Anda di halaman 1dari 17

APLIKASI SISTEM INFORMASI BISNIS FUNGSIONAL

Disusun oleh:

Prasna Hanifa 145020307111028

Rani Laksmi D. 145020307111034

Rossinta Indahsari 145020307111038

Sang Ayu Putu Thania P. 145020307111041

Fithria Marta P. 145020307111045

Rana Auliani 145020307111067

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MARET 2016
KONSEP SISTEM INFORMASI BISNIS FUNGSIONAL

Sistem informasi telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi


yang sangat cepat dan terbukti sangat berperan dalam kegiatan perekonomian dan strategi
penyelenggaraan pembangunan. Keberadaan sistem informasi mendukung kinerja
peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas organisasi pemerintah dan dunia usaha,
serta mendorong pewujudan masyarakat yang maju dan sejahtera. Dalam mendukung
penyampaian suatu informasi maka dimanfaatkanlah teknologi informasi, yang menggunakan
teknologi computer sebagai media utama dalam penyampaian informasi. Istilah ini sendiri
merupakan perkembangan dari istilah Sistem Informasi. Semakin tinggi kualitas teknologi
informasi yang digunakan maka tingkat efektfitas dan efisiensi nya semakin baik.
Ada 5 area yang dipusatkan ke dalam sistem informasi yaitu:
1. Konsep – konsep dasar
Konsep dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial termasuk mengenai berbagai
komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi
dasar yang berasal dari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang
digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam
keunggulan kompetitif.
2. Teknologi informasi
Konsep - konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi
informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak
teknologi berbasis internet.
3. Aplikasi bisnis
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan keunggulan
kompetitif bisnis.
4. Proses pengembangan
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan,
dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.
5. Tantangan manajemen
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat
pemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.
SISTEM INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PENJUALAN
Sistem Informasi dalam bisnis yaitu merupakan kumpulan dari berbagai informasi
yang memiliki kesatuan antara satu dan yang lainnya yang ditujukan untuk kepentingan
bisnis. Sistem Informasi dan teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat
penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi termasuk sistem
informasi berbasis Internet yang dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi
dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok
kerja, hingga memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat sekali berubah.
Teknologi informasi dan sistem informasi berbasis internet digunakan mendukung tim
pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam
aktifitas bisnis lainnya.Dalam dunia bisnis, teknologi informasi mempunyai pengaruh
yang nyata, transaksi bisnis dicatat secara on-line, diolah dan pada saat yang hampir
bersamaan hasil pengolahan atau informasi dapat dilihat, seperti yang lazim dilakukan
para nasabah bank pada saat melakukan transaksi pada ATM (automated teller machine).
Selain itu, teknologi informasi juga dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik
atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah penggunaan internet yang
berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan
komersial ini, seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat
dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan
dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.

Peran utama Sistem informasi dalam bisnis diantaranya:


1. Mendukung Operasi Bisnis
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasiatau kegiatan bisnis sehari-
hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan sistem
informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke berbagai
fungsi bisnis menjadi penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager
menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat
membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi
hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer
membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis
perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar.

KOMPONEN SISTEM INFORMASI


Dalam sebuah sistem informasi bisnis pun memiliki beberapa komponen penyusun, yaitu:
1. Teknologi.
Misalnya pada peranan jaringan computer dalam melakukan pemrosesan informasi,
baik melalui hardware, software, manajemen data, maupun teknologi telekomunikasi
jaringan.
2. Aplikasi.
Penggunaan aplikasi bisnis dan perdagangan elektronik (e-commerce) melibatkan
sistem informasi yang saling berhubungan satu-sama lain.
3. Pengembangan.
Mengembangkan berbagai cara untuk menggunakan teknologi informasi dalam bisnis,
meliputi pendesainan komponen-komponen dasar sistem informasi.
4. Manajemen.
Mengelola teknologi informasi memiliki penekanan pada kualitas, nilai bisnis yang
strategis, dan keamanan sistem informasi organisasi. Sumber daya sistem informasi
bisnis merupakan sebuah subsistem-subsistem pembangun dalam pengunaan sistem
informasi bisnis. Sistem informasi bisnis secara umum memiliki banyak sumber daya
pendukung, tetapi secara mendasar ada 5 sumber daya sistem informasi bisnis, antara
lain :

Sumber daya manusia. Dapat dibagi menjadi 2, yaitu :


1) sistem informasi. Seperti pelanggan, manajer, pemasok, akuntan, dan lain
sebagainya.
 Pakar, merupakan sumber daya manusia yang mengembangkan dan
mengoperasikan sistem informasi. Seperti sistem analis, pembuat
software, operator sistem.
2) Sumber daya hardware. Merupakan peralatan fisik (perangkat keras) yang
digunakan dalam pengeloalan dan pemrosesan sistem informasi.
3) Sumber daya software.
Dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:
 Software sistem, seperti sistem operasi yang berguna untu melakukan
operasi pada sistem komputer. Software aplikasi, yang memprogram
berbagai pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu komputer
oleh pemakai akhir. Selain itu juga berperan dalam membantu
penyelesaian pekerjaan. Contohnya adalah program analisis penjualan
dan program penggajian. Prosedur, yang mengoperasikan perintah-
perintah bagi orang-oran yang akan menggunakan sistem informasi.
Contohnya, prosedur entri data dan prosedur pendistribusian cek data.
 Sumber daya data. Termasuk deskripsi produk, catatan pelanggan, file
kepegawaian, dan database persediaan.
 Sumber daya jaringan. Media komunikasi, pemroses komunikasi,
software untuk akses dan pengendalian jaringan.

AKTIVITAS SISTEM INFORMASI DALAM PERUSAHAAN


1. Input sumber daya data. Memindai secara optikal barang – barang dengan pengenal
yang menggunakan kode garis.
2. Pemrosesan data menjadi informasi. Seperti menghitung pembayaran karyawan, pajak
dan potongan gaji lainnya
3. Output produk informasi Menghasilkan laporan dan tampilan mengenai kinerja
penjualan. Contohnya, seorang manajer penjualan dapat melihat tampilan video untuk
memeriksa kinerja seorang tenaga kerja penjualan, menerima pesan suara yang
dihasilkan computer melalui telepon, menerima cetakan dari hasil penjualan bulanan
4. Penyimpanan sumber daya data. Penyimpanan adalah komponen sistem dasar sistem
informasi. Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi
disimpan secara teratur untuk digunakan kemudian.
5. Pengendalian kinerja sistem Aktivitas sistem informasi yang penting adalah
pengendalian kinerja sistem. Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik
mengenai aktivitas input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Umpan balik ini
harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem dapat memenuhi
standar kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian, aktivitas sistem yang tepat harus
disesuaikan agar produk informasi yang tepat dihasilkan bagi para pemakai akhir
MACAM DAN JENIS SISTEM INFORMASI BISNIS FUNGSIONAL
Ada 5 macam dan fungsi sistem informasi fungsional:
a. Sistem Informasi dan Akuntansi
b. Sistem Informasi Keuangan
c. Sistem Informasi Manufaktur
d. Sistem Informasi Pemasaran
e. Sistem Informasi SDM

1. Sistem Informasi Akuntansi


Berdasarkan dari berbagai pengertian menurut para ahli, pengertian Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah
suatu kombinasi dari berbagai sumber daya yang dirancang untuk memproses data
akuntansi dan keuangan yang ada dan mengubahnya menjadi informasi yang dibutuhkan
perusahaan untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi (SIA) terdiri dari 5 sistem, yaitu:
1) Sistem Pengeluaran (Expenditure System): Segala peristiwa yang berhubungan
dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang diperlukan oleh
perusahaan, baik berupa barang ataupun jasa, baik pemasok dari luar maupun dari
karyawan didalam perusahaan.
2) Sistem Pendapatan (Revenue System): Berhubungan dengan penjualan barang
atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen dan mendapatkan
pembayaran dari mereka.
3) Sistem Produksi (Production System): Berhubungan dengan pengumpulan,
penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi.
4) Sistem Manajemen Sumber Daya (Resouces Management System): Meliputi
peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber
daya seperti investasi dan aktiva tetap (fasilitas).
5) Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan (General Ledger and Financial
Accounting): Berhubungan dengan laporan rekaman keuangan dalam waktu
tertentu, misalnya seperti laba/rugi, arus kas, dll.
Siklus-Siklus Pemrosesan Transaksi
Sistem Informasi Akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan siklus-siklus
pemrosesan transaksi perusahaan, yaitu:
1) Siklus pendapatan: Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang
dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran yang
berkaitan.
2) Siklus pengluaran: Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan
jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.
3) Siklus produksi: Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya
menjadi barang dan jasa.
4) Siklus keuangan: Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan manajemen
dana-dana modal, termasuk kas.

2. Sistem Informasi Keuangan


Seperti sistem informasi fungsional lainnya, sistem informasi keuangan berisi subsistem
input dan output. Dua dari subsistem input, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan suatu
subsistem yang dikhususkan untuk menumpulkan intelijen juga terdapat pada sistem
fungsional lainnya. subsistem ketiga, audit internal yang terdiri dari auditor yang
menganalisis sistem konseptuala perusahaan ntuk memastikan bahwa data-data keuangan
diproses secara tepat.
Tiga susbsistem output memepengaruhi arus uang perusahaan. Susbsistem peramalan
(forecasting) memeproyeksikan kegiatan jangka panjang perusahaan dalam lingkungan
ekonomi. Susbsistem manajemen dana menegelolan arus uang, menjaganya agar tetap
seimbang dan positif. Subsistem pengendalian memungkinkan manajer untuk menggunakan
secara efektif semua jenis sumber daya yang tersedia. Seperti sistem informasi fungsional
lainnya, subsistem output berisi berbagai jenis perangkat lunak yang mengubah isi database
menjadi informasi.
Sub sistem Audit Internal
Perusahaan besar maupun kecil bergantung pada auditor eksternal untuk mengaudit catatan
akuntansinya untuk menguji kebenarannya. Kegiatan audit akan menghasilkan laporan audit
yang kemudian dilaporkan bersamaan dengan laporan tahunan kepada pemegang saham.
Seorang auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus objective, independent dan
professional.
Jenis-jenis Kegiatan Audit
1) Audit Keuangan (Financial Auditing). Audit keuangan dimaksudkan untuk menguji
akurasi catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan yang
dilakukan oleh auditor eksternal.
2) Audit Operasional (Operational Auditing). Audit operasional dilakukan bukan untuk
menguji akurasi catatan tetapi untuk memeriksa efektifitas prosedur. Ini merupakan
jnis pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem selama tahap analisis dari siklus
hidup sistem. Pada saat auditor internal melakukan audit operasional, mereka mencari
tiga kemampuan dasar sistem :
 Pengendalian yang memadai
 Efisiensi
 Ketaatan pada kebijakan perusahaan
3) Audit Kesesuaian. Audit kesesuaian sama seperti audit operasional kecuali bahwa
audit kesesuaian berlanjut terus. Misalnya, auditor internal mungkin memeili
sejumlah pegawai secara acak dan menyerahkan langsung cek gaji merka daripada
menggunakan pos perusahaan.
Sub sistem Intelijen Keuangan
Karena fungsi keuangan mengendalikan arus uang yang melalui perusahaan, informasi
diperlukan untuk mempercepat arus. Subsistem itelijen keunagan berusaha
mngidentifikasikan sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik bagi
kelebihan dana. Untuk mencapai tujuan ini, subsistem informasi keuangan mengumpulkan
data dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan.
Sub sistem Peramalan
Peramalan (forecasting) merupakan slaah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis.
Peramalan ini telah dilakukan bertahun-tahun sebelum komputer dengan menggunakan
kalkulator meja. Komputer memungkinkan peramal mebuat perhitungan secara lebih capat
dan mudah. Dalam mementukan kontribusi yang dapat dilakukan peramalan pada
perusahaan, kita harus mengingat 3 fakta dasar dalam pikiran:
 Semua peramlan merupakan priyksi dari masa lalu
 Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur
 Tidak ada teknik peramalan yang sempurna
Peramalan Jangka Pendek dan Panjang
Peramalan jangka pendek dilakuakn oleh area fungsional. Semua area fungsional
menggunakan ramalan penjualan sebagai dasar untuk menentukan sumber daya yang
dibutuhkannya untuk mendukung tingkat kegiatan yang diproyeksikan.
Peramalan jangka panjang biasnaya dilakukan oleh suatu area selain pemasaran oleh fungsi
finansial atau suatu kelompok khusus yang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan.
Sub sistem Manajemen Dana
Arus uang dari lingkungan yang melalui perusahaan dan kembali ke lingkungan adalah
penting karena unag digunakan utuk memperoleh sumber daya fisik lain. Arus ini dapat
dikelola untuk mencapai dua tujuan, (1) untuk memastikan bahwa arus masuk dari
pendapatan lebih besar dari arus keluarnya biaya, dan (2) untuk memastikan bahwa keadaan
ini akan tetap stabil sepanjang tahun.
Sub sistem Pengendalian atau Pengontrolan
Manajer memiliki tujuan operasional yang harus dicapai, seperti memproduksi atau
menjual sejumlah atau senilai barang tertentu. Manajer diberikan suaatu anggaran operasi
yaitu sejumah uang yang tersedia untuk digunakan dalam memenuhi tujuan operasional.
Anggaran tersebut biasanya meliputi operasi untuk satu tahun fiskal, atau tahun finansial.
Proses Penganggaran
Ada tiga pendekatan umum yang dapat diambil perusahaan dalam menentukan anggarannya
dari atas ke bawah (top-down), dari bawah ke atas ( bottom up ), dan metode partisipasi.
a) Pendekatan dari Atas ke Bawah. Jika pendekatan dari atas ke bawah diambil,
eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran dan kemudian menekankan
jumlah tersebut pada tingkat-tingkat yang lebih bawah.
b) Pendekatan dari Bawah ke Atas. Jika pendekatan dari bawah ke atas diambil proses
anggaran dimulai pada tingkat organisasi terendah dan naik ke atas. Logikanya adalah
bahawa orang di tingkat yang lebih rendah lebih dekat pada tindakan dan paling baik
menentukan kebutuhan sumber dayanya.
c) Pendekatan Partisipasi, karena kelemahan pendekatan top-down dan bottom up, maka
praktek umum yang biasa dilakukan adalah penyusunan anggaran secara partisipasi.
Artinya, orang yang menerima dana harus berpatisipasi dalam menentukan tingkat
dana. Ini merupakan pendekatan menerima dan memberi, dengan manajer pada
berbagai tingkatan berunding untuk mencapai anggaran yang memuaskan semua
pihak.

3. Sistem Informasi Manufaktur


Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk mendukung
manajemen perusahaan (baik dalam hal perencanaan maupun pengendalian). Dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan
perusahaan. Misalnya berupa data bahan mentah, profil vendor baru dan jadwal produksi.
Sistem informasi manufaktur merupakan sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi
produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.Berbagai istilah lain sering kali
digunakan sebagai pengganti sistem manufaktur (McLeod, 1998), antara lain :
• ROP (Reorder Point), yakni suatu sistem yang mendasarkan keputusan
pembelian berdasarkan titik pemesanan kembali (reorder point). Merupakan
sistem informasi manufaktur yang paling sederhana.
• MRP (Material Requirements Planning), yakni suatu sistem yang dapat
dipakai untuk merencakan kebutuhan berbagai bahan baku yang diperlukan
dalam proses produksi.
• MRP II (Material Requirements Planning), yakni suatu sistem yang
memadukan MRP dengan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel
kerja (Shop Floor Operation). Sistem ini tidak mengontrol mesin dalam
bengkel kerja, melainkan sistem informasi ini hanya mencoba memperkecil
sediaan dan mempekerjakan mesin secara efektif.
• JIT (Just–In–Time), yaitu suatu pendekatan yang menjaga arus bahan baku
melalui pabrik agar selalu dalam keadaan minimum dengan mengatur bahan
baku tiba dibengkel kerja pada saat diperlukan atau “tepat pada waktunya“
(Just–In–Time).
• CIM (Computer Integrated Manufacturing) merupakan suatu sistem yang
menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan proses manufaktur yang
luwes, cepat dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi secara efisien.
Semula istilah yang disebutkan diatas yang dipakai untuk mengelola proses
produksi, dan melibatkan informasi. CIM diimplementasikan dengan cara
sebagai berikut (O ‘Brien, 2001) :
1) Menyederhanakan proses produksi
2) Mengotomasikan proses – proses produksi dan fungsi – fungsi bisnis yang
mendukungnya
3) Mengintegrasikan seluruh proses produksi dan pendukungnya dengan
memakai computer jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang
lain.
Berkaitan dengan produksi, dikenal ada beberapa nama sistem, sebagaimana terlihat pada
tabel
Sistem Keterangan
CAD (Computer aided design) Sistem yang menggunakan computer
untuk merancang suatu produk
(mobil, kapal)
CAE (Computer aided engineering) Sistem yang dirancang untuk
menganalisa karakteristik dari suatu
desain yang dipakai untuk
mensimulasikan kinerja produk
dibawah kondisi yang berbeda – beda
dengan tujuan untuk mengurangi
kebutuhan membuat prototype
(Martin, 2002).
CAM (Computer aided Sistem berbasis computer yang
manufacturing) digunakan untuk suatu proses
produksi.

Masalah Konsekuansi
CAPP (Computer aided process Sistem yang digunakan untuk
planning) merencanakan urutan proses untuk
memproduksi untuk merakit suatu
komponen.
Manfaat sistem informasi manufaktur
1) Lebih cepat dan tepat waktu
2) Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat
menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi yang akurat dan
terpercaya
3) Arsip lebih terstuktur
4) Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik
robotik, hasil produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa
bahan yang tidak terpakai

4. Sistem Informasi Pemasaran


Sistem informasi pemasaran adalah sistem informasi yang menyediakan informasi yang
dipakai oleh fungsi pemasaran. Sistem ini mendukung keputusan yang berkaitan dengan
bauran pemasaran (marketing mix), yang mencakup :
1) Produk (barang dan jasa) yang perlu ditawarkan
2) Tempat yang menjadi sasaran pemasaran
3) Promosi yang perlu dilakukan
4) Harga produk
Struktur model sistem informasi pemasaran yaitu sebagai berikut :
• Sub sistem riset pemasaran (marketing researceh) merupakan sistem yang
berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan, dan analisis semua data
pelanggan dan calon pelanggan.
• Sub sistem informasi pemasaran (Marketing Intelligence) merupakan sub
sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatat dan analisis semua
data perusahaan pesaing yang memiliki hubungan barang penjualan dan jasa
dari produsen dan konsumen.
• Sub sistem pemrosesan transaksi berupa sistem informasi akuntasi yang
berhubungan dengan penjualan.
• Sub sistem produk berguna dalam membuat rencana produk baru.
• Sub sistem tempat berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka
menentukan tempat yang cocok dan waktu yang tepat untuk melemparkan
produk kepada konsumen.
• Sub sistem promosi berguna dalam rangka untuk melakukan analisi terhadap
promosi yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
• Sub sistem harga digunakan untuk membantu penetapan harga suatu produk.
• Sub sistem peramalan penjualan (sales forecasting) merupakan subsitem yang
berguna untuk melaksanakan peramalan penjualan.
Sistem informasi pemasaran (SIP) terdiri dari manusia, peralatan, dan prosedur untuk
mengumpulkan, mengatur, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang
dibutuhkan, tepat waktu, dan akurat kepada pembuat keputusan pemasaran.
Menilai kebutuhan informasi
Sistem informasi pemasaran yang baik menyeimbangkan informasi yang diinginkan oleh
manajer dengan apa yang sebenarnya mereka butuhkan dan apa yang layak untuk ditawarkan.
SIP harus mengamati lingkungan pemasaran agar dapat menyediakan, bagi pengambil
keputusan, informasi yang harus mereka ketahui untuk mengambil keputusan penting dalam
bidang pemasaran.
Mengembangkan informasi
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran dapat diperoleh dari catatan internal
perusahaan, pengetahuan pemasaran, dan riset pemasaran. Sistem analisis informasi
kemudian memproses informasi ini untuk membuatnya lebih bermanfaat bagi manajer.
Catatan Internal
Kebanyakan manajer pemasaran menggunakan catatan dan laporan internal secara teratur,
terutama untuk mengambil keputusan perencanaan, implementasi dan pengendalian tugas
sehari-hari.
Informasi catatan internal terdiri dari informasi yang dikumpulkan dari sumber di dalam
perusahaan untuk mengevaluasi kinerja pemasaran dan untuk mengetahui masalah serta
pemasaran.
Pengetahuan Pemasaran
Pengetahuan pemasaran adalah informasi sehari-hari mengenai perkembangan dilingkungan
pemasaran yang membantu manajer menyiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran.
Sistem pengetahuan pemasaran menetapkan pengetahuan apa yang dibutuhklan,
mengumpulkannya dengan mencari dalam lingkungan, dan menyampaikan kepada manajer.
Riset Pemasaran
Riset pemasaran sebagai fungsi yang menghubungkan pemasar dengan konsumen,
pelanggan, dan publik lewat informasi. Informasi itu dipergunakan untuk mengetahui dan
menentukan peluang serta masalah pemasaran, untuk menghasilkan, mempertajam, dan
mengevaluasi tindakan pemasaran, untuk memantau kinerja pemasaran dan memperbaiki
pemahaman mengenai proses pemasaran.Peneliti pemasaran terlibat dalam berbagai macam
aktivitas, dari telaah potensi pasar dan pangsa pasar, untuk menilai kepuasan pelanggan dan
tingkah laku membeli, untuk mempelajari aktivitas penetapan harga, produk, distribusi, dan
promosi.
Analisis informasi
Informasi yang dikumpulkan oleh sistem pengetahuan pemasaran dan riset pemasran sering
kali perlu dianalisis lebih lanjut dan kadang-kadang manajer memerlukan bantuan lebih lanjut
untuk menerapkan informasi tadi pada masalah dan keputusan pemasaran.Analisis informasi
mungkin juga mencakup koleksi model matematika yang akan membantu pemasar
mengambil keputusan lebih baik. Setisp model mewakili beberapa sistem, proses, atau hasil
yang sebenarnya. Semua model ini dapat membantu menjawab pertanyaan mengenai apa
yang terjadi kalau dan mana yang terbaik.
Mendistribusikan informasi
Informasi pemasaran tidak mempunyai nilai sampai manajer menggunakannya untuk
mengambil keputusan pemasaran yang lebih baik. Informasi dikumpulkan lewat pengetahuan
pemasaran dan riset pemasaran harus didistribusikan kepada manajer pemasaran yang tepat,
pada saat yang tepat.Perkembangan dalam teknologi informasi menyebabkan revolusi dalam
distribusi informasi. Dengan kemajuan dalam komputer, perangkat lunak, dan telekomunikasi
baru-baru ini, sebagian besar perusahaan melakukan desentralisasi sistem informasi
pemasaran.

5. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia


Sistem informasi Sumber Daya Manusia bisa disebut HRIS. Selain HRIS, sering juga
dipakai istilah HRMIS (Human Resource Management Information System) dan HRMS
(Human Resource Management System). Terdapat beberapa subsistem dalam sistem
informasi SDM, antara lain:
• Sub sistem penggajian (Payroll) merupakan sub sistem yang berkaitan dengan
pembayaran gaji, upah, dan tunjangan. Sub sistem ini acapkali merupakan
bagian dari sistem informasi akuntansi.
• Sub sistem riset SDM menangani penelitian mengenai subsesi, analisis dan
evaluasi jabatan, serta penelitian tentang keluhan yang disampaikan oleh
pegawai.
• Sub sistem intelejen SDM adalah sub sistem yang menggunakan informasi
eksternal yang berhubungan dengan mitra kerja (Stakeholder) yang mencakup
pemerintah, pemasok, serikat buruh, masyarakat umum, lembaga keuangan
bahkan pesaing.
• Sub sistem perencanaan SDM menangani identifikasi sumber daya manusia
dalam perusahaan yang digunakan untuk melaksanakan sasaran janghka
panjag perusahaan . misalnya, keterampilan dan pengetahuan tertentu yang
dikuasai oleh pegawai dapat direncanakan untuk menangani proyek tertentu.
• Sub sistem perekrutan menangani aktivitas yang berhubungan dengan
penyeleksian calon pegawai.
• Sub sistem managemen tenaga kerja merupakan subsistem yang antara lain
yang berhubungan dengan pengembangan SDM dalam hal keterampilan dan
pengetahuan, melalui pelatihan-pelatihan atau pendidikan.
• Sub sistem pelaporan lingkungan adalah susbsitem yang digunakan untuk
mengahasilkan laporan yang dialamatkan untuk lingkungan perusahaan,
terutama ditunjukan kepada pemerintah dan serikat buruh .
Semua perusahaan besar memeiliki fungsi sumber daya manusia yang menangani banyak
proses khusus yang berhubungan dengan personil perusahaan.Sistem konseptual yang
digunakan dalam mengelola personil disebut sistem informasi sumber daya manusia (human
resource information system) atau HRIS.
Kegiatan Utama SDM
 SDM mendukung area fungsional lain dengan membantu mendapatkan personil untuk
melakukan tugasnya, dan menangani semua pencatatan yang berhubungan dengan
pegawai dan mantan pegawai. Dalam memenuhi tanggung jawabnya, SDM
melaksanakan empat kegiatan utama.
 Perekrutan dan Penerimaan (recruiting and hiring): membantu membawa pegawai
baru ke dalam perusahaan dengan memasang iklan lowongan kerja, memberitahukan
posisi yang diminta kepada agen kerja swasta maupun pemerintah, melakukan
wawancara pemilihan, dan mengurus ujian bagi pegawai.
 Pendidikan dan Pelatihan: selama periode kepegawaian, SDM dapat mengatur
berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
 Manajemen Data: SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan
memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
 Penghentian dan Administrasi Tunjangan: selama seseorang dipekerjakan oleh
perusahaan mereka menerima paket tunjangan-tunjangan dan pembagian keuntungan
yang semakin sulit administrasinya. Ketika pegawai berhenti kerja, SDM memproses
kertas kerja yang diperlukan dan kadang melakukan wawancara keluar. Salah satu
tujuan wawancara ini untuk belajar bagaimana perusahaan dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik bagi pegawainya di masa datang. Setelah penghentian,
SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
DAFTAR PUSTAKA

http://dennis-louis.blogspot.co.id/2013/05/functional-business-system.html diakses hari


Selasa, 29 Maret 2016

http://supriyaniely.blogspot.co.id/2012/11/ksil-sistem-informasi-fungsional.html diakses hari


Selasa, 29 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai