Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

A. PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM BISNIS


Ketika perusahaan bermigrasi ke model e-business yang responsif, mereka
melakukan investasi pada kerangka kerja aplikasi pendukung berdasarkan data
yang membantu mereka merespons secara tepat perubahan pada kondisi pasar
dan kebutuhan pelanggan. Agar sukses dalam bisnis saat ini, perusahaan
membutuhkan sistem informasi yang dapat mendukung kebutuhan pengambilan
keputusan dan berbagai informasi dari manajer dan praktisi bisnis. Internet,
intranet dan teknoilogi informasi lainnya yang berbasis Web dalam mendukung
aktivitas pengambilan keputusan dari setiap manajer dan pekerja yang
berpengetahuan dalam bisnis.
Infromasi, Keputusan, dan Manajemen
Jenis informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan di dalam suatu
perusahaan berhubungan langsung dengan tingkat pengambilan keputusan
manajemen dan jumlah struktur dalam situasi keputusan yang mereka hadapi.
Kerangka kerja Piramidal Manajerial klasik masih dapat diterapkan saat ini pada
organisasi yang dirampingkan dan didatarkan atau struktur organisasi
nonhierarkis. Tingkat pengambilan keputusan manajemen masih ada, namun
ukuran, bentuk, dan pesertanya terus berubah seiring dengan evolusi struktur
organisasi saat ini. Jadi, tingkat pengambilan keputusan manajemen yang harus
didukung oleh teknologi infomasi dalam organisasi yang sukses adalah:
 Manajemen Strategis. Umumnya, dewan direksi dan komite eksekutif yang
terdiri dari CEO dan eksekutif atas mengembangkan tujuan umum organisasi,
strategi, kebijakan, dan tujuan sebagai bagian dari proses perencanaan strategis.
Mereka juga mengawasi kinerja strategis organisasi dan arah keseluruhannya
dalam lingkungan politik, ekonomi, dan bisnis yang kompetitif.
 Manajemen Taktis. Semakin banyak praktisi bisnis dalam tim mandiri serta
manajer unit bisnis yang mengembangkan rencana jangka pendek dan jangka
menengah, jadwal, dan anggaran serta menentukan kebijakan, prosedur, dan
tujuan bisnis untuk subunit mereka di perusahaan. Mereka juga mengalokasikan
sumber daya dan mengawasi kinerja sub unit organisasi mereka, termasuk
departemen, divisi, tim proses, tim proyek, dan kelompok kerja lainnya.
 Manajemen Operasional. Anggota tim mandiri atau manajer operasional
mengembangkan rencana jangka pende seperti jadwal produksi mingguan.
Mereka mengarahkan penggunaan sumebr daya dan kinerja tugas
berdasarkan prosedur dan sesuai dengan anggaran dan jadwal yang mereka
tetapkan untuk tim tersebut dan kelompok kerja di
organisasi. Kualitas Informasi
Apa karateristik yang akan membuat produk informasi bernilai dan bermanfaat
bagi Anda? Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan penting ini adalah dengan
menguji karateristik atau atribut Kualitas Informasi. Informasi yang kuno, tidak
akurat, atau sulit dipahami tidak akan sangat berarti, berguna atau bernilai bagi
Anda dan praktisi bisnis lainnya. Kita memerlukan informasi berkualitas tinggi,
yaitu produk informasi yang memiliki karateristik, atribut, atau kualitas yang
membuat informasi lebih bernilai. Informasi perlu dipandang memiliki tiga
dimensi: waktu, isi, dan bentuk. Gambar dibawah ini meringkas atribut yang
penting dari kualitas informasi dan mengelompokkannya ke dalam tiga dimensi
tersebut.
Struktur Keputusan
Keputusan yang dibuat pada tingkat manajemen operasional cenderung lebih
terstruktur, sedangkan keputusan pada tingkat taktis lebih semiterstruktur, dan
keputusan pada tingkat strategis lebih tak terstruktur. Keputusan yang terstruktur
melibatkan situsi di mana prosedur yang diikuti ketika keputusan diperlukan,
dapat disebutkan lebih awal. Keputusan tak terstruktur melibatkan situasi
keputusan di mana tidak mungkin menentukan lebih awal mengenai prosedur
keputusan yang harus diikuti. Akan tetapi, kebanyakan keputusan bersifat
semiterstruktur.

Maksudnya, beberapa prosedur keputusan dapat ditentukan, namun tidak


cukup untuk mengarah ke suatu keputusan yang direkomendasikan. Misalnya,
keputusan mengenai peluncuran layanan e-commerce yang baru atau membuat
perubahan besar mengnai tunjangan karyawan akan berada pada jangkuan tak
terstruktur hinggan semiterstruktur. Gambar berikut menyediakan berbagai
contoh keputusan bisnis menurut jenis terstruktur keputusan dan tingkat

manajemen.
Dengan demikian, sistem informasi harus dirancang untuk menghasilkan
berbagai produk informasi untuk memenuhi kebutuhan pengambil keputusan yang
berubah-ubah di dalam organisasi. Misalnya, pengambil keputusan pada tingkat
manajemen strategis dapat menggunakan sistem keputusan (detection support
system-DSS) untuk mendapatkan laporan yang tak terjadwal, adalah hoc, dan
lebih ringkas, peramalan, dan kecerdasan eksternal untuk mendukung
perencanaan mereka yang lebih tak terstruktur dan tanggung jawab pembuatan
kebijakan. Di sisi lain, pengambil keputusan pada tingkat manajemen operasional
dapat bergantung pada sistem informasi manajemen untuk menyediakan laporan
internal yang telah ditentukan sebelumnya dengan penekan pada perbandingan
data yang lama dan yang sekarang guna mendukung tanggung jawab mereka yang
lebih terstruktur untuk operasional sehari-hari.

Tren Pendukung Keputusan


Penggunaan sistem informasi untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis
telah menjadi alah satu tujuan utama dari penggunan teknologi. Akan tetapi,
selama tahun 1990-an, baik peneliti akademik maupun praktisi bisnis melaporkan
bahwa fokus manajerial tradisional yang berasal dari sistem informasi manajemen
yang klasik (1960-an), sistem pendukung keputusan (1970-an), sistem informasi
eksekutif (1980) terus meluas. Kecepatan perkembangan teknologi informasi
seperti hardware komputer, dan paket software DSS/EIS membuat pendukung
keputusan tersedia bagi manajemen tingkat bawah, serta bagi individu
nonmanajerial dan tim mandiri dari praktisi bisnis.
Tren ini telah mengalami percepatan seiring dengan pertumbuhan yang
sangat cepat dari Internet serta intranet dan ekstranet dari perusahaan yang
menggunakan Internet dan pemilik kepentingannya. Inisiatif e-business dan e-
commerce yang sedang diimplementasikan oleh banyak perusahaan juga
memperluas ekspektasi serta penggunaan informasi dan pendukung keputusan dari
karyawan, manajer, pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya. Gambar
berikut mengilustrasikan bahwa semua pemilik kepentingan dalam bisnis
mengharapkan akses yang mudah dan instan ke informasi dan analisis data mandiri
berbasis Web yang proaktif dan pribadi untuk mendukung persyaratan
pengambilan keputusan dari semua konstituen mereka.
Jadi, pertumbuhan ekstranet dan intrnet korporat, serta Internet, telah
mempercepat pengembangan dan penggunaan pengiriman informasi “kelas
eksekutif” dan alat software pendukung keputusan oleh manajemen dari tingkat
yang lebih rendah dan oleh individu dan tim praktisi bisnis. Selain itu, ekspansi
yang dramatis ini telah membuka pintu ke penggunaan alat seperti kecerdasan
bisnis (business intellegence-BI) oleh pemasok, pelanggan, dan pemilik
kepentingan bisnis lainnya dari suatu perusahaan untuk manajemen hubungan
pelanggan, manajemen rantai pasokan, dan aplikasi e-business lainnya.
Beberapa teknologi informasi utama yang dibuat secara khusus, pribadi, dan
berbasis Web untuk menyediakan infomasi bisnis utama dan alat analisis untuk
manajer, praktisi bisnis, dan pemilik kepentingan bisnis.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah jenis awal dari sistem informasi yang
dikembangkan untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial . SIM
mengahsilkan prosuk informasi yang mendukung banyak kebutuhan pengambilan
keputusan harian dari para manajer dan praktisi bisnis. Laporan, tampilan, dan
respons yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen menyediakan informasi
yang telah ditetapkan oleh para pengambil keputusan pada tingkat operasional
dan taktis di organisasi yang dihadapi dalam situsi keputusan yang lebih
terstruktur. Misalnya, amajer penjualan sangat bergantung pada laporan analisis
penjualan untuk mengevaluasi perbedaaan kinerja antartenaga penjual yang
menjual jenis produk yang sama ke jenis pelanggan yang sama. Mereka memiliki
ide yang cukup baik untuk informasi mengenai hasil penjualan seperti lini produk,
wilayah penjualan, pelanggan, tenaga penjual dll, agar mereka dapat mengelola
kinerja penjualan dengan efektif.
Manajer dan pengambilan keputusan bisnis lainnya menggunakan SIM untuk
memeproleh informasi mengenai tempat kerja mereka yang berjaringan yang
mendukung aktivitas pengambilan keputusan mereka. Informasi ini dapat
berbentuk laporan periodik, pengecualian, dan permintaan. Browser Web,
program aplikasi, dan software manajemen database menyediakan akses ke
informasi di intranet dan database operasional lainnya di dalam organisasi.
Database operasional dipertahankan oleh sistem pemrosesan informasi. Data
mengenai lingkungan bisnis diperoleh dari Intranet atau database ekstranet jika
dieprlukan.
Alternatif Pelaporan Manajemen
SIM menyediakan berbagai produk informasi bagi para manajer. Ada empat
alternatif pelaporan utama yang disediakan oleh sistem ini.
 Laporan Terjadwal secara Periodik (Periodic Scheduled Reports). Bentuk
tradisional penyediaan informasi bagi manajer dengan menggunakan format
yang telah ditentukan dan menyediakan informasi secara rutin kepada
manajer. Contoh laporan terjadwal secara periodik adalah laporan analisis
penjualan harian dan mingguan dan laporan keuangan bulanan.
 Laporan Pengecualian (Exeption Reports). Dalam beberapa kasus, laporan
dibuat hanya jika terjadi kondisi pengecualian. Dalam kasus lainnya, laporan
dibuat secara periodik namun hanya berisi informasi mengenai kondisi
pengecualian tersebut. Misalnya, manajer kredit dapat diberi laporan yang hanya
berisi informasi mengenai pelanggan yang melewati batas kreditnya. Pelaporan
pengecualian mengurangi kelebihan informasi, sehingga tidak perlu
memberikan seluruh laporan aktivitas bisnis secara rinci bagi pengambil
keputusan.
 Laporan Permintaan dan Tanggapan (Demand reports and Renponses).
Informasi tersedia kapanpun manajer menginginkannya. Misalnya, browser
Web dan bahasa permintaan DBMS serta penghasil laporan (reports
generator) memungkinkan manajer di tempat kerja komputer untuk memperoleh
tanggapan langsung atau menemukan dan mendapatkan laporan tertentu
sebagai hasil dari permintaan informasi yang mereka butuhkan. Jadi, manajer
tidak harus menunggu laporan periodik untuk tiba sesuai yang dijadwalkan.
 Pelaporan Dorong (Push Reporting). Informasi didorong ke manajer di
tempat kerja berjaringan. Jadi, banyak perusahaan sedang menggunakan software
penyiaran Web (webcasting) untuk menyiarkan laporan secara selektif dan
informasi lainnya ke komputer berjaringan milik para manajer atau pakar
melalui intranet perusahaan

Pemrosesan Analitis Online


Pemrosesan Analitis Online atau Online Analytical Processing-OLAP
memungkinkan manajer dan analis untuk secara interakfit menguji dan
memanipulasi sejumlah besar data yang rinci danterkonsolidasi dari banyak
perspektif. OLAP mencakup analisis hubungan yang rumit antara ribuan atau
bahkan jutaan data yang disimpan dalam data mart, gudang data, dan database
ultideimensi lainnya untuk menemukan pola, tren, dan kondisi pengecualian. Sesi
OLAP dilakukan secara online dan langsung, dengan respons yang cepat ke
permintaan manajer dan analis, sehingga proses analisis atau pengambilan
keputusan tidak terganggu.
Pemrosesan analitis online melibatkan beberapa operasional analitis dasar,
termasuk konsolidasi, drill down (penggalian), slicing and dicing (pengirisan dan
pemotongan)
 Konsolidasi. Konsolidasi melibatkan pengumpulan data. Hal ini dapat
melibatkan pengumpulan sederhana atau pengelompokan yang rumit dengan
melibatkan data yang saling berhubungan. Misalnya data kantor penjualan
dapat dikumpulkan ke wilayah, dan wilayah ke regional.
 Penggalian. OLAP dapat bergerak ke arah kebalikan dan secara otomatis
menampilkan rincian data yang telah dikonsolidasikan. Ini disebut penggalian.
Misalnya, penjualan menurut prduk individual atau staf penjualan yang
menghasilkan total penjualan regional dapat dengan mudah diakses.
 Pengirisan dan Pemotongan. Pengirisan dan pemotongan merujuk pada
kemampuan untuk melihat database dari penjualan dapat menunjukkan semua
penjualan dari satu jenis prosuk secara regional. Irisan yang lain dapat
menunjukkan semua penjualan menurut saluran penjualan dari setiap produk.
Pengirisan dan pemotongan sering dilakukan sejalan dengan sumbu waktu untuk
menganalisis tren dan menemukan pola berbasis waktu pada data.

Sistem Pendukung Keputusan


Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System-DSS) adalah sistem
informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi yang
inetraktif bagi manajer dan praktisi bisnis selama proses pengambilan keputusan.
Sistem pendukung keputusan menggunakan:
1. Model analitis
2. Database khusus
3. Penilaian dan pandangan pembuat keputusan
4. Proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif untuk mendukung
pembuatan keputusan bisnis yang semiterstruktur dan tak terstruktur.
Contoh:
Manajer penjualan biasanya bergantung pada sistem informasi manajemen
untuk membuat laporan analisis penjualan. Laporan ini berisi angka kinerja
penjualan menurut lini produk, tenaga penjual, wilayah penjualan, dll. Di lain
pihak, sistem pendukung keputusan juga akan secara interaktif menunjukkan
kepada manajer penjualan pengaruh berbagai faktor seperti pengeluaran promosi
dan kompensasi tenaga penjualterhadap kinerja penjualan. DSS dapat
menggunakan beberapa kriteria seperti margin kotor yang diharapkan dan pangsa
pasar untuk mengevaluasi dan mengurutkan beberapa kombinasi alternatif dari
faktor-faktor kinerja penjualan.
Jadi, sistem DSS didesain sebagai sistem respons cepat dan ad hoc yang
diawali dan dikendalikan oleh pengambil keputusan bisnis. Sistem pendukung
keputusan dapat secara langsung mendukung jenis keputusan khusus dan gaya
pengambilan keputusan pribadi serta kebutuhan eksekutif, manajer, dan praktisi
bisnis secara individual.
Komponen DSS
Berbeda dengan SIM, Sistem Pendukung Keputusan bergantung pada Model
Bases (basis model) dan database sebagai sumber daya sistem yang vital. Basis
model dss adalah komponen software yang trdiri dari model-odel yang digunakan
dalam rutinitas komputasional dan analitis yang secara matematis menyatakan
hubungan antarvariabel. Misalnya, program Spreadsheet berisi model yang
menyatakan hubungan akuntansi sederhana antara berbagai variabel, seperti
Pendapatan – Beban = Laba. Atau basis model DSS dapat mencakup model-model
dan teknik analitis yang digunakan untuk menyatakan hubungan yang jauh lebih
kompleks. Misalnya, DSS dapat mencakup model pemrograman linear, model
peramalan regresi ganda, dan model nilai sekarang penganggaran modal. Model-
model seperti ini dapat disimpan dalam bentuk Template atau model
Spreadsheet, atau program statistik dan matematis serta modul program.
Paket software DSS dapat mengombinasikan komponen model untuk membuat
model terpadu yang mendukung jenis keputusan tertentu. Software DSS biasanya
terdiri atas rutinitas pemodelan analitis yang telah dibangun dan juga
emungkinkan Anda untuk membangun odel Anda. Banyak paket DSS yang saat ini
tersedia dalam mikrokomputer dan versi berbasis Web. Tentu saja, paket
Spreasheet elektronik juga menyediakan beberapa bangunan model spreasheet
dan pemodelan analitis yang ditawarkan oleh software DSS yang berdaya lebih
tinggi.
Sistem Visualisasi dan Informasi Geografis
Geographic Information System-GIS (sistem informasi geografis) dan Data
Visualization System-DVS (sistem visalisasi data) adalah kategori khusus dari DSS
yang memadukan grafis komputer dengan fitur DSS lainnya. Sistem informasi
geografis adalah DSS yang menggunakan database geografis untuk membuat dan
menampilkan peta dan tampilan grafis lainnya yang mendukung keputusan
mengenai distribusi geografis orang-orang an sumber daya lainnya. Banyak
perusahaan yang menggunakan teknlogi GIS bersama dengan Global Positioning
System-GPS (sistem penempatan global) untuk membantu mereka memilih lokasi
toko ritel yang baru, mengoptimakan rute disribusi, atau menganalisis demografi
pasar sasaran mereka. Misalnya, perusahaan seperti Levi Strauss, Arby’s,
Consolidated Rail, dan Federal Expresss menggunakan paket GIS untuk
memadukan peta, grafik, dan data geografis lainnya dengan data bisnis dari
spreasheet dan paket statistik. Software GIS seperti MapInfo dan GIS Atlas
digunakan dalam banyak aplikasi GIS bisnis.
DVS menunjukkan data yang rumit dengan menggnakan bentuk grafis tiga
dimensi yang inetraktif, seperti bagan, grafik, dan peta. Alat DVS membantu
pemakai untuk secara interaktif mengurutkan, membagi, menggabungkan, dan
mengatur data dalam bentuk grafis. Hal ini membantu pemakai untuk menemukan
pola, hubungan, dan anomali dalam data ilmiah atau bisnis dalam penemuan
pengetahuan secara interaktif dan proses pendukung keputusan. Aplikasi bisnis
seperti penambangan data biasanya menggunakan grafik inetraktif yang
memungkinkan pemakai menggali data secara langsng dan memanipulasi data
model bisnis untuk membantu menjelaskan maknanya untuk pengambilan
keputusan bisnis.
Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan
Penggunaan Decision Support System-DSS (sistem pendukung keputusan)
melibatkan proses Analytical Modelling (pemodelan analitis) yang interaktif.
Misalnya, penggunaan paket software DSS untuk pendukung keputusan dapat
menghasilkan berbagai tampilan sebagai respons terhadap alternatif perubahan
jika-maka yang dimasukkan oleh manajer. Hal ini berbeda dari respons
permintaan dari sistem informasi manajemen, karena pengambil keputusan tidak
meminta infomasi yang telah ditentukan sebelumnya. Sebaliknya, mereka
mengeksplorasi alternatif yang memungkinkan. Jadi, mereka tidak perlu
menentukan kebutuhan informasi mereka di depan. Melainkan, mereka
menggunakan DSS untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan untuk
membantu mereka membuat keputusan. Itu adalah inti dari konsep sistem
pendukung keputusan.
Penggunaan sistem pendukung keputusan melibatkan empat jenis dasar
aktivitas pemodelan analitis:
1. Analisi jika-maka
2. Analisis sensitivitas
3. Analisis pencarian sasaran
4. Analisis optimisasi
Analisis Jika-Maka
Analisis What-if (jika-maka), seorang pemakai akhir membuat perubahan etrhadap
variabel, atau hubungan antarvariabel, dan mengamati perubahan yang dihasilkan
dalam nilai variabel lainnya. Misalnya, jika Anda menggunakan spreasheet, anda
mungkin mengubah jumlah pendapatan (variabel) atau rumus tarif pajak
(hubungan antravariabel) dalam model spreasheet keuangan sederhana. Kemudian
anda dapat meminta program spreasheet untuk secara instan menghitung ulang
semua variabel yang terpengaruh di dalam spreasheet. Pemakai manajerial akan
sangat tertarik dalam mengamati dan mengevaluasi perubahan yang terjadi
terhadap nilai di spreasheet, khususnya variabel seperti laba bersih. Bagi banyak
manajer, laba bersih adalah contoh bottom-line (garis dasar), yaitu faktor kunci
dalam membuat keputusan apapun. Analisis seperti ini akan diulangi hingga
manajer pusat dengan apa yang ditunjukkan oleh hasilnya mengenai pengaruh
berbagai keputusan yang mungkin dilakukan.
Analisis Sensitivitas
Analisis Sensitivitas adalah kasus khusus dari analisis jika-maka. Umumnya, nilai
dari satu variabel diubah berulang-ulang dan hasil perubahan pada variabel
lainnya diamati. Jadi, analisis sensitivitas sebenarnya adalah kasus analisis jika-
maka yang melibatkan perubahan yang berulang-ulang terhadap satu variabel.
Beberapa pkaet DSS secara otomatis membuat perubahan kecil ke satu variabel
ketika diminta melakukan analisis sensitivitas. Umumnya, analisis sensitivitas
digunaka ketika pengambil keputusan tidak yakin dengan asumsi yang dibuat
dalam memperkirakan
nilai beberapa variabel utama. Dalam contoh spreasheet, nilai pendapatan dapat
diubah secara berulang-ulang dengan peningkatan kecil, dan pengaruhnya
terhadap variabel spreasheet lainnya diamati dan dievaluasi. Hal ini akan
membantu manajer memahami dampak berbagai tingkat pendapatan etrhadap
faktor-faktor lain yang terlibat dalam keputusan yang dipertimbangkan.
Analisis Pencarian Sasaran
Goal Seeing (analisis pencarian sasaran) membalikkan arah analisis yang dilakukan
dalam jika-maka dan sensivitas. Analisis ini tidak mengamati bagaimana
perubahan satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Analisis pencarian
sasaran yang juga disebut How Can (bagaimana bisa) menetapkan nilai sasaran
(tujuan umum) untuk satu variabel dan kemudian secara berulang-ulang
mengubah variabel lainnya hingga nilai sasarn tercapai. Mislanya, anda dapat
menentukan nilai sasaran $2 juta untuk laba bersih bagi suatu bisnis. Kemudian
Anda dapat secara berulang-ulang mengubah nilai pendapatan dan pengeluaran
dalam model spreasheet hingga hasil
$2 juta tercapai. Jadi, Anda akan menemukan berapa jumalh pendapaatan atau
tingkat pengeluaran yang perlu dicapai oleh suatu bisnis untuk mencapai sasaran
laba bersih $2 juta. Dengan demikian, bentuk pemodelan analisis ini akan
membantu menjawab pertanyaan, “Bagaimana kita bisa mencapai laba bersih $2
juta?”, bukan pertanyaan, “Apa yang terjadi jika kita mengubah pendapatan dan
pengeluaran?” Jadi, analisis pencarian sasaran adalah salah satu metode penting
dari pendukung keputusan.
Analisis Optimisasi
Analisis optimisasi adalah perluasan yang lebih rumit dari analisis pencarian
sasaran. Sasarannya bukan nilai sasaran etrtentu untuk suatu variabel, melainkan
untuk mencari nilai optimium untuksatu atau beberapa variabel diubah secara
berulang-ulang, berdasarkan batasan tertentu, hingga nilai terbaik untuk variabel
sasaran ditemukan. Misalnya, anda dapat mencoba menentukan tingkat laba
tertinggi yang dapat dicapai dengan mengubah nilai sumber pendapatan tertentu
dan kategori pengeluaran. Perubahan pada variabel tersebut dapat terikat pada
batasan seperti kapasitas proses produksi atau batasan pembiayaan yang tersdia.
Optimisasi umumnya dicapai dengan menggunakan software seperti Solver dalam
Microsoft Excel dan paket software lainnya untuk teknik optimisasi seperti
pemrograman linear.
Sistem Informasi Eksekutif
Executive Information Systems-EIS adalah sistem informasi yang menggabungkan
berbagai fitur sistem informasi manajemen dan sistem pendukung keputusan.
Ketikapertama kali dikembangkan, fokusnya adalah untuk memenuhi kebutuhan
informasi strategis manajemen tingkat atas. Jadi, tujuan pertama dari sistem
informasi eksekutif adalah untuk menyediakan akses informasi yang mudah dan
cepat kepada eksekutif tingkat atas mengenai Critical Success Factors-CSF
(faktor- faktor penentu keberhasilan) perusahaan, yaitu faktor-faktor utama yang
penting untuk mencapai tujuan strategis organisasi. Misalnya, para eksekutif di
jaringan toko ritel akan memepertimbangkan faktor-faktor seperti hasil penjualan
e- commerce dan tradisional, atau bauran lini produksinya sebagi faktor penentu
untuk tetap bertahan dan sukses.

Sistem Manajemen Pengetahuan


Knowledge Management Systems-KMS (sistem manajemen pengetahuan) sebagai
penggunaan teknologi informasi untuk membantu mengumpulkan, mengatur, dan
saling berbagi pengetahuan bisnis di dalam organisasi. Di banyak organisasi,
database hipermedia di situs Web intranet korporat telah menjadi basis
pengetahuan untuk penyimpanan dan penyebaran pengetahuan bisnis.
Pengetahuan ini sering berbentuk best practise, kebijakan, dan solusi bisnis di
tingkat proek, tim, unit bisnis, dan tingkat perusahaan.

B. TEKNOLOGI KECERDASAN ARTIFISIAL DALAM BISNIS


Bisnis dan AI
Teknologi Artificial Intellegence-AI (kecerdasan artifisial) digunakan dalam
berbagai cara untuk memperbaiki pendukung keputusan yang disediakan bagi
manajer dan praktisi bisnis di banyak perusahaan. Aplikasi berbasis AI digunakan
dalam distribusi dan penelusuran infromasi, penambangan basis data, desain
produk, manufaktur, inspeksi, pelatihan, pendukung pemakai, perencanaan
operasi bedah, penjadwalan sumber daya, dan manajemen sumber daya yang
rumit.
Bahkan bagi setiap orang yang menjadwalkan, merencanakan, mengalokasi
sumber daya, mendesain produk baru, menggunakan Internet, mengembangkan
software, bertanggung jawab atas kualitas produk, praktisi investasi,
mengandalkan TI, menggunakan TI, atau bekerja dalam berbagai kapasitas dan
arena lainnya, teknologi AI mungkin sudah ada dan menyediakan keunggulan
kompetitif.

Anda mungkin juga menyukai