Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENJAGA

LIKUIDITAS DAN MENINGKATKAN RENTABILITAS (Studi Pada Koperasi


.DU\DZDQ ³ (&&,1'2 ´ 37 (&&2 ,1'21(6,$ 6LGRDUMR 3HULRGH - 2014)

Rizky Ariyanti
Muhammad Saifi
Zahroh Z. A
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail : rizkyariyanti112@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed to determine receivables management applied to the savings and loan on Cooperative
"ECCINDO" Sidoarjo and to determine the role of receivables management in maintaining liquidity and
improving profitability. Method used in this research is descriptive method because this study describe a
variable number of the object studied without take on general conclusions. Seen from the scope and purpose
of the study, this study classified as a case study, while the data collection techniques used were interviews
and documentation. The results of the analysis are receivables management less effective is characterized by
a lack of policy co-operative in determining credit standards, credit terms, and the policy of collecting
receivables or billing that affect the liquidity and profitability of the cooperative. The results of calculations
during the period 2012 - 2014 liquidity are decreased, while rate of RE, RMS and ROI are fluctuated. Based
on the analysis, Cooperative "ECCINDO" Sidoarjo should reevaluate the credit policy that has been set before
performing loans by providing additional reward to members and take advantage of the guarantee to increase
revenue receivable in current assets cooperatives.

Keywords: Accounts receivable management, Liquidity, Profitability

ABSTRAK

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengelolaan piutang yang diterapkan pada unit simpan pinjam
SDGD .RSNDU ³(&&,1'2´ Sidoarjo dan untuk mengetahui peran pengelolaan piutang dalam menjaga
likuiditas dan meningkatkan rentabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif karena penelitian ini menggambarkan atau mendeskripsikan sejumlah variabel dari obyek yang
diteliti tanpa menarik kesimpulan umum. Dilihat dari ruang lingkupnya dan tujuan penelitian, penelitian ini
tergolong penelitian studi kasus, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan
dokumentasi. Hasil dari analisis pengelolaan piutang kurang efektif ditandai dengan kurangnya kebijakan
koperasi dalam menentukan standar kredit, persyaratan kredit, dan kebijakan pengumpulan piutang atau
penagihan sehingga mempengaruhi likuiditas dan rentabilitas koperasi. Dari hasil perhitungan selama periode
2012 ± 2014 likuiditas mengalami penurunan, sedangkan untuk tingkat RE, RMS dan ROI mengalami
fluktuasi. %HUGDVDUNDQ KDVLO DQDOLVLV \DQJ GLODNXNDQ PDND .RSNDU ³(&&,1'2´ Sidoarjo seharusnya
mengevaluasi kembali kebijaksanaan kredit yang telah ditetapkan sebelum melakukan kredit dengan
melakukan penambahan pemberian reward kepada anggota dan memanfaatkan jaminan untuk meningkatkan
pendapatan piutang pada aktiva lancar koperasi.

Kata Kunci: Pengelolaan piutang, Likuiditas, Rentabilitas

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 2 April 2016| 59


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN unit simpan pinjam yang memberikan kontribusi
Perusahaan yang memiliki aktivitas besar di Koperasi Karyawan "ECCINDO" PT.
menyalurkan kredit membutuhkan pengelolaan ECCO INDONESIA. Dengan kata lain, unit
piutang dalam menjalankan kegiatannya agar simpan pinjam memiliki piutang tak tertagih lebih
tujuan perusahaan bisa tercapai, baik tujuan jangka besar dibandingkan dengan unit retailnya. Pada
pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka unit toko (retail) piutang tak tertagih jarang terjadi,
pendek adalah untuk memperoleh keuntungan, karena piutang dapat ditarik angsurannya hanya 1
sedangkan tujuan jangka panjangnya untuk kali gaji selama limitnya mencukupi. Koperasi
menjaga kelangsungan hidup atau eksistensi Karyawan "ECCINDO" PT. ECCO INDONESIA
perusahaan. Penggunaan sumber daya modal ini merupakan Koperasi Karyawan yang besar di
secara optimal sangat disarankan untuk kelancaran daerah Sidoarjo dengan jumlah anggota aktif saat
seluruh kegiatan perusahaan, diantaranya ini kurang lebih 7.000 orang.
pengelolaan piutang.
Piutang merupakan salah satu jenis aktiva Tabel 1. Data Piutang Koperasi Karyawan
lancar yang tercantum pada neraca. Sejumlah "ECCINDO" PT. ECCO INDONESIA
investasi perusahaan sebagian besar terdapat pada Sidoarjo Periode 2012-2014
piutang, investasi tersebut tidak dapat ditemukan
SDGD MHQLV DNWLYD ODQFDU ODLQQ\D µ¶Piutang adalah
tagihan kepada pihak lain sebagai akibat penjualan
barang/jasa secara kredit teUKDGDS SHPEHOL¶¶
(Munawir, 2004:15). Piutang juga menimbulkan
risiko yang cukup besar, dimana akan terjadi
keterlambatan dalam pelunasan dan kemungkinan KAJIAN PUSTAKA
tidak tertagihnya sebagian bahkan seluruhnya Piutang
sehingga menimbulkan penghapusan piutang. Pengertian Piutang
Piutang memerlukan manajemen pengelolaan Piutang terjadi karena adanya transaksi
piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana penjualan barang atau jasa secara kredit kepada
yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan pelanggan (Syamsuddin, 2011:255).
tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak
mengganggu aliran kas. Kebijakan pengelolaan Fungsi dan Tujuan Piutang
piutang meliputi pengambilan keputusan- Fungsi piutang bagi masyarakat adalah menjadi
keputusan sebagai berikut : Standar kredit, motivator dan dinamisator peningkatan bagi
Persyaratan kredit, dan Kebijakan pengumpulan masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan bagi
piutang atau penagihan. masyarakat, memperlancar arus barang dan arus
Ketepatan perusahaan dalam memenuhi uang, meningkatkan produktivitas yang ada,
kewajiban menentukan liquid atau illiquid suatu meningkatkan daya guna (utility) barang,
perusahaan. Tingkat likuiditas perusahaan meningkatkan kegairahan masyarakat,
ditentukan melalui perhitungan rasio. Rasio yang memperbesar modal kerja perusahaan, dan
digunakan merupakan sumber informasi mengenai meningkatkan income per capita (IPC)
modal kerja, yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang masyarakat. Sedangkan untuk tujuan piutang
lancar diantaranya: Rasio Lancar (Current Ratio) adalah sebagai berikut: memperoleh pendapatan
dan NWC (Net Working Capital). Perusahaan dari bunga kredit, memanfaatkan dan
memiliki tujuan untuk mendapatkan laba di setiap memproduktifkan dana-dana yang ada, memenuhi
kegiatan operasionalnya. Kemampuan perusahaan permintaan kredit dari masyarakat, memperlancar
dalam menghasilkan laba disebut dengan lalu lintas pembayaran, menambah modal kerja
rentabilitas. Rasio yang digunakan untuk pusahaan, dan meningkatkan pendapatan dan
memperhitungkan tingkat rentabilitas diantaranya kesejahteraan masyarakat (Hasibuan, 2005:88).
adalah rentabilitas ekonomi (Earning Power),
rentabilitas modal sendiri dan Return on Investment Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besar
(ROI). Kecilnya Investasi dalam Piutang
Koperasi Karyawan "ECCINDO" PT. ECCO Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
INDONESIA adalah koperasi yang bergerak dalam investasi dalam piutang, diantaranya yaitu: volume
bidang Unit Simpan Pinjam dan Unit Toko penjualan, syarat pembayaran penjualan kredit,
(Retail). Dari dua unit yang ada di Koperasi ketentuan tentang pembatasan kredit, kebijakan
Karyawan "ECCINDO" PT. ECCO INDONESIA,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 2 April 2016| 60
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dalam mengumpulkan piutang, kebijakan Capacity, Capital, Condition, Collateral (Kasmir,
membayar para pelanggan (Riyanto, 2008:85). 2002:117), persyaratan kredit (Credit Term), dan
kebijakan pengumpulan piutang atau penagihan.
Piutang Tak Tertagih
Piutang yang diberikan kepada pelanggan Efektivitas Piutang
diharapkan dapat tertagih tepat waktu atau sebelum Pengertian Efektivitas
waktu jatuh tempo (Manullang, 2005:40). Efektivitas merupakan upaya penggunaan
seluruh potensi sumber daya yang ada dan sesuai
Cara Mengurangi Piutang Tak Tertagih dengan tujuan operasional untuk mengerjakan
Beberapa acuan yang harus diterapkan oleh semua pekerjaan secara tepat (doing the right job)
suatu perusahaan untuk memperkecil risiko (Rangkuti, 2005:55).
timbulnya Bad Debt, yaitu: Menghindari keputusan
penjualan produk pada saat pasar dalam kondisi Efektivitas Piutang
fluktuatif atau berada dalam kondisi menuju krisis Terdapat dua hal yang dapat mempengaruhi
moneter, membatalkan penjualan produk pada efektivitas piutang, yaitu: Tingkat Perputaran
konsumen yang memiliki reputasi buruk dalam Piutang dan Umur Rata-rata Pengumpulan Piutang.
dunia bisnis, menghindari produksi dan
penerimaan order pada saat pasar tidak menentu, Laporan Keuangan
melakukan dan menerapkan tindakan prudential Pengertian Laporan Keuangan
principle (prinsip kehati-hatian) pada saat tingkat Laporan keuangan sebagai penyajian dari
persaingan bisnis semakin tinggi, dan inovasi suatu kinerja keuangan yang bertujuan untuk
produk perusahaan berlangsung secara lambat, memberikan manfaat bagi pengguna laporan
terdapat ukuran prosentase yang layak diterapkan keuangan mengenai posisi keuangan, kinerja
untuk besaran piutang (Fahmi, 2012:139). keuangan, dan arus kas (PSAK No.1, 2009:07).

Skedul Umur Piutang Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


Skedul umur piutang (aging schedule) Karakteristik laporan keuangan adalah
merupakan laporan yang menunjukkan berapa sebagai berikut: dapat dipahami, relevan,
lama piutang usaha belum dilunasi dengan materialitas, keandalan, dan dapat dibandingkan
membagi-bagi piutang berdasarkan umur masing- (PSAK No. 1, 2004:8).
masing akun (Brigham dan Houston, 2011:286).
Tujuan Laporan Keuangan
Manajemen Piutang Tujuan laporan adalah: Menyediakan
Pengertian Manajemen Piutang informasi yang menyangkut posisi keuangan,
Manajemen piutang merupakan suatu proses kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu
perencanaan, pengorganisasisan, pengarahan, dan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengawasan dalam bentuk klaim kepada debitur pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
yang melaksanakan akibat transaksi penjualan (PSAK No. 1, 2004:4).
secara kredit (Atmaja, 2008:395).
Analisis Laporan Keuangan
Pencegahan Risiko Kredit Rasio Likuiditas
Beberapa hal yang dapat dilakukan koperasi Rasio likuiditas menjelaskan kemampuan
untuk mencegah risiko kredit yaitu: mencari perusahaan untuk menuntaskan kewajiban jangka
informasi tentang mental atau kepribadian, mencari pendeknya (Harahap, 2007:301).
informasi tentang kemampuan keuangan, mencari
informasi tentang jalannya perusahaan, 1) Rasio lancar (Current Ratio)
menetapkan kebijakan setahap demi setahap, Rasio lancar menunjukkan sejauh mana aktiva
membatasi jumlah piutang, meminta barang lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar
jaminan, dan seleksi terhadap agen (Manullang, (Harahap, 2007:301). Current ratio
2005:43). dirumuskan:

Kebijakan Penjualan Kredit


Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebelum pemberian kredit, diantaranya: standar
kredit berdasarkan analisis 5C: Character,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 2 April 2016| 61
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2) Net working capital 2) Rentabilitas Modal Sendiri
Net working capital adalah selisih antara current Rentabilitas modal sendiri merupakan
asset (harta lancar) dengan current liabilities kemampuan suatu perusahaan dengan modal
(utang lancar). Net working capital dirumuskan sendiri untuk menghasilkan laba. Berikut
sebagai berikut: rumus rentabilitas modal sendiri:

Rasio Aktivitas 3) Return on Investment


Rasio aktivitas adalah rasio-rasio untuk mengukur Return on Investment
keefektivitasan perusahaan dalam menggunakan (ROI) adalah salah satu bentuk dari rasio
sumber-sumber dananya. profitabilitas yang dimaksudkan untuk
1) Tingkat perputaran piutang (Account mengukur kemampuan perusahaan dengan
Receivable Turnover) keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva
Tingkat perputaran piutang digunakan untuk yang digunakan untuk operasinya
mengetahui kemampuan dana yang tertanam perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dalam piutang berputar berapa kali dalam suatu (Munawir, 2007:89). Berikut rumusnya:
periode tertentu. Berikut rumus tingkat
perputaran piutang:

Hubungan Perputaran Piutang dengan


Likuiditas dan Rentabilitas
Peningkatan likuiditas dan rentabilitas
dipengaruhi oleh pengelolaan piutang yang efektif
dengan cara membuat perputaran piutang semakin
2) Umur rata-rata piutang (average age of cepat ketepatan waktu dalam penagihan piutang
account receivable) (Riyanto, 2008:91).
Umur rata-rata piutang adalah alat untuk menilai
kebijakan penyaluran kredit dan pengumpulan Koperasi
piutang (Syamsuddin, 2011:50). Berikut rumus Pengertian Koperasi
perhitungan umur rata-rata piutang: Menurut UU No 17 Tahun 2012, Koperasi
adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum Koperasi, untuk
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya
sebagai modal menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
Rasio Rentabilitas ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai
Rentabilitas suatu perusahaan digambarkan dan prinsip Koperasi.
melalui perbandingan antara laba dengan modal
yang menghasilkan laba dalam periode tertentu Tujuan Koperasi
(Riyanto, 2008:35). Menurut UU no 25/1992 pasal
4, Koperasi bertujuan untuk membangun dan
1) Rentabilitas ekonomi (Earning Power) mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
Rentabilitas ekonomi merupakan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada
perbandingan antara laba usaha dengan modal umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
sendiri dan modal asing yang dipergunakan ekonomi dan sosialnya, memperkokoh
untuk menghasilkan laba dan dinyatakan dalam perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
persentase. Berikut rumus rentabilitas ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi
ekonomi: sebagai kopegurunya, berperan serta secara aktif
dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat, dan berusaha untuk
mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 2 April 2016| 62
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi a. Rasio Kas
ekonomi. b. Rasio volume pinjaman terhadap dana yang
diterima
Prinsip Koperasi Besarnya rasio kas dapat dihitung dengan
Prinsip Koperasi menurut UU No 17 Tahun rumus sebagai berikut:
2012 yang terdapat pada Pasal 6 yaitu:
Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan
terbuka, Pengawasan oleh Anggota
diselenggarakan secara demokratis, Anggota Besarnya rasio volume pinjaman terhadap dana
berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi yang diterima tersebut dapat dihitung dengan
Koperasi, Koperasi merupakan badan usaha rumus sebagai berikut:
swadaya yang otonom, dan independen, Koperasi
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi
Anggota, Pengawas, Pengurus, dan karyawannya,
serta memberikan informasi kepada masyarakat Kemandirian dan Pertumbuhan
tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan (Rentabilitas)
Koperasi, Koperasi melayani anggotanya secara 1) Rentabilitas Aset (Ekonomi)
prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan Rumus untuk perhitungan rasio rentabilitas
bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada aset dihitung sebagai berikut:
tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional,
dan Koperasi bekerja untuk pembangunan
berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya
melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota. 2) Rasio Ekuitas (Rentabilitas Modal
Sendiri)
Jenis-jenis Koperasi Rumus untuk perhitungan rasio rentabilitas
Jenis-jenis Koperasi menurut UU Nomor 25 Tahun ekuitas/modal sendiri dihitung sebagai
1992 Tentang Perkoperasian didasarkan pada berikut:
kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi
anggotanya.
Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha Non METODE PENELITIAN
Koperasi Berdasarkan rumusan masalah yang diambil
Perbedaan antara koperasi dengan badan usaha oleh peneliti, maka jenis penelitian ini adalah
lain, dapat digolongkan berdasarkan: segi penelitian deskriptif dengan pendekatan secara
organisasi, segi tujuan usaha, segi sikap hubungan studi kasus. Fokus penelitian dari penelitian ini
usaha, dan segi pengelolaan usaha. yang pertama adalah : Pengelolaan Piutang
Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi berdasarkan (Standar Kredit Koperasi, Persyaratan
Penilaian kesehatan koperasi dilakukan Kredit, dan Kebijakan Pengumpulan Piutang atau
berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Penagihan), kedua likuiditas koperasi periode
Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah 2012-2014 (Rasio lancar (Current Ratio) dan Net
Republik Indonesia Nomor working capital), dan ketiga Rentabilitas koperasi
20/Per/M.KUKM/XI/2008, saat ini mengalami periode 2012-2014 (Rentabilitas ekonomi (Earning
perubahan pada lampiran 1 yang diatur dalam Power), Rentabilitas modal sendiri, dan Return on
Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Investment (ROI)). Lokasi penelitian yang akan
Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor diambil oleh peneliti di Koperasi Karyawan
14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang perubahan atas "ECCINDO" PT. ECCO INDONESIA yang
Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha beralamat di JL Raya Bligo 17, Komplek PT. Ecco
Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor Indonesia Penggulunan Candi, Kec. Sidoarjo.
20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang petunjuk Sumber data yang digunakan dalam penelitian
pelaksanaan penilaian kesehatan koperasi simpan ini adalah data primer. Teknik pengumpulan data
pinjam dan unit simpan pinjam. yang digunakan adalah wawancara dan
Likuiditas dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian
Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas sebagai berikut:
KSP dan USP koperasi dilakukan dengan 1. Pengelolaan Piutang
menggunakan 2 (dua) rasio, yaitu: a. Standar Kredit Koperasi
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 2 April 2016| 63
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b. Persyaratan Kredit dari anggota koperasi yang akan
c. Kebijakan Pengumpulan Piutang atau mempengaruhi besar kecilnya pemberian
Penagihan kredit kepada anggota koperasi.
2. Likuiditas koperasi periode 2012-2014
menggunakan: 2. Persyaratan Kredit
a. Rasio lancar (Current Ratio) a. Unit Simpan Pinjam
b. Net working capital 1) Tabungan SIMAS
3. Mengukur tingkat rentabilitas koperasi Tabungan SIMAS (Simpanan Masyarakat
periode 2012-2014 menggunakan: ECCO) merupakan program tabungan yang
a. Rentabilitas ekonomi (Earning Power) ditujukan kepada anggota untuk
b. Rentabilitas modal sendiri memudahkan anggota menyisihkan dananya,
c. Return on Investment (ROI) yang dapat diambil sewaktu-waktu.
Tabungan SIMAS wajib dimiliki semua
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN anggota karena juga digunakan sebagai
Penyajian Data sarana pembagian SHU, uang transport, dll
Kebijakan Pemberian Kredit Oleh Koperasi dari Koperasi ke anggota. Simpanan dalam
1. Standar Kredit tabungan ini bisa dilakukan secara langsung
a. Character (Karakter) (setoran langsung) maupun melalui
Kebijakan pemberian kredit pada karakter pemotongan gaji. Berikut prosedur
ini adalah menggunakan unsur kepercayaan menabungnya:
koperasi terhadap anggota yang melakukan a) Anggota membuka rekening SIMAS
pinjaman atau kredit. Namun tidak jarang dengan mengisi formulir pengajuan
anggota Koperasi mengabaikan kepercayaan menjadi anggota dan menyetor Rp
tersebut dengan tiba-tiba keluar dari 20.000,00 sebagai saldo awal.
perusahaan tanpa melunasi dan memberikan b) Apabila anggota memilih melalui
informasi kepada koperasi menyebabkan pemotongan gaji, anggota harus
kredit macet atau piutang tak tertagih mengisi formulir kesediaan
b. Capacity (Kemampuan) pemotongan gaji untuk disetor ke
Dalam menganalisis pemberian kredit dalam SIMAS dan diserahkan kepada
hal kemampuan membayar, Koperasi petugas Koperasi.
Karyawan "ECCINDO" PT. ECCO c) Pengambilan saldo harus dengan
INDONESIA hanya melihat dari slip gaji menunjukkan KTP dan KTA asli serta
terakhir anggota, dan beberapa pinjaman membawa buku tabungan disertai
menggunakan Kartu Keluarga sebagai input PIN.
pertimbangan dalam pemberian kredit. d) Tabungan SIMAS tidak boleh ditutup
c. Capital (Modal) selama nasabah menjadi Anggota
Koperasi Karyawan "ECCINDO" PT. Koperasi, karena Tabungan SIMAS ini
ECCO INDONESIA merupakan koperasi menjadi sarana transfer SHU, Dana
untuk memenuhi kebutuhan para anggota Transport, Uang Jasa, dsb.
saja bukan untuk umum, sehingga tidak
dilakukan evaluasi capital. 2) Pinjaman Elektronik (PE)
d. Collateral (Jaminan) Produk Pinjaman Elektronik (PE) adalah
Pemberian jaminan kepada anggota koperasi Pinjaman yang ditujukan kepada anggota
dalam bentuk surat atau sertifikat Koperasi ECCINDO yang ingin memiliki
kepemilikan sebagai jaminan keamanan atas peralatan Elektronik dengan pembiayaan
kredit yang diberikan. Jaminan ini hanya kredit, baik sebagian atau keseluruhan harga.
diberikan pada pinjaman-pinjaman tertentu Pinjaman ini bisa dilakukan sewaktu-waktu.
seperti pinjaman pembelian sepeda motor a) Syarat dan Ketentuan Pinjaman
dan pinjaman pengembangan usaha. 1. Anggota telah menjadi Karyawan
e. Condition (Kondisi) PT. ECCO INDONESIA/PT.
Koperasi melakukan pemberian kredit ECCO Tannery Indonesia > 1
sesuai dengan kondisi ekonomi koperasi Tahun, dan minimal telah menjadi
mengingat perekonomian Indonesia saat ini Anggota Koperasi > 1 Tahun.
sedang mengalami naik turun karena adanya 2. Masih memiliki limit pinjaman
AFTA serta tingkat pengumpulan piutang yang diperkenankan.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 2 April 2016| 64
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3. Tidak sedang memiliki pinjaman d. Tanggungan yang dimiliki tiap
yang sama (PE). bulannya, seperti keluarga, telepon,
4. Anggota dengan masa kerja 1-2 listrik, air, dll.
tahun maksimal Rp
1.000.000,00 angsuran 10 bulan. b. Unit Toko (Retail)
5. Anggota dengan masa kerja 2-3 Menunjukkan Purchase Order (PO) kepada
tahun maksimal Rp pelaksana harian atau pengurus koperasi untuk
1.500.000,00 angsuran 10 bulan. diproses dan dilakukan pemotongan gaji sebagai
6. Anggota dengan masa kerja > 3 pelunasan pembayaran pembelian kredit. Unit
tahun sesuai limit angsuran 10 Toko (Retail) memiliki batas angsuran selama 1
bulan. bulan.
7. Bunga tetap = 1,15%/bulan.
8. Pembelanjaan hanya dapat Analisis dan Interpretasi Data
dilakukan dengan toko yang Analisis Rasio Likuiditas
bekerjasama dengan koperasi, saat 1. Current ratio
ini dengan Toko Nasional dan Toko Tabel 2. Current Ratio Koperasi Karyawan
Dewi Sri. "ECCINDO" PT. ECCO
INDONESIA Sidoarjo Periode 2012-
b) Prosedur Peminjaman 2014
1. Anggota yang mengajukan Dari data pada tabel 2 dapat diketahui bahwa
pinjaman harus datang sendiri ke
koperasi untuk mendapatkan surat
pengantar dari koperasi ke toko
yang dituju, yakni Toko Nasional
atau Toko Dewi Sri.
2. Setelah mendapatkan Surat
Pengantar, pemohon dapat Current Ratio koperasi pada 3 (tiga) tahun
berbelanja di Toko Nasional atau terakhir tidak begitu baik, selain mengalami
Toko Dewi Sri dengan membawa penurunan dari tahun 2012-2014, Current Ratio
fotocopy KTP, serta menunjukkan kurang dari 200% termasuk dalam klasifikasi
KTP dan KTA asli. kurang sehat. Pada tahun 2012 dengan Current
3. Anggota membawa kwitansi asli ke Ratio 138,919%, ini berarti setiap Rp 1 hutang
koperasi untuk selanjutnya diproses lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,39.
sebagai Pinjaman Elektronik.
4. Anggota menandatangani bukti 2.NWC (Net Working Capital)
pinjaman. Tabel 3. Net Working Capital Koperasi Karyawan
"ECCINDO" PT. ECCO INDONESIA
5. Apabila peminjam bermaksud
Sidoarjo Periode 2012-2014
melunasi lebih awal dari jangka Berdasarkan data pada tabel 3 terlihat bahwa
waktu yang telah disepakati,
peminjam tidak akan dikenakan
biaya administrasi. Apabila
bermaksud meminjam PE lagi,
harus menunggu minimal 1 hari
setelah pelunasan.
NWC selama 3 tahun mengalami peningkatan.
3. Kebijakan Pengumpulan Piutang atau Pada tahun 2012 NWC sebesar
Penagihan Rp 6.763.263.963,83, tahun 2013 sebesar
Pembayaran angsuran pinjaman dan Rp 8.077.197.303,39, dan tahun 2014 sebesar
piutang lainnya langsung dilakukan melalui Rp 9.857.035.628,00. Semakin besar jumlah
pemotongan gaji tiap bulannya. Besarnya NWC maka semakin tinggi pula tingkat
angsuran dilihat dari: likuiditas koperasi. Pihak manajemen harus
a. Besar pinjaman yang diajukan lebih memperhatikan lagi kondisi likuiditas
b. Batas waktu angsuran yang diberikan koperasi agar terus meningkat dan tidak sampai
c. Besar limit yang dimiliki menurun.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 2 April 2016| 65


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Berdasarkan data pada tabel 6 tingkat perputaran
Analisis Rasio Aktivitas piutang koperasi pada unit simpan pinjam selama
1. Tingkat Perputaran Piutang tiga tahun belum mencapai 1x dan dapat dikatakan
Tabel 4. Piutang Rata-rata Koperasi Karyawan masih lambat, serta masih mengalami penurunan
"ECCINDO" PT. ECCO INDONESIA dari tahun 2012 yaitu 0,78x, tahun 2013 sebesar
Sidoarjo Periode 2012-2014 0,76x dan tahun 2014 sebesar 0,74x.

2) Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang


Tabel 7. Tingkat Periode Rata-rata Pengumpulan
Piutang Koperasi Karyawan
"ECCINDO" PT. ECCO INDONESIA
Berdasarkan tabel 4 perkembangan piutang Sidoarjo Periode 2012-2014
dari tahun 2012-2014 terus mengalami
peningkatan, tahun 2012 sebesar Rp
13.726.755.442,10, tahun 2013 Rp
16.998.790.315,74 dan tahun 2014 Rp
21.987.085.634,89. Seiring meningkatnya
piutang, maka rata-rata piutang juga
mengalami peningkatan. Berikut realisasi
kredit yang diberikan koperasi kepada anggota. Berdasarkan data pada tabel 7 periode rata-rata
pengumpulan piutang mengalami fluktuatif dari
tiga tahun terakhir, dan pengumpulan piutang pada
tahun 2012-2014 ini sudah dikatakan berhasil
karena piutang dapat dikumpulkan sebelum
Tabel 5. Data Realisasi Kredit periode batas waktu angsuran yang telah
Koperasi Karyawan "ECCINDO" ditentukan oleh koperasi. Pada tahun 2012 koperasi
PT. ECCO INDONESIA Sidoarjo dapat mengumpulkan piutang selama 459 hari,
Periode 2012-2014 (Dalam Rupiah) tahun 2013 selama 474 hari dengan batas waktu
540 hari dan tahun 2014 selama 488 hari dengan
batas waktu 540 hari.

Analisis Rasio Rentabilitas


1. Rentabilitas Ekonomi
Tabel 8. Tingkat Rentabilitas Ekonomi Koperasi
Karyawan "ECCINDO" PT. ECCO
INDONESIA Sidoarjo Periode
2012-2014

Volume pinjaman yang diberikan oleh


koperasi kepada anggota pada tahun 2012-
2014 mengalami peningkatan. Pada tahun
2012 pinjaman yang diberikan sebesar Rp Berdasarkan data pada tabel 8 menunjukkan
10.767.085.177,03, tahun 2013 sebesar Rp bahwa tingkat rentabilitas ekonomi koperasi
12.920.142.091,95 dan tahun 2014 sebesar Rp mengalami fluktuatif, pada tahun 2013 mengalami
16.230.562.392,81. penurunan dari tahun 2012 sebesar 1,77% menjadi
1,48% pada tahun 2013, kemudian mengalami
Tabel 6. Tingkat Perputaran Piutang Koperasi peningkatan secara drastis pada tahun 2014 sebesar
Karyawan "ECCINDO" PT. ECCO 2%. Dikarenakan rentabilitas ekonomi mengalami
INDONESIA Sidoarjo Periode 2012-2014 fluktuatif, maka disarankan koperasi untuk dapat
mengendalikan investasi pada piutang yang
mempunyai pengaruh besar terhadap
rentabilitasnya.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 2 April 2016| 66


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Rentabilitas Modal Sendiri melakukan pinjaman. Dalam hal ini dapat
Tabel 9. Tingkat Rentabilitas Modal Sendiri mempermudah koperasi dalam menentukan
Koperasi Karyawa "ECCINDO" PT. berapa besar pinjaman yang akan diberikan.
ECCO INDONESIA Sidoarjo b. Jaminan Kredit
Periode 2012-2014 Koperasi meminta jaminan kepada anggota
yang melakukan pinjaman tertentu yang
memiliki nominal besar. Dalam hal ini,
koperasi harus bisa memanfaatkan keadaan
yang ada dengan menitipkan surat-surat
berharga tersebut ke bank apabila pendanaan
koperasi dalam keadaan kurang bagus. Hal
Berdasarkan data pada tabel 9 ini dilakukan agar menimbulkan efek jera
menunjukkan bahwa tingkat rentabilitas terhadap tidak bertanggungjawabnya
modal sendiri koperasi mengalami fluktuatif, peminjam.
pada tahun 2013 mengalami penurunan dari
tahun 2012 sebesar 5,25% menjadi 4,60% KESIMPULAN DAN SARAN
pada tahun 2013, kemudian mengalami Kesimpulan
peningkatan secara drastis pada tahun 2014 1. Pengelolaan piutang berdasarkan standar kredit
sebesar 7,59%. masih kurang efektif, dikarenakan oleh
terabaikannya tingkat kepercayaan koperasi
3. Return on Investment terhadap anggota, kurangnya tingkat
Tabel 10. Tingkat Return on Investment keakurasian dalam memberikan persyaratan
Koperasi Karyawan
kredit, dan kurangnya pemanfaatan jaminan
"ECCINDO" PT. ECCO
INDONESIA Sidoarjo Periode yang diberikan kepada anggota koperasi.
2012-2014 2. Tingkat likuiditas Koperasi Karyawan
³(&&,1'2´ 3T. ECCO INDONESIA selama
tiga tahun terakhir mengalami penurunan pada
perhitungan Current Ratio yaitu pada tahun
2012 sebesar 138,919%, tahun 2013 sebesar
134,683% dan tahun 2014 sebesar 129,775%.
Sedangkan untuk rentabilitas koperasi selama 3
(tiga) tahun terakhir dari tahun 2012-2014
Berdasarkan data pada tabel 10 mengalami fluktuatif. Rentabilitas ekonomi
menunjukkan bahwa tingkat Return on koperasi pada tahun 2012 sebesar 1,77%,
Investment koperasi mengalami fluktuatif, mengalami penurunan di tahun 2013 sebesar
pada tahun 2013 mengalami penurunan dari 1,48% dan mengalami peningkatan secara
tahun 2012 sebesar 1,44% menjadi 1,19% drastis di tahun 2014 sebesar 2%. Rentabilitas
pada tahun 2013, kemudian mengalami modal sendiri juga mengalami fluktuatif pada
peningkatan secara drastis pada tahun 2014 tahun 2012 sebesar 5,25%, tahun 2013 terjadi
sebesar 1,78%. penurunan menjadi 4,60%, dan mengalami
peningkatan yang cukup drastis pula di tahun
2. Usaha-usaha Perbaikan Pengelolaan 2014 menjadi 7,59%.
Piutang
a. Tanggungan Keluarga dan Rekening Saran
Bulanan 1. Koperasi seharusnya mengevaluasi kembali
Koperasi seharusnya memberikan kebijaksanaan kredit yang telah ditetapkan
persyaratan lain selain slip gaji terakhir sebelum melakukan kredit, dengan menyertakan
calon peminjam (anggota), seperti rekening Kartu Keluarga, rekening bulanan agar risiko
bulanan berupa listrik, air, telpon rumah, dll tidak tertagihnya piutang yang dikarenakan
apakah pembayaran setiap bulannya tepat keluarnya anggota koperasi dari perusahaan
waktu atau menunggak. Selain itu tanpa pelunasan bisa diminimalisir.
tanggungan keluarga bagi yang sudah 2. Penambahan pemberian reward pada perjanjian
berkeluarga, seperti anak dan istri dengan awal sebelum pelaksanaan pemberian kredit,
menyertakan kartu keluarga sebelum sehingga dapat meningkatkan pendapatan
piutang pada aktiva lancar koperasi yang
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 2 April 2016| 67
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mengakibatkan tingkat likuiditas koperasi
menjadi meningkat. Koperasi seharusnya lebih
memanfaatkan jaminan yang diberikan anggota
ketika anggota melakukan pinjaman dengan
nominal yang lebih besar dan batas waktu
pelunasan lebih panjang, agar dana yang
dikeluarkan untuk pemberian kredit tetap
berputar sehingga koperasi memiliki cadangan
dana untuk pemberian kredit kepada anggota
yang lain serta dapat meningkatkan rentabilitas
koperasi.

DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktik
Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Cv.
Andi.
Brigham, Eugene F. dan Joel F Houston.
2011. Dasar - Dasar Manajemen
Keuangan. Salemba Empat : Jakarta.
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Manajemen
Keuangan : Teori dan Soal Jawab. Bandung :
CV. Alfabeta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis Kritis atas
Laporan Keuangan. Cetakan keempat. Jakarta
: Raja Grafindo Persada.
Hasibuan, Malayu. 2005. Dasar-dasar Perbankan.
Cetakan Keempat. Jakarta : Bumi Aksara.
Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Edisi Revisi 2002. Jakarta: PT.
RAJAGRAFINDO PERSADA
Marihot Manullang, Dearlina Sinaga,
2005, Pengantar Manajemen
Keuangan, Yogyakarta: ANDI.
Munawir, H.S. 2004. Analisis Laporan Keuangan.
Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty.
Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis : Reorientasi Konsep
Perencanaan Strategis untuk Menghadapi
Abad 21. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan. edisi keempat,
Penerbit : BPFE, Yogyakarta.
Syamsuddin, Lukman, 2011: Manajemen
Keuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali
Pers.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 2 April 2016| 68


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai