Oleh:
KELOMPOK 5
KELAS AM 5A MALAM
Langkah-langkah akuntansi keuangan tradisional seperti laba atas investasi (ROI) dan
laba per saham (earning share) dapat memberikan sinyal menyesatkan untuk peningkatan
dan inovasi berkelanjutan pada aktivitas perusahaan yang kompetitif karena umumnya
secara tradisional bisnis harus mendapatkan maksimalisasi profit, agar bisa dilihat layak
sebagai pertumbuhan modal untuk kepentingan pemegang saham sehingga terkadang sulit
untuk menghubungkan antara keberlanjutan dan bisnis sebagai tujuan akhir.
Balanced scorecard memungkinkan manajer untuk melihat bisnis dari empat perspektif
penting yaitu:
1. Customer Perspective (bagaimana pelanggan melihat kami?)
2. Internal Business Perspective (apa yang harus kita unggulkan?)
3. Innovation & Learning Perspective (bisakah kita terus meningkatkan dan
menciptakan nilai?)
4. Financial Perspective (bagaimana memandang pemegang saham?)
Conclusion:
Konsep Balanced scorecard pada dasarnya adalah suatu konsep pengukuran kinerja
yang berusaha menerjemahkan strategi organisasi ke dalam serangkaian aktivitas yang
terencana yang dapat diukur secara kontinyu. Balanced scorecard meninjau peningkatan
kinerja sebuah organisasi dari empat perspektif yaitu perspektif finansial, perspektif
customer, perspektif proses bisnis internal, serta perpektif. Keempat perspektif tersebut saling
mendukung satu sama lain dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Dalam prakteknya, penerapan konsep Balanced Scorecard ini tidaklah semudah yang
diperkirakan karena penerapan konsep ini membutuhkan suatu komitmen dari manajemen
pusat (leadership) maupun karyawan yang terlibat dalam organisasi perusahaan. Karena
perusahaan telah menerapkan balanced scorecard, perusahaan mulai menyadari bahwa
scorecard mewakili perubahan mendasar dalam asumsi yang mendasari tentang pengukuran
kinerja. Salah satu kunci keberhasilan penerapan Balanced Scorecard menurut O’Reilly
(Mattson, 1999:2) adalah adanya dukungan penuh dari setiap lapisan manajemen yang ada
dalam organisasi. Balanced Scorecard tidak hanya berfungsi sebagai laporan saja tetapi lebih
dari itu, Balanced Scorecard haruslah benar-benar merupakan refleksi dari sebuah strategi
perusahaan serta visi dari organisasi. Balanced Scorecard dapat dipandang sebagai sebuah
alat untuk mengomunikasikan strategi dan visi organisasi perusahaan secara berulang.