Anda di halaman 1dari 24

Balanced

scorecard
Kelompok 2
 Reynaldy Hanif Fadhilah 40121100188
 Yahya Wesi Putra 40121200006
 Syela Fitriyani 40121200008
 Febya Sari Nuryanti 40121200014
 Nia Nurlaela Fithri 40121200020
 Balanced (seimbang)
 Scorecard (kartu skor)
Kartu skor ini digunakan untuk mencatat
skor atau perolehan kinerja dari seseorang.

Konsep dan Kata berimbang mempunyai arti bahwa


dalam mengukur haruslah dilakukan dengan

Sejarah berimbang antara aspek financial dan non


financial, intern dan extern, serta

balanced kepentingan jangka pendek dan jangka


panjang.

scorecard Balanced Scorecard yang digunakan sebagai


pengukuran pada konsepnya mencoba
menyeimbangkan penilaian terhadap aspek
keuangan dengan non - keuangan merupakan
hasil dari perbaikan aspek kepuasan
pelanggan. Pada awal kemunculannya
2
Balanced Scorecard hanyalah digunakan
PENGERTIAN
BALANCED
SCORECARD

Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen,


pengukuran, dan pengendalian yang secara cepat, tepat, dan
komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer
tentang performance bisnis. Pengukuran kinerja dengan Balanced
Scorecard memandang unit bisnis dari empat prespektif, yaitu
prespektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan,
serta proses pembelajaran dan pertumbuhan. Melalui mekanisme
sebab akibat (cause and effect) prespektif keuangan menjadi
tolak ukur utama yang dijelaskan oleh tolak ukur operasional
pada tiga prespektif lainnya sebagai driver (lead indicator).

3
ALAT UKUR KINERJA
PERUSAHAAN
Berbagai alat ukur kinerja dapat digunakan yakni untuk mengukur
kinerja keuangan dan kinerja non keuangan. Pengukuran kinerja
yang dilakukan tergantung kebutuhan perusahaan. Terdapat berbagai
alat ukur kinerja yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan dan kinerja non keuangan salah satunya adalah ukuran
kinerja Balance Scorecard yang digunakan untuk mengukur seluruh
kegiatan perusahaan secara terpadu.

Balanced Scorecard
4
Ukuran Kinerja
Keberhasilan perusahaan secara terpadu diukur berdasarkan hubungannya dengan
Balanced Scoredcard
pelanggan, kemampuan dalam kompentensi, kapabilitas organisasi dalam
menghasilkan kinerja .
Kinerja Perusahaan adalah suatu pencapaian nilai tambah keuangan dan non keuangan
yang terukur sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dari perubahan seluruh
sumber daya yang meliputi: Sumber Daya Manusia, material dan modal untuk
menghasilkan perubahan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Kinerja berfungsi sebagai instrumen untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki
kemampuan untuk mempertahankan hidupnya (going concern), serta sebagai dasar
dalam merumuskan perencanaan operasional perusahaan dimasa yang akan datang
serta berfungsi sebagai informasi bagi shareholder, stakeholder, pelanggan menyangkut
prestasi dan kesuksesan perusahaan sebagaimana yang dikemukakan Kaplan dan
Norton “ Balanced Scorecard “ (1996).

Balanced Scorecard
5
Terdapat dua kunci dasar dalam pengukuran kinerja, yakni :

Kunci kinerja
 Pengukuran kinerja berdasarkan kuantitatif dengan menggunakan matematik serta
pengukuran kinerja berdasarkan kualitatif yakni pengukuran yang didasarkan pada
persepsi. Pengukuran berdasarkan kualitatif sangat sukar dilakukan karena sangat
berkaitan persepsi yang dipengaruhi sudut padang dan latar belakang seseorang.
Pengukuran kinerja secara kualitatif tidak memenuhi kevalidan, oleh karenanya
pengukuran kinerja secara kualitatif jarang dilakukan.
 Pengukuran kinerja kuantitatif didasarkan pada perhitungan, persentase, rasio-rasio,
sesuai dengan batas waktu berdasarkan sifat keuangan dan non keuangan.
Pengukuran dilakukan berdasarkan standar – standar yang telah ditetapkan terlebih
dahulu dengan mengacu pada kaidah-kaidah diterima secara logis dan diterima secara
umum.
Terdapat model pengukuran kinerja tradisional yang berbasis pada pengukuran kinerja
keuangan historis berdasarkan akuntansi keuangan. Pengukuran tidak menitikberatkan
pada aspek keuangan saja tetapi didasarkan philosofi kinerja berdasarkan pada
kemampuan perusahaan dalam mengembalikan investasi yang telah ditanamkan
Balanced. Scorecard
6
berdasarkan simulasi prediksi kesuksesan perusahan yang akurat. Basis pengukuran
kinerja berdasarkan kinerja keuangan dan non keuangan dengan menetapkan
keseimbangan pengukuran antara faktor-faktor: a. Keuangan b. Pelanggan c.
Proses bisnis internal yang kritis d. Pembelajaran dan pertumbuhan
Kunci kinerja
Ditujukan untuk dapat mengungkapkan seluruh kemampuan yang dimiliki perusahaan
secara terpadu. Pendekatan pengukuran berdasarkan kartu skor seimbang (Balanced
Scorecard) mengandung aspek integrasi dari seluruh aspek kegiatan perusahaan yang
bersifat internal maupun eksternal. Pendekatan secara internal maupun eksternal
mencerminkan bahwa kinerja perusahaan tidak hanya diukur berdasarkan peningkatan
kemampuan keuangan dan peningkatan kegiatan operasional yang bersifat jangka
pendek, yakni dalam satu kegiatan siklus operasional, tetapi peningkatan kemampuan
yang bersifat berkelanjutan sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan.
Pendekatan pengukuran kinerja berdasarkan kartu skor seimbang sangat berbeda
dengan pengukuran kinerja tradisional yang didasarkan pada pengukuran kinerja
keuangan, yakni pengukuran yang semata-mata dilakukan berdasarkan pendekatan
akuntansi dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan dan tidak mencerminkan
aspek– aspek non keuangan Presentation Title 7
Kunci kinerja
Balanced Scorecard (BSC) menyediakan kerangka kerja secara terpadu bagi eksekutif
untuk dapat menterjemahkan visi dan misi perusahan kedalam sekumpulan pengukuran
kinerja yang masuk akal, dan berorientasi kesuksesan dalam strategi yang didasarkan
pada empat perspektif pengukuran yakni:
1. Perspektif keuangan
2. Perspektif pelanggan
3. Perspektif proses bisnis internal
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Balanced Scorecard
8
Empat prespektif dalam Balanced Score card (BSC) yakni berdasarkan perspektif
PERSPEKTIF PENGUKURAN BALANCED
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif
SCORECARD
pembelajaran dan pengembangan, tampak sebagaimana diuraikan pada Tabel 13.1
dibawah ini:

Balanced Scorecard
9
Sasaran-sasaran keuangan dapat sangat berbeda di tiap-tiap tahapan dan siklus
PERSPEKTIF PENGUKURAN BALANCED SCORECARD
kehidupan bisnis (business cycle). Kaplan dan Norton mengidentifikasi 3 tahapan:
PERSPEKTIF KEUANGAN
 Masa Pertumbuhan (growth)
Pada tahap ini perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki
produk atau jasa yang secara signifikan memiliki tingkat pertumbuhan yang baik,
sehingga di butuhkan komitmen untuk mengembangkan suatu produk atau jasa baru,
membangun dan mengembangkan fasilitas. Melihat tingkat investas yang tinggi,
maka tolok ukur yang dapat digunakan adalah tingkat pertumbuhan
pendapatan/penjualan (growth rate in revenues/sales)
 Tahap Bertahan (sustain)
Pada tahap ini perusahaan akan mempertahankan pangsa pasar yang ada, ditengah
ketatnya persaingan. Investasi tetap dilakukan, namun lebih ditujukan untuk
mengatasi tersendatnya proses produksi missal memperbaharui peralatan produksi
yang lama. Tolok ukur yang digunakan seperti pendapatan operasional, besarnya nilai
tambah. Balanced Scorecard
10
PERSPEKTIF PENGUKURAN BALANCED SCORECARD

 Panen (harvest)
PERSPEKTIF KEUANGAN
Tahap ini menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan sudah mencapai titik jenuh,
sehingga yang diperlukan bagaimana caranya meningkatkan pendayagunaan harta-
harta perusahaan dalam rangka memaksimalkan arus kas masuk (cash inflow).
Perspektif keuangan juga menunjukkan seberapa baik kinerja perusahaan kepada
pemegang saham, kreditur dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Sehingga
kaplan dan Norton juga mengemukakan perspektif keuangan yang berorientasi pada
profitabilitas, pertumbuhan dan nilai-nilai yang memuaskan pemegang saham.

Balanced Scorecard
11
Prespektif pelanggan, adalah pengukuran pelanggan dan segmentasi pasar kedalam
unit bisnisPENGUKURAN
PERSPEKTIF secara lengkapBALANCED
sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Core kelompok
SCORECARD
pengukuran pelanggan meliputi empat pengukuran yang secara umum digunakan oleh
PERSPEKTIF PELANGGAN
seluruh tipe organisasi.
1. Pangsa pasar (Market share)
Pengukuran market share berdasarkan target pada kelompok pelanggan atau segment
pasar secara khusus. Perusahaan dapat mengukur pelanggan segment pasar, yakni
berapa banyak pelanggan dan segment pasar dapat diterima atau dihasilkan dalam
bisnis. Pengukuran dapat dilakukan berdasarkan persentase target pelanggan terhadap
jumlah transaksi keuangan.
2. Retensi Pelanggan (Customer retention)
Pengukuran yang dilakukan untuk mengukur loyalitas pelanggan berdasarkan
persentase dari pertumbuhan bisnis, dengan tujuan pemelihara atau peningkatan
pangsa pasar serta kepemilikan pelanggan pada segmentasi.

Balanced Scorecard
12
PERSPEKTIF PENGUKURAN BALANCED SCORECARD
3.Tambahan Pelanggan (Customer Aquisition)
Secara umum, salah
PERSPEKTIF satu upaya perusahaan meningkatkan pertumbuhan bisnisnya
PELANGGAN
dilakukan dengan menetapkan peningkatan jumlah pelanggan berdasarkan target
segment.
Tujuan dalam nentapkan target segment adalah untuk mendapatkan pelanggan-
pelanggan baru. Pertambahan pelanggan diukur melalui angka pelanggan baru atau
total penjualan pada pelanggan baru pada segment pasar.
4. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)
Pengukuran kinerja kepuasan pelanggan adalah pengukuran terhadap kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan yang didasarkan pada :
 Ketepatan pengiriman disertai dengan keutuhan produk yang dikirim sampai pada
pelanggan.
 Kualitas produk berkaitan dengan harga.
 Hubungan pribadi yang baik dengan pelanggan.
 Tingkat penolakan /reject pelanggan terhadap produk dan pelayanan perusahaan.
Balanced Scorecard
13
Fokus Pelanggan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan memahami
persepsi dan ekspektasi pelanggan menunjukkan bahwa perusahaan memberian
kepuasan pada pelanggan sebagaimana persepsi dan ekspektasi pelanggan, sebaliknya
PERSPEKTIF PENGUKURAN BALANCED SCORECARD
pelanggan akan merasa dipuaskan kualitas yang dirasakan sebagaimana persepsi dan
ekspektasinya
PERSPEKTIF atau merasakan melebihi persepsi dan ekspektasinya.
PELANGGAN
Pendekatan pemahaman persepsi dan ekspektasi pelanggan dapat dilakukan dengan
model :
 Model Reaktif ; Suatu metode pendekatan untuk mengetahui ekspektasi pelanggan
dengan cara menampung keluhan – keluhan dari pelanggan, kemudian dicari
pemecahannya.
 Model Aktif ; Suatu metode pendekatan untuk mengetahui ekspektasi pelanggan
dengan cara melakukan komunikasi dengan pelanggan, menjawab pertanyaan –
pertanyaan yang diajukan pelanggan dan memperkenalkan produk – produk baru.
 Model Proaktif ; Suatu metode pendekatan untuk mengetahui ekspektasi
pelanggan dengan cara menjaring informasi dari pelanggan, dan bertindak
berdasarkan titik pandang pelanggan.

Balanced Scorecard
14
PERSPEKTIF PENGUKURAN BALANCED SCORECARD
PERSPEKTIF PROSES BISNIS
Pengukuran proses bisnis internal, berfokus pada kepuasan pelanggan dan
INTERNAL
keberhasilan pada tujuan keuangan organisasi. Proses bisnis internal berdasarkan
pendekatan Balanced Scorecard didasarkan pada identifikasi kedalam proses yang
baru, dengan ketentuan bahwa organisasi harus unggul dalam mengumpulkan
pelanggan.
Perspektif bisnis internal membagi pengukuran menjadi tiga bagian:
1. Proses Inovasi, terbagi dalam dua bagian yakni:
- Mengidentifikasi kebutuhan pasar
- Menciptakan produk baru.
Proses ini dapat dilakukan dengan melakukan riset pasar.

Balanced Scorecard
15
2. Proses Operasi, mencerminkan aktivitas yang dilakukan perusahaan, dimulai dari
penerimaan order dari pelanggan sampai dengan mengantarkan produk atau jasa kepada
PERSPEKTIF PENGUKURAN BALANCED SCORECARD
pelanggan. Dalam
PERSPEKTIF proses ini
PROSES dilakukan pengukuran kinerja berdasarkan proses operasi
BISNIS
terdiri dari:
INTERNAL
 Proses pembuatan produk
Proses ini secara umum ditekankan pada tiga faktor penting yakni:
1. Kualitas
2. Biaya
3. Waktu.
 Proses pengiriman atau proses penyampaian produk/jasa kepada pelanggan, yang biasa
disebut proses marketing
3. Proses layanan Purna Jual. Proses ini adalah proses dalam upaya pemberian manfaat
tambahan kepada pelanggan yang telah membeli produk atau jasa dari perusahaan. Proses
mencakup : kegiatan perbaikan dan garansi, proses pembayaran (tunai, kredit atau
potongan harga), perlakuan terhadap barang yang dikembalikan atau ditolak (reject) atau
pengembalian produk cacat. Balanced Scorecard
16
PERSPEKTIF PENGUKURAN BALANCED SCORECARD
PERSPEKTIF PROSES BISNIS
INTERNAL

Balanced Scorecard
17
Prespektif PENGUKURAN
PERSPEKTIF pembelajaran dan pertumbuhan
BALANCED berdasarkan
SCORECARD pendekatan pengidentifikasikan
PERSPEKTIF PEMBELAJARAN
infrastuktur dalam organisasi yang dibangun dalam rangka menciptakan pertumbuhan
DAN PERTUMBUHAN
dan perbaikan dalam jangka panjang yang didasarkan pada tiga prinsip yakni : orang,
sistem dan organisasi prosedur.

Contoh kunci pengukuran secara umum dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
menyangkut:
 Kemampuan tenaga kerja.
Kemampuan tenaga kerja yakni berkaitan dengan kemampuan fisik untuk
mengoperasikan mesin secara rutin, merakit, memasang produk, melakukan
pelayanan. Secara umum pengukuran dilakukan terhadap :
a. Kepuasan pekerja.
b. Retensi pekerja.
c. Produkivitas pekerja

Balanced Scorecard18
PERSPEKTIF PENGUKURAN BALANCED SCORECARD
 Kemampuan PEMBELAJARAN
PERSPEKTIF sistem informasi
Pekerja
DAN dapat bekerja dengan efektif, jika pekerja mampu mendapatkan informasi yang
PERTUMBUHAN
bermutu menyangkut: pelanggan, proses internal dan kebijakan keuangan. Pekerja
membutuhkan informasi dan waktu yang akurat untuk berhubungan dengan para
pelanggan. Pengukuran kemampuan informasi dilakukan dengan menetapkan presentase
mendapatkan informasi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan dan persentase
diperolehnya pelanggan dari saluran informasi pelanggan.

 Motivasi, Pemberian Wewenang, Kesejajaran


Keahlian pekerja yang mantap akan memberikan kontribusi pada perusahaan, tetapi tidak
cukup hanya keahlian, perlu didukung dengan motivasi dalam melakukan tindakan untuk
mencapai kesusksesan perusahaan.

Balanced Scorecard
19
PERSPEKTIF PENGUKURAN BALANCED SCORECARD
PERSPEKTIF PEMBELAJARAN
DAN PERTUMBUHAN
Tiga hal yang penting dalam pembelajaran dan fokus tujuan pertumbuhan dalam
organisasi adalah motivasi pekerja:
1. Pengukuran sugesti dan implementasi.
2. Pengukuran perbaikan.
3. Pengukuran individual dan staff organizational.

Balanced Scorecard
20
Keuanggulan
Balanced scorecard manjadikan sistem manajemen strategik sekarang berbeda secara
signifikan dengan sistem manajemen strategik dalam manajeman tradisional. Mulyadi

balanced scorecard
dalam bukunya balanced scorecard, menyatakan bahwa keunggulan balanced
scorecard terletak pada fokusnya yaitu bukan hanya pendekatan keuangan yang
diperhatikan melainkan juga non keuangan.
Keunggulan pendekatan balanced scorecard dalam sistem perencanaan strategik
adalah mampu menghasilkan rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai
berikut:

1. Komprehensif
Pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan
perspektif rencana strategik ke perspektif non keuangan tersebut menghasilkan
manfaat sebagai berikut:
a. Menjadikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang.
b. Memampukan perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompleks.
Balanced Scorecard
21
2. Koheren
Keuanggulan
balanced scorecard
Balanced scorecard mewajibkan personal membangun hubungan sebab akibat diantara
berbagai strategik. Kekoheran juga dituntut saat menjabarkan inisiatif strategik ke dalam
program serta perencanaan laba jangka pendek.
3. Seimbang
Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik
penting untuk menghasilkan kinerja keuangan berjangaka panjang.
4. Terukur
Sasaran strategik yang digunakan merupakan sasaran yang dapat diukur sehingga mudah
diwujudkan.

Balanced Scorecard
22
Any questions?
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai