Anda di halaman 1dari 7

1.

Bagaimana penerapan sistem informasi dalam manajemen pada suatu organisasi Jelaskan
dengan contoh kasus!
Tugas utama sistem informasi manajemen di dalam sebuah organisasi adalah sebagai aliran
umpan balik atau feedback, baik dari posisi terbawah hingga ke atas. Selain itu, sistem ini dinilai sebagai
sarana untuk menyelesaikan rencana dan alat pengawasan juga. Organisasi yang beroperasi dalam
berbagai macam usaha disarankan menerapkan sistem ini.
Berikut peran penting dari sistem informasi manajemen dalam sebuah bisnis

 Mendukung proses bisnis dan operasi.


 Mendukung pengambilan keputusan dari level karyawan hingga manajer.
 Mengasah kemampuan perusahaan untuk mencapai keunggulan yang kompetitif.
 Membantu setiap karyawan dalam perusahaan untuk membuat keputusan dengan baik.
 Peranan Sistem Informasi dalam Organisasi dan manajemen
Sistem informasi manajemen ini mempunyai peranan yang sangat penting didalam suatu organisasi,
karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi.setiap organisasi baik itu
organisasi besar maupun yang kecil pasti mempunyai system informasi yang berbeda-beda, tergantung
dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut.
Sistem informasi manajemen diterapkan dalam suatu organisasi, mulai dari awal pembentukan orgnisasi
tersebut, di antaranya:
• Perencanaan dari perancangan suatu organisasi
• Pengorganisasian
• Pelaksanaan dari program organisasi
• Pengontrolan atau pengevaluasian
• Penerapan sistem informasi berdasarkan komputer dapat mempengaruhi struktur organisasi, motivasi
dalam organisasi, manajemen, dan pengambilan keputusan.
• Fungsi manajemen antara lain: perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf pengkoordinasian,
pengarah dan pengendalian.
• Dalam menjalankan fungsi manajemen, manajer terlibat dalam membentuk kegiatan yang berhubungan
dengan (1) penstrukturan, (2) pengambilan keputusan, dan (3) interaksi manusia
Sistem informasi pada suatu organisasi berada didalam suatu departemen tersendiri, departemen sistem
informasi/departemen pengolahan elektronik (Electronic Data Processing)
– Manajer SI / controller
– Manajer kantor (office manager)
– Bendaharawan (treasurer)
– Asisten bendaharawan (assistant treasure)
– Sekretaris (secretary)

1
– Manajer perencanaan / pengendalian (manger of planning and controls)
– Direktur keuangan (vice-president finance)
Piramida Organisasi (R. Antoni):
Perencaan Strategik :
• Penetapan tujuan organisasi
• Pendefinisian sasaran, kebijakan dan pedoman umum yang mengarahkan alur untuk organisasi
Pengendalian Manajemen :
• Teknik perolehan, lokasi pabrik, produk baru
• Pemakaian anggaran, laporan, perbedaan
Pengendalian Operasional :
• Pendayagunaan fasilitas dan sumber
• daya yang ada untuk menyelenggarakan
• kegiatan
Contoh Kasus : Saat ini, kedai kopi merupakan usaha yang ramai karena budaya ngopi telah menjadi
gaya hidup. Mari kita ambil contoh penerapannya di dalam manajemen sebuah kedai kopi.
Pada dasarnya, sistem ini dibangun untuk meningkatkan kontrol atas pembelian, persedian barang, dan
omset dari kedai kopi tersebut.
Pemilik kedai kopi harus memastikan ketersediaan bahan baku utamanya biji kopi yang akan disajikan.
Sebagai pihak pengelola, informasi setiap bahan baku yang harus dipesan dan terpaksa melalui retur
pembelian karena tidak terjual harus tercatat.
Titik kritis dari sistem ini adalah mendeteksi jenis-jenis bahan baku yang tersedia dalam jumlah banyak,
tetapi nyatanya jenis produk yang ada akan sulit dibedakan.
Misalnya, terdapat 10 kilogram biji kopi arabika, tetapi baurannya terdapat arabika jawa, arabika
sumatera, arabika sulawesi, dan arabika papua. Selain itu, titik kritis lain adalah pendeteksian barang yang
tidak segar atau kurang layak konsumsi.
Maka, dibutuhkan tingkat kontrol yang tinggi untuk menghindari terjadinya barang yang segera habis
secara kuantitas maupun kualitas.
Pada esensinya, penerapan sistem informasi manajemen yang ideal, seluruh pihak terkait di dalam
manajemen bisnis selayaknya dapat mengetahui permasalahan yang ada sekaligus dapat memproyeksikan
solusi ke depannya.
Tanpa sistem manajemen yang baik, tentu saja akan sulit untuk mengembangkan potensi perusahaan
dalam meraup keuntungan dan pengembangan jaringan berbisnis. Sebagai akibatnya, perusahaan akan
mengalami kerugian dan berisiko gulung tikar.

2
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen kinerja bisnis? Bagaimana aplikasi manajemen
kinerja bisnis dalam suatu organisasi?
Manajemen Kinerja Bisnis adalah serangkaian proses yang membantu organisasi
mengoptimalkan kinerja bisnis mereka. Ini adalah suatu kerangka kerja untuk mengatur, mengotomatisasi
dan menganalisis metodologi bisnis, metrik, proses dan sistem yang mendorong kinerja bisnis.
Manajemen Kinerja Bisnis terdiri dari serangkaian proses manajemen dan analitis, didukung oleh
teknologi yang memungkinkan perusahaan untuk menentukan sasaran-sasaran strategis dan kemudian
mengukur dan mengelola kinerja terhadap tujuannya.
Manajemen kinerja bisnis terdiri atas sekumpulan proses manajemen dan analitik yang didukung oleh
teknologi yang memungkinkan bisnis untuk mendefinisikan tujuan strategis, kemudian mengukur, dan
mengelola kinerja menuju tujuan yang ingin dicapai. Inti dari proses manajemen kinerja bisnis meliputi
perencanaan operasional dan finansial, konsolidasi dan pelaporan, pemodelan bisnis, analisis, dan
pemantauan indikator kinerja kunci (key performance indicator) yang berhubungan dengan strategi.
Manajemen kinerja bisnis meliputi konsolidasi data dari berbagai sumber, memilah, dan menganalisis
data, kemudian menggunakan hasilnya dalam praktek.
Manajemen kinerja bisnis meningkatkan proses dengan loop umpan balik yang lebih baik. Review yang
kontinyu dan real-time dapat membantu mengidentifikasi dan menghilangkan masalah sebelum
berkembang. Kemampuan peramalan manajemen kinerja bisnis membantu perusahaan dalam mengambil
tindakan korektif secara tepat waktu untuk memenuhi proyeksi pendapatan.
Ada berbagai metodologi untuk mengimplementasikan manajemen kinerja bisnis, diantaranya adalah
balanced score card, strategi six sigma, pembiayaan berbasis aktifitas, Total Quality Management,
penamabahan nilai ekonomi, dan pengukuran startegis terpadu. Semua metodologi tersebut digunakan
dalam kerangka kerja perencanaan dan pelaksanaan, strategi dan taktik, tujuan unit bisnis dan perusahaan.
Aplikasi manajemen kinerja bisnis :
Dalam suatu organisasi dengan memantau setiap kegiatan bisnis hingga pada tingkatan transaksi,
kemudian menyediakan fasilitas untuk mitra bisnis dapat memberikan umpan balik tentang kinerja bisnis
yang dilakukan. Berdasarkan umpan balik yang diterima oleh organisasi, kemudian dilakukan evaluasi
terhadap kinerja proses bisnis tersebut. Hasil evaluasi tersebut kemudian digunakan sebagai bahan untuk
membuat keputusan tentang strategi berikutnya untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja bisnis
tersebut.

3
3. Bagaimana aplikasi Supply Chain Man agement dan Customer Relationship
Management di sebuahUniversitas? Jelaskan!
SCM :
Dengan peran STIKOM Bali sebagai Local Organizing Committee pada konferensi, maka segala
sesuatu keperluan penunjang dalam konferensi akan disiapkan oleh STIKOM Bali. Hal ini membuat
STIKOM Bali harus melakukan pengadaan keperluan konferensi baik barang maupun jasa dengan pihak
penyedia atau vendor. Vendor berperan sebagai pihak yang menyediakan barang atau jasa yang
diperlukan dalam konferensi. Satu vendor dapat menjadi penyedia satu atau lebih item yang diperlukan
untuk konferensi. Oleh sebab itu, segala informasi dari vendor sangat penting bagi STIKOM Bali untuk
kemudian diolah menjadi sebuah penawaran pengadaan keperluan konferensi yang akan ditujukan kepada
client. Segala informasi akan dijadikan sebagai bahan koordinasi bagi STIKOM Bali selaku Local
Organizing Committee. Aliran informasi dari ketiga pihak inilah yang dapat disimpulkan sebagai sebuah
rantai informasi dalam keberlangsungan sebuah kegiatan.

Pihak kunci yang terlibat di dalam rantai aliran informasi pada sistem pengelolaan MICE di STIKOM
Bali ini adalah : 1. Vendor Vendor berperan sebagai penyedia raw material atau bahan baku yang akan
menjadi proses manufaktur dalam pengadaan keperluan MICE yang dikelola oleh STIKOM Bali 2. Local
Organizing Committee (L.O.C) L.O.C yang dalam hal ini adalah STIKOM Bali, berperan sebagai retailer
yang mendapatkan barang / jasa dari vendor. L.O.C juga berperan sebagai warehouse yang menjadi pusat
inventori logistik dalam keperluan pelaksanaan event MICE, dan nantinya akan mendistribusikan seluruh
logistik tersebut saat pelaksanaan kegiatan. 3. Client Client sebagai customer yang ada di ujung rantai
informasi dalam proses pengelolaan MICE tersebut. Secara keseluruhan, aliran informasi rantai pasokan
dalam pengelolaan MICE di STIKOM Bali tersebut akan melalui proses E-Procurement dan E-
Distribution.
CRM :
Institusi perguruan tinggi merupakan organisasi yang bersifat student-centric, mulai dari
pengajaran, pembimbingan, perwalian, sampai dengan pencarian kerja setelah mahasiswa lulus dari
perguruan tinggi. Implementasi CRM pada perguruan tinggi akan mampu meningkatkan diantaranya
proses student-facing, personalisasi komunikasi dengan mahasiswa, sharing informasi antar departement,
kenyamanan, dan kepuasan mahasiswa. Dengan merujuk pada fase konsumen pada CRM secara umum
[4], mahasiswa sebagai konsumen utama perguruan tinggi dibagi sesuai dengan fase-fase yang terdapat
pada
• Suspect adalah semua siswa yang berpotensi untuk menjadi kandidat sebagai mahasiswa
• Prospect adalah calon siswa yang sudah dalam tahap pengumpulan informasi dan telah memiliki opini
tertentu
• Applicant adalah siswa yang telah memutuskan untuk bergabung dengan salah satu perguruan tinggi
• Admitted adalah siswa yang telah masuk seleksi pada sebuah perguruan tinggi • Enrollee adalah siswa
yang telah diterima dan menjalani proses pendidikan di sebuah perguruan tinggi
• Alumni adalah siswa yang telah selesai menjalani pendidikan di sebuah perguruan tinggi.

4
Pada tahap ini akan terbentuk loyalitas pada almamater apabila mendapatkan kepuasan pada saat menjadi
bagian dari sebuah perguruan tinggi.
Dalam pandangan kegiatan CRM perusahaan, kegiatan pengelolaan pendaftaran mahasiswa, yaitu proses
perubahan fase siswa dari Suspect student menjadi Admitted student, merepresentasikan sebuah
komponen marketing pada CRM. Sedangkan proses perubahan fase dari Admitted student menjadi
Enrollee student, merepresentasikan sebuah kegiatan penjualan. Dan perubahan fase dari Enrollee student
menjadi Alumni student yang loyal merepresentasikan sebuah fase retention pada CRM. Bagaimanapun
juga siswa life cycle ini membutuhkan bentuk interaksi yang sangat kompleks, terutama pada fase sebagai
mahasiswa.

IDENTIFIKASI SISTEM PERGURUAN TINGGI


Penelitian dilakukan pada institusi asal penulis, yaitu Universitas Airlangga (Unair). Universitas
ini memiliki 13 fakultas dan 1 program pasca sarjana, dengan 127 program studi dari berbagai jenjang.
Fakultas membawahi beberapa departemen, dimana departemen terdiri dari beberapa program studi.
Pembagian peran antara universitas dan fakultas dalam hal manajemen mahasiswa bisa dibagi sesuai
dengan Tabel 1. Unair telah memiliki sistem terintegrasi online untuk kegiatan Transactional-Centralized
dan Transactional-Decentralized yang dikenal dengan nama Cyber Campus (UACC). Penelitian ini akan
merencanakan sistem CRM hanya pada kegiatan transactional-decentralized, khususnya pada Fakultas
Sains dan Teknologi (FST).
Grup Kegiatan pada Perguruan Tinggi Tugas Keterangan Strategic-Centralized Kegiatan strategis yang
ditangani oleh universitas, seperti kebijakan penerimaan mahasiswa baru Strategic-Decentralized
Kegiatan strategis yang ditangani oleh fakultas, seperti penentuan kalender akademik Transactional-
Centralized Kegiatan transaksional yang dikelola oleh universitas, seperti pendaftaran mahasiswa baru,
seleksi mahasiwa, registrasi mahasiswa, keuangan dan pendaftaran wisuda Transactional-Decentralized
Kegiatan transaksional yang dikelola oleh fakultas, seperti pengisian rencana studi, perwalian,
penjadwalan, penilaian akademik, dan presensi perkuliahan

Proses-proses yang ada dapat dilihat pada use case bisnis Gambar 2, yaitu:
1. Pengisian Rencana Studi (KRS) oleh mahasiswa secara online disetiap awal semester. Mahasiswa
dapat melakukan perubahan pada KRS yang telah disetujui oleh dosen wali pada minggu kedua
perkuliahan
2. Cetak KRS
3. Persetujuan KRS/KPRS oleh dosen wali secara online
4. Penilaian, dilakukan setiap akhir semester, dua minggu setelah masa ujian akhir semester oleh dosen
penanggung jawab mata kuliah (PJMK)
5. Kartu Hasil Studi (KHS)
6. Jadwal Perkuliahan, setiap awal semester tim petugas administrasi akademik (PAA) membuat jadwal
kuliah yang nantinya disharing ke akun mahasiswa

5
7. Presensi Kuliah, tim PAA menginputkan presensi perkuliahan setiap kali perkuliahan dilaksanakan.
Mahasiswa akan menerima persentase kehadirannya setiap akhir semester sebagai syarat keikutsertaannya
dalam ujian akhir semester (minimal 75% kehadiran di kelas).

