Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH MODAL, TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP

PENDAPATAN UMKM DI KAWASAN IMAM BONJOL


DENPASAR BARAT

Proposal Mini

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Seminar Akuntansi

DISUSUN OLEH :

RIZKY ILHAM SYAH 2016040045

GERY NUSABIL 2016040055

FELIA ERWINDA SARI 2016040065

DOSEN PENGAMPU : SANDRA AYU, M.Si

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI IMAM
BONJOL PADANG
1445 H / 2023 M
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia

merupakan salah satu prioritas dalam pengembangan ekonomi nasional,

selain karena UMKM menjadi tulang punggung system ekonomi

keraknyatan yang tidak hanya ditujukan mengurangi masalah kesenjangan

antar golongan pendapatan dan antar pelaku usaha, ataupun pengentasan

kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Pengembangan UMKM akan

memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan kontribusi yang

signifikan dalam mempercepat struktual, yaitu meningkatkan perekonomian

daerah dan ketahanan ekonomi nasional. Pembangunan usaha kecil

merupakan penggerak Pembangunan nasional. Pengembangan usaha mikro

kecil dan menengah (UMKM) diupayakan agar dapat menjangkau dan

merata sampai di daerah pedesaan.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan penopang

perekonomian bangsa. Pada pertengahan 2011, data pertumbuhan UMKM

di Indonesia menunjukkan angka lebih dari 53 juta, dengan jumlah tenaga

kerja terserap mencapai angka 102 juta. Hal ini semakin menunjukkan

besarnya potensial UMKM dalam peningkatan kesejahteraan raknyat.1

UMKM ternyata mampu membuka lapangan kerja baru bagi 9,6 juta orang,

sementara usaha besar hanya mampu membuka lapangan kerja baru

1
Rahmatih Nuhung. 2012. Bisnis Manajement. http:// bisnismanajement.co.id,di akses
pada 24 oktober 2023
bagi 55,760 orang. Selain itu kontribusi UMKM terhadap ekspor nonmigas

nasional sebesar 19,9 persen.2

Ketersediaan bahan baku 3acto bagi 3actor33 kecil dan menengah

merupakan keunggulan tersendiri yang memungkinkan dapat beroperasi

secara efisien. Pada sisi lain modal kerja yang dibutuhkan 3actor33 kecil,

sehingga memberi peluang kepada Masyarakat yang memiliki jiwa

wirausaha untuk mendirikan unit-unit usaha dengan kadar kecanggihan

Teknik produksi yang terjangkau

Faktor internal yang sangat mempengaruhi kinerja UMKM adalah

SDM. SDM meliputi pimpinan UMKM dan tenaga kerja. Apabila SDM ini

berkualitas maka diharapkan mampu meningkatkan kinerja UMKM baik

kinerja keuangan maupun non keuangan. Diharapkan dengan SDM yang

berkualitas dapat meningkatkan kinerja Perusahaan dan mampu

meningkatkan Masyarakat umumnya .

UMKM memainkan peran penting dalam menyerap tenaga kerja,

meningkatkan jumlah unit usaha dan mendukung pendapatan rumah tangga.

Selain itu UMKM juga memberikan kontribusi terhadap Pendapatan

Domestik Ragional Bruto (PDRB). Terdapat beberapa usaha- usaha yang

dikembangkan oleh pengusaha untuk membuka lapangan pekerjaan dan

menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat dkunjungi para wisatawan

internasional maupun domestic di Kota Denpasar. Dinas perindustrian,

perdagangan (UMKM) Kota Denpasar menyatakan bahwa ada perbedaan

jumlah skala usaha yang ada di Denpasar Barat. Pemilihan

2
Ardiana , I. A Brahmayanti, Subaendi. 2010. “Kompetensi SDM UMKM dan Terhadap
Kinerja UMKM di Surabaya”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.12 No.1, hlm.44
Kecamatan Denpasar Barat sebagai lokasi penelitian didasarkan pada

4actor4, besarnya jumlah UMKM yang ada di Denpasar Barat dan

mengkhusus di Kawasan Imam Bonjol. Jumlah UMKM Kawasan Imam

Bonjol ini lebih tinggi dibandingkan di Kawasan lain.

Modal adalah 4actor yang memiliki peran penting dalam proses

produksi, karna modal diperlukan Ketika pengusaha ingin mendirikan

Perusahaan baru atau untuk memperluas usaha yang telah ada, maka modal

akan berpengaruh terhadap kelancaran usaha, sehingga juga mempengaruhi

pendapatan. Sesuai dengan karakteristik skala usahanya, UMKM tidak

memerlukan modal yang terlalu besar. 3 Modal adalah barangatau peralatan

yang dapat digunakan untuk proses produksi. Modal tidak selalu berupa

uang tapi juga dikatakan sebagai segala sesuatu yang dapat dipakai untuk

menghasilkan barang atau jasa.

Faktor lain yang mendukung produksi UMKM adalah Pendidikan.

Pendidikan merupakan bentuk investasi dalam bidang sumber daya manusia

yang berperan dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Hubungan tingkat

pendapatan dengan tingkat Pendidikan yaitu karna semakin tinggi tingkat

Pendidikan maka semakin tinggi pula tingkat produktivitas karyawan

sehingga mempengaruhi tingkat pendapatan.4 Pendidikan secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan karyawan serta Pendidikan

secara parsial berpengaruh positif terhadap pendapatan karyawan.

3
Tri Utari dan Putu Martini Dewi, “Pengaruh Modal, Tingkat Pendidikan Dan Teknologi
Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah Di Kawasan Imam Bonjol Denpasar Barat”,
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.3 No.12, 2014, hlm.579
4
Simanjuntak dan Payaman J “Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia”, (Jakarta:
Penerbit Fakultas Ekonomi UI 2001), hlm.70
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

penelitian ini perlu dilakukan dengan judul “Pengaruh Modal, Tingkat

Pendidikan terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) Di Kawasan Imam Bonjol Denpasar Barat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini, antara lain.

1. Bagaimana pengaruh signifikan modal terhadap pendapatan UMKM di

kawasan Imam Bonjol Denpasar Barat?

2. Bagaimana pengaruh signifikan tingkat Pendidikan terhadap

pendapatan UMKM di kawasan Imam Bonjol Denpasar Barat?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah ini dibuat agar penelitian tidak menyimpang dari

arah dan sasaran penelitian, serta dapat diketahui sejauh mana hasil

penelitian dapat bermanfaat. Oleh karna itu, penelitian ini lebih focus dalam

pengaruh modal, tingkat Pendidikan terhadap pendapatan UMKM di

kawasan Imam Bonjol Denpasar Barat.

D. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah

yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan modal terhadap pendapatan

UMKM di kawasan Imam Bonjol Denpasar Barat

2. Untuk mengetahui pengaruh signifikan tingkat Pendidikan terhadap

pendapatan UMKM di kawasan Imam Bonjol Denpasar Barat


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori

1. Modal

a. Pengertian Modal

Modal merupakan pendanaan permanen yang terdiri dari hutang

jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham.5

Modal menjadi salah satu masalah utama bagi UMKM, karenaawal

untuk pembentukan UMKM diperlukannya modal untuk menjadi

langkah awal.6 Jadi modal adalah landasan awal untuk melakukan

dan menjalankan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

b. Jenis-Jenis Modal

Ada beberapa kategori dan jenis dari modal, sebagai berikut :7

1) Modal Berdasarkan Sumber

Berdasarkan sumbernya, modal terbagi menjadi dua yaitu :

a) Modal Internal

Modal internal adalah modal yang berasal dari kekayaan

pemilik perusahaan, modal para pemegang saham, penjualan

5
Anggraeni, “Pengaruh Literasi Keuangan Pemilik Usaha Terhadap Pengelolaan
Keuangan Studi Kasus: UMKM Depok”. Jurnal Vokasi Indonesia, Vol.3 No.1, hlm.23.
6
Wahyu Rumbianingrum dan Candra Wijayangka, “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap
pengelolaan Keuangan UMKM” Jurnal Manajemen Dan Bisnis, Vol.2 No.3, Desember 2018, hlm.
155
7
https://www.gramedia.com/literasi/modal (diakses 24 oktober 2023)
surat berharga, atau modal yang didapatkan dari laba

perusahaan.

b) Modal Eksternal

Modal eksternal adalah modal yang didapatkan selain dari

kekayaan perusahaan. Modal tersebut bisa didapatkan dari

investor atau kreditur seperti bank, koperasi, pinjaman

personal.

2) Modal Berdasarkan Pemilik

Berdasarkan pemiliknya modal dibagi menjadi dua yaitu :

a) Modal Perseorangan

Modal jenis ini merupakan modal yang berasal dari seseorang.

Kelebihan dari modal perseorangan yaitu memudahkan

berbagai aktivitas bisnis dan memberikan profit yang optimal

kepada pemiliknya.

b) Modal Sosial

Jenis modal ini adalah modal yang dimiliki oleh masyarakat.

Modal ini memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum

dalam melakukan aktivitas

3) Jenis Modal Berdasarkan Wujudnya

Jika ditinjau dari wujudnya, modal terbagi menjadi dua jenis,

yaitu :

a) Modal Konkret

Modal konkret atau modal aktif adalah modal yang dapat

dilihat secara kasat mata dan berwujud


b) Modal Abstrak

Modal abstrak adalah modal usaha yang tidak dapat dilihat

secara kasat mata. Nilainya susah ditakar langsung. Meskipun

demikian, modal abstrak sangat penting bagi keberlangsungan

jalannya perusahaan.

4) Jenis Modal Berdasarkan Sifat

Berdasarkan sifatnya, modal terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

a) Modal Tetap

Modal tetap atau fix capital merupakan modal yang dapat

digunakan untuk produksi beberapa kali dalam waktu jangka

panjang dan berulang.

b) Modal Lancar

Modal lancar atau variable capital adalah modal yang habis

terpakai dalam sekali proses produksi.

2. Tingkat Pendidikan

a. Pembagian Tingkat Pendidikan

Pembagian pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu

1) Pendidikan Formal

Dari Tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sarjana (S1), (S2), (S3)

sehingga pada saat pengambilan keputusan menjadi tepat dan

akurat.8

2) Pendidikan Non Formal

8
Diah Maha Dwijayanthi dan I.B. Dharmadiaksa,”Pengaruh Insentif, Tingkat Pendidikan,
Pelatihan dan Pengalaman, Kerja Pada Kinerja Individu Pengguna Sistem Informasi Akuntansi
SKPD Dispenda Kota Denpasar” Jurnal Akuntansi, Vol. 4 No. 2, Februari 2013, hlm. 334
sebagai pengganti, pelengkap, penambah, juga pengembang

pendidikan formal.9

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran penelitian dijelaskan dalam gambar berikut ini

Variabel Independen Variabel Dependen

MODAL
(X1)
H1

PENDAPATAN
(Y1)
TINGKAT
PENDIDIKAN
(X2) H2

C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara atas

permasalahan penelitian yang memerlukan data untuk menguji kebenaran

dugaan tersebut.10 Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Modal berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

H2 : Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

9
Soelaiman joesoef, “Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah” Edisi Pertama (Jakarta :
Penerbit PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 80
10
Ronny Kountur, “Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis”. Edisi Revisi
2. (Jakarta: Penerbit PPM, 2007), hlm.89
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Kuantitatif disebut juga dengan metode ilmiah

karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu obyektif,

konkrit/empiris, sistematis dan rasional. Metode kuantitatif biasa dikenal

dengan data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan

statistik.11

B. Jenis Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri secara langsung

oleh peneliti. Data primer diperoleh langsung dari penyebaran daftar

pertanyaan atau kuesioner kepada responden terpilih.12 Sumber data primer

yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari jawaban kuesioner yang

dibagikan kepada responden yang menjadi sampel penelitian.

C. Objek Penelitian

Adapun objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kawasan

Imam Bonjol Denpasar Barat

11
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi. Bandung:
Alfabeta. hlm. 7
12
Ibid. hlm.10
D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 13 Populasi data

dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku UMKM yang berada di Kawasan

Imam Bonjol Denpasar Barat.

Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya

sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan

sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Penelitian ini

menggunakan Teknik total sampling. Total sampling adalah Teknik

pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi.14

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan untuk

mendapatkan data yang akurat yaitu angket (kuesioner). Angket atau

kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik

tertentu yang diberikan kepada subyek, secara individual atau sekelompok

untuk mendapatkan informasi tertentu. Angket dalam penelitian ini

diberikan kepada pelaku UMKM di Kawasan Imam Bonjol Denpasar Barat.

F. Definisi Operasional Variabel

Variabel dependen penelitian ini adalah pendapatan. Sedangkan

variabel independen penelitian ini adalah modal dan tingkat pendidikan.

13
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. Hal. 80
14
Siregar. 2013. Metode Penelitian dengan Perbandingan perhitungan manual & SPSS.
Jakarta: Prenamedia, x Hal. 30
Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel Dependen atau terikat adalah variabel yang keberadaannya

dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah pendapatan. Pendapatan bisa di

katakana sebagai hasil akhir atau hasil yang ingin di tuju oleh pelaku

UMKM sampai ke perusahaan atau lembaga yang besar

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi

penyebab terjadinya perubahan pada variabel lain. Variabel independen

dalam penelitian ini adalah :

a. Modal (X1)

Modal adalah langkah awal dan materi awal dalam mengerjakan

sebuah bisnis. Tanpa modal, sebuah lembaga tidak akan berjalan

dengan semestinya.

b. Tingkat Pendidikan (X2)

Tingkat pendidikan berupa tingkatan tangga yang mempengaruhipola

pikir seseorang, sehingga pada saat pengambilan keputusan menjadi

tepat dan akurat.

G. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas dan Realibilitas

Khusus untuk data primer, uji validitas dan reliabilitas sangat

diperlukan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu data. Instrumen


yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak

diukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data

yang sama.15 Ketentuan validitas instrument sahih apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih

besar dari 𝑟𝑡𝑎(0.30). Sedangkan reliable adalah kemampuan kuesioner

memberikan hasil pengukuran yang konsisten.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji kelayakan model regresi

yang digunakan, maka harus terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik.

Pengujian ini dilakukan agar estimasi yang diperoleh benar- benar

relevan untuk kemudian dianalisis. Pengujian asumsi klasik meliputi :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yaitu statistik yang digunakan untuk menguji model

regresi variabel yang diteliti apakah berdistribusi normal atau tidak

menggunakan One Sampel Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan

jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah

normal dan jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi

adalah tidak normal.16

b. Uji Heteroskedastisitas

15
Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, (Jakarta: PT. Prestasi
Pustakaraya, 2009), hal.94
16
Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi
dengan Eviews 10 Edisi2, (Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2017), Hal.85
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lainnya dalam model regresi, serta menguji terjadi atau tidaknya

ketidaksamaan deviasi standar nilai pada variabel dependendi setiap

variabel independennya dalam suatu model regresi. Untuk menguji

ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas yaitu dengan

menggunakan grafik plot atau scatterplot.

c. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

korelasi antara variabel independen dalam model regresi. Apabila

telah diuji lalu ditemukan terjadi korelasi maka terdapat problem

multikolinieritas. Untuk mengetahui terjadinya problem

multikolinieritas atau tidak yaitu dengan melihat besaran VIF

(Variance Inflation Factor) dan tolerance. Apabila angka tolerance

dari suatu model regresi kurang dari 0,1 serta VIF > 10 hal tersebut

mengartikan terdapat problem multikolinieritas.

3. Analisis Regresi Linear

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

dengan menentukan nilai Y (variabel terikat) dan untuk menafsirkan

nilai-nilai yang berhubungan dengan X (variabel bebas) dengan

menggunakan rumus statiska sebagai berikut:

𝒀 = 𝑎 + 𝑩𝑿𝟏 + 𝑩𝑿𝟐 + 𝒆

Keterangan :
Y = Variabel Dependen (Kepuasan Nasabah)
α = Bilangan Konstanta
B = Koefisien Regresi
X1 = Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah
X2 = Kualitas Pelayanan
e = error
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, “Pengaruh Literasi Keuangan Pemilik Usaha Terhadap Pengelolaan Keuangan


Studi Kasus: UMKM Depok”. Jurnal Vokasi Indonesia, Vol.3
Ardiana , I. A Brahmayanti, Subaendi. 2010. “Kompetensi SDM UMKM dan Terhadap
Kinerja UMKM di Surabaya”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.12
Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, (Jakarta: PT. Prestasi
Pustakaraya, 2009)
Diah Maha Dwijayanthi dan I.B. Dharmadiaksa,”Pengaruh Insentif, Tingkat Pendidikan,
Pelatihan dan Pengalaman, Kerja Pada Kinerja Individu Pengguna Sistem
Informasi Akuntansi SKPD Dispenda Kota Denpasar” Jurnal Akuntansi, Vol. 4 No.
2, Februari 2013
Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan Eviews
10

Rahmatih Nuhung. 2012. Bisnis Manajement. http:// bisnismanajement.co.id,di akses


pada 24 Oktober 2023
Ronny Kountur, “Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis”. Edisi Revisi 2. (Jakarta:
Penerbit PPM, 2007)
Simanjuntak dan Payaman J “Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia”, (Jakarta: Penerbit
Fakultas Ekonomi UI 2001).

Soelaiman joesoef, “Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah” Edisi Pertama (Jakarta : Penerbit
PT. Bumi Aksara, 2008)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai