Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN UKM DI KOTA PADANG (STUDI KASUS PROGRAM KEMITRAAN PT.

SEMEN PADANG) Ringkasan Dalam perekonomian Indonesia dunia usaha memegang peranan yang penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan bagian dari dunia usaha yang memegang peranan yang penting dalam meningkatkan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan dan akselerasi perekonomian di pedesaan. Keberadaan UKM dalam perekonomian Indonesia menempati posisi yang kurang menguntungkan dalam sektor perekonomian berkenaan dengan masalah pendanaan dari UKM tersebut. Tidak cukupnya dana yang tersedia membuat UKM kesulitan untuk mengembangkan usahanya. Menjawab permasalahan tersebut, Kementrian Negara BUMN berusaha mengembangkan UKM dengan membuat ketentuan pelaksanaan Program Kemitraan (PK) untuk setiap BUMN yang ada di Indonesia. Penyisihan laba BUMN yang persentasenya telah diatur diharapkan dapat membantu UKM dalam mengembangkan usahanya. Proram kemitraan memberikan pinjaman modal yang disertai dengan pembinaan pada UKM yang menjadi mitra binaannya. Pembinan mencakup tentang manajemen pengelolaan usaha, pelatihan pemasaran dan pembinaan motivasi. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011, bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program kemitraan dalam memberdayakan UKM di Kota Padang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, serta faktor eksternal berupa peluang dan ancaman dari program kemitraan. Faktor internal dan eksternal ini kemudian dimasukkan kedalam matrik SWOT sehingga dihasilkan strategi pengembangan program kemitraan. Disamping menghasilkan strategi pengembangan program kemitraan, penulis juga membadingkan kebijakan pemberdayaan UKM oleh pemerintah Kota Padang dengan Program Kemitraan PT. Semen Padang. Dari pembandingan ini ada beberapa masukan yang diberikan pada masing-masing instansi. Berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal dari program kemitraan, dapat dilihat bahwa program kemitraan CSR PT. Semen Padang memberikan dampak positif pada pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi mitra binaannya, dengan total skor faktor internal sebesar 3,35 dan faktor eksternal sebesar 3,40. Program Kemitraan ini sangat pantas untuk dikembangkan dalam pemberdayaan UKM di Kota Padang. Pengelolaan Program Kemitraan sudah berjalan sesuai dengan maksud dan tujuannya, yaitu untuk memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah dalam meningkatkan usahanya. Oleh karena itu diharapkan

pelaksanaan program kemitraan yang dilaksanakan oleh CSR PT. Semen Padang dapat berjalan semakin baik dalam memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah. 1 I. PENDAHULUAN Usaha-usaha pembangunan yang sedang giat dilaksanakan oleh negara-negara sedang berkembang (Developing Countries) di dunia, pada umumnya berorientasi pada cara memperbaiki serta mengangkat tingkat hidup masyarakat. Pembangunan ekonomi merupakan jawaban bagi keberhasilan suatu negara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang yang sedang berusaha meningkatkan perekonomian nasional guna meningkatkan kesejahteraan masyakatnya. Dalam perekonomian Indonesia dunia usaha merupakan bagian yang sangat penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang merupakan bagian dari dunia usaha, memegang peranan yang sangat penting dalam sistem perekonomian Indonesia. Oleh karena dalam perekonomian nasional UKM dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan perekonomian seperti peningkatan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, akselerasi perekonomian di pedesaan, peningkatan ekspor non migas dan peningkatan di sektor perekonomian lainnya. Keberadaan UKM dalam perekonomian Indonesia menempati posisi yang kurang menguntungkan dalam sektor perekonomian berkenaan dengan masalah pendanaan dari UKM tersebut. Tidak cukupnya dana yang tersedia membuat UKM kesulitan untuk mengembangkan usahanya, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Berdasarkan survey Biro Pusat Statistik (BPS) ada tiga jenis kesulitan yang harus dihadapi Usaha Kecil dan Menengah dalam menjalankan usahanya, yaitu : 1. Ketersediaan bahan baku Hal ini terjadi karena pasokan bahan baku berkurang dan harga bahan baku bisa naik cukup tinggi. 2. Masalah permodalan. Untuk memulai usahanya, ataupun dalam mengembangkan usahanya UKM mendapatkan modal melalui perorangan, atau meminjam dari keluarga atau teman sendiri, ataupun meminjam pada lembaga keuangan. 3. Masalah Pemasaran Kesulitan pemasaran terhadap produk yang dihasilkan disebabkan oleh : a. Permintaan terhadap hasil produksi yang menurun. b. Ketidakmampuan UKM menjual barang hasil produksinya sesuai dengan harga pasar. c. Ketidakmampuan bersaing dengan kompetitor lainnya.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh kelompok usaha kecil merupakan kesulitan yang bersifat sangat mendasar, dan akan selalu dihadapi apabila kondisi internal dan eksternal usaha tersebut tidak mendukung. Dalam hal permodalan UKM, untuk saat sekarang ini tidak lagi program pemerintah saja, ataupun pembiayaan melalui lembaga keuangan. Salah satu sumber pembiayaan yang dapat digunakan oleh UKM adalah melalui program kemitraan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan dananya bersumber pada keuntungan (laba) yang diperoleh oleh BUMN itu sendiri. Pembiayaan yang dilaksanakan melalui program kemitraan oleh BUMN ini diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Program kemitraan yang dilaksanakan ini merupakan salah satu cara untuk memberikan peluang bagi UKM mengembangkan usahanya. Kerja sama antara Usaha Kecil dan Menengah dengan BUMN merupakan salah satu cara untuk memberdayakan usaha kecil dengan tujuan meningkatkan produksi, memperluas kesempatan kerja, mengakses sumber permodalan, 3 menyerap pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam konsep ini kemitraan adalah suatu pembinaan strategis yang dapat memberikan peluang kepada usaha kecil, sehingga dapat menjadi salah satu penggerak pembangunan ekonomi yang tangguh, mandiri dan memiliki daya saing. Pengembangan UKM di kota Padang diarahkan kepada perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, peningkatan yang lebih merata serta penanggulangan kemiskinan. Hal ini tidaklah tanggung jawab dari pemerintah semata, tapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat. Kepedulian organisasi masyarakat ataupun perusahaan-perusahaan dalam menanggulangi masalah ini juga sangat dibutuhkan. II. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana penelitian bertujuan untuk mengungkap dan memahami sesuatu di balik fenomena yang baru diketahui atau baru sedikit diketahui. Populasi penelitian ini adalah UKM yang menjadi mitra binaan PT. Semen Padang dan berada di Kota Padang. Sampel penelitian ini ada 8 (delapan) mitra binaan yang dibagi atas 2 (dua) kategori, yaitu kategori mitra binaan yang berhasil (4 mitra binaan) dan kategori mitra binaan yang kurang berhasil dengan (4 mitra binaan). Pengkategorian ini didasarkan pada pembagian yang dilakukan oleh CSR PT. Semen Padang dengan melihat kelancaran pengembalian pinjaman oleh mitra binaan. Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dapat primer dan data skunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui indepth interview dengan mitra binaan yang menjadi sampel penelitian, pimpinan dari CSR PT. Semen Padang dan perangkat daerah di

Dinas koperasi dan UKM Kota Padang. Data skunder dikumpulkan melalui studi dokumentasi dari buku-buku dan publikasi instansi terkait. Penilaian keberhasilan terhadap pembinaan UKM didasarkan pada indikator yang dikemukakan oleh para ahli, berikut : Tabel Penilaian Terhadap Mitra Binaan NO INDIKATOR PARAMETER CATATAN 1. Peningkatan Modal Pertumbuhan modal sebelum dan sesudah menjadi mitra binaan Trisulo (1992) 2. Peningkatan Omzet Pertumbuhan omzet sebelum dan sesudah menjadi mitra binaa Trisulo (1992) 3. Peningkatan keuntungan Pertumbuhan keuntungan sebelum dan sesudah menjadi mitra binaan Trisulo (1992) 4. Peningkatan tenaga kerja Pertumbuhan tenaga kerja sebelum dan sesudah menjadi mitra binaan Trisulo (1992) 5. Peningkatan kemampuan dalam aspek manajemen Kemampuan mitra binaan dalam perencanaan usaha, administrasi perusahaan dan manajemen keuangan Suhardi(1992) 6. Peningkatan kemampuan dalam tekhnik produksi Kemampuan dalam hal tekhnik produksi, desain produk dan penganeka ragaman produk Suhardi(1992) 7. Peningkatan pemasaran Bertambah luasnya daerah pemasaran Suhardi(1992) 7

IV. PEMBAHASAN Program kemitraan usaha antara Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan BUMN merupakan wahana yang strategis dalam mempercepat proses pemerataan hasil pembangunan. Dengan adanya pinjaman modal dari BUMN pada UKM, diharapkan mampu membuat UKM yang menjadi mitra binaannya berkembang dan bisa tetap terus bertahan menghadapi gejolak perekonomian globalisasi pada saat ini. Kegiatan program penyaluran dana oleh PT. Semen Padang terhadap mitra binaaannya meliputi 3 (tiga) cara, yaitu : 1. Penyaluran dana pinjaman biasa Kegiatan program kemitraan berupa pemberian pinjaman biasa yang diberikan kepada mitra binaan yang memenuhi ketentuan yang berlaku. 2. Penyaluran dana pinjaman khusus Kegiatan program kemitraan yang menyalurkan dana pinjaman yang timbul karena mitra binaan mendapatkan order (pesanan) dari rekanannya. Tetapi mitra binaan mengalami kekurangan modal untuk melaksanakan atau menerima order tersebut. 3. Penyaluran dana hibah Kegiatan program kemitraan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan atau produkstifitas mitra binaan baik berupa pelatihan magang, pendidikan, pemasaran ataupun promosi. Berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan CSR PT. Semen Padang, pemberian pinjaman modal usaha ini membebankan biaya administrasi rata-rata 6% pertahun pada mitra binannya, hal ini juga sesuai dengan pasal 12 (dua belas) ayat 2 (dua) Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER 05 / MBU / 2007 yang berbunyi : Besarnya jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan per tahun sebesar 6% (enampersen) dari limit pinjaman atau ditetapkan lain oleh Menteri. Berdasarkan hasil penelitian penulis ke lapangan, biaya administrasi yang dibebankan kepada mitra binaan tidak selalu 6%, akan tetapi juga ada yang dibawah 6% dan ada yang tidak dikenakan biaya administrasi sama sekali. Setelah penulis mengkonfirmasi ke pihak CSR PT. Semen Padang, hal ini disebabkan pada waktu ke lapangan akan dilihat terlebih dahulu oleh tim pemeriksa kondisi usaha UKM yang akan dibantu, setelah itu baru diputuskan oleh Kepala Bidang PUKK berapa biaya administrasi yang akan dibebankan pada UKM tersebut. Kemudian diajukan pada Kepala Biro CSR PT. Semen Padang. Apabila telah diputuskan maka, barulah diketahui berapa besar biaya administrasi yang ditetapkan untuk UKM yang mengajukan

permohonan pinjaman. Hal ini menunjukkan bahwa CSR PT. Semen Padang berusaha melaksanakan tanggung jawab sosial, dengan memberikan pinjaman pada UKM. Disamping memberikan pinjaman modal CSR PT. Semen Padang juga memberikan pelatihan dan pembinaan pada mitra binaannya. Pelatihan tersebut mencakup pelatihan manajemen produksi, pelatihan pemasaran dan pembinaan motivasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, serta faktor eksternal berupa peluang dan ancaman dari program kemitraan. Faktor internal dan eksternal ini kemudian dimasukkan kedalam matrik SWOT sehingga dihasilkan strategi pengembangan program kemitraan. V. IMPLIKASI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN Program Kemitraan PT. Semen Padang memberikan dampak positif terhadap pengembangan usaha mitra binaannya. Pinjaman modal yang diberikan pada mitra binaan memberikan kesempatan pada mitra binaan untuk menambah modal usahanya. Mitra binaan yang berhasil mengembangkan usahanya mengalami peningkatan pada pemasaran hasil usaha dan pengembangan tekhnik produksinya. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari peningkatan modal dan keuntungan yang diperoleh setelah menerima pinjaman dari CSR PT. Semen Padang, oleh karena pinjaman modal memberikan kemudahan pada mitra binaan untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan tekhnik produksinya. Mitra binaan yang tidak berhasil mengembangkan usahanya disebabkan oleh aspek manajemen usaha yang kurang baik, perluasan pemasaran hasil usaha yang tidak meningkat, serta tidak adanya pengembangan tekhnik produksi terhadap desain produknya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kemauan dan motivasi dari mitra binaan untuk memajukan dan mengembangkan usahanya. Faktor internal dan eksternal yang telah diketahui, kemudian dimasukkan ke dalam matrik SWOT, yang bertujuan agar ditemukan strategi pengembangan dari Program Kemitraan agar menjadi lebih baik kedepannya. Strategi yang dihasilkan oleh matrik SWOT tersebut dapat dilihat berikut ini :

Matrik Analisa SWOT Strategi Pengembangan Program Kemitraan PT. Semen Padang IFAS EFAS Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness) 1. Adanya dukungan dana yang diberikan oleh PT. Semen Padang 2. Adanya pelatihan dan pembinaan yang diberikan pada mitra binaan sebelum menerima pinjaman modal 3. Prosedur pengurusan yang mudah 4. PT. Semen Padang memiliki website resmi 1. Pembinaan dan pelatihan yang belum dilaksanakan secara teratur. 2. Belum melaksanakan workshop pengembangan teknis produksi terhadap semua usaha 3. Kurangnya minat mitra binaan untuk mengikuti workshop 4. Hasil produksi mitra binaan belum berkembang secara dinamis Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO 1. Banyaknya Usaha Kecil dan Menegah di Kota Padang. 2. Tingginya keinginan UKM untuk menjadi mitra binaan PT. Semen Padang. 3. Adanya permintaan konsumen terhadap hasil produksi UKM. 4. Perkembangan dunia usaha yang bersifat dinamis v Memberikan dukungan dana yang lebih besar v Mempromosikan hasil usaha mitra binaan di Website resmi PT. Semen Padang v Pembinaan/pelatihan berupa pendampingan langsung atau khusus dari CSR PT. Semen Padang, yang dilaksanakan secara terjadwal v Mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi ataupun instansi pemerintah terkait dalam melaksanakan pelatihan v Pengembangan teknologi untuk desain produk Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT 1. Persaingan dengan produk hasil usaha daerah lain 2. Krisis global v Meningkatkan pelatihan dan pembinaan usaha terhadap mitra binaan v Peningkatan mutu produk hasil usaha mitra binaan

Dari tabel matrik diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam upaya mengembangkan program kemitraan CSR PT. Semen Padang. Strategi tersebut diperoleh berdasarkan analisa internal dan eksternal dari program kemitraan. Dari strategi eksternal dan internal tersebut, dapat disusun 4 (empat) strategi utama, yaitu : SO, ST, WO dan WT yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Strategi SO (Strenght Opportunities) Memberikan dukungan dana yang lebih besar

Pada penelitian ini ada 2 (dua) mitra binaan yang tidak lagi mampu menjalankan usahanya, hal ini disebabkan oleh faktor eksternal yang menyebabkan usaha mereka gagal untuk dilanjutkan, yaitu karena krisis global dan wabah penyakit ayam. Oleh karena itu PT. Semen Padang sebaiknya meningkatkan jumlah dana yang diberikan agar mitra binaan dapat lebih memperluas pemasaran hasil usahanya. Peningkatan jumlah modal akan membuat mitra binaan memiliki keuangan yang cukup untuk mempertahankan usahanya.

Mempromosikan hasil usaha mitra binaan di Website resmi PT. Semen Padang

PT. Semen Padang memiliki website resmi yang berisikan program, kegiatan serta informasi tentang PT. Semen Padang. Selama ini website PT. Semen Padang tidak digunakan sebagai ajang mempromosikan hasil usaha mitra binaan. Alangkah baiknya website ini dapat digunakan sebagai fasilitas mitra binaan untuk mengiklankan atau mempromosikan produk hasil usahanya. 2. Strategi ST (Strength Threats) Meningkatkan pembinaan terhadap mitra binaan

Pembinaan yang diberikan oleh CSR PT. Semen Padang sampai saat ini hanyalah sebatas memberikan modal dan pelatihan pengembangan usaha pada waktu mitra binaan menerima pinjaman. Mitra binaan yang bergerak dalam pembuatan bahan bangunan telah beberapa kali mendapatkan workshop pengembangan tekhnik desain produksi dari PT. Semen Padang. Sebaiknya CSR PT. Semen Padang juga memberikan pembinaan berupa workshop terhadap mitra binaan yang bergerak dalam bidang usaha lainnya. 3. Strategi WO (Weaknesses Opportunities) Pembinaan/pelatihan berupa pendampingan langsung atau khusus dari CSR PT. Semen Padang, yang dilaksanakan secara terjadwal

Pembinaan dan pelatihan pengembangan usaha yang diberikan oleh CSR PT. Semen Padang pada waktu penyerahan pinjaman tidak seluruhnya tepat sasaran. Oleh karena tidak semua pemilik UKM yang akan menerima bantuan yang datang dan mengikuti pelatihan tersebut. Maka disamping pelatihan yang dilaksanakan secara serentak terhadap semua UKM yang menjadi mitra binaan, sebaiknya ada juga pelatihan dan pendampingan langsung pada UKM mitra binaan agar lebih tepat sasaran. Pelatihan dan pendampingan langsung ini sebaiknya dilakukan secara terjadwal dengan jangka waktu yang teratur, agar semua mitra binaan dapat menerima pelatihan dan pendampingan langsung ini. Mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga pelatihan ataupun instansi pemerintah terkait dalam melaksanakan pelatihan

Pelatihan yang diberikan pada mitra binaan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mitra binaan dalam mengelola usahanya. Pelatihan ini dapat dilaksanakan secara bekerjasama dengan lembaga-lembaga pelatihan dan ketrampilan, perguruan tinggi, ataupun dengan dinas / intansi pemerintah yang sesuai dengan pelatihan dan pembinaan yang diberikan. Seperti bekerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki program pendidikan dan pelatihan kewirausahaan.

Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam pengembangan tekhnik produksi dan pemasaran

Mitra binaan yang diteliti sebagian besar belum ada pengembangan teknik produksi dan pemasaran terhadap produk hasil usahanya. Oleh karena itu sebaiknya CSR PT. Semen Padang memberikan pelatihan dan pembinaan yang memberikan wawasan pada UKM dalam pengembangan teknik produksinya. Agar pelatihan lebih optimal sebaiknya perlu dilakukan kerjasama dengan perguruan tinggi, dalam memberikan pelatihan tekhnik produksi dan pemasaran hasil usaha mitra binaan. 4. Strategi (Weaknesses Threats) Peningkatan mutu produk hasil usaha mitra binaan

Pelatihan dan pembinaan dalam pengembangan teknik produksi diharapkan dapat meningkatkan mutu hasil usaha mitra binaan, sehingga dapat bersaing dengan hasil produksi daerah lain. Berdasarkan matrik SWOT dan penyusunan strategi diatas, penulis mencoba merangkum 2 (dua) strategi utama untuk pengembangan Program Kemitraan CSR PT. Semen Padang, yaitu : 1. Pembinaan / pelatihan berupa pendampingan langsung atau khusus dari CSR PT. Semen Padang secara teratur dan terjadwal. 2. Mempromosikan hasil usaha mitra binaan di website resmi PT. Semen Padang Program Kemitraan CSR PT. Semen Padang 1. Pelatihan sebaiknya berupa pendampingan langsung atau khusus terhadap UKM yang dibina. Hal ini bertujuan agar mitra binaan dapat menambah wawasan dalam pengembangan usahanya. 2. Sebaiknya ada kegiatan saling tukar pengalaman antar mitra binaan yang difasilitasi oleh CSR PT. Semen Padang 3. Sebaiknya ada pemberlakuan izin usaha sebagai syarat pengajuan permohonan bantuan. Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang 1. Pelatihan sebaiknya berupa pendampingan langsung atau khusus terhadap UKM yang dibina. Hal ini bertujuan agar mitra binaan dapat menambah wawasan dalam pengembangan usahanya.

2. Penyederhanaan prosedur pemberian bantuan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang. 3. Memberikan kemudahan dan keringanan bagi UKM binaan yang tidak mampu mengembalikan pinjaman, berupa perpanjangan waktu dan penambahan pinjaman Disamping masukan untuk masing-masing instansi diatas, diharapkan BUMN selaku pelaksana Program Kemitraan dapat bekerjasama dengan pemerintah Kota Padang dalam memberdayakan UKM, hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui UKM mana yang belum atau pun yang sudah mendapat pembinaan. Pelaksanaan kerjasama yang baik dalam memberdayakan UKM diharapkan dapat menjadi jalan untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran di Kota Padang. VI. PENUTUP 6.1 Kesimpulan 1. Pelaksanaan program kemitraan ini bertujuan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui dukungan terhadap modal serta pelatihan Sumber Daya Manusia yang profesional dan terampil agar dapat mendukung pemasaran dan kelanjutan usaha di masa depan. 2. Berdasarkan dari total skor faktor strategis internal dan eksternal, didapatlah total skor faktor strategis internal sebesar 3,35 dan faktor strategis eksternal sebesar 3,40. Dengan demikian dapat dilihat bahwa program kemitraan CSR PT. Semen Padang memberikan dampak positif pada pemberdayaan UKM yang menjadi mitra binaannya. Program Kemitraan ini patut untuk dikembangkan di Kota Padang. 3. Program Kemitraan PT. Semen Padang memberikan dampak positif terhadap perkembangan usaha mitra binaannnya. Permasalahan yang menimbulkan mitra binaan berhasil atau tidak berhasil adalah manajemen pengelolaan usaha, pemasaran hasil usaha dan pengembangan teknis produksi yang masih belum dijalankan dengan baik oleh UKM yang menjadi mitra binaan CSR PT. Semen Padang. 4. Mitra binaan yang masuk kategori berhasil mengalami peningkatan pada pemasaran produk serta pengembangan tekhnik produksi. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari peningkatan modal dan keuntungan yang diperoleh mitra binaan setelah menerima pinjaman dari CSR PT. Semen Padang. 5. Ketidak berhasilan mitra binaan dalam mengembangkan usahanya disebabkan oleh aspek manajemen terhadap usaha yang kurang baik, perluasan pemasaran hasil usaha yang tidak bertambah, tidak adanya pengembangan tekhnik produksi, serta kurangnya kemauan dan

motivasi dari mitra binaan untuk memajukan dan mengembangkan usahanya. Hal ini yang menyebabkan mitra binaan kurang berhasil dalam mengembangkan usahanya. 6.2 Saran 1. CSR PT. Semen Padang sebaiknya memberikan Pembinaan/pelatihan berupa pendampingan langsung atau khusus pada mitra binaan dalam menjalankan usahanya, yang dilaksanakan secara teratur dan terjadwal. Pelatihan tersebut sebaiknya dilakukan secara bekerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga pelatihan dan instansi pemerintah yang terkait dengan pelatihan tersebut. 2. CSR PT. Semen Padang sebaiknya mempromosikan hasil usaha mitra binaannya di website resmi PT. Semen Padang. 3. Pengoptimalan pelatihan, pembinaan dan workshop pengembangan teknis produksi oleh pihak CSR PT. Semen Padang untuk mitra binaannya, akan memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan usaha mitra binaan. 4. Perancangan kebijakan-kebijakan dalam mengembangkan UKM oleh pemerintah Kota Padang, yang bertujuan membantu UKM dalam mengembangkan usahanya, serta adanya kerjasama BUMN dengan pemerintah Kota Padang dalam memberdayakan UKM di Kota Padang. kemauan dan motivasi dari mitra binaan untuk memajukan dan mengembangkan usahanya. Hal ini yang menyebabkan mitra binaan kurang berhasil dalam mengembangkan usahanya. 6.2 Saran 1. CSR PT. Semen Padang sebaiknya memberikan Pembinaan/pelatihan berupa pendampingan langsung atau khusus pada mitra binaan dalam menjalankan usahanya, yang dilaksanakan secara teratur dan terjadwal. Pelatihan tersebut sebaiknya dilakukan secara bekerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga pelatihan dan instansi pemerintah yang terkait dengan pelatihan tersebut. 2. CSR PT. Semen Padang sebaiknya mempromosikan hasil usaha mitra binaannya di website resmi PT. Semen Padang. 3. Pengoptimalan pelatihan, pembinaan dan workshop pengembangan teknis produksi oleh pihak CSR PT. Semen Padang untuk mitra binaannya, akan memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan usaha mitra binaan. 4. Perancangan kebijakan-kebijakan dalam mengembangkan UKM oleh pemerintah Kota Padang, yang bertujuan membantu UKM dalam mengembangkan usahanya, serta adanya

kerjasama BUMN dengan pemerintah Kota Padang dalam memberdayakan UKM di Kota Padang.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (edisi revisi V). PT. Rineka Cipta. Jakarta. Basri, Faisal. 2002, Perekonomian Indonesia, Tantangan dan Harapan Kebangkitan Indonesia. Erlangga. Jakarta Biro Pusat Statistik. 2008. Padang Dalam Angka. Dwi Wati, Yuanri. 2009. Kajian Program Penyaluran Kredit Usaha Kecil Melalui Program Kemitraan (Kasus PT. BNI dengan Lembaga Pendamping IPB). Jurnal MPI Vol 4 No.1 Handoko, T. Hani. 1986. Manajemen Edisi 2. BPFE. Yogyakarta Krishnamurti, B. 2003. Pengembangan Keuangan dan Penanggulangan Kemiskinan. Jurnal Ekonomi Rakyat, Artikel Th. II No. 2 April 2003. Lindawati. 2001. Pembiayaan Model Modal Ventura : Strategi Menumbuhkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Sumatera Barat. Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang. Miles, M. B; Huberman, A.M. 1984. Qualitative Data Analysis : A sourcebook of New Methods. California. Sage. Moleong, Lexy, J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Nurmianto, Eko dkk. 2004. Perumusan Strategi Kemitraan Menggunakan Metode AHP DAN SWOT (Studi Kasus pada Kemitraan PT. INKA dengan Industri Kecil Menengah di Wilayah Karesidenan Madiun. Jurnal Pasca Sarjana Program Studi Teknik Industri ITS. Surabaya. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Peneliti ISBRC (Indonesian Small Bussiness Research Center) PUPUK Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil). 2003. Usaha Kecil Indonesia, Tinjauan Tahun 2002 dan prospek Tahun 2003. ISBRS-PUPUK, Jakarta. Prawirokusumo M.Sc, Prof. Dr. Soeharto. 2004. Ekonomi Rakyat, Konsep Kebijakan dan Strategi. Edisi Pertama. BPFE. Jakarta. PSKD FEUA & Bank Indonesia Padang. 2007. Laporan Penelitian. Padang. 19 Rangkuty, Freddy. 2003. Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. R.R Ariani. 2001. Analisa Tingkat Efisiensi Kemitraan Usaha di Kota Payakumbuh, Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang. Syafrizal, Prof. 2009. Teknis Praktis Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah. Baduose Media. S.R, Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Keempat. Rineka Cipta. Jakarta. Suharto, Edi Ph.D. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. PT. Refika Aditama. Bandung. Sukandarrumidi, M.Sc, PhD. Prof.Ir. 2002. Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Gadjahmada University Press. Yogyakarta. Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Mikroekonomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Suryana, M.Si, Drs. 2000. Ekonomi Pembangunan : Problematika dan Pendekatan. Salemba Empat. Jakarta. Suryana, M.Si, Drs. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat. Jakarta. Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93 Usman, S, dkk. 2004. Keuangan Mikro Untuk Masyarakat Miskin : Pengalaman Nusa Tenggara Timur. Lembaga Penelitian SMERU, Jakarta. Website PKBL BUMN Kementrian Negara BUMN Indonesia. http://pkbl.bumn.go.id Zulkarnain, MM, Drs. 2001. Membangun Ekonomi Rakyat : Persepsi tentang pemberdayaan Usaha Kecil dan Koperasi. UNRI Press. Pekanbaru. Zulnadi, 1999. Evaluasi Kemitraan Bagi Hasil Dalam Investasi Dan

Penyempurnaannya. Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang. 18 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (edisi revisi V). PT. Rineka Cipta. Jakarta. Basri, Faisal. 2002, Perekonomian Indonesia, Tantangan dan Harapan Kebangkitan Indonesia. Erlangga. Jakarta Biro Pusat Statistik. 2008. Padang Dalam Angka. Dwi Wati, Yuanri. 2009. Kajian Program Penyaluran Kredit Usaha Kecil Melalui Program Kemitraan (Kasus PT. BNI dengan Lembaga Pendamping IPB). Jurnal MPI Vol 4 No.1 Handoko, T. Hani. 1986. Manajemen Edisi 2. BPFE. Yogyakarta Krishnamurti, B. 2003. Pengembangan Keuangan dan Penanggulangan Kemiskinan. Jurnal Ekonomi Rakyat, Artikel Th. II No. 2 April 2003. Lindawati. 2001. Pembiayaan Model Modal Ventura : Strategi Menumbuhkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Sumatera Barat. Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang. Miles, M. B; Huberman, A.M. 1984. Qualitative Data Analysis : A sourcebook of New Methods. California. Sage. Moleong, Lexy, J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Nurmianto, Eko dkk. 2004. Perumusan Strategi Kemitraan Menggunakan Metode AHP DAN SWOT (Studi Kasus pada Kemitraan PT. INKA dengan Industri Kecil Menengah di Wilayah Karesidenan Madiun. Jurnal Pasca Sarjana Program Studi Teknik Industri ITS. Surabaya. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Peneliti ISBRC (Indonesian Small Bussiness Research Center) PUPUK Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil). 2003. Usaha Kecil Indonesia, Tinjauan Tahun 2002 dan prospek Tahun 2003. ISBRS-PUPUK, Jakarta. Prawirokusumo M.Sc, Prof. Dr. Soeharto. 2004. Ekonomi Rakyat, Konsep Kebijakan dan Strategi. Edisi Pertama. BPFE. Jakarta. PSKD FEUA & Bank Indonesia Padang. 2007. Laporan Penelitian. Padang. 19 Rangkuty, Freddy. 2003. Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. R.R Ariani. 2001. Analisa Tingkat Efisiensi Kemitraan Usaha di Kota Payakumbuh, Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang. Syafrizal, Prof. 2009. Teknis Praktis Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah. Baduose Media. S.R, Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Keempat. Rineka Cipta. Jakarta. Suharto, Edi Ph.D. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. PT. Refika Aditama. Bandung. Sukandarrumidi, M.Sc, PhD. Prof.Ir. 2002. Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Gadjahmada University Press. Yogyakarta. Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Mikroekonomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Suryana, M.Si, Drs. 2000. Ekonomi Pembangunan : Problematika dan Pendekatan. Salemba Empat. Jakarta. Suryana, M.Si, Drs. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat. Jakarta. Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93 Usman, S, dkk. 2004. Keuangan Mikro Untuk Masyarakat Miskin : Pengalaman Nusa Tenggara Timur. Lembaga Penelitian SMERU, Jakarta. Website PKBL BUMN Kementrian Negara BUMN Indonesia. http://pkbl.bumn.go.id Zulkarnain, MM, Drs. 2001. Membangun Ekonomi Rakyat : Persepsi tentang pemberdayaan Usaha Kecil dan Koperasi. UNRI Press.

Pekanbaru. Zulnadi, 1999. Evaluasi Kemitraan Bagi Hasil Penyempurnaannya. Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang.

Dalam

Investasi

Dan

Anda mungkin juga menyukai