4. Kapan dan di mana dibutuhkan adanya suatu sistem pendukung keputusan?


Jelaskan dengan contoh kasus!
Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan sekumpulan tindakan untuk
memecahkan suatu masalah tertentu.
Adapun langkah-langkah dalam pemecahan masalah meliputi :
1. Investigasi situasi
Proses pemecahan masalah dimulai apabila masalah itu telah diidentifikasi Ada 3 aspek yang penting
dalam investigasi situasi yaitu :
a. Perumusan masalah
b. Identifikasi tujuan keputusan
c. Diagnosis penyebab
2. Mengembangkan alternatif
3. Evaluasi alternatif dan memilih yang terbaik
Kriteria pengukuran efektivitas adalah :
a. Apakah alternatif tersebut realistis dalam kaitannya dengan tujuan dan sumber daya
yang ada dalam organisasi
b. Seberapa baik alternatif tersebut akan membantu memecahkan masalah.
4. Melaksanakan dan memantau keputusan
Jenis Keputusan Yang Dihasilkan Dari Para Manajer Adalah Sebagai Berikut :
1. Keputusan terprogram
Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan atau prosedur
tertentu.
2. Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah
yang luar biasa atau masalah istimewa.
Contoh kasus :
DSS untuk penanganan jalan lintas timur sumatera. Jaringan jalan utama di Pulau Lintas Timur
Sumatera dibentuk oleh tiga jalan utama yaitu Lintas Timur, Lintas Tengah dan Lintas Barat. Pada Jalan

6
Lintas Timur Sumatera, banyak terdapat ruas jalan dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat yang
sewaktu-waktu berpotensi terputus.
Kerusakan jalan yang progresif terjadi karena terlambatnya penanganan perbaikan dan terbatasnya dana.
Selama ini penanganan Jalan Lintas Timur dilakukan secara manual sehingga diperlukan sistem informasi
yang membantu penanganan dalam hal ini pembuatan Analisis Keputusan.
Aplikasi LTDSS (Lintas Timur Decision Support System) merupakan aplikasi Decision Support System
(DSS) untuk penanganan jalan Lintas Timur Sumatera. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Visual
Basic 6.0, Ms. Access 2000 dan Crystal Reports 8.5. Aplikasi LTDSS membutuhkan input berupa data
ruas, data seksi, data kondisi, data lalulintas, data perencanaan serta data biaya.
Proses yang dilakukan mengacu pada MAK (Metode Analisis Komponen). Output yang dihasilkan
berupa alokasi dana tiap propinsi dan jenis penanganan jalan untuk tiap ruas serta dapat diketahui umur
layan dari jalan yang ditinjau.

5. Bagaimana Peranan Teknologi Informasi Khususnya System Informasi Dalam


Manajemen Perkantoran Modern ? Jelaskan Dengan Contoh Kasus !
Peranan Teknologi informasi system informasi dalam manajemen perkantoran modern sangatlah
penting dan dibutuhkan. Kemampuan otomasi perkantoran yang menghubungkan orang-orang secara
elektronik telah membukan jalan baru bagi pekerjaan kantor, yang menghilangkan kebutuhan melakukan
pekerjaan kantor di kantor, sehingga pekerjaan kantor dapat dikerjakan di mana saja pekerja berada.
Ketika perusahaan memperoleh lebih banyak sumber daya informasi dan ketika sumber daya disebarkan
ke luar organisasi, tugas manajemen sumber daya informasi menjadi lebih kompleks. Keuntungan
perkantoran yang menggunakan peranan teknologi informasi

 Menekan biaya fasilitas.


 Menekan biaya peralatan.
 Jaringan komunikasi formal.
 Menekan penghentian kerja.
 Kontribusi sosial.
Sistem informasi dibutuhkan dalam manajemen perkantoran modern dalam menjalankan aktifitasnya,
yaitu untuk mencatat segala transaksi yang terjadi dalam kegiatan perkatoran tersebut, selain itu juga
untuk mengolah data-data transaksi tersebut sehingga menjadi informasi yang lebih berguna berbentuk
laporan.

Contoh kasus :
Suatu perusahaan penerbitan surat kabar memiliki pegawai / wartawan yang tersebar di berbagai
daerah untuk meliput kejadian-kejadian. Dengan tersebarnya pegawai / wartawan di berbagai daerah yang
jaraknya jauh dari kantor redaksi maka dibutuhkan teknologi informasi agar berita kejadian yang sudah
dicatat dapat segera disampaikan kepada redaksi. Untuk keperluan ini dibutuhkan perangkat komputer
portabel, infrastruktur jaringan internet, website, dan perangkat-perangkat pendukung lainnya.

Anda mungkin juga menyukai