Anggota Kelompok
202060021 Jenny Enjelita
202060024 Richard
202060027 Marcylia Fransisca
202060039 Valbera Christian
202060057 Brilliant Fausta
tsm.ac.id
2021
Transaction Processing System
Transaksi adalah seluruh kegiatan bisnis yang menghasilkan data dan mencatatnya dan
dimasukan di database
Transaction monitoring system (TPS) sendiri adalah system yang mendukung monitoring,
collection, storage, dan memproses data dari trasaksi bisnis di perusahaan dan menghasilkan data
Berikut adalah contoh bagaimana TPS mengatur kompleksitas dari data transaksi :
- Saat lebih dari satu orang atau aplikasi bisa mengakses database dalam satu waktu,
database harus dilindugi dari eror yang mungkin terjadi yang berakibat pada overlapping
updates.
- Saat memproses transaksi mengikutsertakan lebih dari satu computer, database dan
seluruh pengguna harus dilindungi dari inkonsistensi yang terjadi akibat kegagalan setiap
komponen setiap waktu
- Harus bisa membalikkan transaksi jika terjadi eror
- Sangat penting untuk memiliki audit trial secara berkala
Organisasi mencoba untuk mengotomosasi TPS data entry sebanyak mungkin karena volume
yang banyak, ini biasa disebut juga source data automization.
1
Batch processing adalah pengolahan data sesuai dengan periode (mingguan, bulanan, tahunan).
Contoh : struk bank
Online transaction processing (OLTP) yaitu seluruh transaksi dilakukan secara online,
contoh : menggunakan ATM langsung di respon secara online
Setiap department memiliki functional area information systems (FAISs). Setiap FAISs
mendukung area fungsional tertentu di organisasi dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
setiap area internal
Tugas utamanya adalah untuk mengatur cash flow kedalam, didalam atau keluar organisasi.
2
Banyak perusahaan ingin dapat menutup buku kapan saja dalam waktu singkat,
system informasi memungkinkan untuk menutup buku dengan cepat.
- Expense management automization (EMA)
System yang mengotomisasi data entry dan pemrosesan biaya perjalanan dan hiburan
3. Investment Management
Mengelola investasi adalah tugas utama yang rumit sehingga memantau, menafsirkan dan
menganalisis sejumlah besar data keuangan online, analisis keuangan menggunakan 2
jenis alamat utama yaitu :
- Mesin pencari di internet
- Business intelligence dan pendukung keputusan bisnis
4. Control and auditing
Berikut adalah bentuk paling ummum dari financial control
- Budgetary control
Manajer di berbagai tingkatan memantau belanja department dan mebandingkannya
dengan anggaran dan kemajuan operasional rencana perusahaan
- Auditing
Memiliki 2 tujuan dasar
a. Memantau bagaiman uang organisasi digunakan
b. Menilai kesehatan keuangan organisasi
- Financial ratio analysis
Yaitu untuk memantau kesehatan keuangan perusahaan dengan menilai serangkaian
sario keuangan.
Tidak mungkin melebih-lebihkan pentingnya pelanggan bagi organisasi mana pun. Karena itu,
setiap organisasi yang sukses harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya dan
kemudian mengembangkan strategi pemasaran dan periklanan di sekitarnya. Sistem informasi
menyediakan berbagai jenis dukungan untuk fungsi pemasaran.
3
Fungsi POM dalam suatu organisasi bertanggung jawab atas proses yang mengubah input
menjadi output yang bermanfaat serta untuk operasi bisnis secara keseluruhan. Karena luas dan
beragamnya fungsi POM, Anda hanya melihat empat di sini: logistik dan manajemen material
internal, perencanaan produksi dan operasi, manufaktur terintegrasi komputer (CIM), dan
manajemen siklus hidup produk (PLM).
4
Computer-integrated manufacturing (CIM; juga disebut manufaktur digital) adalah
pendekatan yang mengintegrasikan berbagai sistem pabrik otomatis. CIM memiliki tiga
tujuan dasar:
(1) untuk menyederhanakan semua teknologi dan teknik pembuatan,
(2) untuk mengotomatiskan sebanyak mungkin proses pembuatan, dan
(3) untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan semua aspek desain, manufaktur, dan
fungsi terkait melalui sistem komputer.
- Product Life Cycle Management
Bahkan dalam satu organisasi, merancang dan mengembangkan produk baru bisa mahal
dan memakan waktu. Ketika banyak organisasi terlibat, prosesnya bisa menjadi sangat
kompleks. Manajemen siklus hidup produk adalah strategi bisnis yang memungkinkan
produsen untuk berbagi data terkait produk yang mendukung desain dan pengembangan
produk serta operasi rantai pasokan. PLM menerapkan teknologi kolaboratif berbasis web
untuk pengembangan produk. Dengan mengintegrasikan fungsi-fungsi yang sebelumnya
berbeda, seperti proses manufaktur dan logistik yang mendukungnya, PLM
memungkinkan fungsi-fungsi ini untuk berkolaborasi, pada dasarnya membentuk tim
tunggal yang mengelola produk dari awal hingga selesai.
- Recruitment
Perekrutan melibatkan menemukan karyawan potensial, mengevaluasi mereka, dan
memutuskan mana yang akan dipekerjakan. Beberapa perusahaan dipenuhi dengan
pelamar yang layak; yang lain mengalami kesulitan dalam menemukan orang yang tepat.
TI dapat membantu dalam kedua kasus tersebut. Selain itu, TI dapat membantu dalam
kegiatan terkait seperti pengujian dan penyaringan pelamar pekerjaan.
5
- Human Resources Development
Setelah karyawan direkrut, mereka menjadi bagian dari kumpulan sumber daya manusia
korporat, yang berarti mereka harus dievaluasi dan dikembangkan. TI memberikan
dukungan untuk kegiatan ini.
- Human Resources Planning and Management
Mengelola sumber daya manusia di organisasi besar memerlukan perencanaan yang luas
dan strategi terperinci. Tiga area berikut adalah tempat TI dapat memberikan dukungan:
• Daftar gaji dan catatan karyawan. Departemen SDM bertanggung jawab atas persiapan
penggajian. Proses ini biasanya otomatis dengan gaji dicetak atau uang ditransfer secara
elektronik ke rekening bank karyawan.
• Administrasi manfaat. Kontribusi kerja karyawan untuk organisasi mereka dihargai
dengan upah, bonus, dan manfaat lainnya. Manfaat termasuk perawatan kesehatan dan
gigi, kontribusi pensiun, pusat kesehatan, dan pusat perawatan anak. Mengelola manfaat
adalah tugas yang kompleks karena berbagai pilihan yang ditawarkan dan kecenderungan
organisasi untuk memungkinkan karyawan memilih dan menukar manfaat mereka. Di
banyak organisasi, karyawan dapat mengakses portal perusahaan untuk mendaftar sendiri
untuk mendapatkan manfaat tertentu.
• Manajemen hubungan karyawan. Dalam upaya mereka untuk mengelola karyawan
dengan lebih baik, perusahaan mengembangkan aplikasi manajemen hubungan karyawan
(ERM). Aplikasi ERM yang khas adalah pusat panggilan untuk masalah karyawan.
6
mengadopsi pandangan proses bisnis dari keseluruhan organisasi untuk mengintegrasikan
perencanaan, manajemen, dan penggunaan semua sumber daya organisasi, menggunakan
platform dan basis data perangkat lunak umum. Tujuan utama dari sistem ERP adalah
untuk mengintegrasikan dengan erat area fungsional organisasi dan untuk memungkinkan
informasi mengalir dengan lancar di seluruh mereka. Integrasi yang ketat berarti bahwa
perubahan dalam satu area fungsional segera tercermin di semua area fungsional terkait
lainnya. Intinya, sistem ERP memberikan informasi yang diperlukan untuk
mengendalikan proses bisnis organisasi.
ERP II Systems
Sistem ERP II adalah sistem ERP interorganisasional yang menyediakan tautan yang
dimungkinkan oleh Web di antara sistem bisnis utama perusahaan seperti inventaris, produksi,
pelanggan, pemasok, distributor, dan pihak terkait lainnya. Tautan ini mengintegrasikan aplikasi
ERP yang menghadap internal dengan aplikasi manajemen rantai pasokan dan manajemen
hubungan pelanggan yang berfokus eksternal.
Berbagai fungsi sistem ERP II sekarang disampaikan sebagai e-business suites. Vendor ERP
utama telah mengembangkan perangkat lunak modular yang mendukung Web yang
mengintegrasikan ERP, manajemen hubungan pelanggan, manajemen rantai pasokan,
pengadaan, dukungan keputusan, portal perusahaan, dan aplikasi dan fungsi bisnis lainnya.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk memungkinkan perusahaan menjalankan sebagian besar
proses bisnis mereka menggunakan sistem perangkat lunak terintegrasi yang didukung oleh Web
daripada berbagai aplikasi e-bisnis yang terpisah.
7
Sistem ERP II mencakup berbagai modul yang terbagi menjadi modul inti ERP dan modul ERP
yang diperluas. Jika suatu sistem tidak memiliki modul inti ERP, maka itu bukan sistem ERP
yang sah. Modul ERP yang diperluas, sebaliknya, adalah opsional.
Sistem ERP dapat menghasilkan manfaat bisnis yang signifikan bagi suatu organisasi. Manfaat
utama termasuk dalam kategori berikut:
1. Fleksibilitas dan kelincahan organisasi. Sistem ERP memecah banyak departemen dan
fungsional dari proses bisnis, sistem informasi, dan sumber daya informasi. Dengan cara
ini, mereka membuat organisasi lebih fleksibel, gesit, dan adaptif. Karena itu organisasi
dapat merespons dengan cepat terhadap perubahan kondisi bisnis dan memanfaatkan
peluang bisnis baru.
2. Pendukung keputusan. Sistem ERP memberikan informasi penting tentang kinerja bisnis
di seluruh area fungsional. Informasi ini secara signifikan meningkatkan kemampuan
manajer untuk membuat keputusan yang lebih baik, lebih tepat waktu.
8
3. Kualitas dan efisiensi. Sistem ERP mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis
organisasi, menghasilkan peningkatan signifikan dalam kualitas produksi, distribusi, dan
layanan pelanggan.
1. Perusahaan mungkin perlu mengubah proses bisnis yang ada untuk menyesuaikan proses
bisnis yang telah ditetapkan dimasukkan ke dalam perangkat lunak ERP. Untuk
perusahaan dengan prosedur yang sudah mapan, persyaratan ini dapat menciptakan
masalah serius, terutama jika karyawan tidak ingin meninggalkan cara kerja lama mereka
dan menolak perubahan.
2. Sistem ERP bisa sangat rumit, mahal, dan memakan waktu untuk diimplementasikan.
Faktanya, biaya dan risiko kegagalan dalam menerapkan sistem ERP baru sangat besar.
Beberapa perusahaan telah mengalami kegagalan implementasi ERP yang mahal.
Kerugian besar dalam pendapatan, laba, dan pangsa pasar terjadi ketika proses bisnis inti
dan sistem informasi gagal atau tidak berfungsi dengan baik.
1. Kegagalan untuk melibatkan karyawan yang terkena dampak dalam fase perencanaan dan
pengembangan dan dalam proses manajemen perubahan
2. Melakukan terlalu banyak dan cepat dalam proses konversi
3. Pelatihan yang tidak memadai dalam tugas kerja baru yang dibutuhkan oleh sistem ERP
4. Kegagalan untuk melakukan konversi dan pengujian data yang tepat untuk sistem baru.
Perusahaan dapat memperoleh sistem ERP tanpa harus membeli solusi perangkat lunak yang
lengkap. Banyak organisasi yang menggunakan perangkat lunak sebagai layanan untuk
mengakuisisi sistem ERP. Sistem ERP berbasis cloud dapat menjadi alat yang sempurna untuk
beberapa perusahaan. Misalnya, perusahaan yang tidak mampu melakukan investasi besar di
bidang TI, tetapi yang sudah memiliki relative proses bisnis terstruktur yang perlu diintegrasikan
secara ketat, mungkin mendapat manfaat dari cloud komputasi.
9
Sistem dapat digunakan dari lokasi mana pun yang menyediakan akses Internet. Karena
itu, pengguna dapat bekerja dari lokasi mana pun. Pengguna mengakses sistem ERP via
VPN.
Perusahaan yang menggunakan ERP berbasis cloud menghindari biaya perangkat keras
dan perangkat lunak. Misalnya, untuk menjalankan SAP / R3 di tempat, perusahaan harus
membeli perangkat lunak SAP serta lisensi untuk menggunakan SAP.
Solusi ERP berbasis cloud dapat diskalakan, artinya memungkinkan untuk memperluas
dukungan ERP proses bisnis baru dan mitra bisnis baru dengan membeli modul ERP
Bagi beberapa perusahaan sistem ERP tidak begitu dibutuhkan. Meski begitu beberapa
perusahaan mungkin masih memiliki sistem informasi yang diperlukan untuk terhubung satu
sama lain. Untuk memungkinkan hal tersebut, perusahaan perlu software enterprise application
integration (EAI), yang disebut dengan middleware, yang menyambungkan beberapa aplikasi.
10
ERP sistem secara efektif mendukung beberapa proses bisnis standard. Pada umumnya, sistem
ERP mengelola end-to-end, cross-departmental processes. Cross-departmental process
merupakan (1) berasal dari satu departemen dan berakhir di departemen yang berbeda atau (2)
berasal dan berakhir di departemen yang sama tetapi melibatkan departemen lain.
Procurement process dibutuhkan saat perusahaan perlu mengakuisisi barang atau jasa dari
sumber eksternal. Proses ini terdiri dari langkah-langkah:
Proses berasal dari departemen Gudang, yang menghasilkan daftar permintaan pembelian
untuk membeli produk yang dibutuhkan.
Gudang meneruskan permintaan pembelian ke departemen Pembelian dan
meneruskannya ke vendor. Secara umum, perusahaan dapat memilih dari sejumlah
vendor, dan mereka memilih salah satu yang paling memenuhi persyaratan mereka dalam
hal kenyamanan, kecepatan, keandalan, dan / atau karakteristik lainnya.
Setelah perusahaan memesan, mereka menerima barang di departemen Gudang, di mana
seseorang secara fisik memeriksa pengiriman untuk memastikan bahwa barang sesuai
pesanan
Jika pengiriman cocok dengan pesanan, maka Gudang mengeluarkan dokumen tanda
terima barang.
Pada saat yang sama atau segera sesudahnya, departemen Akuntansi menerima faktur
dari vendor. Akuntan kemudian memeriksa bahwa PO, dokumen penerimaan barang, dan
pencocokan faktur.
Setelah Akuntansi memverifikasi kecocokan, ia memproses pembayaran dan
mengirimkannya ke vendor.
11
Order fulfillment process dapat mengikuti dua strategi dasar: sell-from-stock dan configure-to-
order. Sell-from-stock melibatkan memenuhi pelanggan secara langsung menggunakan barang-
barang yang ada di gudang (stok). Barang-barang ini adalah barang standar, artinya perusahaan
tidak menyesuaikannya untuk pembeli. Sebaliknya, configure-to-order, perusahaan
menyesuaikan produk sebagai respons. Proses pemenuhan melibatkan tiga departemen utama:
Penjualan, Gudang, dan Akuntansi. Langkah-langkah dalam proses pemenuhan meliputi:
1. Tidak semua perusahaan memiliki proses produksi karena ada perusahaan yang bergerak
hanya di bidang jasa saja. Banyak bisnis yang bergerak dengan cara membeli suatu
barang kemudian dijual lagi (pengecer)
2. Ada 2 Strategi dalam proses produksi :
a. Make to Stock : Dibuat untuk disimpan / menambah pasokan
b. Make to Order : Dibuat berdasarkan order tertentu
3. Langkah-langkah dalam memproduksi :
12
a. Warehouse Department melakukan pemesanan untuk memproses suatu barang
menjadi barang jadi
b. Dilakukan pengesahan dan dikeluarkan surat perintah untuk melakukan produksi
c. Dalam proses produksi dibutuhkan beberapa bahan, bagian produksi menuliskan
slip untuk dikirimkan ke bagian pergudangan untuk meminta bahan-bahan yang
diperlukan
d. Jika bahannya tersedia maka bagian Gudang langsung mengirimkannya ke bagian
produksi. Jika tidak ada, maka harus dilakukan pemesanan lewat proses
pembelian
e. Setelah produk selesai di produksi, produk dapat dikirimkan ke Gudang
f. Bagian Gudang mengeluarkan tanda terima barang
4. Sistem ERP mengumpulkan beberapa dokumen dalam produksi :
a. Bill of Material : Semua bahan yang diperlukan
b. List of Work Centers : Lokasi dimana proses produksi berlangsung
c. Product Routing : Langkah-langkah produksi
5. Penyimpangan yang dapat terjadi dalam proses produksi :
a. Keterlambatan dalam penerimaan produk
b. Masalah yang terkait dengan pengiriman dan yang berkaitan dengannya
c. Penolakan atas penetapan
d. Penundaan pengiriman
e. Kesalahan dalam menyiapkan pengiriman atau menagih pelanggan
f. Kelebihan produksi
13
g. Menerima bahan yang tidak dapat digunakan dalam proses produksi
h. Tidak tersediannya bahan tertentu dari supplier
6. Three Cross-Functional Business Processes :
Sistem ERP SCM memiliki kemampuan untuk menempatkan permintaan otomatis untuk
membeli produk yang mudah rusak dari pemasok secara real time. Yaitu, karena setiap produk
yang mudah rusak dibeli, sistem menangkap data tentang pembelian itu, menyesuaikan tingkat
persediaan toko, dan mentransmisikan data ini ke Gudang rantai toko bahan makanan serta
vendor produk. Sistem menjalankan proses ini dengan menghubungkan sistem pemindaian kode
batang titik penjualan dengan departemen Gudang dan Akuntansi, serta dengan sistem vendor.
Selain itu, sistem SCM menggunakan data historis untuk memprediksi kapan produk segar perlu
dipesan sebelum persediaan toko menjadi terlalu rendah.
14
Sistem ERP CRM juga menguntungkan bisnis dengan menghasilkan analisis perkiraan konsumsi
produk berdasarkan variabel penting seperti area geografis, musim, hari dalam seminggu, dan
jenis pelanggan. Analisis ini membantu toko bahan makanan mengoordinasikan rantai pasokan
mereka untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan produk yang mudah rusak. Lebih jauh,
sistem CRM mengidentifikasi kebutuhan pelanggan tertentu dan kemudian memanfaatkan
informasi ini untuk menyarankan kampanye produk tertentu. Kampanye ini dapat mengubah
permintaan potensial menjadi peluang penjualan, dan mengubah peluang penjualan menjadi
kuota penjualan dan pesanan penjualan. Proses ini disebut proses permintaan-pesanan.
Reports
15