mengalami penurunan harga untuk melanjutkan
trendnya.

BAB III
KESIMPULAN

Dari beberapa analisa di atas baik analisa secara teknikal


klasik maupun teknikal modern penulis tidak merekomendasikan
saham MPPA untuk dijadikan sebagai pilihan investasi maupun
trading. Karena dari semua analisa yang dipakai tidak ada satu
analisa yang menunjukan akan ada kenaikan harga atau
perubahan trend sahamnya. Jika ingin masuk ke dalam saham
tersebut maka tunggu sampai terlihat sinyal atau faktor-faktor
lain yang mendukung terjadinya perubahan trend. Dan dalam jangka
pendek pola trend MPPA mengalami peurunan sehingga para investor lebih
memilih untuk membeli saham. Maka ketika saham mengalami kenaikan para
investor dapat menjual kembali.karena dalam grafik tersebut tidak terlihat adanya
peningkatan yang signifikan.
Berdasarkan analisa fundamental PT. Matahari Putra Prima,Tbk penulis
menyimpulkan bahwa kinerja PT Matahari Putra Prima mengalami penurunan
laba bersih sebesar Rp. 82.194 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 laba
bersih sebesar Rp. 3.347.477,- dan pada tahun 3016 sebesar Rp. 3.265.283,-.

Anda mungkin juga menyukai