Anda di halaman 1dari 10

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KREDIT PROGRAM KEMITRAAN BUMN

TERHADAP KINERJA UMKM


(Studi Kasus Pada Program Kemitraan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Sub Area Malang
Untuk Industri Sari Apel Brosem Kota Batu)

Vellayati Hamidah Urfa


Siti Ragil Handayani
Raden Rustam Hidayat
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Efektivitas Program Kemitraan yang meliputi
bagaimana program kemitraan tersebut dapat dinilai / dinyatakan efektif, serta bagaimana efektivitas
pengunaan kredit yang didapat sentra industri sari apel Brosem dari PT.Telekom,Tbk Malang. Metode
penelitian ini adalah deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan efektivitas / penggunaan kredit
program kemitraan terhadap kinerja Industri Sari apel brosem .Teknik pengumpulan data adalah
wawancara dan dokumentasi metode wawancara digunakan untuk mendapat data program PKBL yang ada
di Telkom serta gambaran umum Brosem. Dokumentasi digunakan untuk melihat perkembangan Sari Apel
Brosem. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ,berupa Instrumen wawancara dengan
narasumber manager CDC (Community Development Center) yang mengelolah PKBL dari pihak Telkom
dan juga dengan manager Brosem.

Kata kunci : Efektifitas program kemitraan, kinerja UMKM

Abstract
The objective of research is to describe the effectiveness of Partnership Program which is measured
from how the partnership program is assessed or considered as effective and how the effectiveness is the
credit used by Brosem Apple Essence Industry Center after accepting it from PT Telkom Tbk Malang.
Research method is descriptive which is aimed to describe the effectiveness or the use of credit of the
partnership program against the performance of Brosem Apple Essence Industry Center. Data collection
techniques are interview and documentation. Interview is conducted to obtain data of PKBL within PT
Telkom Tbk Malang and of general description of Brosem. Documentation is implemented to follow the
development of Brosem Apple Essence Industry Center. Instrument to collect data is interview with the
informants including with the manager of CDC (Community Development Center) in Telkom who is
assigned for PKBL and with the manager of Brosem

Keywords: Effectiveness of Partnership Program, UMKM performance

PENDAHULUAN memeperhatikan Usaha Mikro Kecil Menengah


Perkembangan ekonomi sangat (UMKM), karena UMKM memiliki potensi dan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan
Negara itu sendiri. Perkembangan tersebut ekonomi di Indonesia. Mengingat pada bulan Juli
ditujukan pada tahap negara berkembang, tahun 1997, terjadi Krisis Moneter yang
sedangkan pertumbuhan ditujukan pada tahap melumpuhkan segala aktifitas ekonomi. Banyak
negara maju. Indonesia merupakan negara perusahaan besar yang gulung tikar, namun hanya
berkembang, jadi sangat perlu memperhatikan pelaku industri kecil yang mampu bertahan dalam
Perkembangan Ekonomi dari berbagai sektor krisis moneter. 99% usaha besar dan konglomerat
Industri, baik itu Industri besar maupun Industri pailit dan 1% yang bisa bertahan (dikarenakan,
Kecil. Prakteknya, negara berkembang harus lebih dasar bisnisnya mengandalkan kandungan bahan

1
lokal,bukan import). Di waktu yang sama, 60% Namun dalam prakteknya, Efektifitas
pelaku UMKM bertahan dan 40% terkena imbas pelaksanaan pembinaan usaha mikro kecil
karena bahan baku mereka import. menengah (UMKM) dan koperasi oleh BUMN
PKBL merupakan bagian dari Corporate tersebut dalam kenyataan nampaknya tidak
Social Responsibility (CSR) yang merupakan berjalan seperti yang diharapkan. Hambatan
suatu bentuk kepedulian dan tanggungjawab sosial tersebut dikarenakan sebagian besar UMKM
perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan terbelit dengan berbagai permasalahan
sekitar perusahaan. Menurut (Mapisangka, permodalan. Untuk memenuhi kebutuhan
2009:1) CSR merupakan sebuah kesepakatan dari permodalan tersebut, UMKM menghadapi empat
World Summit on Suistainable Development (WS- masalah yaitu; terbatasnya akses UMKM terhadap
SD) di Johannesburg Afrika Selatan 2002 yang berbagai informasi, layanan, fasilitas keuangan
ditujukan kepada seluruh perusahaan di dunia yang disediakan lembaga keuangan formal, baik
dalam rangka terciptanya suatu pembangunan bank maupun non bank, misalnya dana BUMN;
yang berkelanjutan (Sustainable development). kemudian prosedur dan persyaratan perbankan
Peran CSR dapat dipandang sebagai upaya untuk yang terlalu rumit, sehingga pinjaman yang
mewujudkan good corporate governance, good diperoleh tidak sesuai kebutuhan baik dalam hal
corporate citizenship dan good business ethics jumlah maupun waktu; kebanyakan perbankan
dari sebuah entitas bisnis. Maka sebab itu, masih menempatkan agunan material sebagai
perusahaan tidak cukup hanya memikirkan salah satu persyaratan dan cenderung
kepentingan shareholder (pemilik modal), tetapi mengesampingkan kelayakan usaha. Perkreditan
juga mempunyai orientasi untuk memenuhi perbankan yang selama ini harus dihadapi UMKM
kepentingan seluruh stakeholders (Mapisangka, masih belum efektif, karena kurangnya
2009:1). PKBL terbagi dalam dua bentuk yaitu, pembinaan khususnya dalam manajemen
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. keuangan, seperti perencanaan keuangan,
Program Kemitraan merupakan program untuk penyusunan proposal dan lain sebagainya.
meningkatkan kemampuan usaha kecil agar Sehingga Pemerintah perlu menindaki lanjuti agar
menjadi tangguh dan mandiri melalui pertumbuhan UMKM bisa lebih baik, khususnya
pemanfaatan dana dari sebagian laba BUMN yang dari sisi permodalan. Berawal dari kondisi yang
dialokasikan khusus untuk kepentingan telah dipaparkan diatas, serta memandang begitu
pembinaan terhadap UMKM. Program Bina pentingnya upaya pembangunan pemerintah bagi
Lingkungan merupakan suatu kegiatan untuk industri kecil melalui BUMN, khususnya masalah
membina masyarakat maupun lingkungan sekitar permodalan untuk kelangsungan usaha dan
perusahaan sehingga bisa berperan aktif dalam pengembangan usahanya dimasa yang akan
membantu pertumbuhan serta pemerataan datang, maka pemerintah membentuk unit PKBL
ekonomi negara. BUMN untuk menengani khusus masalah
BUMN diwajibkan mengeluarkan 2% dari permodalan bagi UMKM.
laba bersih perusahaan berupa dana hibah, untuk Dalam mewujudkan kerjasama (kemitraan)
kepentingan masyarakat yang dialokasikan dalam antara BUMN dengan UMKM, dapat dilihat dari
program kemitraan dan 2% untuk program bina kemitraan antara PT. Telkom, Tbk Cabang
lingkungan. Dana diberikan dalam bentuk Malang dengan Industri Sari Apel Brosem
pinjaman dengan bunga 6% per tahun. Dana (Bromo Semeru) kota Batu. Kemitraan antara PT.
tersebut dipergunakan untuk modal kerja atau Telkom, Tbk Cabang Malang dengan Industri Sari
pembelian aktiva tetap, sedangkan Program Bina Apel Brosem kota Batu telah terjalin sejak tahun
Lingkungan merupakan program pemberdayaan 2005 dalam bentuk bantuan modal usaha,
kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pembinaan dan lainnya.
pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Brosem merupakan Mitra Binaan Telkom
Dilain pihak posisi instansi pemerintah Community Development (CD) Area Jatim yang
(dalam hal ini BUMN) yang berperan sebagai terpilih menjadi salah satu peserta lomba CSR
Mitra atau “Bapak angkat” dari usaha kecil yang tingkat nasional. Brosem merupakan industri
ada lebih menekakan fungsinya dengan minuman sari apel di Batu yang menghasilkan
memberikan fasilitas kemudahan pinjaman lunak minuman segar khas dengan bahan baku yang
dan pemberian bantuan permodalan yang berasal banyak dihasilkan di daerah ini. Brosem juga
5% dari keuntungan bersih BUMN tersebut bagi merupakan mitra binaan unggulan bagi Telkom
pembinaan dan pengembangan industri kecil. CD Area V Jatim. Disamping angsurannya sangat
tepat waktu, pengelolaan serta perkembangan

2
usahanya pun cukup pesat. Berbagai penghargaan dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
telah diraih oleh Brosem, antara lain Penghargaan persetujuan atau kesepakatan pinjam
dari Gubernur Jawa timur, Semen Gresik Awards, meminjam antara bank dengan pihak lain yang
Walikota Batu dan penghargaan secara langsung mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pemberian bunga.”
dan menganlisa efektifitas penggunaan kredit dari c. Menurut Firdaus dan Ariyanti (2009:1), jika
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Cabang dilihat dari pendapatan (income/Y) dan
Malang oleh Industri sari apel Brosem, serta pengeluaran (expenditure/E) maka anggota
mengetahui dan menganlisa peluang usaha serta masyarakat dapat dibagi kedalam 3 (tiga)
hambatan atau masalah yang dihadapi oleh golongan, yaitu :
Industri sari apel Brosem. a. Golongan 1, yang pendapatannya lebih
besar dari pengeluarannya (Y > E).
KAJIAN PUSTAKA b. Golongan 2, yang pendapatannya sama
Kredit besar dengan pengeluarannya (Y = E).
Kredit bukan suatu hal yang baru atau tabuh c. Golongan 3, yang pendapatannya lebih
dikalangan masyarakat pada umumnya dan di kecil dari pengeluarannya (Y < E).
kalangan pebisnis pada khususnya. Kredit Khusus untuk Golongan 1 dan 2 tidak
digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ditemukan masalah apa-apa.
maupun kebutuhan usaha yang disebut Golongan 1 merupakan suatu hal yang baik karena
permodalan, baik itu perusahaan dagang, jasa adanya surplus pendapatan atas pengeluaran.
maupun industri. Kredit bisa didapatkan melalui Yang menjadi persoalan adalah Golongan 3,
Lembaga Keuangan Bank maupun Lembaga dimana terdapat deficit pendapatan atas
Keuangan bukan Bank. Istilah kredit pengeluaran yang jalan keluar satu-satunya adalah
(credit),berasal dari bahasa latin credo, yang dengan cara menutup deficit tersebut dengan
berarti I believe, I trust, saya percaya atau saya pinjaman yang berasal dari Golongan 1.
menaruh kepercayaan. Kata credo berasal dari Kemitraan
kombinasi bahasa sangskerta cred yang berarti Menurut Hafsah (2003:9) Kemitraan
kepercayaan (trust) do, yang berarti saya Usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling
menaruh. Sesudah kombinasi tersebut menjdi menguntungkan antara pengusaha kecil dengan
bahasa latin, kata kerjanya dan kata bendanya pengusaha menengah/ besar (Perusahaan Mitra)
masing-masing menjadi credere dan creditum. disertai dengan pembinaan dan pengembangan
Dari asal istilah tersebut, dapat di tarik oleh pengusaha besar, sehingga saling
kesimpulan bahwa adanya suatu kepercayaan memerlukan, menguntungkan dan memperkuat.
penuh antara seseorang atau suatu badan pemberi Hafsah (2003:9) menyebutkan mengenai
kredit (kreditur) dengan penerima kredit (debitur). kemitraan dalam Ketentuan Umum Pasal 1 ayat
Kreditur percaya bahwa kredit yang (8) Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995 bahwa :
disalurkan akan dikembalikan sesuai perjanjian “Kemitraan merupakan kerjasama usaha antara
oleh debitur di masa mendatang. Perjanjian usaha kecil dengan usaha menengah atau dengan
tersebut bisa berupa barang,uang atau jasa.. Oleh usaha besar disertai pembinaan dan
karena itu kredit dan utang merupakan istilah- pengembangan yang berkelanjutan oleh usaha
istilah untuk suatu kegiatan ekonomi yang dilihat menengah atau usaha besar dengan
dari arah berlawanan. Beberapa definisi tentang memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling
kredit adalah sebagai berikut : memperkuat dan saling menguntungkan”.
a. Kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau Selanjutnya Sumartono (2003:14)
uang dari satu pihak (kreditur / pemberi mengartikan kemitraan sebagai : sebuah cara
pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada melakukan bisnis dimana pemasok dan pelanggan
pihak lain (nasabah atau pengutang / berniaga satu sama lain untuk mencapai tujuan
borrower) dengan janji membayar dari bisnis bersama. Dalam kondisi yang ideal, tujuan
penerima kredit pada pemberi kredit pada yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kemitraan
tanggal yang telah disepakati kedua belah yaitu :
pihak. 1. Meningkatkan pendapatan usaha kecil dan
b. Pengertian kredit menurut UU Perbankan masyarakat.
No.10 tahun 1998 (pasal 21 ayat 11) : “Kredit 2. Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi
adalah penyediaan utang atau tagihan yang pelaku kemitraan.

3
3. Meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan memiliki hasil penjualan tahunan Rp.300 juta
masyarakat dan usaha kecil. sampai Rp.2,5 miliar.
4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Dari definisi UMKM menurut UU No. 20
pedesaan, wilayah dan nasional. Tahun 2008 tersebut, bahwa UMKM tidak hanya
5. Meningkatkan ketahanan ekonomi nasional. dari sektor Industri atau pengelolaan saja,
Hubungan kemitraan antara perusahaan melainkan juga dari sektor perdagangan,
kecil dengan menengah/besar dituangkan dalam konstruksi, pengangkutan baik barang maupun
suatu perjanjian tertulis. Hal tersebut sesuai orang, pertanian, jasa dan lain-lain. UU tersebut
dengan ketentuan Pasal 29 Undang-Undang disusun bukan hanya untuk Usaha kecil dan
Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, menengah , namun juga untuk usaha mikro.
menyebutkan : “Hubungan kemitraan dituangkan Secara umum struktur dan materi yang termuat
dalam bentuk perjanjian tertulis yang sekurang- dalam UU tersebut memuat tentang ketentuan
kurangnya mengatur bentuk dan lingkup kegiatan umum, asas, prinsip dan tujuan pemberdayaan,
usaha kemitraan, hak dan kewajiban masing- kriteria, penumbuhan iklim usaha, pembiayaan
masing pihak, bentuk pembinaan dan dan penjaminan, kemitraan dan koordinasi
pengembangan serta jangka waktu dan pemberdayaan, sanksi administratif serta
penyelesaian perselisihan”. ketentuan pidana.
Menurut Hafsah (2003:14) kemitraan
merupakan kerjasama usaha yang mempunyai METODE
landasan pengaturan dalam Undang-Undang No. 9 Sesuai tujuan penelitian yang hendak
Tahun 1995, Peraturan-Pemerintah No. 44 Tahun dicapai maka jenis penelitian yang dipergunakan
1997 dan Keputusan Presiden No. 99 Tahun 1998 adalah penelitian deskriptif, Notoatmojo,
ini bukanlah hal yang baru. Kemitraan sudah lama (2005:67) menyatakan bahwa “penelitian
dipraktekkan dalam kegiatan ekonomi deskriptif digunakan untuk memecahkan atau
masyarakat, karena pada dasarnya kemitraan menjawab permasalahan yang sedang dihadapi
merupakan kerjasama dalam proses produksi pada situasi sekarang”. Penelitian deskripstif yang
ataupun pemasaran, dengan demikian pola bertujuan untuk mendeskripsikan dan
kemitraan itu berlangsung dan tumbuh secara menganalisis Kemitraan PT. Telekomunikasi
alamiah dalam kehidupan masyarakat. Indonesia, Tbk Sub Area Malang Dengan Industri
Pada dasarnya kemitraan itu merupakan Sari Apel Brosem Kota Batu guna mengetahui
suatu kegiatan saling menguntungkan dengan permasalahan yang dihadapi, untuk mengetahui
pelbagai macam bentuk kerjasama dalam sebab masalah yang kemudian mencari alternatif
menghadapi dan memperkuat satu sama lainnya. pemecahan masalah.
“Tujuan utama kemitraan adalah untuk Fokus penelitian sebagai pembatasan
mengembangkan pembangunan yang mandiri dan masalah dalam penelitian ini adalah :
berkelanjutan (Self-Propelling Growth Scheme) 1. Efektifitas penggunaan kredit dari PT.
dengan landasan dan struktur perekonomian yang Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Cabang
kukuh dan berkeadilan dengan ekonomi rakyat Malang oleh Industri sari apel Brosem, yaitu :
sebagai tulang punggung utamanya”. a. Realisasi Bantuan Modal/Kredit Usaha
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) b. Pemanfaatan Bantuan Modal Dalam
Ada dua definisi UMKM yang dikenal di Meningkatkan Produksi
Indonesia. Pertama, definisi usaha kecil menurut c. Pemanfaatan Bantuan Modal Dalam
Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2008 Meningkatkan Penjualan
tentang Usaha Mikro, kecil dan Menengah, usaha d. Pemanfaatan Bantuan Modal Dalam
kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi Anggaran dan Biaya Produksi Usaha
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan Brosem
oleh orang perorangan atau badan usaha yang 2. Peluang usaha serta hambatan atau masalah
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan yang dihadapi oleh Industri sari apel Brosem.
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau Metode analisis data yang digunakan dalam
menjadi bagian, baik langsung maupun tidak penelitian ini adalah analisis kualitatif dan
langsung , dari usaha menengah atau usaha besar, kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
serta memenuhi kriteria antara lain : kekayaan meneliti dan menemukan informasi seluas-luasnya
bersih Rp.50 juta sampai Rp.500 juta tidak tentang variabel yang bersangkutan seperti
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau gambaran kondisi perusahaan dengan tujuan
mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal.

4
Analisis kuantitatif yang digunakan adalah 3) Jan 2011 s/d Okt 2011 -
1 x 11.666.700 =
analisis QSPM untuk mengetahui strategi mana 11.666.700
yang harus didahulukan dalam pemilihan
Maret 150.000.000 1) Mei 2011 s/d Des 2011 (16 bln)
alternatif strategi yang tepat. 2011 8 x 7.000.000 = 56.000.000 112.000.000
Adapun metode analisis data yang 2) Jan 2012 s/d Des 2012 (4 bln)
12 x 7.000.000 = 28.000.000
dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai 84.000.000
berikut : Analisis Aspek Finansial, Analisis 3) Jan 2013 s/d Apr 2013 -
4 x 7.000.000 =
Identifikasi Lingkungan Internal dan eksternal, 28.000.000
dan Analisis SWOT.
Sumber : Industri Sari Apel Brosem Kota Batu, 2013
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan : bunga pinjaman selama 1 tahun sebesar 6
% , Jangka waktu Pelunasan selama 2 tahun. Mitra
Analisa Efektifitas Kemitraan Industri Sari
binaan mulai mengangsur pada bulan kedua setelah
Apel Brosem Dengan PT. Telkom, Tbk Area pencairan/penerimaan pinjaman.
Malang
Program Kemitraan Industri Sari Apel Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui
Brosem Dengan PT. Telkom, Tbk Area Malang bahwa Industri Sari Apel Brosem Kota Batu
melalui Program Kemitraan Bina Lingkungan mempunyai kemampuan pengembalian kredit
(PKBL) yang telah dipaparkan dinilai sudah yang cukup bagus dalam kemitraannya dengan
efektif. Dikatakan efektif, karena dapat mencapai PT. Telkom Cabang Malang. Pada periode 2005
tujuan yaitu meningkatkan kemampuan Industri hingga 2009 Sari Apel Brosem melakukan
Sari Apel Brosem dalam meningkatkan produksi pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo, hal ini
dan pemasaran serta mengembangkan usaha. Hal dikarenakan Industri Sari Apel Brosem ingin
ini sesuai dengan pendapat Robbins yang dikutip menutup hutangnya dan mengajukan plafon kredit
Siagian (2005:62-63) bahwa efektifitas adalah untuk tambahan modal Industri Sari Apel Brosem.
suatu keadaan yang menunjukkan tingkat Sehingga dapat disimpulkan, bahwa selama
keberhasilan kegiatan manajemen dalam memiliki kewajiban membayar hutang jangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. pendek dengan kesepakatan yang telah ditentukan
Pencapaian sasaran yang telah disepakati dan disepakati bersama antara Telkom dengan
atas usaha bersama dapat diartikan sebagai Industri sari Apel Brosem, maka Industri Sari
efektifitas, hal ini didasarkan pada gagasan bahwa Apel Brosem Batu ini, dikatakan mampu dan
organisasi diciptakan sebagai alat untuk mencapai memiliki rapor pengembalian kredit yang baik.
tujuan. Tingkat pencapaian sasaran itu Oleh sebab itu jumlah pinjaman yang diterima
menunjukkan tingkat efektifitas Bernard dalam Brosem dari tahun ke tahun mengalami
Gibson, (2006:38). Dengan demikian efektifitas peningkatan, namun pada tahun terakhir, di tahun
organisasi dapat diukur dari tingkat keberhasilan 2011, Brosem hanya meminjam 150.000.00,00 di
pencapaian tujuan. karenakan usahanya juga sudah berkembang pesat
serta mendapat banyak bantuan dari pihak
Tabel 1. Peningkatan Jumlah Kredit Dalam Kemitraan
pemerintah, sehingga, Brosem memanfaatkan
Tahun 2005 – 2013
Periode Realisasi kredit Angsuran Sisa kredit yang ada terlebih dahulu, dengan harapan untuk
Maret 15.000.000 1) Mei 2005 s/d Des 2005 (16 bln) prospek yang lebih bagus lagi. Program
2005 8 x 700.000 = 5.600.000 11.200.000
2) Jan 2006 s/d Des 2006 (4 bln)
Kemitraan ini tidak hanya terbatas kepada dana
12 x 700.000 = 8.400.000 2.800.000 atau uang saja yang didapatkan oleh Brosem tetapi
3) Jan 2007 s/d Feb 2007 -
4 x 700.000 = 2.800.000
juga program pembinaan yang diwujudkan dalam
bentuk pelatihan-pelatihan kepada managemen
Maret 50.000.000 1) Mei 2007 s/d Des 2007 (16 bln) Industri Sari Apel Brosem kota Batu. Adapun
2007 8 x 2.333.400 = 37.334.400
18.667.200 rekapitulasi perogram kemitraan yang telah
2) Jan 2008 s/d Des 2008 (4 bln) dilakukan antara Industri Sari Apel Brosem Kota
12 x 2.333.400 = 9.333.600
28.000.800 Batu dengan PT. Telkom Cabang Malang dapat
3) Jan 2009 s/d Feb 2009 - dilihat pada tabel berikut.
4 x 2.333.400 = 9.333.600

Des 2008 250.000.000 1) Feb 2009 s/d Des 2009 (13 bln)
11 x 11.666.700 = 151.667.100
128.333.700
2) Jan 2010 s/d Des 2010 (1 bln)
12 x 11.666.700 = 11.666.700
140.000.400

5
Tabel 2. Realisasi Program Kemitraan Industri Sari baik untuk di wilayah kota Batu, Malang maupun
Apel Brosem Dengan PT. Telkom, Tbk Area diluar Malang bahkan pemasaran luar daerah
Malang maupun antar pulau. Kegiatan pemasaran yang
No Program Manfaat Hasil
1 Tahun 2006 Semakin Berusaha
dilakukan Industri Sari Apel Brosem Kota Batu
Pelatihan meningkatkan meningkatkan sudah cukup bagus, kegiatan pemasaran tersebut
motivasi bisnis motivasi Industri penjualan dan sebagaimana yang disebutkan oleh Kotler
Sari Apel Brosem produksi
untuk melaksanakan
(2002:145) bahwa : Tujuan utama promosi adalah
usaha menginformasikan, mempengaruhi dan
2 Tahun 2006 Semakin Terjadi membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran
pelatihan meningkatkan peningkatkan
manajemen kemampuan Industri produksi dan
tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
kewirausahaan Sari Apel Brosem penjualan Tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai
dalam berikut :
memanajemen
usaha
a. Menginformasikan (informing), dapat berupa :
3 Tahun 2007 Semakin Kemampuan 1) Menginformasikan pasar mengenai
Pelatihan dasar meningkatkan menyusun keberadaan suatu produk baru.
manajemen kemampuan Industri laporan 2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru
keuangan Sari Apel Brosem keuangan yang
dalam lebih baik dari dari suatu produk.
memanajemen sebelumnya 3) Menyampaikan perubahan harga kepada
keuangan usaha pasar.
4 Tahun 2008 Industri Sari Apel Usaha Industri
Pelatihan Brosem dapat Sari Apel 4) Menjalaskan cara kerja suatu produk.
manajemen mengembangkan Brosem 5) Menginformasikan jasa-jasa yang
produksi usaha dengan semakin disediakan oleh perusahaan.
pengembangan berkembang
produk baru yaitu 6) Meluruskan kesan yang keliru.
sari apel istimewa 7) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran
5 Tahun 2009 Industri Sari Apel Pemasaran pembeli.
Pelatihan Brosem dapat Industri Sari
manajemen mengembangkan Apel Brosem 8) Membangun citra perusahaan.
pemasaran pangsa pasar dan semakin luas b. Membujuk pelanggan sasaran (persuading),
mencari pelunag untuk :
pasar
Sumber : dokumen kemitraan Industri Sari Apel Brosem
1) Membentuk pilihan merek.
Dengan PT. Telkom, Tbk Area Malang, diolah 2) Mengalihkan pilihan ke merek tertentu.
2013. 3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap
atribut produk.
Analisa Peluang Usaha serta hambatan atau 4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu
masalah yang dihadapi oleh Industri sari apel juga.
Brosem 5) Mendorong pembeli untuk menerima
Analisis Strategi Pemasaran kunjungan wiraniaga (salesman).
Tujuan suatu usaha dilaksanakan adalah c. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas :
agar apa yang dihasilkan memberi manfaat baik 1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang
secara sosial, ekonomi terlebih secara finansial. bersangkutan dibutuhkan dalam waktu
Artinya selain keberadaannya dapat menciptakan dekat.
lapangan kerja dan peluang usaha serta dapat 2) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat
memenuhi kebutuhan (dalam hal ini kebutuhan yang menjual produk perusahaan.
minuman yang bergizi) bagi masyarakat. 3) Membuat pembeli tetap ingat walaupun
Disamping itu juga, pihak pengusaha dapat tidak ada ampanye iklan.
memperoleh profit yang optimal. Jadi pemasaran 4) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh
berperan sebagai penghubung antara kebutuhan - ada produk perusahaan.
kebutuhan masyarakat (permintaan) dengan pola Penentuan strategi tersebut sudah cukup
jawaban (penawaran) produsen yang bagus, sebagaimana yang disebutkan oleh Kotler
bersangkutan. haruslah tahu kapan dapat (2002:642) bahwa strategi dalam bauran promosi
meluncurkan produk, kapan meningkatkan terdiri dari lima alat utama; periklan, promosi
produk, disamping itu pemasar bukan hanya penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas,
dituntut untuk dapat menjual produknya akan penjualan personal, pemasaran langsung. Dari
tetapi juga bisa menciptakan pelanggan tetap. pendapat di atas perusahaan telah menggunakan
Prospek pemasaran usaha Industri Sari strategi promosi yang sesuai. Intensitas
Apel Brosem Kota Batu cukup baik, komoditi ini penggunaan dari masing-masing alat dalam

6
strategi promosi tersebut setiap tahunnya tetap, hal merupakan alat analisis lanjutan yang penting
ini kurang memberikan efektifitas dalam strategi dalam menentukan dan mengembangkan alternatif
pemasaran. strategi yang tepat.
Matriks SWOT dapat diaplikasikan baik
Analisa Matrik SWOT pada perusahaan bisnis tunggal maupun multi
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai bisnis, dan bahkan untuk unit bisnis. Berikut ini
faktor secara sistematis untuk merumuskan hasil analisis matriks SWOT pada Industri Sari
strategi koperasi. Analisis ini terdiri dari faktor Apel Brosem Kota Batu yang menghasilkan
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), empat strategi yang dapat dilakukan oleh
peluang (opprtunity), dan ancaman (threath). perusahaan dalam mempertahankan dan
Analisis ini didasarkan pada hasil analisis IFAS meningkatkan posisi pasarnya ditengah
dan EFAS yang telah dilakukan. Matriks SWOT persaingan yang semakin meningkat.

Analisis Matriks SWOT


Industri Sari Apel Brosem Kota Batu

IFAS Strength (S) Weakness (W)


1) Mempunyai lahan sendiri 1) Sumber daya manusia kurang
2) Bahan baku mudah didapat memadai
3) Tenaga kerja yang mudah didapat 2) Modal yang terbatas
3) Promosi yang kurang
EFAS
Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
1) Jumlah penduduk yang terus 1. Ciptakan produk baru yang inovatif 1. Tingkatkan promosi
bertambah 2. Pertahankan dan tingkatkan kualitas 2. Menambah jaringan distribusi dan
2) Kebijakan pemerintah yang dan pelayanan untuk mempertahankan pemasaran
memperhatikan usaha kecil pelanggan 3. Menambah modal untuk
3) Perkembangan teknologi 3. Ciptakan daerah-daerah pemasaran pengembangan usaha
4) Adanya otonomi daerah baru dan potensial 4. Menerapkan manajemen yang baik
5. Melakukan rekruitmen untuk
menambah SDM profesional
Threats (T) Strategi ST Strategi WT
1) Tingginya tingkat persaingan 1. Tingkatkan daya saing melalui kualitas 1. Tingkatkan promosi untuk menarik
2) Ancaman produk substitusi dan pelayanan konsumen
3) Kekuatan tawar menawar 2. Tingkatkan citra positif perusahaan 2. Terapkan manajemen yang lebih
4) Ancaman pendatang baru untuk menarik konsumen baik untuk menghindari kerugian
3. Memanajemen yang lebih baik untuk 3. Melakukan efisiensi dan
menghindari kerugian pemenfaatan modal
4. Jaga hubungan baik dengan agen dan
pengecer
Sumber: Data diolah 2013.

Perumusan Strategi 5. Mengadakan perbaikan struktur organisasi


Personalia dimana personalia tidak langsung membawahi
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karyawan
yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan karyawan melalui latihan Produksi
2. Meningkatkan disiplin kerja dengan 1. Pengembangan produk dengan membuat
memberikan motivasi yang baik ragam dan macam produk
3. Meningkatkan kualitas manajemen dengan 2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu
menghadiri seminart yang berguna untuk produk yang dihasilkan
kemajuan perusahaan sehingga dapat 3. Meningkatkan efisiensi biaya produksi tanpa
memperoleh pengetahuan yang lebih dalam mengurangi mutu produk
tentang manajemennya 4. Meningkatkan kualitas kontrol dalam
4. Setiap tahun mengadakan pelatihan untuk perusahaan
meningkatkan kembali ketentuan yang 5. Pengefektifan R dan D untuk menganalisa dan
ditetapkan perusahaan menciptakan produk baru yang bermutu dan
sesuai dengan selera konsumen

7
Pemasaran Setelah mengetahui alternati strategi yang
1. Melaksanakan kegiatan promosi dengan dapat dipilih oleh maka selanjutnya adalah
menggunakan media cetak dan elektronik memilih salah satu strategi yang paling sesuai
2. Memperluas daerah pemasaran dengan kondisi perusahaan srta tujuan yang ingin
3. Penetrasi pasar dengan meningkatkan dicapai. Penetapan strategi yang tepat harus
penjualan melalui peningkatan kualitas dan berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal
mutu produk serta menekan harga dan lingkungan internal perusahaan yang telah
diformulasikan melalui penggunaan alat-alat
Penyusunan Program/Budget analisis. Kemudian baru dapat ditetapkan strategi
Program/budget pertumbuhan internal yang dianggap baik dan tepat, sehingga dapat
perusahan yang dilakukan dengan berkonsentrasi membawa pengaruh positif bagi perkembangan
pada industri yang sekarang, dapat dicapai melalui perusahaan.
integrasi horizontal, yaitu dengan cara Melalui berbagai pertimbangan yang telah
memperluas kegiatan-kegiatan perusahaan dilakukan dan melihat alternatif strategi yang ada,
kedalam lokasi geografi yang berbeda dan atau maka untuk Industri Sari Apel Brosem Kota Batu
dengan menambah rentang produk atau jasa yang perlu ditetapkan strategi yang bisa diterapkan,
ditawarkan kepada pasar. Sehingga diperoleh adapun strategi yang cocok untuk Industri Sari
penekanan beberapa penekanan dalam Apel Brosem Kota Batu tersebut adalah :
pelaksananya, yaitu : Strategi Pertumbuhan, Dengan strategi
1. Pengembangan Pasar pertumbuhan maka perusahaan dapat melakukan
Merupakan usaha perusahaan untuk pengembangan produk dan pengembangan pasar
memperluas penjualan produk atau jasa yang untuk meningkatkan laba perusahaan di tengah
ada sekarang dengan mencari jenis pelanggan kondisi industri yang mempunyai daya tarik yang
tambahan atau bergerak ke daerah geografis sedang dan pertumbuhan yang relatif kecil.
tambahan. Cara-cara yang dapat dilakukan Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan laba
antara lain : dan bertahan di tengah persaingan industri yang
1) Memperluas daerah pemasaran melalui cukup tinggi.
ekspansi regional, nasioanal dan Berdasarkan deskripsi dari hasil penelitian
internasional. yang telah saya lakukan dalam penyusunan skripsi
2) Memasuki segmen pasar yang lain melalui ini, dapat diketahui bahwa program PKBL
usaha pengembangan jenis produk yang (Prorgram Kemitraan dan Bina Lingkungan) yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dijalankan PT. Telkom Malang terhadap UMKM
pembeli dalam segmen yang lain. adalah Program Kemitraan. Program Kemitraan
2. Pengembangan Produk merupakan Program pemberian pinjaman bergulir
Merupakan usaha perusahaan untuk / kredit lunak kepada UMKM tanpa menggunakan
meningkatkan penjualan dengan aggunan serta proses pemberian kredit yang tidak
mengembangkan produk yang lebih baik untuk trlalu rumit, dengan membebankan bunga sebesar
pasar yang dikuasai sekarang, adapun langkah- 6% per tahun. Pinjaman bergulir tersebut, berasal
langkah yang dapat dilakukan adalah : dari sebagian laba perusahaan yaitu 1 – 5 % dari
1) Mengembangkan produk baru atau laba perusahaan serta juga bisa berasal dari dana
keistimewaan pada produk lama dengan hibah yang dialokasikan khusus pada Program
usaha adaptasi, modifikasi dan kombinasi. Kemitraan. Tidak hanya memberikan bantuan
2) Mengembangkan produk dengan beragam modal, namun PT. Telkom juga memberikan
tingkat kualitas. arahan / bimbingan / binaan / pelatihan yang
3. Pengembangan Kualitas Sumber Daya menunjang kinerja UMKM agar dapat lebih
Manusia mandiri dan berkembang. Binaan yang diberikan
Merupakan usaha perusahaan untuk PT. Telkom meliputi aspek pemasaran, produksi,
meningkatkan kemampuan sumber daya tenaga kerja, sisten informasi manajemen, serta
manusia agar lebih ahli dan trampil didalam aspek keuangan. Sehingga dengan adanya
berbagai bidang, adapun langkah-langkah program PKBL tersebut dapat membantu kinerja
yang dapat dilakukan adalah : UMKM menjadi lebih baik dan bisa lebih
1) Merekrut karyawan yang berpotensi berkembang serta mampu bersaing dengan
2) Memberikan latihan kepada karyawan perusahaan lain.
secara intensif PT. Telkom, Tbk hingga saat ini terus
menjalankan program kemitraan dan memiliki

8
banyak mitra binaan, salah satunya adalah Industri Namun hal ini bisa di kesampingkan, mengingat
Sari Apel Brosem Batu. Brosem merupakan home bahwa Brosem merupakan MItra Binaan PT.
Industry yang didirikan oleh sekelompok Ibu-ibu Telkom,Tbk. Sehingga tidak mungkin pihak
tani Apel yang berada di sekitar lingkungan Telkom melepas Brosem untuk mengatasi
Brosem. Brosem bekerja sama menjadi mitra masalah itu sendiri, ada beberapa kebijakan yang
binaan PT. Telkom, Tbk dan mendapat bantuan akan dilakukan peusahaan.
modal beserta pelatihan kewirausahaan dengan Berdasarkan hambatan serta masalah
tujuan Brosem bisa maju dan mandiri bersama tersebut saya menggunakan analisis SWOT yang
Telkom. Setelah menjadi mitra binaan PT. bisa menghasilkan suatu strategi dalam mengatasi
Telkom,Tbk Brosem memiliki ijin usaha resmi masalah serta ancaman yang ada dan berasal dari
serta merk terdaftar . Brosem juga mendapat dalam maupun dari luar. Namun, setiap ada
kesempatan untuk mengikuti pameran home ancaman selalu ada peluang. Dalam bisnis,
industry tingkat Internasional, dan berhasil pengusaha harus mampu merubah atau mengelola
mendapatkan penghargaan / awards. Brosem juga ancaman menjadi peluang bagi perusahaan.
mendapat kesempatan untuk bisa Dengan demikian perusahaan bisa tetap berdiri
mempresentasikan produksinya kepada Presiden dengan khas kebudayaan perusahaan itu sendiri.
Indonesia. Oleh karenanya, Brosem mendapat
bantuan juga dari Presiden untuk menunjang KESIMPULAN DAN SARAN
produksinya. Secara tidak langsung produk Kesimpulan
Brosem bisa memasuki pasar luas dan sejak saat 1. Kemitraan Kemitraan Industri Sari Apel
itu pemasaran produk Brosem bis sampai ke luar Brosem Dengan PT. Telkom, Tbk Area
pulau jawa. Hal ini merupakan prestasi luar biasa Malang dalam program Kemitraan Bina
yang diukir oleh Brosem sebagai Usaha Industri Lingkungan (PKBL) BUMN dilaksanakan
minuman Sari Apel Brosem yang teruji secara sejak tahun 2005 sampai sekarang dapat
klinis di laboratorium ITB dengan setifikasi berjalan dengan baik dan lancara. Bentuk
produk original dan pengakuan dari MUI bahwa kemitraan yang dilakukan tersebut adalah :
produk ini halal. Kedua point ini lah yang sangat a. Bantuan modal usaha yang diberikan oleh
menunjang prestasi home industry Brosem, PT. Telkom, Tbk Area Malang kepada
sehingga konsumen percaya dan tidak ragu akan Industri Sari Apel Brosem kota Batu
kemurnian serta keaslian dari kualitas produk Sari b. Kegiatan pelatihan, sebagai berikut :
Apel Brosem tersebut. 1) Tahun 2006 Pelatihan motivasi bisnis
Sebagai Industri UMKM tentunya banyak 2) Tahun 2006 pelatihan manajemen
kekurangan / masalah yang dihadapi Brosem, kewirausahaan
namun persoalan yang ada merupakan hal yang 3) Tahun 2007 Pelatihan dasar manajemen
wajar dialami UMKM seperti laporan keuangan, keuangan
pemasaran, produksi serta ketenagakerjaannya 4) Tahun 2008 Pelatihan manajemen
yang kurang memenuhi standarisasi nasional produksi
Indonesia. Karena pada umumnya UMKM tidak 5) Tahun 2009 Pelatihan manajemen
memiliki laporan keuangn yang detail, sehingga pemasaran
sering ditemui UMKM tersebut merasa kesusahan 2. Dalam kemitraan PT. Telkom, Tbk Area
dalam menghitung input serta output usaha dari Malang dengan Industri Sari Apel Brosem
UMKM tersebut. Kebanyakan UMKM hanya kota Batu sudah efektif, karena mencapai
mencatat hasil penjualan serta laba penjualan. tujuan yaitu tingkat keberhasilan kegiatan
Masalah lain seperti pemasaran juga sering manajemen dalam mencapai tujuan yang telah
ditemui di kalangan UMKM, karena banyak ditetapkan. Hal ini dibuktikan dengan ;
UMKM yang tidak bisa membaca situasi pasar a). Industri Sari Apel Brosem Kota Batu
dan kurang memahami ilmu pemasaran yang baik, mampu melaksanakan tugasnya dalam
sehingga banyak UMKM yang tidak mengikuti mengembalikan kredit dengan sangat baik
perkembangan trend pasar secara global. Hal ini yaitu mencapai 98%.
juga menjadi masalah serta tantangan tersendiri b). Kenaikan jumlah produksi Jenang apel dan
bagi pelaku UMKM agar mampu bersaing deng sari apel yang cukup tinggi dari tahun
perusahaan lain yang cukup lama dikenal publik. 2005 sampai 2012 yang mencapai rata-rata
Demikian juga dengan masalah tenaga kerja yang peningkatan produksi 10% setiap tahunnya
memang dalam UMKM selalu dikenal c). Kenaikan jumlah penjualan jenang apel
“serabutan” dan kebnyak bukan dari tenaga ahli. dan sari apel dari tahun 2005 sampai tahun

9
2012 yang mencapai rata-rata peningkatan Cahyono, Bambang Tri. 1996, Modul Manajemen
produksi 10% setiap tahunnya 16,22% Strategi, Badan Penerbit IPWI, Jakarta.
setiap tahun. David, Fred. 2006. Manajemen Strategis Konsep.
3. Permasalahan yang dihadapi oleh Industri Sari Salemba empat. Jakarta.
Apel Brosem Kota Batu adalah masalah Fitriani, Dian. 2011. Analisis Stategi Pemasaran
Dengan MEnggunakan Analisis SWOT pada
pemasaran dan kemampuan bersaing. Oleh Kios Resmi Pertanian. Skripsi S1. Jurusan
karena itu Industri Sari Apel Brosem harus Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Universitas
dapat mengatasi masalah tersebut dengan Brawijaya. Malang.
melakukan analisa kelebihan, kelemahan, Hafsah, Muhammad Jafar. 2004. Upaya
peluang dan ancaman yang dihadapi dalam pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah
kegiatan usahanya. (Infokop Nomor 25 Tahun XX, 2004). Availabel
at http://www.smecda.com/.
Saran Hapsari, Ghea. 2010. Strategi Pengembangan
Untuk meningkatkan kemampun usaha Agroindustri Sari Apel Lestari. Skripsi S1.
maka PT. Telkom, Tbk Area Malang perlu Jurusan Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian.
memberikan pembinaan manajemen keuangan Universitas Brawijaya. Malang.
Kaliky, et all. 2005. Diversifikasi Pruduk Buah Salak
yang lebih baik kepada Industri Sari Apel Brosem Pondoh. Balai Pengkajian Teknologi
Kota Batu sehingga dapat menyusun laporan Pertanian. Yogyakarta.
keuangan yang lebih baik (neracar dan laba/rugi) Kotler, P. 2003. Manajemen Pemasaran, Edisi
karena sampai saat ini Industri Sari Apel Brosem Kesebelas, Jilid I. Terjemahan oleh Hendra
Kota Batu belum mampu menyusun laporan Teguh & Rony A. Rusli. 2008. PT. INDEKS.
keuangan yang baik dan tepat. Jakarta.
Untuk meningkatkan kualitas produk Nariswari, Disyacitta. 2011. Analisis Stategi
Industri Sari Apel Brosem Kota Batu yang Pemasaran Jahe Marah Instan. Skripsi S1.
dihasilkan, maka diperlukan adanya peningkatan Jurusan Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian.
teknologi yang digunakan agar dapat Universitas Brawijaya. Malang.
meningkatkan kualitas produk olahan Industri Sari Pearce and Robinson. 1997. Manajemen Strategik,
Formulasi, Pengendalian, Jilid I. Bina rupa
Apel Brosem Kota Batu yaitu mencapai kapasitas Aksara. Jakarta.
produksi yang lebih cepat, lebih banyak, lebih Rangkuti, Fredy, 2004, Analisis SWOT Teknik
bermutu serta dapat disimpan dalam jangka waktu Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia,
yang lama. Pustaka Utama. Jakarta.
Strategi pemasaran yang perlu dilakukan Retnaningtyas, Irma. 2008. Analisis Strategi
oleh Industri Sari Apel Brosem Kota Batu adalah Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan
strategi pertumbuhan, dengan strategi Volume Penjualan Perusahaan Jamu Beras
pertumbuhan ini maka perusahaan dapat Kencur (Studi Kasus di Perusahaan Jamu
melakukan pengembangan produk dan Beras Kencur “Kunci Lima” Lamongan).
pengembangan pasar untuk meningkatkan laba Skripsi Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas
perusahaan di tengah kondisi industri yang Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian.
mempunyai daya tarik yang sedang dan
Rajawali Press. Jakarta.
pertumbuhan yang relatif kecil. Strategi ini Soekartiwi. 1996. Pengantar Agroindustri. PT. Raja
diharapkan dapat meningkatkan laba dan bertahan Grafindo Persada. Jakarta.
di tengah persaingan industri yang cukup tinggi. Suprapto, A. 2009. Pengembangan Agribisnis
Komoditas Unggulan dalam Memasuki Pasar
DAFTAR PUSTAKA Global. Makalah Disampaikan dalam Lokakarya
Ardiyanti, Oktasari. 2008. Analisis Kelayakan Usaha Nasional dan Musyawarah Nasional V
Pengolahan Salak Suwaru. Skripsi S1. POPMASEPI di Medan. 16 Maret 2009. Medan.
Jurusan Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Suprapto. 2009. Karakteristik, Penerapan, dan
Universitas Brawijaya. Malang. Pengembangan Agroindustri Hasil Pertanian di
Arifin, Syamsul. 2011. Trend Produk Makanan Import Indonesia. Jurnal. Fakultas Manajemen
di Indonesia. Jawa Pos 10 Oktober 2011. Agribisnis Universitas
Surabaya.
Badan Pusat Statistik. 2007. Kabupaten dan
Kecamatan. BPS, Malang.
Badan Pusat Statistik RI. 2009. Konsep Produk
Domestik Bruto. Available at
Http://BPS.RI/com.

10

Anda mungkin juga menyukai