Anda di halaman 1dari 8

Struktur Modal Optimal dalam Menghasilkan Laba

Untuk Usaha Kecil Menengah

Dewi Ratih1), dan MAF. Suprapti2)


1,2)
Universitas Widya Karya Malang
1)
dewiratih@widyakarya.ac.id

Abstract

This study aims to find out more about the policy of the existing capital structure at the
Small and Medium Enterprises (SMEs), the influence of the ratio of debt to assets, the ratio
of sales to assets, the loan term to the benefit of business, types of financial institutions, and
the loan term to profitability which measures the continuity of their business.
This study is a combination of quantitative research by using statistical tests. and also the
qualitative research through general least square (GLS) to test the variable sales to total
assets and the ratio of debt to total assets.
The object of research is SMEs spread across the city of Malang by viewing the source of
funding and the type of financial institution that is accessible related to profitability. The
sample selection using purposive sampling technique with the SME population in the city of
Malang, gained as much as 62 SMEs as the sample population of data collected so far by
16 SMEs. The sample is an SME that is included in the population sample that met the
selection criteria.
Result analysis to model shows that the profitability of SMEs in Malang influenced by the
explanatory variables used in the capital structure research by 74.20% and the only range
of approximately 25% is influenced by other factors.

Keywords: small business, capital structure, profitability, debt to total assets, Seles to asset
ratio.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai kebijakan struktur modal
yang ada pada Usaha Kecil Menengah (UKM), bagaimana pengaruh rasio hutang dengan
asset, rasio penjualan dengan asset, jangka waktu pinjaman terhadap keuntungan usaha, jenis
lembaga keuangan, dan jangka waktu pinjaman terhadap profitabilitas yang menjadi ukuran
kelangsungan usaha mereka.
Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat uji
statistik. dan juga merupakan penelitian kualitatif melalui general least square (GLS) untuk
menguji variable sales to total asset dan rasio debt to total asset.
Objek penelitian adalah UKM yang tersebar di kota Malang dengan melihat sumber
pendanaan dan jenis lembaga keuangan yang diakses terkait dengan profitabilitasnya.
Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan populasi UKM yang ada
di Kota Malang, didapatkan sebanyak 62 pengusaha UKM sebagai populasi dan sampel
sejauh ini data terkumpul sebanyak 16 UKM. Sampel tersebut merupakan UKM yang
termasuk dalam populasi yang memenuhi kriteria pemilihan sampel.
Hasil analisis untuk model terlihat bahwa profitabilitas UKM di Kota Malang dipengaruhi
oleh variable-variabel penjelas struktur modal yang digunakan dalam penelitian sebesar
74,20% dan hanya berkisar kurang lebih 25% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci : usaha kecil, struktur modal, profitabilitas, debt to total asset, seles to asset
ratio

225
226 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.225-232

Pendahuluan UKM yang berkualitas unggul dan siap


Usaha Kecil Menengah atau yang bersaing secara lokal hingga
sering disingkat UKM merupakan salah internasional. UKM ini tersebar di
satu bagian penting dari perekonomian berbagai sektor usaha seperti kerajinan,
suatu negara maupun daerah, begitu juga jasa, makanan olahan, konveksi, dan lain-
dengan Indonesia. UKM ini juga sangat lain.
membantu negara atau Pemerintah dalam Pada tahun 2013, berdasarkan data
hal penciptaan lapangan kerja baru dan yang dipaparkan oleh Deputi III Bidang
lewat UKM juga banyak tercipta unit-unit Pembiayaan Kementrian Koperasi dan
kerja baru yang menggunakan tenaga- Usaha Kecil Menengah (KUKM) jumlah
tenaga baru yang dapat mendukung UKM mencapai kurang lebih 57,18 juta.
pendapatan rumah tangga. Selain dari itu Angka ini mengindikasikan peningkatan
UKM juga memiliki fleksibilitas yang yang sangat signifikan dibandingkan
tinggi jika dibandingkan dengan usaha tahun 2012 yang hanya mencapai angka 5
yang berkapasitas lebih besar. UKM ini jutaan. Namun sebagian besar UKM
perlu perhatian yang khusus dan belum berkembang optimal karena
didukung oleh informasi yang akurat, beberapa masalah yang menjadi kendala
agar terjadi hubungan bisnis yang terarah utama pengembangannya. Berdasarkan
antara pelaku usaha kecil dan menengah hasil penelitian yang dilakukan oleh Biro
dengan elemen daya saing usaha, yaitu Kredit Bank Indonesia Surabaya pada
jaringan pasar. tahun 2005 terhadap profil UKM di Jawa
Usaha Kecil Menengah (UKM) Timur mengindikasikan bahwa ada
merupakan salah satu sektor ekonomi sejumlah aspek yang menjadi kendala
yang memiliki peranan besar terhadap dalam pengembangan dan pemberdayaan
pertumbuhan perekonomian di Indonesia UKM diantaranya adalah aspek
terutama dalam penyerapan tenaga kerja. manajemen, aspek legalitas, aspek
Disamping itu sektor UKM telah terbukti permodalan, aspek pemasaran dan aspek
tangguh, ketika terjadi Krisis Ekonomi produksi. Dari beberapa permasalahan
1998, usaha sektor UKM mampu yang pantas dicermati, permasalahn yang
bertahan dalam keadaan ekonomi yang sering dikeluhkan oleh para pengusaha
tidak menentu saat itu, sementara sektor UKM adalah masalah permodalan,
yang lebih besar justru tumbang oleh terutama mengenai cara memperoleh
krisis. Berdasarkan laporan Kementrian bantuan kredit, jaminan dan prosedur
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah kredit yang dinilai terlalu memberatkan.
(KUKM) pada tahun 2008, kontribusi Sehingga terhadap aspek permodalan,
UKM (Usaha Kecil dan Menengah) UKM masih sulit untuk mengakses kredit
terhadap penciptaan devisa nasional ke lembaga perbankan dengan adanya
melalui ekspor non migas mengalami kendala kewajiban pemenuhan berbagai
peningkatan sebesar Rp.40,75 triliun atau persyaratan perizinan, retribusi, dan
28,49% yaitu sebesar Rp.183,76 triliun kewajiban lainnya yang diatur melalui
atau 20,17% dari total nilai ekspor non berbagai peraturan pemerintah yang pada
migas nasional (www.depkop.go.id). akhirnya akan membebani UKM.
Statistik menunjukkan bahwa pelaku Namun demikian usaha-usaha kecil
usaha kecil di Indonesia mampu tersebut dimungkinkan menggunakan
menyerap tenaga kerja sebesar kebijakan modal sasaran seperti halnya
90.896.270 orang atau 97,04% dari total dalam teori trade-off dan teori pecking
penyerapan tenaga kerja yang ada. Di order sehingga lebih menggambarkan
kota Malang sendiri memiliki banyak perilaku keuangan UKM. Menyediakan
Ratih, Suprapti, Struktur Modal Optimal....227

modal usaha pada dasarnya bisa Malang. Berdasarkan uraian yang telah
menggunakan sumber pendanaan dengan dikemukakan, maka permasalahan yang
cara meminjam dari pihak lain atau akan dikaji dalam penelitian ini adalah
hutang/debt dan dapat juga dengan bagaimanakah pengaruh rasio penjualan,
menggunakan modal sendiri atau equity. rasio hutang terhadap asset, jangka waktu
Sehingga dengan melakukan analisa pinjaman/hutang, dan umur usaha UKM
faktor-faktor yang menjadi penentu di Malang terhadap profitabilitasnya?
pemilihan sumber pendanaan diharapkan
akan lebih mudah dalam mengevaluasi
Kajian Literatur
pertumbuhan UKM-UKM di kota Malang
Struktur Modal
dalam upaya peningkatan Pendapatan asli
Wasis (1981) menyatakan bahwa
daerah (PAD) serta mendorong
struktur modal harus dapat dibedakan
masyarakat untuk lebih tergerak
dengan struktur keuangan. Struktur
menciptakan lapangan pekerjaan.
keuangan menyatakan dengan cara
bagaimana harta perusahaan dibiayai.
Perumusan Masalah
Oleh karena itu struktur keuangan adalah
Perencanaan strategis jangka
keseluruhan yang terdapat di dalam
panjang bagi Usaha Kecil Menengah
Neraca sebelah kredit. Pada neraca
(UKM) ikut berperan dalam menentukan
sebelah kredit terdapat hutang jangka
pilihan sumber permodalan selain
panjang maupun jangka pendek, dan
kemudahan dalam proses perolehan
modal sendiri baik jangka panjang
pinjaman dari lembaga finansial. Pada
maupun jangka pendek. Jadi struktur
kenyataannya tidak sedikit UKM
keuangan mencakup semua pembelanjaan
kesulitan dalam menentukan sumber
baik jangka panjang maupun jangka
pendanaan mereka. Berbagai faktor
pendek. Sebaliknya struktur modal hanya
menjadi kendala, diantaranya skala usaha
menyangkut pembelanjaan jangka
yang masih dikategorikan kecil menjadi
panjang saja. Tidak termasuk
penghalang dalam upaya mendapatkan
pembelanjaan jangka pendek.
kredit dari lembaga keuangan, selain itu
Weston dan Copeland (1992)
juga adanya potensi pajk bagi usaha kecil
memberikan definisi struktur modal
dan menengah. Dalam Kurniadi (2002)
sebagai pembiayaan permanen yang
bagi UKM yang terpenting adalah bukan
terdiri dari hutang jangka panjang, saham
bunga pinjaman yang rendah akan tetapi
preferen, dan modal pemegang saham.
akses kelembaga keuangan yang
Nilai buku dari modal pemegang saham
memberikan pinjaman tanpa anggunan
terdiri dari saham biasa, modal disetor
dengan prosedur yang tidak sulit serta
atau surplus modal dan akumulasi laba
dapat dicairkan pada waktu yang tepat.
ditahan. Bila perusahaan memiliki saham
Melalui analisa yang menyeluruh
preferen, maka saham tersebut akan
dan mengkaitkan dengan teori-teori yang
ditambahkan pada modal pemegang
mendasari kebijakan modal bagi usaha
saham.
kecil dan menengah diharapkan akan
Menurut Lawrence, Gitman (2000),
menemukan pola perilaku permodalan
definisi struktur modal adalah sebagai
UKM dalam upaya menemukan struktur
berikut: ”Capital Structure is the mix of
modal optimal khususnya di Malang.
long term debt and equity maintained by
Makalah ini menganalisis pilihan sumber
the firm”. Struktur modal perusahaan
pendanaan melalui faktor-faktor
menggambarkan perbandingan antara
determinasi struktur modal untuk usaha
hutang jangka panjang dan modal sendiri
kecil dan menengah (UKM) khususnya di
yang digunakan oleh perusahaan. Ada
228 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.225-232

dua macam tipe modal menurut 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni


Lawrence, Gitman (2000) yaitu modal 1994
hutang (debt capital) dan modal sendiri Pengertian Usaha Kecil Menengah:
(equity capital). Tetapi dalam kaitannya Didefinisikan sebagai perorangan atau
dengan struktur modal, jenis modal badan usaha yang telah melakukan
hutang yang diperhitungkan hanya hutang kegiatan usaha yang mempunyai
jangka panjang. penjualan atau omset per tahun setinggi-
Penelitian terkait struktur modal tingginya Rp 600.000.000 atau asset atau
pada UKM menurut Purwanto Widodo, aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000
2011 dalam Media Riset Bisnis dan (di luar tanah dan bangunan yang
Manajemen mampu menjawab ditempati) terdiri dari:
permasalahan serupa. Dalam a. Bidang usaha (Fa, CV, PT, dan
penelitiannya dikatakan sebagian besar koperasi)
UKM menggunakan jasa perbankan b. Perorangan (Pengrajin/industri rumah
dalam memenuhi kebutuhan modal tangga, petani, peternak, nelayan,
kerjanya. Dimana pemanfaatan hutang perambah hutan, penambang,
tersebut memberikan tingkat keuntungan pedagang barang dan jasa)
yang positif terhadap keuntungan atau 4. Menurut UU No 20 Tahun 2008
laba usaha. Pengertian Usaha Kecil Menengah,
Undang undang tersebut membagi
Usaha Kecil Menengah (UKM) kedalam dua pengertian yakni:
Usaha Kecil dan Menengah a. Usaha Kecil adalah entitas yang
disingkat UKM adalah sebuah istilah memiliki kriteria sebagai berikut:
yang mengacu ke jenis usaha kecil yang  Kekayaan bersih lebih dari
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
Rp200.000.000 tidak termasuk tanah dan rupiah) sampai dengan paling
bangunan tempat usaha. Dan usaha yang banyak Rp500.000.000,00 (lima
berdiri sendiri. Adapun beberapa definisi ratus juta rupiah) tidak termasuk
UKM adalah: tanah dan bangunan tempat usaha.
1. Menurut Keputusan Presiden RI no.  Memiliki hasil penjualan tahunan
99 tahun 1998 lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga
Pengertian Usaha Kecil Menengah: ratus juta rupiah) sampai dengan
Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala paling banyak Rp2.500.000.000,00
kecil dengan bidang usaha yang secara (dua milyar lima ratus juta rupiah).
mayoritas merupakan kegiatan usaha b. Sementara itu, yang disebut dengan
kecil dan perlu dilindungi untuk Usaha Menengah adalah entitas usaha
mencegah dari persaingan usaha yang yang memiliki kriteria sebagai berikut:
tidak sehat.  Kekayaan bersih lebih dari
2. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
Pengertian Usaha Kecil Menengah: rupiah) sampai dengan paling
Berdasarkan kuantitas tenaga kerja. banyak Rp10.000.000.000,00
Usaha kecil merupakan entitas usaha (sepuluh milyar rupiah) tidak
yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d termasuk tanah dan bangunan
19 orang, sedangkan usaha menengah tempat usaha.
merupakan entitias usaha yang memiliki  Memiliki hasil penjualan tahunan
tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua
3. Berdasarkan Keputuasan Menteri milyar lima ratus juta rupiah)
Keuangan Nomor sampai dengan paling banyak
Ratih, Suprapti, Struktur Modal Optimal....229

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh berbeda dalam menentukan kebijakan


milyar rupiah). stuktur modalnya.
Model penelitian yang digunakan
Metode Penelitian untuk menguji hipotesis adalah:
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah PROFIT = β_0+ β_1 STA+ β_2 GROW+
data sekunder. Perusahaan yang dipilih β_3 DEBT+ β_4 YD
untuk penelitian ini adalah perusahaan
yang masuk dalam criteria usaha kecil Dimana:
menengah (UKM), bukan sektor PROFIT : Tingkat laba
finansial, karena masalah struktur STA : Sales to total asset
permodalan yang dianalisis dalam teori GROW : Lama usaha
capital structure tidak relevan untuk DEBT : Hutang
perusahaan yang bergerak di bidang YD : Jangka waktu pinjaman
keuangan seperti perbankan, asuransi,
multifinance dan semacamnya. Data Pada dasarnya analisis faktor-faktor
sekunder berupa laporan keuangan dan mencoba menemukan hubungan
atau catatan keuangan baik berupa (interrelationship) antar sejumlah
dokumen maupun hasil interview. Dalam variabel-variabel yang saling independen
penelitian ini populasi yang digunakan satu dengan yang lainnya, sehingga bisa
adalah semua perusahaan UKM yang dibuat satu atau beberapa kumpulan
terdaftar atau terdata oleh Dinas Koperasi variabel yang lebih sedikit dari jumlah
dan UKM di kota Malang. Pengambilan variabel awal. Tujuan analisis faktor
sampel dalam penelitian ini dilakukan adalah mengidentifikasi adanya
dengan menggunakan metode purposive hubungan antar variabel dengan
sampling. Kriteria perusahaan yang melakukan uji korelasi. Prinsip utama
dijadikan sampel dalam penelitian ini analisis faktor adalah korelasi, maka
adalah UKM yang telah menggunakan asumsi yang terkait dengan korelasi
hutang dalam kegiatan usahanya. adalah: besarnya korelasi antar
independen variable harus cukup kuat (di
Metode Penelitian atas 0,5)
Rancangan penelitian ini
menggunakan penelitian kuantitatif dan Hasil dan Pembahasan
kualitatif dengan mencari solusi dengan Penelitian ini menggunakan populasi
alat uji statistik yaitu uji F, pengujian seluruh pengusaha UKM yang ada di
homogenitas variance, dan multivariate Kota Malang tahun 2012. Pengertian
normality. Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan kuantitas
penelitian ini; jenis industri UKM, tenaga kerja sesuai dengan klasifikasi
lembaga keuangan, profitabilitas, lama yang digunakan oleh BPS, dimana usaha
usaha, dan sales to total asset yang kecil merupakan entitas usaha yang
keseluruhan pengukuran variabel memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19
menggunakan skala likert. Variabel ini orang, sedangkan usaha menengah
dipilih karena peneliti menganggap masih merupakan entitas usaha yang memiliki
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.
sebagai indikator untuk mengetahui Berdasarkan hal tersebut sesuai data yang
apakah UKM memiliki arah yang diperoleh dari BPS Kota Malang
230 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.225-232

diperoleh sebanyak 62 pengusaha dengan keuangan mikro. Kredit komersial atau


klasifikasi usaha sebagai berikut: dana pinjaman yang diberikan merupakan
Tabel 1 suatu bentuk penyaluran dana bank (use
Klasifikasi Jenis Usaha Responden 2012 of fund) yang diperuntukan bagi
Jenis Frequen Perce Valid Cumulati perdagangan maupun pembangunan yang
Usaha cy nt Perce ve bersifat komersial sebagai penggerak
nt Percent
dalam kegiatan sektor riil. Dana pinjaman
Industri 15 24.19 24.19 24.19
Makanan yang digunakan oleh UKM-UKM
Konveks 17 27.42 27.42 51.61 tersebut berkisar antara 100 juta rupiah
i sampai 500 juta rupiah setiap kali mereka
Manufak 30 48.39 48.39 100.00 mengajukan pinjaman dengan berbagai
tur
tingkat bunga.
Total 62 100 100
Sumber: BPS Kota Malang, diolah Secara umum terjadi peningkatan
yang signifikan pada kualitas perbankan,
Angka dalam tabel menunjukkan dalam statistic diskriptif suku bunga
bahwa mayoritas jenis usaha kecil pinjaman yang dilansir oleh Bank
menengah di Kota Malang adalah sektor Indonesia tahun 2015, karena penurunan
manufatur sebesar 48,39%, dimana pada suku bunga kredit komersial
pengusaha UKM di sini memproduksi merupakan salah satu indikator ekonomi
sekaligus memasarkan hasil produksinya. yang berarti memberikan kesempatan
Rata-rata UKM-UKM dalam kategori yang lebih besar pada pelaku dunia usaha
jenis usaha manufaktur ini memproduksi (sektor riil) untuk memperoleh kredit.
alat-alat pertanian, industri rokok, dan Penurunan suku bunga ini, dilakukan
peralatan rumah tangga, selain terdapat Pemerintah sebagai stimulus bagi
beberapa UKM tersebut bergerak dalam perekonomian dalam meningkatkan
industri otomotif dengan memproduksi permintaan kredit dalam dunia usaha
knalpot dan perlengkapan otomotif sehingga dapat menjaga sektor riil dari
lainnya. Dari 62 UKM sebagai populasi keterpurukan. Namun penurunan tingkat
dalam tabel 1, didapat sebanyak 16 UKM suku bunga tidak secara nyata mampu
sebagai sampel penelitian dengan menggerakkan sektor riil, hal ini
pertimbangan akses data dan penggunaan dikarenakan perbankan tidak serta merta
sumber modal usahanya. UKM yang mengucurkan kreditnya ke dalam sektor
dijadikan sampel merupakan UKM yang riil karena menjaga tingkat non
menggunakan dana pinjaman melalui performing loans (kredit macet) yang
lembaga keuangan yang informasinya masih tinggi. Dampak dari perilaku
dirasa akurat dan transparan dengan kata lembaga keuangan maupun perbankan ini
lain informasi yang diberikan oleh UKM terhadap sektor riil terlebih UKM
merupakan informasi yang sebenarnya mengakibatkan mereka belum siap dan
dan telah dilakukan interview secara cukup andal dalam menangani
langsung oleh peneliti. konsekuansi kredit serta banyaknya
UKM yang sesuai kriteria BPS yang unused plafond dan undistributed loan.
mana memiliki pekerja sebanyak 20-99 Hasil dari observasi dalam penelitian
orang membutuhkan cukup banyak modal ini memperlihatkan bahwa modal awal
kerja disamping untuk operasional juga yang digunakan oleh UKM rata-rata
diperuntukkan untuk melakukan investasi menggunakan modal sendiri, hal ini
demi kelanjutan usaha. Salah satu sumber terlihat dari jangka waktu dan awal UKM
dana yang mereka akses adalah dana berhutang. Melalui kebijakan Pemerintah
pinjaman dari lembaga keuangan baik melalui regulasi tingkat suku bunga
dari bank komersial maupun lembaga
Ratih, Suprapti, Struktur Modal Optimal....231

pinjaman tersebut dan kondisi riil dari Memalui hutang atau dana pinjaman
kesulitan-kesulitan UKM, disajikan tersebut, kelangsungan usaha mereka
dalam tabel berikut hasil dari analisa lebih terjamin dan lebih cepat dibanding
model penelitian yang melihat hubungan hanya dengan menggunakan modal
antara profitabilitas dengan struktur sendiri, meskipun pada kenyataannya
modal usaha : tidak mudah untuk mendapatkan dana
pinjaman tersebut dari lembaga keuangan
Tabel 2 atau perbankan.
Hasil Analisis Model Saran
Penelitian ini masih sangat
Variable Coefficient Std. t- Sig. membutuhkan pengembangan lebih lanjut
Error Statistic dalam hal variabel maupun objek
STA 0.651 0.0939 4.221 0.001 penelitian. Melalui jenis usaha dan jenis
GROW -0.376 0.0124 -2.080 0.062
DEBT 1.014 0.0035 3.263 0.008 lembaga keuangan yang diakses oleh
UKM akan lebih baik hasil yang
YD -0.520 0.0091 -1.764 0.105 diperoleh dan lebih dapat mengetahui
R Square 0.7420 perilaku UKM dalam kebijakan struktur
Adjusted 0.6480 modalnya. Objek penelitian sangat
R Square 7.8920
F 0.0003 disrankan untuk lebih luas wilayah
Statistic populasinya demi mendapatkan
Sig. kesimpulan yang lebih akurat.

Hasil analisis terlihat bahwa Daftar Rujukan


profitabilitas UKM di Kota Malang Arikunto, S., 2005. Manajemen
dipengaruhi oleh variabel-variabel Penelitian. Penerbit Rineka Citra,
penjelas struktur modal yang digunakan Jakarta.
dalam penelitian sebesar 74,20% dan Basri, Faisal, 2000. Perekonomian
hanya berkisar kurang lebih 25% Indonesia. Penerbit Erlangga,
dipengaruhi oleh faktor lain. Jakarta.
Brata, Aloysius Gunadi, 2003. Distribusi
Simpulan dan Saran Spasial UKM di masa Krisis
Simpulan Ekonomi. Jurnal Ekonomi
Struktur modal yang favorable untuk Rakyat.Juli Vol. II
jenis usaha kecil menengah (UKM) Brigham, Eugene F., 1983.
adalah melibatkan hutang atau dana “Fundamentals of Financial
pinjaman. Hutang dalam struktur modal Management”. Third
UKM tidak menjadikan pajak sebagai Edition. Holt-Saunders Japan: The
pertimbangan akan tetapi variabel hutang Dryden Press.
di sini memiliki peran peting dalam Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston,
menciptakan laba atau tingkat (2001). Manajemen Keuangan,
profitabilitas UKM. Meskipun terlihat Edisi 8, Erlangga, Jakarta.
dalam hasil observasi modal awal UKM- Eugene F. Brigham & Louis C.Gapenski,
UKM di kota Malang berasal dari modal 1996, Intermediate Financial
sendiri, akan tetapi dalam perkembangan Management, Fifth edition-
usahanya selain sebagai dukungan International edition, The Dryden
operasional dan dalam hal menciptakan Press
laba, UKM-UKM tersebut mengandalkan
dana pinjaman.
232 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.225-232

Fama, Eugene, and Kenneth French,


2002, Testing trade-off and pecking
order predictions about dividends
and debt, Review of Financial
Studies 15, 1-33.
Francisco, Mira, 2002. Pecking Order
Versus Trade-off: An Empirical
Approach to The Small and
Medium Enterprise Capital
Stracture. Journal of Finance. Vol.
LVII, No. 1.
Imam Ghozali, 2006, Analisis
Multivariate Lanjutan dengan
Program SPSS. Edisi 1. Semarang:
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Kurniadi, T.F., 2002. Keuangan Mikro
sebagai Salah Satu Cara Efektif
untuk Mengentaskan Kemiskinan
dan Menggerakkan Ekonomi
Rakyat. Jurnal Ekonomi Rakyat.
Munawir, S., 2000. Analisa Laporan
Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
Imam Ghozali, 2006, Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
http://galeriukm.web.id/news/kriteria-
usaha-mikro-kecil-dan-menengah-
umkm

Anda mungkin juga menyukai