ENTERPRENEURIAL MARKETING
OLEH :
NAMA : RIZA AULIA INARA
KELAS : E / PSR
NIM : A1B021194
MATA KULIAH : MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN
SUMBER :
1.1 RELEVANSI KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan merupakan suatu konsep yang sudah mendunia dan tentu
saja sudah tidak asing lagi untuk didiskusikan. Di Indonesia khususnya,
pengenalan mengenai konsep kewirausahaan dikenalkan sejak dini kepada
generasi muda melalui pendidikan. Secara umum, pembahasan terkait
kewirausahaan erat kaitannya dengan bisnis dan inovasi. Khususnya mengenai
bagaimana mendirikan dan mempertahankan usaha, hingga meningkatkan
kemampuan bersaing dengan melaksanakan inovasi dan melakukan aktivitas
pemasaran yang baik. Namun, sebelum lebih jauh membahas konsep
kewirausahaan, alangkah baiknya untuk terlebih dahulu memahami dan
mengenali seberapa dekat kewirausahaan dalam kehidupan kita sehari-hari dan
apa saja
wujud kewirausahaan di sekitar kita serta perannya di dalam hidup kita.
Pada setiap barang yang kita konsumsi atau jasa yang kita sewa terdapat
barang dan jasa yang berasal dari usaha-usaha lokal di lingkungan kita. Misalnya,
di saat ingin membeli menu makan siang melalui aplikasi online, gerai atau lapak
penyedia makanan yang menjadi pilihan kita kemungkinan besar adalah Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) lokal. Tidak hanya itu, aplikasi online yang banyak
kita gunakan saat ini seperti halnya Go-Jek juga berawal dari perusahaan startup
yang juga merupakan bentuk kewirausahaan. Bahkan pada sebagian besar negara
dunia, produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan multinasional
menggunakan bahan mentah yang dihasilkan oleh perusahaan- perusahaan UKM
lokal di lingkungan produksinya. Dengan kata lain, di dalam produk yang kita beli
di supermarket sekalipun terdapat peran pegiat kewirausahaan di dalamnya.
Saat ini di Indonesia konsep kewirausahaan semakin populer di kalangan
generasi muda. Bukan lagi menjadi hal yang sulit untuk memulai suatu usaha
berkat maraknya perusahaan berbasis teknologi seperti Tokopedia, Bukalapak,
GoJek, dan lain sebagainya. Kemajuan teknologi di era bisnis dewasa ini tidak
hanya memberikan peluang bagi konsumen, tetapi juga pengusaha atau yang
selanjutnya akan kita sebut wirausahawan (entrepreneurs).
Nijssen (2017), mendefinisikan wirausahawan sebagai orang-orang yang
mengembangkan dan memasarkan suatu produk atau jasa. Usaha
mengembangkan dan memasarkan ini kemudian disebut sebagai kegiatan bisnis.
Suatu usaha umumnya diawali dan diciptakan oleh seorang wirausahawan yang
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi peluang. Selain itu, seorang
wirausahawan juga harus berani dalam mengambil risiko guna memastikan
kelangsungan dan perkembangan usaha.
Oleh karena itu, bagaimanapun kondisi pasar yang dihadapi oleh seorang
wirausahawan atau usaha kecil dan menengah, memahami pasar dan mengkaji
dengan cermat langkah serta menentukan strategi yang akan dipilih menjadi hal
yang patut untuk dilakukan. Di sinilah mengapa pemasaran menjadi konsep yang
harus dipadukan dalam praktik wirausaha.
1. UKURAN PERUSAHAAN
UKM merupakan bisnis kecil dan biasanya tidak terstruktur. Hal
ini sangat umum bagi pemilik usaha kecil untuk menjadi lebih fleksibel,
serta lebih terlibat dengan aspek bisnis, mulai dari proses produksi hingga
proses komersialisasi. Ukuran perusahaan memengaruhi proses
pengambilan keputusan, karena sebagian besar keputusan dalam UKM
dibuat oleh pemilik. Hal ini memberikan keuntungan dalam hal
fleksibilitas untuk adaptasi dengan perubahan pasar atau lingkungan
kompetitif, yang memberikan kecepatan lebih tinggi dalam menanggapi
tren pemasaran. Kerugiannya dapat ditemukan pada kurangnya dukungan
dari struktur yang sudah mapan dan teruji yang mendukung semua
kegiatan. Hal ini membuat produk yang dibuat kadang memiliki kualitas
yang kurang memuaskan.
UKM memiliki fitur unik yang berbeda dari pemasaran tradisional
di perusahaan besar. Salah satu perbedaan paling signifikan antara
perusahaan kecil dan besar adalah tujuan bisnis, gaya manajemen, dan
praktik pemasaran. Faktor utama lain yang terkait dengan ukuran UKM
dan perusahaan besar adalah berbagai tahapan siklus kehidupan bisnis.
Seiring bertumbuhnya perusahaan, sikap dan peran manajemen berubah
dan orientasi pemasaran meningkat, seiring dengan keahlian pemasaran.
Lebih lanjut, sumber daya menjadi lebih mudah diakses berdasarkan
strategi pencapaian pertumbuhan. Oleh karena itu, sumber daya tersebut
harus dialokasikan dengan lebih baik di dalam perusahaan dan
pertumbuhan perusahaan akan memengaruhi ukuran perusahaan yang pada
akhirnya juga akan berhubungan dengan jumlah sumber daya yang dapat
diakses perusahaan.