Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG

ANGGOTA PADA UNIT USAHA SIMPAN PINJAM

Yulia Rantika, Husni Syahrudin, Okianna


Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN Pontianak
Email: yuliarantika@gmail.com

Abstract
The study aims to determine the Receivables Internal Control System Members In the
Business Unit Primary Savings and Loans Cooperative of West Kalimantan Regional
Police. This study is a descriptive evaluative research .. Data analysis in this research
using descriptive analysis. In this study, data were collected through the method of
documentation and interviews. The results showed that the Internal Control Member
Receivables In the Business Unit Primary Savings and Loans Cooperative of West
Kalimantan Regional Police are in good enough category, it can be seen from the
cooperative's ability to exercise control. From the analysis obtained through
interviews with the chairman of the cooperative (board) cooperatives showed that: The
procedures and requirements set by the cooperative in accordance with the provision
of ART (Bylaws) as set out in the Annual Members Meeting (RAT). That every member
who wants to borrow must meet predetermined requirements. This is to prevent
unwanted things in the future.
Keyword : Internal Control Systems, Accounts Receivable.

K operasi merupakan badan usaha


yang bertujuan memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya
dipimpinnya guna membantu pengelolaan
perusahaan. Selain itu pimpinan
koperasi juga membutuhkan suatu alat
dan masyarakat pada umumnya. Koperasi untuk mengawasi jalannya tugas yang
didirikan dari, oleh, dan untuk anggota, dipercayakan kepada bawahan serta
karena itu anggota koperasi menjadi untuk mengetahui kemajuan yang akan
prioritas utama dalam meningkatkan dicapai koperasi. Untuk itu dibutuhkan
kesejahteraan atas dasar kesamaan hak suatu sistem yang lebih dikenal dengan
dan kesamaan kewajiban. sistem pengendalian internal. Suatu
Dalam pengembangannya, koperasi koperasi menerapkan sistem pengendalian
juga diikuti dengan semakin internal sebagai penunjang dalam
kompleknya permasalahan yang harus menjalankan usahanya. Sistem tersebut
dihadapi. Dengan bertambah besarnya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi
skala operasi serta semakin masing-masing perusahaan karena jenis
berkembangnya koperasi baik kegiatan dan bentuk perusahaan yang berbeda-
maupun jumlah karyawan. Pimpinan beda. Menurut Mulyadi (2001:163) Sistem
perusahaan tidak dapat lagi pengendalian internal yaitu ³suatu
melaksanakan sendiri semua fungsinya, sistem yang meliputi struktur
kondisi semacam ini menuntut pimpinan organisasi, metode dan ukuran-ukuran
koperasi untuk mendelegasikan sebagian yang dikoordinasikan untuk menjaga
tugas, wewenang serta tanggung jawab kekayaan organisasi, mengecek ketelitian
kepada beberapa bawahan yang dan keandalan data akuntansi, mendorong

1
efisiensi dan mendorong dipatuhinya Pada unit usaha simpan pinjam yang
NHELMDNDQ PDQDMHPHQ´ 6LVWHP melayani anggota dalam bentuk simpanan
pengendalian internal yang dirancang dan pinjaman dana, koperasi memerlukan
dengan baik terhadap struktur organisasi pengendalian internal dalam menangani
yang didalamnya terdapat pembagian setiap anggotanya yang melakukan
tanggung jawab fungsional kepada transaksi pinjaman, sehingga piutang
unit-unit organisasi yang dibentuk anggota terkendali oleh koperasi, peran
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pengurus di sini sangatlah penting dalam
pokok perusahaan atau koperasi, seperti proses pemberian penjaman. Bagi
pemisahan fungsi operasional, fungsi koperasi, analisis keuangan membantu
penyimpanan dan fungsi pencatatan. dalam perencanaan langkah kebijaksanaan
Primer Koperasi Kepolisian Daerah yang tepat dan sangat membantu dalam
Kalimantan Barat yang merupakan salah perencanaan koperasi. Untuk menilai
satu jenis koperasi serba usaha yang kinerja keuangan atau prestasi koperasi
menaungi beberapa unit usaha dikelola data keuangan perlu dianalisis, analisis
oleh koperasi, baik usaha konsumsi yang keuangan memerlukan tolak ukur yang
menyediakan barang-barang untuk dapat dipakai untuk membantu analisis
dikonsumsi yang dibutuhkan anggota tersebut. Penilaian kondisi keuangan
seperti sembako, ATK dan lainnya hingga koperasi secara internal digunakan untuk
usaha simpan pinjam. Pemasaran barang- mengetahui seberapa sehatnya kondisi
barang koperasi dilakukan melalui keuangan koperasi dalam melaksanakan
koperasi secara langsung kepada anggota usahanya. Agar penilaian tersebut
koperasi. Unit-unit usaha inilah yang didapatkan hasil yang valid serta dapat
melayani anggota koperasi dilingkungan bermanfaat bagi pengambil keputusan
Mapolda Kalbar maupun melayani untuk bisa melanjutkan usahanya agar
masyarakat umum. Unit usaha yang lebih maju dan berkembang serta tujuan
ditangani oleh Primer Koperasi Kepolisian dari koperasi tersebut bisa tercapai dengan
Daerah Kalimantan Barat yaitu: 1. Unit baik. Atas dasar uraian tersebut, maka
Usaha Simpan Pinjam, 2. Unit Usaha penting untuk melakukan penelitian
Prekreditan Barang, 3. Unit Usaha dengan judul: ³Analisis Sistem
Waserda, 4. Unit Usaha Sekolah Pengendalian Internal Piutang Anggota
mengemudi, 5. Unit Usaha Kantin, 6. Unit Pada Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi
Usaha Angkutan Umum. Secara umum Polisi DDHUDK .DOLPDQWDQ %DUDW´ Adapun
semua unit usaha Primer Koperasi permasalahan yang timbul berdasarkan
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat latar belakang yang telah penulis
melayani anggota maupun non anggota. kemukakan, maka yang menjadi
Namun empat dari unit usaha Primer permasalahan utamanya adalah
Koperasi Kepolisian Daerah Kalimantan ³%DJDLPDQD Sistem Pengendalian Internal
Barat yaitu Unit Usaha Simpan Pinjam, Piutang Anggota Pada Unit Usaha Simpan
Unit Usaha Perkreditan Barang, Unit Pinjam Primer Koperasi Kepolisian
Usaha Waserda dan Unit Usaha Kantin 'DHUDK .DOLPDQWDQ %DUDW"´.
yang lebih utama dalam melayani anggota, Mengingat masalah yang
sedangkan dua unit usaha lainnya yaiutu dikemukakan masih brersifat umum, maka
Unit Usaha Sekolah Mengemudi dan Unit perlu adanya pembatasan masalah untuk
Usaha Angkutan Umum Lebih banyak menghidari terjadinya kesalahan dalam
melayani masyarakat umum. penafsiran. Adapun sub-sub masalahanya

2
adalah sebagai berikut:1) Bagaimana Communication) dalam Sistem
Lingkungan pengendalian (Control Pengendalian Internal Piutang Anggota
Environment) dalam Sistem Pengendalian Pada Unit Usaha Simpan Pinjam Primer
Internal Piutang Anggota Pada Unit Usaha Koperasi Kepolisian Daerah Kalimantan
Simpan Pinjam Primer Koperasi Barat. 5) Pemantauan (Monitoring) dalam
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat ? Sistem Pengendalian Internal Piutang
2) Bagaimana Penilaian resiko (risk Anggota Pada Unit Usaha Simpan Pinjam
assessment) dalam Sistem Pengendalian Primer Koperasi Kepolisian Daerah
Internal Piutang Anggota Pada Unit Usaha Kalimantan Barat.
Simpan Pinjam Primer Koperasi Hasil penelitian ini diharapkan akan
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat? 3) memberikan manfaat kepada pihak-pihak
Bagaimana Aktivitas pengendalian yang berkometen sebagai berikut: Bagi
(Control Activities) dalam Sistem Koperasi: Sebagai pengambilan keputusan
Pengendalian Internal Piutang Anggota dalam Sistem Pengendalian Internal
Pada Unit Usaha Simpan Pinjam Primer piutang pada usaha simpan pinjam
Koperasi Kepolisian Daerah Kalimantan koperasi, sehingga informasi atau laporan
Barat? 4) Bagaimana Informasi dan yang dihasilkan lebih bermanfaat bagi
komunikasi (Information and pihak-pihak yang membutuhkan. Bagi
Communication) dalam Sistem Penulis:
Pengendalian Internal Piutang Anggota Untukmenambah pengetahuan dan
Pada Unit Usaha Simpan Pinjam Primer wawasan khususnya dalam Sistem
Koperasi Kepolisian Daerah Kalimantan Pengendalian Internal Koperasi. Bagi
Barat?5) Bagaimana Pemantauan Universitas. Sebagai tambahan
(Monitoring) dalam Sistem Pengendalian perbendaharaan perpustakaan dan referensi
Internal Piutang Anggota Pada Unit Usaha bagi mahasiswa/i yang akan menyusun
Simpan Pinjam Primer Koperasi Tugas Akhir. Untuk memperjelas batasan
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat?. masalah yang dibahas dalam penelitian ini
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari perlu ditetapkan variabel penelitian dan
penelitian ini berdasarkan masalah sub-sub definisi operasional dengan penjelasan
masalah adalah sebagai berikut untuk sebagai berikut:
mengetahui: 1) Lingkungan pengendalian Fokus penelitian dalam penelitian ini
(Control Environment) dalam Sistem adalah Sistem Pengendalian Internal
Pengendalian Internal Piutang Anggota Piutang Anggota Pada Unit Usaha Simpan
Pada Unit Usaha Simpan Pinjam Primer Pinjam Primer Koperasi Kepolisian
Koperasi Kepolisian Daerah Kalimantan Daerah Kalimantan Barat. Dengan sub
Barat. 2) Penilaian resiko (risk assessment) fokus sebagai berikut: Lingkungan
dalam Sistem Pengendalian Internal pengendalian (Control Environment) ,
Piutang Anggota Pada Unit Usaha Simpan Penilaian resiko (risk assessment) .
Pinjam Primer Koperasi Kepolisian Aktivitas pengendalian (Control
Daerah Kalimantan Barat. 3) Aktivitas Activities), Informasi dan komunikasi
pengendalian (Control Activities) dalam (Information and Communication) ,
Sistem Pengendalian Internal Piutang Pemantauan (Monitoring).
Anggota Pada Unit Usaha Simpan Pinjam Untuk menghidari kesalah pahaman
Primer Koperasi Kepolisian Daerah penafsiran atau persepsi yang berbeda-
Kalimantan Barat. 4) Informasi dan beda mengenai istilah-istilah yang
komunikasi (Information and digunakan dalam penelitian ini antara

3
pembeca dengan penulis, maka penulis ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas
perlu untuk memberikan penjelasan yang berkaitan dengan bisnis (profit dan
terhadap istilah-istilah yang digunakan non profit) maupun non bisnis. Suatu
tesebut ke dalam definisi operasional risiko yang telah di identifikasi dapat di
sebagai berikut: Pengendalian internal analisis dan evaluasi sehingga dapat di
merupakan kegiatan yang sangat penting perkirakan intensitas dan tindakan yang
. sekali dalam pencapaian tujuan usaha. dapat meminimalkannya.
Demikian pula dunia usaha mempunyai Jadi yang dimaskud dengan penilaian
perhatian yang makin meningkat resiko dalam penelitian ini adalah tindakan
terhadap pengendalian intern. Jadi yang dilakukan manajemen untuk
pengendalian internal piutang dalam mengidentifikasi dan menganalisis risiko-
penelitian ini adalah pada hakekatnya risiko yang relevan dengan penyusunan
untuk melindungi harta milik laporan keuangan di Koperasi Primer
perusahaan, mendorong kecermatan dan Koperasi Kepolisian Daerah Kalimantan
kehandalan data dan pelaporan akuntansi, Barat dalam Pengendalian Internal Piutang
meningkatkan efektivitas dan efisiensi Aktivitas pengendalian untuk
usaha, serta mendorong ditaatinya menstandarisasi proses kerja sehingga
kebijakan manajemen yang telah menjamin tercapainya tujuan koperasi dan
digariskan dan aturan-aturan yang ada. mencegah atau mendeteksi terjadinya
Adapun pertimbangan atas pengendalian ketidakberesan dan kesalahan. Jadi yang
internal menyebutkan ada lima unsur yaitu: dimaksud Aktivitas pengendalian dalam
Lingkungan pengendalian Koperasi penelitian adalah kebijakan dan prosedur
mencakup sikap para manajemen dan yang membantu memastikan bahwa
karyawan terhadap pentingnya tindakan yang diperlukan telah diambil
pengendalian yang ada di organisasi untuk menangani risiko
tersebut. Salah satu faktor yang pengendalianinternal piutang.Informasi
berpengaruh terhadap lingkungan dan komunikasi merupakan elemen-
pengendalian adalah filosofi manajemen elemen yang penting dari pengendalian
(manajemen kekeluargaan dalam intern koperasi. Informasi tentang
Koperasi) dan gaya operasi manajemen lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
(manajemen yang progresif atau yang prosedur pengendalian dan monitoring
konservatif), struktur organisasi (terpusat diperlukan oleh manajemen Koperasi
atau terdesentralisasi) serta praktik Primer Koperasi Kepolisian Daerah
kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian Kalimantan Barat pedoman operasional
ini amat penting karena menjadi dasar dan menjamin ketaatan dengan pelaporan
keefektifan unsur-unsur pengendalian hukum dan peraturan-peraturan yang
intern yang lain. berlaku pada perusahaan.
Jadi lingkungan pengendalian dalam Jadi yang dimaksud informasi dan
penelitian ini mencakup sikap para komunikasi dalam penelitian ini adalah
manajemen dan karyawan koperasi Primer menilai standar eksternal. Hukum,
Koperasi Kepolisian Daerah Kalimantan peristiwa dan kondisi yang berpengaruh
Barat terhadap pentingnya pengendalian pada pengambilan keputusan dan
yang ada di organisasi Koperasi. Penilaian pelaporan eksternal khususnya dalam
resiko (risk assessment). Semua organisasi pengendalian pitang.Pemantauan terhadap
memiliki risiko termasuk Koperasi, dalam sistem pengendalian intern piutang akan
kondisi apapun yang namanya risiko pasti menemukan kekurangan serta

4
meningkatkan efektivitas pengendalian. kreditur. Jadi dapat disimpulkan, bahwa
Pengendalian intern dapat di monitor piutang tak tertagih dalam penelitian ini
dengan baik dengan cara penilaian khusus adalah tagihan (klaim) kepada pihak
atau sejalan dengan usaha manajemen. ketiga berupa uang, barang atau jasa
Usaha pemantauan yang terakhir dapat dari koperasi operasional dan bukan
dilakukan dengan cara mengamati perilaku merupakan barang yang dititipkan, yang
anggota atau tanda-tanda peringatan yang akan dilunasi pada saat jatuh tempo.
diberikan oleh sistem akuntansi.
Penilaian secara khusus biasanya METODE
dilakukan secara berkala saat terjadi Metode penelitian merupakan cara
perubahan pokok dalam strategi alamiah untuk memperoleh data dengan
manajemen senior, struktur korporasi atau kegunaan dan tujuan tertentu. Melalui
kegiatan usaha. Pada koperasi, auditor penelitian manusia dapat menggunakan
internal adalah pihak yang bertanggung hasilnya. Secara umum data yang telah
jawab atas pemantauan sistem diperoleh dari penelitian dapat digunakan
pengendalian intern. untuk memahami, memecahkan dan
Auditor independen juga sering mengantisipasi masalah, terutama dalam
melakukan penilaian atas pengendalian penelitian ini adalah dalam bidang
intern sebagai bagian dari audit atas pendidikan.Menurut Sugiyono (2012:6)
laporan keuangan aktivitas pemantauan :Metode penelitian dapat diartikan sebagai
berhubungan dengan penilaian mutu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
pengendalian internal secara berkelanjutan valid dengan tujuan dapat ditemukan,
atau periodik oleh manajemen untuk dikembangkan, dan dibuktikan, suatu
menentukan bahwa pengendalian itu telah pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya
beroperasi seperti yang diharapkan dan dapat digunakan untuk memahami,
telah dimodifikasi sesuai dengan memecahkan, dan mengantisipasi masalah
perubahan kondisi. Selain perannya dalam dalam bidang pendidikan. Metode penelitian
memantau pengendalian internal entitas, yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
staf audit internal yang memadai juga adalah Metode Penelitian Deskriptif. Menurut
dapat mengurangi biaya audit eksternal 8VPDQ 5LDQVH GDQ $EGL ³0HWRGH
dengan meberikan bantuan langsung penelitian Deskriptif dapat diartikan sebagai
kepada audit eksternal. metode penelitian yang digunakan untuk
Jadi yang dimaksud dengan membuat deskripsi mengenai situasi-situasi
pemantauan didalam penelitian ini adalah dan kejadian-NHMDGLDQ´ Jadi metode
pemantauan yang dilakukan Koperasi penelitian deskriptif dalam penelitian ini
dalam hal pengendalian piutang yang ada adalah untuk mengetahui Sistem Pengendalian
dan terdapat di Koperasi Primer Koperasi Internal Piutang Anggota Pada Unit Usaha
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat. Simpan Pinjam Koperasi Polisi Daerah
Piutang tak tertagih adalah Kerugian Kalimantan Barat. Adapun bentuk penelitian
pendapatan, yang memerlukan pencatatan, yang dipakai dalam penelitian ini adalah
melalui ayat jurnal pencatatan yang tepat survey (Survey Studies), yang bertujuan untuk
dalam akun, penurunan aktiva piutang mengetahui Sistem Pengendalian Internal
usaha serta penurunan yang berkaitan Piutang Anggota Pada Unit Usaha Simpan
dengan laba. Piutang yang nyata-nyata Pinjam Koperasi Polisi Daerah Kalimantan
tidak dapat ditagih karena penjualan secara Barat. Penulis menggunakan teknik-teknik
kredit, yang merupakan kerugian bagi sebagai berikut :Teknik komunikasi langsung,

5
Teknik Studi Dokumenter.Adapun alat yang tidak segera menginformasikan kepada
pengumpul data dalam penelitian ini Pengurus Koperasi yaitu : a. Anggota
adalah:Pedoman Wawancara yaitu daftar bermasalah yang sedang proses Sidang
pertanyaan yang dipergunakan untuk Disiplin dan Kode Etik. b. Anggota yang
mengajukan pertanyaan secara lisan dan sedang mempersiapkan Masa Pensiun / akan
langsung kepada sumber data, yaitu Ketua pensiun Dini. c. Anggota yang tidak
Primer Koperasi Kepolisian Daerah mempunyai Gaji/Tunjangan Kinerja (Dalam
Kalimantan Barat. Buku catatan digunakan permohonan Pinjaman Slip gajinya
untuk mencatat data-data yang berkenaan tercantum). 4. Terdapat Kaurkeu yang tidak
dengan penelitian ini yang ada dalam arsip, mau membantu penagihan ataupun
buku-buku atau dokumen. Agar pemotongan Gaji anggota yang sedang dalam
mempermudah peneliti menarik kesimpulan masa putusan Sidang Kode Etik Polri berupa
dari data yang dikumpulkan, maka langkah- rekomendasi PTDH sementara gaji tetap
langkah yang dilakukan peneliti antara lain: dibayarkan kepada yang bersangkutan.
Mengumpulkan data melalui wawancara, dan
catatan-catatan/dokumen, mengeolah dan Pembahasan
menganalisis data serta menarik kesimpulan. Berdasarkan jawaban-jawaban yang
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengendalian internal
adalah analisis deskriptif. yang telah dilakukan oleh penulis dengan cara
wawancara antara penulis dengan Ketua dan
HASIL DAN PEMBAHASAN bendahara koperasi Primer Koperasi
Hasil Penelitian Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, penulis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menemukan Sistem pengendalian internal
Pengendalian Internal Piutang Anggota Pada piutang yang terdapat pada koperasi Primer
Unit Usaha Simpan Pinjam Primer Koperasi Koperasi Kepolisian Daerah Kalimantan Barat
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat berada adalah sebagai berikut:Secara Umum:
dalam kategori cukup baik, hal ini dapat Koperasi menggunakan formulir permohonan
dilihat dari kemampuan koperasi dalam pinjaman dari calon peminjam untuk proses
melakukan pengendalian. Dari analisis yang pemberian kredit. Formulir permohonan
diperoleh melalui wawancara dengan ketua pinjaman harus disetujui oleh pejabat koperasi
koperasi (pengurus) koperasi menunjukkan yang berwenang mengenai jumlah kredit yang
bahwa: Prosedur dan syarat yang telah diminta, syarat kredit, dan syarat lainnya.
ditetapkan oleh koperasi sesuai dengan Semua dokumen yang mendukung transaksi
ketentuan ART (Anggaran Rumah Tangga) pemberian kredit telah: Menggunakan nomor
yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota aplikasi yang dapat dipertanggungjawabkan
Tahunan (RAT). Bahwa setiap anggota yang oleh pejabat yang mengotorisasi dokumen
ingin meminjam harus memenuhi syarat yang tersebut. Tanda bukti slip tercantum dengan
telah ditetapkan. Hal ini untuk mencegah jelas sesuai dengan kebutuhan dokumen yang
terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan diperlukan, sehingga lebih mudah untuk
dikemudian hari. Terdapat beberapa hal yang pengidentifikasian.Tembusan dari setiap tanda
menyebabkan terjadinya tunggakan anggota bukti slip yang telah diotorisasi memliki
pada Unit Usaha Simpan Pinjam yaitu 1) warna yang berbeda-beda sehingga
Adanya anggota yang PTDH, DPO dan memudahkan dalam proses pengerjaannya
Pensiun Dini. 2) Adanya permohonan karena memiliki warna yang berbeda. Semua
pinjaman yang tidak diketahui Kaurkeu dan dokumen telah diotorisasi terlebih dahulu agar
Kasatkernya. 3) Terdapat beberapa Kaurkeu tidak terjadi penyimpangan atau

6
penyelewengan dimasa datang. Rekonsiliasi yang digunakan sebagai salah satu acuan
bank dilakukan setiap bulan oleh bagian dalam pengelolaan usaha simpan pinjam,
keuangan atau akuntansi, hal ini memudahkan sehingga dapat ditangani secara profesional.
koperasi dalam mengoreksi jika terjadi Buku pedoman ini dinamakan Buku Pedoman
kesalahan akan adanya perbedaan saldo Standar Operasional Pelaksanaan (SOP). Di
koperasi dengan saldo bank. Koperasi telah dalam buku tersebut terdapat penjelasan
memiliki struktur organisasi yang baik, mengenai visi dan misi unit usaha simpan
dimana dengan adanya struktur organisasi pinjam Koperasi Primer Kepolisian Daerah
tersebut maka koperasi telah memisahkan Kalimantan Barat. Dimana visinya yaitu
fungsi tugas, tanggung jawab, dan wewenang. menjadi usaha simpan pinjam yang memiliki
Memiliki plafon atau batasan yang telah reputasi pengelolaan dana terbaik untuk
ditetapkan koperasi, disesuaikan dengan kesejahteraan anggota. Sedangkan misinya
pinjaman konsumtif atau pinjaman produktif. yaitu: 1) Menjadi mitra bisnis utama anggota
Adanya rapat evaluasi yang diadakan setiap dan calon anggota untuk menciptakan
sebulan sekali untuk mengevaluasi semua kepuasan dan pelayanan terbaik. 2)
pekerjaan yang dilakukan selama sebulan. Hal Memberikan kinerja terbaik, dengan proses
ini dilakukan untuk perbaikan dimasa yang yang sempurna dan penuh komitmen melalui
akan datang agar lebih baik lagi. Koperasi kerjasama yang dilandasi saling percaya dan
memiliki pengamanan atas asset yang dimiliki menghargai satu sama lain. 3) Meningkatkan
koperasi. kesejahteraan anggota melalui pelayanan
Pada dasarnya pengendalian internal Usaha Simpan Pinjam, Perlindungan Resiko,
dilakukan di koperasi yang memadai akan dan kualitas Sumber Daya Manusia. 4)
membantu manajemen dalam meningkatkan Mengembangkan Unit Simpan Pinjam yang
efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional menerapkan Prinsip Gotong Royong. 5)
koperasi, keandalan laporan keuangan, dan Mewujudkan Unit Simpan Pinjam yang
meningkatkan kepatuhan terhadap hukum dan berhasil baik secara Ekonomi Sosial. Maka
peraturan-peraturan. Sehingga dapat dengan visi dan misi tersebut diharapkan para
mengamankan harta koperasi dari tindakan karyawan mengerti tujuan serta pencapaian
kecurangan serta manipulasi yang terjadi di sehingga akan bekerja dengan baik sesuai
dalam maupun di luar koperasi. Pengendalian prosedur dan kebijakan koperasi untuk
internal yang diterapkan pada Unit Simpan mendukung tercapainya visi dan misi
Pinjam Koperasi Primer Kepolisian Daerah koperasi.
Kalimantan Barat memuat seluruh kompenen Koperasi Primer Kepolisian Daerah
pokok dari pengendalian internal, yang terdiri Kalimantan Barat menerapkan integritas dan
dari. nilai etika pada seluruh karyawannya, dapat
Lingkungan pengendalian yang baik dilihat dengan adanya peraturan-peraturan
dalam koperasi didukung dengan adanya yang diterapkan oleh manajemen berupa tata
lingkungan yang memiliki sistem dan cara kepegawaian mengenai etika dan
prosedur serta struktur yang saling perilaku.
mendukung. Dalam lingkungan pengendalian Aturan-aturan tersebut kemudian
mempunyai komitmen bahwa pengendalian dikomunikasikan kepada setiap karyawan
internal merupakan hal pentingdalam sistem yang harus dilaksanakan oleh setiap
pemberian kredit. Untuk mewujudkan karyawan. Apabila ada karyawan yang tidak
pengendalian internal tersebut maka melaksanakan aturan-aturan dan kebijakan-
diterapkan unsur-unsur: a. Nilai integritas dan kebijakan yang telah ditetapkan tersebut,
etika. Koperasi memiliki suatu buku pedoman maka kepada karyawan tersebut akan

7
dikenakan sanksi. Sanksi yang dikenakan tepat waktu akan berdampak tidak baik untuk
tersebut dapat berupa teguran secara lisan, kelangsungan koperasi.
teguran secara tertulis atau surat peringatan. Penagihan piutang juga harus dilakukan
Melalui aturan tersebut, manajemen koperasi secara tepat waktu sesuai dengan apa yang
telah berusaha untuk mengurangi godaan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ini dilakukan
mengakibatkan karyawan bertindak tidak selain untuk meminimalkan risiko juga agar
jujur, melanggar hukum dan tidak etis. para nasabah atau peminjam dapat menepati
Dalam melakukan transaksi kredit, integritas janji sesuai dengan prosedur yang ada. Hal ini
dan nilai etika karyawannya cukup baik. Hal dilakukan dengan tujuan untuk menghindari
ini terlihat dari kejujuran karyawan dalam terjadinya kredit macet dan penghapusan
pencatatan dan transaksi kredit serta mampu piutang atau penghapusan pinjaman. Oleh
menetapkan dan melaksanakan kebijakan karena itu penagihan pinjaman yang
kredit dengan baik dan benar sehingga kredit bermasalah akan diproses sesuai dengan
yang telah diberikan dapat kembali dalam kebijakan dan ketetapan koperasi. Untuk
waktu yang telah disepakati bersama antara menciptakan suasana yang nyaman di
koperasi dan anggota. koperasi setiap karyawan saling mendukung
Komitmen terhadap kompetensi Koperasi akan tugasnya masing-masing serta
Primer Koperasi Kepolisian Daerah memberikan masukan. Keakraban terjadi
Kalimantan Barat sudah cukup baik, hal ini bukan hanya sesama karyawan melainkan
dapat dilihat dari setiap karyawan yang atasan dengan karyawan pun menjalin
ditempatkan sesuai dengan pendidikan, hubungan baik. Ini dilakukan agar setiap
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman. karyawan dapat melakukan pekerjaannya
Dengan menetapkan spesifikasi yang jelas dengan baik tanpa adanya perselisihan paham
mengenai uraian pekerjaan dan latar belakang diantara karyawan maupun dengan atasan.
pendidikan juga keterampilan yang Koperasi telah memiliki struktur
dibutuhkan oleh seorang karyawan untuk organisasi yang cukup baik dan secara umum
menduduki posisi tertentu. Dengan adanya bertujuan untuk memisahkan tugas, tanggung
filosofi yang dianut yaitu aman, terarah dan jawab, dan wewenang yang jelas dalam setiap
produktif menunjukkan adanya pengendalian fungsi atau bagian yang ada dalam pencapaian
terhadap pelaksanaan pemberian kredit. tujuan koperasi. Di dalam struktur organisasi
Beberapa carapun ditetapkan koperasi agar Koperasi Patra belum memiliki bagian khusus
risiko dapat diminimalisir yaitu dengan untuk menganalisis pinjaman atau kredit,
pembayaran yang dilakukan secara tepat karena sampai saat ini analisis kredit
waktu, penagihan piutang atau kredit yang dilakukan oleh manager simpan. Pada
dilakukan setiap tanggal yang sudah umumnya koperasi seharusnya memiliki
ditetapkan sebelum jatuh tempo sehingga analisis kredit yang berkepentingan dengan
memungkinkan tidak terjadinya kredit macet. laporan keuangan koperasi untuk menentukan
Pembayaran harus dilakukan secara tepat kelayakan pemberian kredit kepada peminjam
waktu agar proses pembayaran berjalan sesuai atau anggota atau nasabah. Analisis kredit
dengan prosedur yang ada, sehingga tidak sangat penting karena dibagian ini yang akan
akan menghambat prosedur yang lainnya. menentukan layak atau tidaknya nasabah
Karena pembayaran merupakan aktivitas mendapatkan pinjaman. Kriteria ini terkait
yang paling utama, dengan adanya dengan adanya penambahan bagian di struktur
pembayaran maka proses siklus keuangan organisasi dan komponen monitoring dengan
akan berjalan dengan baik dan lancar. Maka cara mendeteksi secara dini agar tidak terjadi
dari itu jika pembayaran yang dilakukan tidak

8
penyimpangan bahkan sampai terjadinya karyawan dapat mengerjakan pekerjaannya
kredit macet. sesuai dengan porsi yang telah ditetapkan.
Akibat belum adanya analisis kredit Risiko selalu ada disetiap koperasi karena
adalah manager simpan pinjam tidak terfokus ini merupakan suatu masalah yang dapat
untuk menganalisis permohonan pinjaman terjadi dalam koperasi, baik risiko secara
nasabah. Inilah yang sering menjadi kendala internal maupun eksternal. Namun, tentu
utama terjadinya kredit macet. Ketua kurang koperasi mempunyai strategi untuk
mendalami aspek-aspek yang harus dianalisis, mengidentifikasi, mengelola, dan
tugas Ketua yang sudah banyak harus mengevaluasi risiko-risiko tersebut dengan
dibebani lagi dengan menganalisis kredit. adanya pelaksanaan pengendalian internal
Sehingga penulis memberikan rekomendasi yang diterapkan di dalam koperasi, sehingga
untuk menambahkan bagian analisis kredit di koperasi tidak akan mengalami risiko yang
dalam struktur organisasi Koperasi Primer akan timbul. Untuk mencegah atau
Koperasi Kepolisain Daerah Kalimantan meminimalkan masalah-masalah kredit
Barat. sebagai akibat adanya risiko kredit, maka
Di koperasi tidak terdapat dewan direksi dilakukan penaksiran risiko pada koperasi
sehingga kedudukan paling tinggi dalam dilihat dari sudut pandang: Dalam
struktur organisasi pada Koperasi Primer pelaksanaannya masih kurang mengikuti
Koperasi Kepolisian Daerah Kalimantan Barat perkembangan sistem informasi baru, karena
adalah Rapat Anggota. Karena rapat anggota sistem yang lama masih dianggap sudah
sebagai satu-satunya lembaga formal yang cukup. Sistem yang digunakan memang sudah
mewadahi semua anggota koperasi sebagai terkomputerisasi yaitu dengan menggunakan
sesama pemilik. Sebagai sesama pemilik sistem DosFoxPro, sistem ini digunakan oleh
maka semua anggota memiliki hak yang sama unit simpan pinjam koperasi Kepolisian
untuk turut menentukan perkembangan Daerah Kalimantan Barat.Sejalan dengan
koperasi. Untuk tugas keseharian, pengurus perekonomian nasional yang keadaannya naik
yang menjadi kedudukan paling tinggi karena turun, maka diperlukan untuk meningkatkan
semua dokumen harus diotorisasi dan perekonomian nasional dan diharapkan
disetujui oleh pengurus. Namun ada beberapa memberikan prospek usaha yang berguna
dokumen yang memang tidak memerlukan untuk meningkatkan perekonomian nasional.
otorisasi dari pengurus. Mengingat kondisi tersebut, koperasi berusaha
Pemberian otorisasi merupakan hal yang melakukan peningkatan penghimpunan dana
penting terutama dalam hal menyetujui atau untuk tercapainya keseimbangan antara
tidaknya sebuah dokumen, hal itu dilakukan penghimpunan dana dan penyaluran dana
agar pengendalian internal dapat berjalan melalui program dan langkah-langkah yang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. diambil, diantaranya: Meningkatkan
Adanya pemberian otorisasi dan tanggung profesionalisme karyawan, Peningkatan
jawab membuat karyawan menjadi pelayanan kepada anggota.
bertanggung jawab atas pekerjaan yang Koperasi dalam pembuatan laporan dan
dilakukannya, dengan begitu akan terhindar informasi memanfaatkan kemajuan teknologi,
dari kejadian yang tidak diharapkan seperti dengan telah menerapkan perhitungan yang
kecurangan dalam pembuatan dokumen palsu sudah komputerisasi. Hal ini dilakukan agar
yang dapat merugikan koperasi. Selain itu, risiko kesalahan relatif kecil, meskipun masih
adanya pembagian wewenang serta terdapatnya human error. Koperasi senantiasa
tanggungjawab secara tertulis maka setiap menjaga konsistensi terhadap kebijakan dan
prinsip akuntansi yang diterapkan, sehingga

9
laporan keuangan yang dihasilkan dapat pada komputer ketua unit simpan pinjam,
menjadi pembanding dari tahun ke tahun. kasir, dan bagian keuangan. 2. Review atas
Meskipun demikian, tetap masih adanya kinerja. Koperasi secara berkala melakukan
beberapa catatan mengenai beberapa hal yang evaluasi terhadap karyawannya. Evaluasi ini
harus diperbaiki, khusunya dalam dilakukan untuk meningkatkan kinerja para
pengendalian internal. Berdasarkan karyawan yang berguna untuk kemajuan
wawancara dan observasi, risiko yang timbul koperasi dimasa yang akan datang, misalnya:
salah satunya disebabkan oleh anggota yang 1) Koperasi melakukan evaluasi terhadap
tidak membayar piutang atau pelunasan seluruh karyawan 2) Evaluasi ini dinilai
pinjamannya. Meskipun sudah terdapat berdasarkan kinerja karyawan selama satu
prosedur apabila piutang tak tertagih maka tahun, daftar absensi, dan masalah-masalah
nasabah akan dikenakan sanksi berupa apa saja yang terjadi selama satu tahun serta
kebijakan yang telah ditetapkan oleh koperasi. perbaikan dimasa yang akan datang.Evaluasi
Penghapusan piutang ini tentu harus ada juga dilakukan dengan memeriksa dokumen-
persetujuan dari seluruh pihak terutama para dokumen kredit dan mewajibkan melaporkan
anggota yang memiliki wewenang atas dana- tingkat kolektibilitas kredit dalam laporan
dana tersebut. Dengan kejadian tersebut bulanan intern. Evaluasi tersebut diadakan
koperasi selalu melakukan perbaikan atas setiap satu tahun sekali dengan melibatkan
kesalahan serta kelemahan tersebut, dan seluruh karyawan. Informasi dan komunikasi
koperasi terus melakukan evaluasi atas harus terjalin dengan baik sesama karyawan
kebijakan-kebijakan dan peraturan yang ada maupun karyawan dengan atasan. Hal ini
sehingga dapat menghindari risiko yang diperlukan agar dapat berjalannya suatu
terjadi. Aktvitas pengendalian dibuat untuk kegiatan operasional yang baik dalam
memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang perusahaan, sehingga dapat meminimalkan
dibuat oleh manajemen telah dilaksanakan. tingkat risiko dalam hal pemberian pinjaman
Komponen- komponen pengendalian internal atau kredit. Informasi dimulai dari entry data-
yang menyangkut aktivitas pengendaliannya data yang berhubungan dengan anggota,
yaitu: Pengendalian pemrosesan informasi pokok simpanan dan pinjaman, tanggal
dimaksudkan untuk kelancaran dalam simpanan dan pinjaman, penilaian jaminan
pengendalian internal, dengan adanya ini dan laporan reputasi anggota. Komunikasi
maka koperasi dapat mengontrol semua yang dilakukan terhadap anggota dilakukan
kejadian yang terjadi dalam koperasi. Dari secara langsung ataupun dengan alat
hasil wawancara penulis, didapatkan bahwa komunikasi melalui telepon.
koperasi sudah memiliki sistem yang Berikut ini beberapa pelaksanaan
terkomputerisasi, agar dapat memudahkan informasi dan komunikasi yang terdapat pada
dalam pengerjaannya sehingga pekerjaan Koperasi Primer Koperasi Kepolisian Daerah
dapat lebih mudah dikerjakan serta cepat Kalimantan Barat: Adanya buku pedoman,
selesai. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat sistem, dan prosedur yang berisikan
menunjang pengendalian internalnya, yaitu: 1. informasi- informasi yang dapat
Terdapat password jika ingin membuka data- dikomunikasikan dengan para karyawan
data yang dianggap rahasia. Password maupun jajaran staf lainnya. Buku pedoman
digunakan untuk meminimalkan risiko diberikan dengan maksud agar karyawan
penyalahgunaan dan kecurangan data yang dapat dengan jelas memahami mengenai apa
berada di dalamnya. Password hanya saja yang harus diterapkan serta sanksi-sanksi
diketahui oleh karyawan yang bertugas yang diberikan jika melakukan kesalahan.
menjalankan pemrosesan data tersebut seperti Karena buku ini dapat menjadi salah satu

10
pedoman untuk menciptakan komunikasi baik memantau dan mengawasi semua dokumen
antara sesama karyawan, karyawan dengan yang di otorisasi yang terkait dan
anggota, maupun karyawan dengan atasan. berhubungan dengan koperasi. Tidak hanya
Adanya pertemuan yang diadakan setiap satu dokumen-dokumen saja melainkan semua
tahun sekali dalam Rapat Anggota Tahunan prosedur, kebijakan, serta sanksi- sanksi yang
(RAT) karena keberadaan rapat anggota telah dibuat agar hal tersebut tidak
dalam koperasi adalah kekuasaan tertinggi. menyimpang. Apabila terjadi kesalahan atau
Sebagai satu-satunya lembaga formal yang penyimpangan maka sebagai pengurus berhak
mewadahi semua anggota koperasi karena untuk mengevaluasi data-data tersebut. Inilah
sesama pemilik. Karena sesama pemilik maka tujuan diadakan pemantauan dalam koperasi,
semua anggota memiliki hak yang sama untuk agar semuanya berjalan dengan baik. Dari
turut menentukan perkembangan koperasi. evaluasi tersebut, penulis menemukan
Dengan demikian, melalui rapat forum, para kelemahan dalam pelaksanaan pemantauan,
anggota akan memiliki peluang untuk turut seharusnya tidak hanya pengurus saja
mengarahkan jalannya organisasi dan usaha yang memantau tetapi seluruh karyawanpun
koperasi, mengevaluasi kinerja pengawas dan harus melakukannya juga. Namun sebagai
pengurus koperasi, serta memutuskan apakah manager sudah turut andil dalam proses
koperasi dapat berjalan terus atau perlu pemantauan sehingga pemantauan pun akan
dibubarkan. Selain untuk membahas kinerja lebih efektif dan efisien. Pemantauan juga
koperasi selama satu tahun, rapat ini juga harus dikhususkan pada bagian kasir maupun
bertujuan untuk memperat hubungan baik akuntansi dan keuangan yang mencatat
sesama pelaku yang berkepentingan di dalam penerimaan kas, menagih pembayaran, serta
koperasi, baik itu pengawas, pengurus, piutang yang dilakukan oleh nasabah, agar
karyawan, dan anggota. semuanya dapat berjalan dengan baik
Pemantauan yang dilakukan adalah untuk sehingga menghindari risiko yang akan
mendeteksi secara dini kemungkinan adanya terjadi.
penyimpangan yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam persetujuan kredit baik SIMPULAN DAN SARAN
oleh koperasi maupun oleh anggota, seperti Simpulan
penyimpangan yang terjadi pada sistem Berikut ini beberapa hal yang dapat
keuangan koperasi, manajemen, maupun disimpulkan dari hasil penelitian guna
kegiatan usaha (secara fisik). Penyimpangan menjawab permasalahan yang dihadapi.Secara
tersebut merupakan faktor risiko yang dapat keseluruhan, pengendalian intern terhadap
merugikan koperasi maupun anggota. piutang Koperasi Primer Koperasi Kepolisian
Koperasi secara berkesinambungan Daerah Kalimantan Barat berjalan sesuai
melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap dengan konsep dasar dan prinsip-prinsip
kegiatan operasi koperasi, dengan tujuan pengendalian intern, namun di sisi lain
mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada terdapat beberapa prosedur yang belum
dalam operasi koperasi, sehingga dapat mencerminkan konsep pengendalian intern. 1)
diupayakan pengendalian internal yang lebih Lingkungan pengendalian terhadap piutang
baik. Berdasarkan wawancara yang dilakukan Primer Koperasi Kepolisian Daerah
penulis, ada beberapa hal terkait dengan Kalimantan Barat sudah berjalan dengan baik,
penerapan pamantauan yang dilakukan hal ini ditandai salah satunya dengan
dengan baik oleh koperasi, yaitu, pemantauan penerapan SOP (standard operating
yang dilakukan oleh pengurus pada dokumen- procedures) pada prosedur peminjaman. 2)
dokumen yang diotorisasi. Pengurus Penentuan resiko terhadap piutang Primer

11
Koperasi Kepolisian Daerah Kalimantan Barat DAFTAR RUJUKAN
sudah berjalan dengan baik karena adanya Boynton dkk (2003). Modern Auditing.
surat pernyataan yang mengharuskan Buku 1 edisi 7. Alih Bahasa Gina
peminjam wajib memenuhi syarat-syarat yang Gania, Ichsan Setyo Budi. Erlangga.
ditentukan oleh pihak Koperasi. 3) Aktivitas
Jakarta.
pengendalian internal terhadap piutang Primer
Koperasi Kepolisian Daerah Kalimantan Barat FKIP Untan. (2013). Pedoman Penulisan
sudah terlaksana dengan baik hal ini Karya Ilmiah. Pontianak: Edukasi press
dikarenakan koperasi telah membuat kerangka FKIP Untan.
kerja didalam mengatasi piutang yang ada di Guy (2002). Auditing, Jilid II, Edisi 5,
koperasi. 4) Informasi dan komunikasi Penerjemah Sugiyarto, Erlangga:
mengenai piutang telah diterapkan cukup JakartaHadari Nawawi. (2012). Metode
baik, baik informasi yang disampaikan oleh
Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:
manajemen kepada bawahannya maupun
informasi yang berasal dari karyawan kepada Gajahmada University Press.
manajemen. 5. Pengawasan atau pemantauan Mulyadi (2013). Auditing. Jakarta:Penerbit
terhadap piutang telah berjalan baik dan Salemba Empat
efektif, baik pengawasan yang dilakukan oleh Nugroho Widjajanto .(2013). Sistem
pengurus koperasi maupun audit terhadap Informasi Akuntansi. Erlangga: Jakarta
piutang usaha oleh komite audit. Hal ini juga Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
bisa dilihat pada pemantauan pemberian
Usaha Kecil dan Menengah Republik
pinjaman yang tidak hanya pengurus yang
melakukan persetujuan pinjaman tetapi Indonesia Nomor: 22/PER/MM.
Komandan Kesatuan/Kepala Staf juga ikut KUKM/IV/2007
serta dalam pemberian persetujuan pinjaman. Sudarsono, (2014).Bank dan Lembaga
Saran Keuangan Syariah: Deskripsi dan
Sejalan dengan kesimpulan yang telah Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia.
dikemukakan diatas, maka penulis Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
menyarankan hal-hal yang dapat dijadikan Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
pertimbangan sebagai berikut: 1) Tingkatkan Bandung: Alfabeta.
kualitas pengendalian internal piutang anggota Suharsimi Arikunto. (2012). Prosedur
agar permasalah yang dihadapi oleh koperasi Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik
dapat diminimalisasi sekecil mungkin dengan (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT. Rineka
cara melakukan komunikasi dan informasi Cipta.
secara terpusat 2) Primer Koperasi Kepolisian Suyanto dan Nurhadi (2013). IPS Ekonomi,
daerah Kalimantan Barat perlu Penerbit Erlangga, Yogyakarta.
memperhitungkan tingkat perputaran piutang Tim Penyusun, pusat pembinaan dan
dan rata-rata hari pengumpulan piutang Pengembangan. Kamus Besar Bahasa
sebelum memberikan piutang sehingga dana Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
yang tertanam dalam piutang tidak mengalami Undang-undang No. 25 Tahun 1992 Tentang
penumpukkan. 3) Pihak koperasi sebaiknya Perkoperasian Indonesia.
memberikan sanksi yang tegas kepada Warren dkk (2005). Pengantar Akuntansi.
anggota yang melakukan tunggakan yaitu Buku satu. Edisi kedua puluh satu.
dengan pemberitahuan keanggota yang Terjemahan Aria Farahmita,
melakukan tunggakan. Amanugrahani dan Taufik Hendrawan.
Salemba Empat: Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai