Anda di halaman 1dari 8

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen (Volume 9 Tahun 2018

PENGARUH KREDIT MODAL KERJA TERHADAP PENDAPATAN


BERSIH USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR FORMAL

Nurul Inayah, I Ketut Kirya, I Wayan Suwendra

Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: iinbryan@yahoo.com, ketutkirya@yahoo.co.id, yc9eda@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) rata-rata jumlah kredit modal kerja
yang diterima oleh pelaku usaha kecil dan menengah, (2) jenis usaha pelaku usaha
kecil dan menengah penerima kredit modal kerja, (3) rata-rata pendapatan bersih
pelaku usaha kecil dan menengah, dan (4) pengaruh dari kredit modal kerja terhadap
pendapatan bersih usaha kecil dan menengah dan besar pengaruhnya. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian kausal. Subjek penelitian adalah pelaku usaha kecil
dan menengah sektor formal di Kecamatan Buleleng tahun 2012 dan objeknya
adalah jumlah kredit modal kerja, dan pendapatan bersih. Data dikumpulkan dengan
teknik dokumentasi serta dianalisis dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil
penelitian menunjukkan (1) rata-rata jumlah kredit modal kerja yang diterima oleh
pelaku usaha kecil sebesar Rp 48.457.447,00, dan menengah sebesar Rp
171.666.667,00, (2) jenis usaha pelaku usaha kecil adalah jasa ritel dan hiburan; dan
menengah adalah jasa ritel, (3) rata-rata pendapatan bersih bagi pelaku usaha kecil
sebesar Rp 45.328.802,00 dan menengah sebesar Rp 163.399.599,00 per bulan
untuk tahun 2012, dan (4) kredit modal kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan bersih dan besar pengaruhnya sebesar 82,4%.

Kata kunci: kredit modal kerja dan pendapatan bersih

Abstract
This research aims to know: (1) the average amount of credits earned by
entrepreneur of small and medium, (2) types of effort entrepreneurs who received
working capital credit, (3) the average of net income of small and medium
entrepreneurs, and (4) effect of working capital credit to net income entrepreneurs of
small and medium and how much effect. This research used causal research design.
The subject of the research are entrepreneurs of small and medium in formal sector
in Buleleng district in 2012 and the object are the amount of working capital credits,
and net income.The data collected by documentation technic and analyzed using
simple linear regression analysis. The results showed that (1) the average amount of
credits earned by entrepreneur of small is Rp 48.457.447,00, and the entrepreneur of
medium is Rp 171.666.667,00, (2) types of small effort entrepreneur is retail service
and entertainment service; and medium effort entrepreneur is retail service, (3) the
average of net income for small entrepreneurs is Rp 45.328.802,00 and for medium
entrepreneurs is Rp 163.399.599,00 monthly for the 2012, (4) working capital credit
positive and significant effect on net income and the effect is 82,4%.

Keywords : working capital credit and net income

145
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 9 Tahun 2018

Pendahuluan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pengusaha dan masyarakat pada
merupakan salah satu bagian penting dari umumnya.
perekonomian suatu negara atau daerah, Dewasa ini, banyak pelaku usaha
karena dalam kondisi ekonomi yang belum yang mengalami keterbatasan modal atau
kondusif, pengembangan kegiatan usaha sulitnya mengakses sumber permodalan.
kecil dan menengah dianggap sebagai Hal ini telah menjadi kendala klasik yang
salah satu alternatif penting yang mampu dihadapi pengusaha ketika memulai atau
mengurangi beban berat yang dihadapi mengembangkan usaha. Salah satu faktor
perekonomian nasional dan daerah. yang menyebabkan masalah tersebut
Besarnya peran usaha kecil dan menengah terjadi adalah sulitnya memperoleh sumber
(UKM), mengindikasikan bahwa UKM modal dari lembaga keuangan, khususnya
merupakan sektor usaha dominan dalam bank. Umumnya, pelaku usaha tidak
menyerap tenaga kerja, serta berperan memiliki laporan keuangan yang jelas,
dalam proses pemerataan dan peningkatan artinya laporan keuangan tersebut tidak
pendapatan masyarakat. Dengan kata lain, secara sistematis dan rinci memuat tentang
usaha kecil dan menengah telah menjadi aktivitas usaha; sehingga susah untuk
tulang punggung perekonomian yang sudah mendapatkan kredit dari bank yang
terbukti bahwa dalam kondisi ekonomi yang mengharuskan adanya laporan keuangan.
sulit, UKM justru lebih mampu bertahan Selain itu, tidak memiliki agunan yang bisa
hidup. Maka dari itu, usaha kecil dan meyakinkan pihak perbankan untuk
menengah perlu dikembangkan dengan mendapatkan pinjaman modal usaha.
baik dan mendapat perhatian khusus dari Akibatnya, tidak sedikit UKM yang awalnya
pemerintah, salah satunya dengan cara telah mampu membangun usahanya
menambah modal mereka melalui dengan baik, tetapi karena terkendala dana
penyaluran kredit modal kerja. atau modal menyebabkan usahanya tidak
Bagi setiap organisasi usaha, modal bisa berkembang, sehingga kehidupan
memegang peranan penting di dalam mereka tidak ada kemajuan dari segi
menjalankan operasi usaha. Modal ekonomi.
merupakan bagian hak pemilik dalam Dalam memandang permasalahan
perusahaan yaitu selisih aktiva dan utang tersebut, pemerintah tidak tinggal diam.
yang ada (Mardiasmo, 2008: 36). Dalam Faktanya, telah banyak lembaga keuangan
setiap usaha, modal yang dimiliki berbeda- bank atau non bank yang menawarkan
beda tergantung dari jenis usaha yang kredit modal kerja bagi para pelaku usaha,
dijalankan. Besar kecilnya modal yang dengan tingkat suku bunga bersaing dan
dibutuhkan tergantung dari besar kecilnya prosedur yang mudah. Ritonga dan Firdaus
usaha yang akan didirikan. Tanpa adanya (2003: 107), menyatakan bahwa kredit
dukungan modal, usaha tidak akan berjalan modal kerja atau kredit produktif, yaitu
dengan baik sesuai yang diharapkan. Maka kredit yang digunakan untuk meningkatkan
dari itu, dibutuhkan pengelolaan modal usaha. Kredit modal kerja ini khusus
yang tepat, yaitu pengelolaan yang dapat diberikan kepada pelaku usaha, yang akan
menentukan seberapa besar alokasi dana mengembangkan usahanya atau
untuk masing-masing modal sesuai dengan meningkatkan produktivitas usaha, berupa
bidang usaha dari usaha tersebut. Modal pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR).
menjadi penting karena dengan modal KUR merupakan salah satu program
perusahaan dapat melaksanakan kegiatan pemerintah yang dianggap dapat mengatasi
operasionalnya dan melakukan masalah permodalan bagi UKM. Pemberian
pengembangan atau perluasan usaha. KUR dilakukan melalui lembaga perbankan
Modal kerja yang efekif menjadi sangat dan diharapkan dapat meringankan
penting untuk kelangsungan pertumbuhan masalah permodalan yang terjadi.
perusahaan dalam jangka panjang Berkaitan dengan peningkatan
(Wiksuana, dkk., 2001: 95). Hal ini akan pendapatan, bahwa banyak pengusaha
dapat memberikan dampak positif dalam yang bermasalah terhadap pendapatannya
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan setelah memperoleh kredit modal kerja dari

146
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 9 Tahun 2018

lembaga keuangan. Berdasarkan waktu pelunasan”. Selanjutnya menurut


survei awal yang dilakukan kepada 18 Adji, dkk., (2004: 166), “kredit merupakan
pengusaha yang bergerak pada sektor suatu fasilitas keuangan yang
perdagangan, yaitu 13 orang (72%) belum memungkinkan seseorang atau badan
mengalami dampak dari pemberian kredit usaha untuk meminjam uang untuk
modal kerja terhadap tingkat pendapatan, membeli produk dan membayarnya kembali
dan 5 orang (28%) bahkan cenderung dalam jangka waktu yang ditentukan”.
mengalami penurunan meskipun sudah Berdasarkan pengertian di atas, maka
mendapatkan kredit modal kerja dari dapat ditarik kesimpulan bahwa kredit
lembaga keuangan. Hal ini tidak sesuai diberikan atas dasar kepercayaan kedua
dengan yang diharapkan, yaitu “adanya belah pihak, artinya pihak kreditur percaya
peningkatan pendapatan yang diperoleh bahwa debitur akan segera melunasi
pengusaha sebagai akibat tambahan modal utangnya dalam jangka waktu yang telah
atau pemberian kredit dalam usaha ditentukan, dan pihak debitur percaya
produktifnya” (Kasmir, 2011). bahwa pihak kreditur akan menagih
Berdasarkan uraian di atas, maka piutangnya pada saat jatuh tempo. Selain
permasalahan pokok dalam penelitian ini, itu, kredit juga mengandung unsur prestasi,
yaitu (1) berapakah rata-rata jumlah kredit artinya pihak peminjam (debitur)
modal kerja yang diterima oleh pelaku memberikan prestasi kepada kreditur
usaha kecil dan menengah sektor formal di sebagai imbalan atas kredit yang telah
Kecamatan Buleleng?, (2) jenis usaha apa diberikannya.
sajakah yang dijalankan oleh pelaku usaha, Salah satu usaha dari bank atau non
(3) berapakah rata-rata pendapatan bersih bank adalah memberikan fasilitas kredit
dari pelaku usaha?, (4) apakah ada kepada nasabah. Kredit modal kerja
pengaruh dari kredit modal kerja terhadap merupakan salah satu dari jenis-jenis kredit
pendapatan bersih UKM dan berapa besar yang diberikan oleh pihak kreditur kepada
pengaruhnya? nasabah untuk membiayai operasionalisasi
Manfaat secara teoritis penelitian ini perusahaan agar aktivitas perusahaan
diharapkan dapat memberikan sumbangan dapat berjalan dengan baik. Kredit modal
dalam pengembangan ilmu ekonomi, kerja adalah kredit yang diberikan untuk
khususnya pada bidang manajemen memenuhi kebutuhan modal kerja
keuangan. Manfaat secara praktis perusahaan. Prinsip dari modal kerja ini
penelitian ini diharapkan dapat digunakan adalah penggunaan modal yang akan habis
sebagai bahan informasi dan masukan bagi dalam satu siklus usaha, yaitu dimulai dari
Lembaga Pemberi Kredit, dalam perolehan uang tunai dari kredit bank
menentukan dan menerapkan kebijakan kemudian digunakan untuk membeli barang
untuk mencapai tujuan yang telah dagangan atau bahan-bahan baku,
ditetapkan mengenai penyaluran kredit kemudian diproses menjadi barang jadi lalu
modal kerja kepada pengusaha kecil dan dijual baik secara tunai ataupun kredit, dan
menengah (UKM) sektor formal. selanjutnya memperoleh uang tunai
Menurut Undang-Undang No. 7 kembali. Dalam menjalankan kegiatan
Tahun 1992 tentang Perbankan (dalam operasionalnya, perusahaan membutuhkan
Ahman, 2003: 117), “kredit adalah dana yang cukup untuk menjamin
penyediaan uang atau tagihan berdasarkan kelangsungan operasinya tersebut. Menurut
persetujuan atau kesepakatan pinjam- Wijaya (2001: 27), “kredit modal kerja
meminjam antara bank dan pihak lain yang adalah kredit yang diberikan oleh bank
mewajibkan pihak peminjam untuk kepada nasabah (debitur) untuk memenuhi
melunasi hutangnya setelah jangka waktu kebutuhan modal kerja debitur”. Kasmir
tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, (2010) menyatakan bahwa “kredit modal
atau pembagian hasil keuntungan”. kerja digunakan untuk kebutuhan dana
Menurut Ritonga dan Firdaus (2003: 105), jangka pendek dengan jangka waktu
“kredit adalah penyediaan uang dari bank pengembalian maksimal satu tahun (bisa
kepada pihak peminjam berdasarkan diperpanjang pada saat jatuh tempo), dan
kesepakatan pinjam-meminjam dan jangka bunga disesuaikan dengan jumlah

147
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 9 Tahun 2018

penggunaan”. Selanjutnya menurut faktor produksi”. Berdasarkan pengertian di


Suhardjono (2006: 251) “kredit modal kerja atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
digunakan untuk pembiayaan aktiva lancar pendapatan adalah penghasilan yang
perusahaan (pembelian bahan baku, timbul dari aktivitas perusahaan, berupa
piutang)”. penghasilan jasa (fees), bunga, dividen,
Pendapatan merupakan suatu royalty dan sewa untuk memenuhi
gambaran tingkat kemampuan seseorang kebutuhan tiap-tiap individu.
dalam memenuhi kebutuhan materinya
Metode
dalam satuan waktu tertentu, yang umum
Desain penelitian yang digunakan
digunakan biasanya satu bulan. Dengan
adalah penelitian kausal.Jenis data yang
adanya pendapatan, berarti sebuah usaha
digunakan dalam penelitian adalah data
layak untuk dipertahankan walaupun
primer kuantitatif, yaitu data jumlah kredit
sebenarnya masih ada beberapa hal selain
modal kerja yang diterima pelaku usaha
pendapatan yang bisa menjadi bahan
kecil, dan menengah serta jumlah
pertimbangan untuk meneruskan sebuah
pendapatan bersih yang diperoleh dalam
usaha. Pendapatan juga sering dijadikan
kurun waktu 12 bulan, (2) data sekunder
tolak ukur dalam mengukur tingkat
kuantitatif, yaitu data jumlah UKM sektor
kesejahteraan suatu masyarakat dan
formal di Kecamatan Buleleng Tahun 2012.
keberhasilan perekonomian suatu negara.
Teknik pengumpulan data yang
Dengan demikian pendapatan akan diakui
digunakan adalah dokumentasi yaitu (1)
pada saat terjadinya perubahan bentuk dari
catatan atau pembukuan keuangan berupa
bentuk barang atau jasa menjadi bentuk
neraca dan laporan laba rugi yang dimiliki
kas atau aktiva lain yang sah. Adji, dkk.,
oleh para pelaku Usaha Kecil Menengah
(2004: 3) menyatakan bahwa pendapatan
(UKM) Tahun 2012, dan (2) dokumentasi
adalah “uang yang diterima oleh seseorang
yang dimiliki oleh Kantor Pelayanan
dan perusahaan dalam bentuk gaji, upah,
Terpadu, mengenai jumlah UKM sektor
sewa, bunga, dan laba, termasuk juga
formal di Kecamatan Buleleng Tahun 2012,
beragam tunjangan seperti kesehatan dan
serta dianalisis dengan menggunakan
pensiun. Menurut Standar Akuntansi
analisis regresi linier sederhana.
Keuangan Nomor 23 (2004: 1),
“pendapatan adalah penghasilan yang
timbul dari aktivitas perusahaan yang Hasil Dan Pembahasan
biasanya dikenal dengan sebutan berbeda,
seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), Rata-rata jumlah kredit modal kerja,
bunga, deviden, royalty, dan sewa”. pendapatan bersih, jenis usaha, dan
Selanjutnya menurut Tohir (dalam Sutanto, ringkasan hasil pengolahan data usaha
2004) menyatakan “pendapatan adalah kecil dan menengah sektor formal di
uang yang diterima pleh segenap orang Kecamatan Buleleng tahun 2012 dapat
dan merupakan balas jasa untuk faktor- dilihat pada Tabel sebagai berikut.

Tabel 1. Rata-rata Jumlah Kredit Modal Kerja dan Pendapatan Bersih Usaha Kecil dan
Menengah Sektor Formal di Kecamatan Buleleng Tahun 2012

Kredit Modal Kerja Pendapatan Bersih


Usaha
Jumlah (Rp) Rata-rata (Rp) Jumlah (Rp) Rata-rata (Rp)
Kecil 4.555.000.018 48.457.447 4.260.907.388 45.328.802

Menengah 1.030.000.002 171.666.667 980.397.594 163.399.599

Sumber: Data yang telah diolah peneliti

148
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 9 Tahun 2018

Tabel 2 . Jenis Usaha Kecil dan Menengah Sektor Formal di Kecamatan Buleleng Tahun
2012.
No Keterangan Jenis Usaha
1 Usaha Kecil Jasa ritel dan hiburan
2 Usaha Menengah Jasa ritel

Sumber: Data yang telah diolah peneliti

Tabel 3. Ringkasan Hasil Pengolahan Data Menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana
dengan Bantuan SPSS 16.00 for Windows

Parameter Koefisien p-value α = 0,05 Keputusan Simpulan


Ada hubungan pengaruh
ryx 0,907 0,000 0.05 Menolak Ho positif yang signifikan dari x
terhadap y
Ada pengaruh positif yang
r2yx 0,824 0,000 0,05 Menolak Ho
signifikan dari x terhadap y
Tidak Tidak dapat digunakan untuk
α 617879.593 0,873 0,05
Signifikan memprediksi
Dapat digunakan untuk
β 0,907 0,000 0,05 Signifikan
memprediksi

Sumber: Hasil output SPSS (Lampiran 04)

Berdasarkan perhitungan pada terhadap pendapatan bersih UKM tahun


Tabel 01, dapat diketahui bahwa rata-rata 2012 karena p-value < α. Hasil koefisien
jumlah kredit modal kerja yang diterima determinasi sebesar 0,824 atau 82,4% ini
oleh pelaku usaha kecil dan menengah menyatakan bahwa variabel pendapatan
sudah cukup tinggi sehingga para pelaku bersih dipengaruhi oleh kredit modal kerrja
usaha dapat melakukan perluasan usaha sebesar 82,4% sedangkan 17,6%
secara produktif. dipengaruhi oleh variabel diluar kredit
Berdasarkan hasil pada Tabel 01, modal kerja yang harus diteliti lebih lanjut
dapat diketahui bahwa rata-rata lagi. Variabel lain yang mempengaruhi
pendapatan bersih yang diterima oleh pendapatan yaitu kecakapan dan
pelaku usaha kecil dan menengah sudah keahlian, motivasi, dan keuletan bekerja
cukup baik. Hal ini mengindikasikan (Bardaini, 2006).
bahwa kredit modal kerja yang diberikan
oleh lembaga keuangan memiliki peranan Pembahasan
yang sangat penting dalam meningkatkan Berdasarkan hasil perhitungan pada
pendapatan. Tabel 01 menunjukkan bahwa rata-rata
Hasil penelitian pada Tabel 02 kredit modal kerja yang diterima oleh
menunjukan bahwa jenis usaha pelaku pelaku usaha kecil dan menengah sudah
usaha kecil adalah jasa ritel dan jasa cukup tinggi. Kredit modal kerja yang
hiburan, dan menengah adalah jasa ritel. diberikan oleh lembaga keuangan dapat
Di dalam menjalankan usahanya, para dipergunakan oleh pelaku usaha kecil
pengusaha lebih banyak membuka usaha dan menengah untuk membiayai
untuk memenuhi kebutuhan primer operasionalisasi perusahaan agar
masyarakat. aktivitas perusahaan dapat berjalan
Hasil analisis regresi pada Tabel 03 dengan baik. Dalam melaksanakan
menunjukkan bahwa kredit modal kerja aktivitasnya, setiap perusahaan tidak akan
berpengaruh positif dan signifikan terlepas dari kebutuhan modal. Modal

149
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 9 Tahun 2018

menjadi penting untuk kelangsungan Berdasarkan hasil perhitungan pada


hidup perusahaan. Hasil penelitian ini Tabel 01 menunjukkan bahwa rata-rata
mendukung teori dari Wiksuana, dkk., pendapatan bersih yang diterima oleh
(2001: 95) yang menyatakan bahwa pelaku usaha kecil dan menengah cukup
modal menjadi penting, karena dengan baik. Hal ini mengindikasikan bahwa kredit
modal perusahaan dapat melaksanakan modal kerja yang diberikan oleh lembaga
kegiatan operasionalnya dan melakukan keuangan memiliki peranan yang sangat
pengembangan atau perluasan usaha. penting dalam meningatkan pendapatan.
Modal kerja yang efekif menjadi sangat Hasil penelitian ini mendukung teori dari
penting untuk kelangsungan pertumbuhan Kasmir (2011) yang menyatakan bahwa
perusahaan dalam jangka panjang. kredit secara positif dapat meningkatkan
Berkaitan dengan jenis usaha pelaku pendapatan, karena pemberian kredit
usaha kecil dan menengah di Kecamatan dapat menambah modal usaha.
Buleleng tahun 2012, bahwa jenis usaha Suwardjono (dalam Maharani, 2008),
pelaku usaha kecil adalah jasa ritel dan menyatakan bahwa pendapatan suatu
jasa hiburan. Jasa ritel terdiri atas jasa usaha tergantung dari modal yang dimiliki.
bangunan, jasa peralatan dan Jika modal besar maka hasil produksi
perlengkapan rumah tangga, jasa mobil tinggi, sehingga pendapatan yang didapat
dan sepeda motor bekas, jasa peralatan juga tinggi. Begitu pula sebaliknya, jika
audio dan video, jasa fashion, jasa modal kecil maka hasil produksi rendah,
perlengkapan dan peralatan kantor, jasa sehingga pendapatan yang diperoleh
makanan, jasa salon dan jasa photo copy. rendah. Modal yang cukup akan dapat
Jasa hiburan terdiri dari jasa rental play memberikan dampak positif dalam
station, jasa persewaan buku (novel dan peningkatan pendapatan dan
komik), dan jasa karaoke. Jenis usaha kesejahteraan pengusaha dan masyarakat
pelaku usaha menengah adalah jasa ritel pada umumnya.
yang terdiri dari jasa makanan, jasa Berdasarkan hasil analisis regresi
peralatan dan perlengkapan rumah linier sederhana yang telah diuraikan
tangga, dan jasa bangunan. Di dalam diatas, diketahui bahwa kredit modal kerja
menjalankan usahanya, para pengusaha berpengaruh positif terhadap pendapatan
lebih banyak membuka usaha untuk bersih usaha kecil dan menengah sektor
memenuhi kebutuhan primer masyarakat. formal di Kecamatan Buleleng. Hasil
Hal ini tentu akan membuat persaingan penelitian ini sesuai dengan hasil temuan
diantara mereka semakin ketat karena penelitian sebelumnya yang dilakukan
kebanyakan para pengusaha membuka oleh Setiawina (2005) dan Tampubolon
usaha yang sejenis. Maka dari itu, para (2006) yang menyimpulkan bahwa jumlah
pengusaha dituntut untuk lebih kreatif dan kredit modal kerja berpengaruh positif dan
bijaksana didalam memikirkan dan signifikan terhadap pendapatan bersih.
memutuskan suatu perkara yang berkaitan Disamping itu, hasil penelitian ini juga
dengan usaha yang dijalankan. Selain itu, mendukung teori dari Kasmir (2011) yang
para pengusaha harus lebih pandai menyatakan bahwa kredit secara positif
didalam melakukan manajemen dan dapat meningkatkan pendapatan karena
pemberdayaan sumber daya manusia pemberian kredit dapat menambah modal
guna meningkatkan kinerja di dalam usaha. Dalam penelitian ini terlihat sangat
berusaha sehingga mampu meningkatkan jelas bahwa kredit modal kerja (X)
pendapatan. Hasil penelitian ini berperan dalam upaya meningkatkan
mendukung teori dari Rismunandar (2002) pendapatan bersih (Y) Usaha Kecil dan
yang menyatakan bahwa dalam Menengah (UKM) sektor formal di
menjalankan usaha harus fokus di dalam Kecamatan Buleleng tahun 2012.
menangani masalah kualitas dan kuantitas
barang atau jasa yang dijual, manajemen,
maupun sumber daya manusianya karena
semakin ketatnya persaingan didalam
dunia usaha.

150
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 9 Tahun 2018

Simpulan Dan Saran Daftar Pustaka


Berdasarkan hasil penelitian di atas
sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan Adji, Wahyu., Hendrawan, & Suharyadi.
sebagai berikut. (1) Rata-rata jumlah kredit 2004. Ekonomi Kelas XI. Kurikulum
modal kerja yang diterima oleh pelaku Berbasis Kompetensi. Jakarta:
usaha kecil sebesar Rp 48.457.447,00 Penerbit Erlangga.
dan menengah sebesar Rp Ahman, Eeng. 2003. Ekonomi Untuk SMU
171.666.667,00, (2) Jenis usaha pelaku Kelas 2.Jilid 2. Bandung: Grafindo
usaha kecil adalah jasa ritel dan hiburan; Media Pratama.
dan menengah adalah jasa ritel, (3) Rata- Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar
rata pendapatan bersih bagi pelaku usaha Akuntansi Keuangan. Jakarta:
kecil sebesar Rp 45.328.802,00 dan Salemba Empat.
menengah sebesar Rp 163.399.599,00 Kasmir, 2010.Pengantar Manajemen
per bulan untuk tahun 2012, (4) Kredit Keuangan. Edisi I. Cetakan Kedua.
modal kerja berpengaruh positif dan Jakarta: Kencana.
signifikan terhadap pendapatan bersih dan Kasmir, 2011.Dasar-dasar Perbankan.
besar pengaruhnya sebesar 82,4%. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Saran yang dapat disampaikan Maharani, Tejasari. 2008. “Peranan Sektor
berdasarkan penelitian yang telah Usaha Kecil dan Menengah dalam
dilakukan adalah (1) bagi para pelaku Penyerapan Tenaga Kerja dan
usaha kecil dan menengah, diharapkan Pertumbuhan Ekonomi di
pemanfaatan kredit modal kerja yang Indonesia”. Tersedia pada
diterima dipergunakan secara optimal, dan http://repository.ipb.ac.id/bitstream/h
meningkatnya pendapatan pelaku andle/123456789/
usahasetelah mendapatkan kredit dari 18076/H08mte.pdf (diakses tanggal
lembaga keuangan bank di Kecamatan 02 Februari 2013).
Buleleng, hendaknya tetap dipertahankan Mardiasmo. 2008. Akuntansi Keuangan
sampai pendapatan dari usaha yang di Dasar I; Dilengkapi dengan Soal dan
jalankan benar-benar dapat terus Penyelesaiannya.Yogyakarta: BPFE.
meningkat tanpa bantuan modal kredit dari Rismunandar. 2002. Kewirausahaan.
bank maupun lembaga keuangan lainnya. Jakarta: Penebar Swadaya.
(2) bagi lembaga pemberi kredit, Ritonga dan Yoga Firdaus. 2003.
diharapkan dapat lebih meningkatkan Pelajaran Ekonomi Jilid 2 untuk
porsi kredit modal kerja karena dari hasil SMU Kelas 2. Jakarta: Penerbit
penelitian yang dilakukan menunjukkan Erlangga.
bahwa kredit modal kerja memiliki Setiawina, Djinar. 2005. “Pengaruh
pengaruh positif dan signifikan terhadap Jumlah Kredit Modal Kerja terhadap
pendapatan bersih pelaku usaha kecil dan Penghasilan Kotor UKM di
menengah, artinya semakin besar kredit Kabupaten Klungkung”. Tersedia
modal kerja yang diterima untuk padahttp://library.Upnvi.ac.id%2Fpdf/
mengelola suatu usaha, maka cenderung 2F0910114004/2FBAB252011.pdf
dapat memberikan peluang yang besar (diakses tanggal 10 Februari 2013).
bagi pelaku usaha kecil dan menengah Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan.
untuk melakukan ekspansi usaha, Jakarta: Salemba Empat.
sehingga mampu meningkatkan Sutanto. 2004. Ekonomi Uang dan Bank.
pendapatan bersih yang akan diperoleh, Jakarta: Penerbit Erlangga.
(3) bagi peneliti selanjutnya yang berminat Tampubolon, Lambok. 2006. “Pengaruh
untuk mengkaji lebih dalam mengenai Pengalokasian Kredit Modal Kerja
perkembangan usaha kecil dan menengah terhadap Peningkatan Pendapatan
di Kecamatan Buleleng, agar menambah Usaha Kecil pada Program
jumlah variabel lain yang diduga memiliki Kemitraan dan Bina Lingkungan
pengaruh terhadap pendapatan bersih. (PKBL) PT Angkasa Pura II Polonia
Medan”. Tersedia pada
http://www.researchgate.net/publicati

151
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 9 Tahun 2018

on/42352783/28PKBL%29 (diakses
tanggal 10 Februari 2013).
Wijaya, Denda. 2001. Manajemen
Perbankan. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Wiksuana, Bagus., Wiagustini, &Panji
Sedana. 2001. Buku Ajar
Manajemen Keuangan. Denpasar:
UPT Penerbit Universitas Udayana.

152

Anda mungkin juga menyukai